• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Analisis Penelitian

1. Uji Asumsi

Peneliti melakukan uji asumsi untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisi dengan menggunakan analisis korelasi. Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas

a) Uji normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran variable bebas dan variable tergantung ini normal atau tidak. Tehnik Sample Kolmogorov-Smirnov Test digunakan dalam menguji normalitas dalam program SPSS for Window versi 16.00. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut.

Kecerdasaan Emosional Prososial Kolmogorov-Smirnov Z 1.312 1.085 Asymp. Significant 0.064 0.189

Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa distribusi sebaran variabel kecerdasaan emosional dan perilaku prososial bersifat normal. Nilai signifikasi kedua variabel lebih besar daripada 0.05 (p > 0.05 ), yaitu 0.064 dan 0.189.

b) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung merupakan garis lurus atau tidak. Uji libearitas dilakukan menggunakan test for linearity dalam program SPSS for Windows versi 16.00 dan hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 10 Hasil Uji Linearitas

F Sign Kecerdasaan Emosi * Perilaku Prososial (Combined) 5.461 0.000 Linearity 11763.508 0.000 Deviation from linearity 1.010 0.481

signifikansi untuk linearitas lebih kecil daripada 0.05 (p<0.05). Dengan kata lain, hubungan antara skor variabel kecerdasaan emosional dan variabel perilaku prososial mengikuti fungsi linear. Selain itu, pada scatter plot akan tampak bahwa data tersebar mengikuti garis linear.

Gambar 1

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosional dan Perilaku

Analisis data ini menggunakan korelasi product moment Pearson

dalam program SPSS for Windows versi 16.00. Hasil analisis menggambarkan bahwa koefisien korelasi untuk variabel kecerdasaan emosional dan perilaku prososial adalah 0.813 dengan taraf signifikansi 0.00 ( p<0.01) . Analisis data ini menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan dan positif antara kecerdasaan emosional dengan perilaku prososial. Taraf signifikansi di tes dengan uji satu ekor (I-tailed), karena hipotesis ada penelitian ini sudah berarah, yaitu berarah positif.

Tabel 11

Korelasi kecerdasaan emosional dengan perilaku prososial

Correlations KE PROSOS KE Pearson Correlation 1 .813 ** Sig. (1-tailed) .000 N 89 89 PROSOS Pearson Correlation .813 ** 1 Sig. (1-tailed) .000 N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan dari penelitian ini, didapatkan bahwa uji korelasi antara kecerdasan emosional dengan perilaku prososial didapatkan koefisien hasil korelasi (r) sebesar 0.813. Korelasi tersebut memiliki signifikan pada level 0.00. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasaan emosional dengan perilaku prososial pada polisi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini sangat mendukung pernyataan dari Hoffman, yang berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kecerdasaan emosional yang baik akan lebih mudah melakukan perilaku prososial.

Polisi bergerak di bidang jasa, dimana polisi memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Tugas polisi memberikan beban pada polisi untuk memberikan pelayan yang baik kepada masyarakat. Selain itu, polisi juga di tuntut untuk langsung bersentuhan dengan masyarakat, sehingga pertolongan mereka bisa dirasakan langsung oleh masyarakat (Rahardjo, 2007). Melayani masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah, perlu beberapa kemampuan untuk menjalani tugas ini. Kemampuan yang penting yang dimiliki oleh polisi adalah kecerdasaan emosional.

Dengan memiliki kecerdasaan emosional yang baik, maka polisi akan lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Seperti yang dikatakan oleh Goleman (1998), polisi akan lebih memahami perasaan orang lain,

Dengan itu, polisi akan bertindak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin sering polisi memposisikan dirinya dengan orang lain, maka semakin tinggi rasa empati polisi tersebut. Seperti yang dikatakan oleh peneliti Hoffman (dalam, Goleman, 1998), empati adalah akar dari moralitas. Jika polisi berempati kepada orang yang membutuhkan, maka polisi tersebut akan terdorong untuk bertindak memberi bantuan. Mill juga mengatakan hal yang sama (dalam, Goleman, 1998), semakin besar empati yang dirasakan oleh polisi terhadap korban, semakin besar pula kecenderungan polisi tersebut untuk campur tangan dalam situasi tersebut.

Dengan adanya kemampuan empati yang tinggi, polisi dapat memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Sehingga dapat membentuk image polisi yang ideal di mata masyarakat. Rahardjo (2007) mengatakan bahwa untuk mengubah image polisi yang buruk di mata masyarakat, polisi harus memiliki doktrin melindungi dan membantu rakyat. Dengan itu, polisi dapat bekerja secara profesional yaitu membantu semua kalangan masyarakat.

Hasil penelitian ini berlaku untuk polisi yang bertugas di bagian operasional maupun administrasi, karena polisi harus siap untuk pindah tugas ke bidang yang lain. Misalnya dari kesamaptaan pindah tugas ke bagian lalu lintas. Ini juga berlaku untuk polisi pria dan wanita. Kewajiban Polwan dan

peran antara kaum wanita dan pria (Sadjijono, 2006)

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan perilaku prososial pada polisi. Koefisien korelasi (r) yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 0.813 Korelasi tersebut signifikan pada level 0.00. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan perilaku prososial pada polisi diterima kebenarannya.

B. SARAN

Dengan melihat hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan beberapa saran yang dapat dipakai guna mendukung penulisan skripsi mahasiswa. Beberapa saran yang peneliti sebagai berikut :

1. Bagi atasan polisi

Selaku kepala di kepolisian sebaiknya lebih memperhatikan pentingnya kecerdasaan emosi bagi para polisi. Kepala polisi sebaiknya melakukan upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosi para polisi sehingga polisi dapat melakukan misi dan visinya.

Polisi diharapakan lebih mengelola kecerdasan emosi mereka. Dengan mengelola kecerdasaan emosi ini, polisi akan dapat melaksanakan tugasnya dan berinterkasi dengan masyarakat dengan baik.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Faktor jenis kelamin adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang berperilaku prososial. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan komposisi jenis kelamin subjek, sehingga diharapkan dapat melihat perbedaan perilaku prososial antara wanita dan pria. Peneliti juga menganjurkan untuk menggunakan dimensi lain dari skala prososial. Ini disebabkan adanya kemungkinan indikasi dari

social desirability. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan skala yang bebas dari social desirability seperti Social Values Orientation (SVO.

Amato, P. R. (1986). Emotional arousal and helping behavior in a real-life emergency. Journal of Applied Social Psychology, 16, 633-641.

Amato, P. R. (1983). Helping behaviorin urban and rural environments: Field studies based on a taxonomic organization of helping episodes. Journal of Personality and Social Psychology, 45, 571-586.

Aronson, dkk. (2005). Social Psychology. Boston: Pearson Education

Asih, G. Y., Pratiwi, M. M. S. (2010). Perilaku Prososial ditinjau dari Empati dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus (Vol. 1) No. 1. Hlm 33-42. Kudus: Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus

Azar, B. (1997, November). Deafening the trait that makes us human. APA Monitor, 1, 15.

Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, S. (1995). Sikap Manusia (cetakan pertama)i. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikolog (cetakan pertama)i. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Baron, Robert A. (2005). Psikologi sosial. Boston: Pearson Education

Baskara, A., Soetjipto, H. P., Atamimi, N. (2008). “ Kecerdasan Emosi Ditinjau Dari

Keikutsertaan Dalam Program Meditasi”. Jurnal Psikologi. Hlm. 101-115. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Publisher Inc

Dawkins, R. (1976). The selfish gene. New York: Oxford University Press.

Dovidio, J. F. (1984). Helping behavior and altruism: An empirical and copceptual overview. In L. Berkowitz (Ed.), Advances in experimental social psychology (Vol. 17, pp. 361-427). New York: Academic Press

Darley, J. M. (1993). Research on morality: Possible approaches, actual approaches.

Psychological Science, 4, 353-357.

Goleman, D. (1998). Kecerdasan Emosional: Mengapa kcerdasan emosional Penting dari pada IQ. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Hadi, S. (2000). Statistik 2. Jilid dua. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hartono. (2008). SPSS 16.0 : Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hoffman, M.L. (1981). Is altruism a part of human nature? Journal of personality and social Psychology, 40, 121-137

Homans, G. C. (1961). Social behavior: Its elementary forms. New York: Harcourt Brace

Hurlock E. (1980). Psikologi Perkembangan : Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Ifham. Ahmad., Helim. A. F., (2002). “Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan

Kewirausahaan Pada Mahasiswa”. Jurnal Psikologi. Hlm. 89-111. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

evolutionary game analysis of adaptive norm development. Personality and social Psychology Review, 7, 2-19.

Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita. Jilid 1. Bandung: Mandar Maju.

Korchmaros, J. D., & Kenny, D. A. (2001). Emotional closeness as a mediator of the effect of genetic relatedness on altruism. Psychological Science, 12, 239-247 Kruger, D. J. (2001). Psychological aspects of adaptations for kin directed altruistic

helping behaviors. Social Behavior and Personality, 29, 323-330

Lawler, E. J., & Thye, S. R. (1999). Bringing emotions into social exchange theory.

Annual Review of Sociology, 25, 217-244.

Mussen, P. H. Conger, J. J and Kagan, J. (1981). Child development and personality (Fifth Edition). Harper and Row Publishers.

Nilan, Pam. (2013). Indonesian Men’s Views on Encouraging Harmony and

Consensus Through Dealing with Violence. Australia: School of Humanities and Social Science University of Newcastle.

Rahardjo, S. (2007). Membangun Polisi Sipil. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Rogers, M., Miller, N., Mayer, R. S., & Duvall, S. (1982). Personal responsibility and

salience of the request for help: Determinants of the relations between negative affects and helping behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 43, 956-970.

and the self-report altruism sale. Personality and Individual Differences, 1, 292-302.

Sadjijono, M K. (2006). Mengenal Figur Polisi Kita. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Sosial. Individu dan teori- teori psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Saptoto, Ridwan. (2010). “Hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan Coping

Adaptif”. Jurnal Psikologi. Hlm. 13-22. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Schlenker, B. R., & Britt, T. W. (2001). Strategically controlling information to help friends: Effects of empathy and friendship strength on beneficial impression management. Journal of Experimental Social Psychology, 37, 357-372. Sears. D. O; Fredman, J. L. dan Peplau, L. A. (1991). Psikologi Sosial. Jilid 2. Alih

Bahasa: Michael Adryanto. Jakarta: Erlangga..

Syafrika, I., Suyasa, P. T. Y. S. (2004). “Persepsi terhadap Lingkungan Fisik Kerja

dan dorongan Berperilaku Agresif pada Polisi Lalu Lintas”. INSAN (Vol. 6) No. 3. Hlm. 173-200. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Papalia. D. E., Wendkos, S., Feldman, R. D. (2008). Human Development:

perkembangan manusia. Ed. 10. Jakarta: Salemba Humanika.

Piliavin, J. A., Dovidio, J. F., Gaertner, S. L., & Clark, R. D., III. (1991). Emergency intervention. New York: Academic Press

stigmatized victim. Journal of Personality and Social Psychology, 32, 429-438.

Patton, P. (1998). EQ (Kecerdasaan Emosional) di Tempat Kerja. Terjemahan. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Taylor, S. E., Peplao, L. A., Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana Thibaut, J. W., & Kelley, H. H. (1959). The social psychology of groups. New York:

Wiley.

Thompson, W. C., Cowan, C. L., & Rosenham, D. L. (1980). Focus of attention mediates the impact of negative affect on altruism. Journal of Personality and Social Pychology, 38, 291-300.

Van Lange, P. A. M. (1999). The pursuit of joint outcomes and equality in outcomes: An integrative model of social value orientation. Journal of Personality and Social Psychology, 77, 337-349.

Walgito, Bimo (1999). Psikologi Sosial. Yogyakarta : Andi

Wilson, D. S. (1997). Sociobiology: the new synthesis. Cambridge, MA: Belknap Press.

Watson. 1984. Psyshology Science and application. Illionis: Scoot Foresmar and Company.

Wrightsman, L. (1964). Measurement of philosophies of human nature. Psychological Reports, 14, 743-751.

Organizational Citizenship Behavior (OCB) and Emotional Intelligence (EI). Dalam Modern Applied Science. Hlm. 119-123. Iran: Chabahar Maritime University.

Banda Haruddin Tanjung. (2013). Wakapolri: Polantas Pemalak Bule di Bali Segera

Dipecat. Diunduh 10 Agustus 2013.

http://news.okezone.com/read/2013/04/08/340/787765/large.

Dahriani A. (2007). Perilaku Prososial terhadap Pengguna Jalan (Studi Fenomenologis pada Polisi Lalu Lintas). Diunduh 21 Juli 2014. Eprints.undip.ac.id/10427/

Muhammad Hasanudin. (2013). Polda Bali Buru Penyebar Video Polisi Suap. Diunduh 10 Agustus 2013. http://regional.kompas.com/read/2013/04/ 08/16190595 /Polda.Bali.Buru.Penyebar.Video.Polisi.Suap.

NN. (2013). Waduh, Oknum Polisi Bali Aniaya Anggota DPRD DKI Jakarta. Diunduh 10 Agustus 2013. http://utama.seruu.com/read/2013/02/21/147845/ waduh-oknum-polisi-balianiaya-anggota-dprd-dki-jakarta.

NN. (2013). Korban Pemerasan Polisi Bali. Diunduh 10 Agustus 2013. http://www.youtube.com/watch?v=Pr1a4Y-EgVE.

Susanti Dwi. 2007. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Profesionalisme pada Polisi Fungsi Samapta Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang. Diunduh 21 Juli 2014. Eprints.undip.ac.id/10448/

Wancoko Ilham (2006). Mohon Yang Sopan, Pak Polisi. Jum’at, 25 Agustus 2006.

Lampiran I

Estimasi Reliabilitas dan Uji Seleksi Item Skala Perilaku Prososial

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted ITEM1 153.4000 354.346 .601 .936 ITEM2 153.5667 345.029 .686 .935 ITEM3 153.4333 352.284 .537 .936 ITEM4 153.4333 352.419 .491 .937 ITEM5 153.4500 350.048 .658 .936 ITEM6 153.7167 342.139 .751 .935 ITEM7 153.4667 349.914 .609 .936 ITEM8 153.6500 347.248 .618 .936 ITEM9 153.3667 352.168 .683 .936 ITEM10 153.5500 345.608 .706 .935 ITEM11 153.3833 353.461 .611 .936 ITEM12 153.7167 349.495 .505 .936 ITEM13 153.9500 354.591 .246 .939 ITEM14 153.5833 346.857 .663 .935 ITEM15 154.9000 375.922 -.295 .943

ITEM17 153.6000 344.312 .676 .935 ITEM18 153.6500 347.689 .621 .936 ITEM19 153.7333 345.690 .619 .936 ITEM20 153.7000 347.637 .549 .936 ITEM21 153.6167 346.545 .702 .935 ITEM22 153.4333 355.673 .522 .937 ITEM23 153.8167 341.237 .737 .935 ITEM24 154.7333 375.216 -.265 .943 ITEM25 153.7167 350.545 .484 .937 ITEM26 153.5667 351.301 .482 .937 ITEM27 153.8667 347.948 .566 .936 ITEM28 153.6833 345.610 .645 .935 ITEM29 154.8667 362.897 .046 .941 ITEM30 153.5667 352.385 .557 .936 ITEM31 154.1167 356.037 .233 .939 ITEM32 153.8833 347.868 .531 .936 ITEM33 153.5333 347.270 .666 .935 ITEM34 153.4667 352.016 .599 .936 ITEM35 153.4167 351.230 .676 .936

ITEM37 153.8167 349.813 .533 .936 ITEM38 153.6500 345.486 .702 .935 ITEM39 154.6167 359.596 .118 .940 ITEM40 153.5833 350.247 .600 .936 ITEM41 153.3833 354.512 .495 .937 ITEM42 153.6500 342.062 .722 .935 ITEM43 153.9333 350.301 .416 .937 ITEM44 154.4167 368.044 -.084 .942 ITEM45 153.6000 347.634 .616 .936 ITEM46 153.5167 347.847 .622 .936 ITEM47 153.5000 351.339 .452 .937 ITEM48 153.6500 347.079 .606 .936

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

d. Uji Daya Beda Item Skala Kecerdasan Emosional Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted ITEM1 155.1333 385.067 .548 .925 ITEM2 155.4333 384.792 .461 .926 ITEM3 156.0833 406.010 -.197 .932 ITEM4 155.1833 389.406 .340 .927 ITEM5 155.7167 387.257 .249 .928 ITEM6 155.3333 379.616 .563 .925 ITEM7 155.2667 378.673 .668 .924 ITEM8 155.1000 386.058 .507 .926 ITEM9 155.4833 383.813 .399 .926 ITEM10 155.1833 386.017 .489 .926 ITEM11 155.2000 380.502 .578 .925 ITEM12 155.1333 391.575 .280 .927 ITEM13 155.1500 383.079 .580 .925 ITEM14 155.6000 395.769 .051 .930 ITEM15 155.3667 382.711 .549 .925

ITEM17 155.6000 373.803 .674 .924 ITEM18 155.5500 382.862 .465 .926 ITEM19 155.2833 376.139 .697 .924 ITEM20 155.3167 379.610 .534 .925 ITEM21 155.8667 373.982 .575 .925 ITEM22 155.4333 377.640 .604 .925 ITEM23 155.4167 379.908 .477 .926 ITEM24 155.5333 373.507 .671 .924 ITEM25 155.5333 374.219 .651 .924 ITEM26 155.4167 376.959 .605 .924 ITEM27 155.4833 389.000 .280 .927 ITEM28 155.5667 381.301 .451 .926 ITEM29 155.3167 380.898 .601 .925 ITEM30 155.3333 384.090 .436 .926 ITEM31 155.1833 381.813 .550 .925 ITEM32 155.3333 381.921 .534 .925 ITEM33 155.4833 379.034 .562 .925 ITEM34 155.8500 392.774 .111 .929 ITEM35 155.4000 372.346 .754 .923

ITEM37 155.3000 381.231 .627 .925 ITEM38 155.5167 381.678 .468 .926 ITEM39 155.4167 376.213 .589 .925 ITEM40 156.0500 391.675 .136 .929 ITEM41 155.2167 384.512 .492 .926 ITEM42 155.0000 387.492 .480 .926 ITEM43 155.1833 390.152 .311 .927 ITEM44 155.5833 375.976 .618 .924 ITEM45 155.3000 382.586 .556 .925 ITEM46 155.4333 377.538 .607 .925 ITEM47 155.3167 378.288 .560 .925 ITEM48 155.5667 405.233 -.193 .931 ITEM49 155.5667 378.318 .546 .925 ITEM50 155.4167 383.468 .502 .925

Lampiran II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KE PROSOS

N 89 89

Normal Parametersa Mean 96.1461 120.9326

Std. Deviation 1.42235E 1 13.77069 Most Extreme Differences Absolute .139 .115 Positive .139 .088 Negative -.124 -.115 Kolmogorov-Smirnov Z 1.312 1.085

Asymp. Sig. (2-tailed) .064 .189

b. Uji Linearitas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

KE *

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

KE * PROSOS

Between Groups (Combined) 14346.531 38 377.540 5.461 .000

Linearity 11763.508 1 11763.508 170.162 .000 Deviation from Linearity 2583.024 37 69.811 1.010 .481 Within Groups 3456.570 50 69.131 Total 17803.101 88 Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

c. Uji Hipotesis Correlations KE PROSOS KE Pearson Correlation 1 .813 ** Sig. (2-tailed) .000 N 89 89 PROSOS Pearson Correlation .813 ** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran III

Dokumen terkait