• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Subjek Penelitian

Sampel penelitian ini adalah polisi dalam tahap perkembangan dewasa awal laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-40 tahun dan dewasa tengah laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 40-60 tahun (Hurlock, 1999). Dimana pada usia 18-60 adalah usia yang masih produktif (Hurlock, 1999). Subjek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Dimana teknik ini melakukan pemilihan subjek dengan ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2000). Peneliti memilih subjek yang bekerja di bagian operasional, karena subjek lebih sering bertatap muka dengan masyarakat.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara metode skala. Skala adalah pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut-atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan yang diberikan (Azwar, 2012).

1. Skala Kecerdasan Emosional

Skala kecerdasan emosional ini bertujuan untuk melihat tingkat kecerdasaan emosional pada polisi. Skala ini menggunakan skala tipe

Likert, dimana masing-masing item terdiri dari empat kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap kategori diberi skor sebagai berikut:

Untuk aitem yang favorabel :

Nilai 4 : Untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), artinya subyek sangat setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek. Nilai 3 : Untuk jawaban Sesuai (S), artinya subyek setuju dengan

pernyataan yang tersedia karena dirasa sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 2 : Untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), artinya subyek tidak setuju denganpernyataan yang tersedia karena dirasa tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

sangat tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Untuk aitem yang unfavorabel :

Nilai 1 : Untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), artinya subyek sangat setuju denganpernyataan yang tersedia karena dirasa sangat sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 2: Untuk jawaban Sesuai (S), artinya subyek setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 3 : Untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), artinya subyek tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 4 : Untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), artinya subyek sangat tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Peneliti mengunakan empat katerogi jawaban untuk menghindari dari kelemahan 5 kategori jawaban, karena 5 kategori jawaban memiliki arti ganda atau belum bisa memutuskan jawaban yang dipilih (Hadi, 2004). Subjek akan lebih cenderung memilih

central tendency effect. Untuk menghindari efek tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan empat katerogi jawaban.

Skor total yang diperoleh dari skala kecerdasaan emosional akan menunjukkan bahwa seberapa tinggi rendahnya yang dimiliki subjek. Peneliti membuat item berjumlah 50 pertanyaan dengan komposisi yang seimbang disetiap aspeknya. Penyebaran item dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional

No. Aspek Kecerdasaan Emosional No. Item Jumlah Total Favorable Unfavorable 1. Kesadaran diri 8, 12, 45, 26, 4 28, 44, 21, 17, 41 10 2. Pengaturan diri 42, 29, 23, 13, 6 19, 11, 34, 46, 36 10 3. Motivasi 47, 1, 30, 20, 35 24, 49, 9, 39, 22 10 4. Empati 48, 31, 18, 15, 3 5, 14, 50, 33, 38 10 5. Keterampilan sosial 37, 43, 10, 32, 7 16, 25, 40, 2, 27 10 Total 25 25 50

Skala perilaku prososial ini bertujuan untuk melihat tingkat perilaku prososial pada polisi. Sebelumnya, ada skala prososial yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya, nama skala tersebut adalah yaitu

Altruistic Personality Scale, Social Values Orientation (SVO) dan

Philosophies Of Human Nature Altruisme Scale.

Skala Altruistic Personality Scale ini seperti skala Likert. Dimana subjek memilih kategori dari tidak pernah sampai sering (Rushton dkk, 1981). Social Values Orientation (SVO) bertujuan untuk membagi responden ke dalam satu dari tiga kategori. Tiga kategori itu adalah altruism, egois dan kompetitor. Subjek disuruh memilih diantara 3 pilihan hipotesis. Subjek harus memberikan penilai reward

untuk dirinya sendiri dan orang lain. Untuk mengetahui hasil subjek, dilihat dari nilai diri sendiri dan orang lain (Van Lange, 1999). Sedangkan Philosophies Of Human Nature Altruisme Scale adalah penilai filosofi seseorang dari sifat manusia. Skala ini memiliki satu sampai enam sub skala filosofi. Skala ini memiliki total 120 item. Subjek disuruh untuk membaca pernyataan dan memilih kategori dari sangat setuju dan sangat tidak setuju dengan melingkari nomor di depan pernyataan. Poin yang diberikan untuk jawaban yang tidak setuju -3 sampai 3 untuk jawaban sangat setuju (Wrightsman, 1964).

dimensi skala Altruistic Personality Scale. Peneliti berharap hasil yang didapat hampir sama dengan skala dari Altruistic Personality Scale. Dimana masing-masing item terdiri dari empat kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap kategori diberi skor sebagai berikut:

Untuk aitem yang favorabel :

Nilai 4 : Untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), artinya subyek sangat setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 3 : Untuk jawaban Sesuai (S), artinya subyek setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 2 : Untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), artinya subyek tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 1 : Untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), artinya subyek sangat tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 1 : Untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), artinya subyek sangat setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat sesuai dengan keadaan yang dirasakanoleh subyek.

Nilai 2: Untuk jawaban Sesuai (S), artinya subyek setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Nilai 3 : Untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), artinya subyek tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek. Nilai 4 : Untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), artinya subyek

sangat tidak setuju dengan pernyataan yang tersedia karena dirasa sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh subyek.

Peneliti juga menggunakan 4 kategori jawaban di skala perilaku prososial, agar menghindari kecenderungan subjek memilih jawaban tengah. Kecenderungan ini disebut juga dengan central tendency affect, karena jawaban yang berada di tengah memiliki arti ganda atau subjek belum bisa memutuskan jawaban.

Skor total yang diperoleh dari skala Prososial akan menunjukkan tinggi rendahnya sikap prososial yang dimiliki subjek. Item berjumlah 48 pertanyaan dengan kompososi yang seimbang

Tabel 2

Distribusi Item Skala Perilaku Prososial

No. Aspek Perilaku Prososial No. Item Jumlah Total Favorable Unfavorable 1. Berbagi 25, 16, 1, 39 8, 48, 31, 12 8 2. Kerjasama 41, 13, 3, 9 20, 33, 26, 34 8 3. Menolong 40, 17, 47, 21 23, 42, 4, 45 8 4. Berderma 5, 14, 35, 10 27, 6, 18, 28 8 5. Persahabatan 22, 38, 11, 44 43, 46, 32, 24 8 6. Bertindak jujur 29,19, 36, 7 2, 37, 15, 30 8 Total 24 24 48

Dokumen terkait