• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisa Dan Pembahasan 1.Validitas dan Reliabilitas 1.Validitas dan Reliabilitas

3. Hasil Analisis

Berdasarkan pengolahan regresi linear berganda yang menggunakan SPSS 17.0 for windows dapat diketahui bahwa :

a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terkait dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data

73 adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya kan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:112).

Gambar 4.2 Normalitas Data

Sumber : Data diolah

Berdasarkan sebaran titik-titik residual membentuk pola linear sehingga konsisten dengan distribusi normal, berarti dapat disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas.

74 2. Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel-variabel bebasnya. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance

lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas (Bhuono,2005:58)

Tabel 4.33 Data Multikolinearitas

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dianggap tidak terjadi gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel bebas yaitu dengan melihat nilai tolerance untuk keempat variabel bebas yang

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Budaya .749 1.334 Sosial .524 1.909 Pribadi .708 1.412 Psikologis .600 1.667 a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

75 lebih besar dari 10 persen (0.1) dan nilai VIF (variance inflation factor) bernilai kurang dari 10.

3. Heterokedastisitas

Uji Heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan varian residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain. Untuk memprediksi ada tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model regresi dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut (Ghozali 2005:105).

Gambar 4.3 Heterokedastisitas

Sumber : Data diolah

Berdasarkan scatterplot diatas dengan pencar antara standardized residual *SRESID dan standardized predicted value *ZPRED tidak

76 membentuk suatu pola tertentu, sehingga bias dianggap residual mempunyai variance konstan (homoscedasticity). Kesimpulannya regresi terbebas dari kasus heterokedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heterokedastisitas.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutmya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS v 17.0 untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.34

Analisis regresi linear berganda

sumber : data diolah

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.513 3.201 2.347 .023 Budaya .031 .147 .023 .211 .833 Sosial .369 .133 .361 2.783 .007 Pribadi .128 .084 .169 1.514 .136 Psikologis .318 .122 .315 2.602 .012 a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

77 Berdasarkan output SPSS pada tabel coefficients maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikatnya. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel model summaryb. Untuk regresi linier berganda digunakan Adjusted R Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel bebas yang digunakan.

Tabel 4.35

Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.35 diatas, nilai korelasi antara variabel keputusan pembelian dengan keempat variable independen secara umum (R) sebesar 0,718 menunjukan bahwa variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai hubungan dengan kategori “sangat kuat” (Sugiyono, 2005:216). Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .718a .516 .481 1.43192

a. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya, Pribadi, Sosial b. Dependent Variable: Keputusanpembelian

78 Pada tabel di atas juga menunjukan bahwa R Square sebesar 0,516 artinya pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 51,6% sedangkan sisanya sebesar 48,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

Pada tabel di atas juga menunjukan adjusted R Square 0,481 (selalu lebih kecil dari R Square). Hal ini berarti 48,1 % variasi dari keputusan pembelian dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen tersebut. Sedangkan sisanya 51,9 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Situasional terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak sementara, dan keadaan sebelumnya.

d. Uji Hipotesis

1) Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji model penelitian apakah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji F dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikannya lebih kecil dari 5% (α :

5% = 0.05). Hasil pengolahan data pada SPSS v. 17.0 dapat dilihat pada tabel 4.36 dibawah ini :

79 Tabel 4.36

Uji F

Sumber : Data diolah

Tabel annova mengindikasikan bahwa regresi berganda secara statistik sangat signifikan dengan uji statistik F = 14,657 dan derajat kebebasan k= 4 dan nk – 1 = 60 – 4 – 1 = 55. Hal tersebut dapat dilihat pada p-value yaitu 0,000 < taraf signifikasi yaitu 0,05 yang berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Uji Parsial (uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variabel terikatnya. Nilai dari uji t dapat dilihat dari p-value atau nilai

signifikan t < α : 5% (0.05) pada masing-masing variabel bebas.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 120.211 4 30.053 14.657 .000a

Residual 112.772 55 2.050

Total 232.983 59

a. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya, Pribadi, Sosial b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

80 Tabel 4.37

Uji-t

Sumber : Data diolah

Untuk menguji masing-masing koefesien regresi digunakan uji-t dengan hasil sebagai berikut :

1. Variabel budaya : : β1 = 0 terhadap Ha: β1 ≠ 0. Dengan melihat nilai signifikansi atau p-value = 0.883 > 0,05. Hal ini merupakan bukti penerimaan : β1 = 0 diterima dan Ha: β1 ≠ 0 ditolak, berarti hipotesis yang mengatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian adalah terbukti. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hery Kurniawan (2006), bahwa pada uji t budaya tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek sedap. Dalam hal ini budaya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.513 3.201 2.347 .023 Budaya .031 .147 .023 .211 .833 Sosial .369 .133 .361 2.783 .007 Pribadi .128 .084 .169 1.514 .136 Psikologis .318 .122 .315 2.602 .012 a. Dependent Variable: Keputusanpembelian

81 pembelian koran Monitor Depok. Berarti Monitor Depok harus melakukan pendekatan lebih jauh dalam hal budaya yang terdiri dari perilaku mendasar, kelompok ras, wilayah geografis, kelas sosial. Dengan menambah isi berita yang lebih sesuai dengan masyarakat sekitar.

2. Variabel sosial : : β2 = 0 terhadap Ha: β2 ≠ 0. Dengan melihat nilai signifikansi atau p-value = 0.007 < 0,05. Hal ini merupakan bukti kuat penolakan : β2 = 0 dan Ha : β2 ≠ 0 diterima, berarti hipotesis yang terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh sosial terhadap keputusan pembelian adalah terbukti. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hery Kurniawan (2006). Dalam penelitian ini variabel sosial mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian koran Monitor Depok, disebabkan adanya pengaruh teman, keluarga, peran dan status sosial. Sehingga Monitor Depok harus bisa untuk mempertahankan faktor sosial ini.

3. Variabel pribadi : : β3 = 0 terhadap Ha: β3 ≠ 0. Dengan melihat nilai signifikansi atau p-value = 0.136 > 0,05. Hal ini merupakan bukti : β3 = 0 diterima dan Ha : β3 ≠ 0 ditolak, hal ini berarti hipotesis yang mengatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh pribadi terhadap keputusan pembelian Monitor Depok adalah terbukti. Namun, hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hery Kurniawan (2005). Dalam

82 variabel penelitian ini, faktor pribadi terdiri dari usia dan siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi, penghasilan, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup. Karena karakteristik tersebut memiliki dampak langsung bagi konsumen, diharapkan bagi Monitor Depok untuk bisa lebih mengikuti secara lebih dekat. Bisa dengan cara menyesuaikan informasi yang dibutuhkan.

4. Variabel psikologis : : β4 = 0 terhadap Ha: β4 ≠ 0. Dengan melihat nilai signifikansi atau p-value = 0.012 < 0,05. Hal ini merupakan bukti kuat penolakan : β4 = 0 dan Ha : β4 ≠ 0

diterima, hal ini berarti hipotesis yang terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh psikologis terhadap keputusan pembelian Monitor Depok adalah terbukti. Sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hery kurniawan (2006) dan Rianawati (2005). Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori berarti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian koran Monitor Depok. Karena sudah tercipta

image pada konsumen, bahwa Koran Monitor Depok adalah koran yang berisi mengenai seputar Depok.

e. Interpretasi

Dari hasil uji regresi berganda melalui uji F maka hasil yang didapat mengidentifikasikan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

83 Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rianawaty (2005) dan Hery kurniawan (2006).

Sedangkan pada uji t, didapatkan bahwa faktor budaya dan pribadi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dimungkinkan karena faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian. Budaya yang terdiri dari perilaku mendasar, kelompok ras, wilayah geografis, kelas sosial. Berarti Monitor Depok harus memperhatikan dengan melakukan pendekatan sesuai dengan budaya masyarakat Depok dan sekitarnya. Sedangkan pribadi yang terdiri dari usia dan siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi, penghasilan, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup. Karena karakteristik tersebut memiliki dampak langsung bagi konsumen, diharapkan bagi Monitor Depok untuk bisa lebih mengikuti secara lebih dekat dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Bisa dengan cara menyesuaikan kebutuhan akan informasi.

Dari hasil uji t juga didapatkan faktor sosial dan psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasi uji tersebut, diharapkan Monitor Depok semakin menjaga kedekatan dengan para konsumen.

Dari hasil uji regresi berganda menggunakan uji t, variabel sosial adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

84 BAB V

Dokumen terkait