F. Manfaat Penelitian
3. Hasil Belajar
a. Definisi Belajar
Sebelum megemukakan tentang hasil belajar, penulis akan menyinggung sedikit tentang pengertian belajar.
Menurut Muhibbin Syah, pengertian belajar adalah “semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran”.32
Namun berbeda dengan pendapat yang telah dikemukakan Fadhilah dan Solicha merumuskan belajar sebagai “aktivitas atau usaha dengan
30
Ibid, h. 187. 31
John W. Santrock, Remaja, jilid dua, edisi kesebelas, (PT Gelora Aksara Pratama, April, 2007) h. 206.
32
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) h. 87.
sengaja yang dapat menghasilkan perubahan berupa kecakapan baru pada
diri individu”.33
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses kegiatan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, yang terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya. Untuk itu agar seorang peserta didik dapat meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, peserta didik harus melakukan suatu proses yang dinamakan belajar.
b. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Secara umum hasil belajar adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, keduanya saling terkait. Karena kegiatan belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar
merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sujana
adalah “kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.34
Fadillah dan Solicha, menyatakan hasil belajar merupakan “taraf keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil test mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”.35
Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kunandar, hasil belajar yakni ”kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar, hasil
belajar bisa berbentuk pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap.”36
33
Fadhilah Suralaga dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Ciputat: Lembaga Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2010) h. 94.
34
Nana Sujana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) h. 22.
35
Fadilah Suralaga dan Solicha, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010) cet. I, h. 95.
36
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2007) h. 229.
Dari beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam memenuhi suatu tingkat pencapaian kegiatan belajar yang diperoleh dari pengalaman belajarnya dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar.37 Ada tiga faktor intern antara lain :
1) Faktor Jasmaniah
a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
b) Cacat Tubuh.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau
mengurangi pengaruh kecacatannya itu.38
2) Faktor Psikologis
a) Inteligensi
37
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 54.
38
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil
peluangnya untuk memperoeh sukses.39
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka
belajar.40
c) Minat
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.41
d) Bakat
Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.42
3) Faktor Kelelahan
a) Kelelahan Jasmani dan Rohani.
Kelelahan baik secara jasmani dan rohani dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik
39
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003) h. 135.
40
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 56.
41
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003) h. 136.
42
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 58.
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas
dari kelelahan.43
b. Faktor Ekstern
Menurut Slameto faktor Ekstern adalah “faktor yang ada di luar
individu”.44 Ada tiga faktor ekstern antara lain:
1) Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap
belajarnya.45
b) Relasi Antaranggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
c) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar
mendorong semangat anak untuk belajar. 46
2) Faktor Sekolah a) Metode Mengajar 43 Ibid, h. 60. 44 Ibid, h. 54. 45 Ibid, h. 60. 46 Ibid, h. 62.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap hasil
belajar.47
c) Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi, cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah
masalahnya dan akan menganggu belajarnya.48
e) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar-mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari siang, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi
47
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 64-65.
48
belajar siswa. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.49
3) Faktor Masyarakat
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Perlunya kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan sampai menganggu belajarnya. Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar. Kegiatan itu misalnya kursus bahasa Inggris, kelompok diskusi dan lain sebagainya.
b) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik-baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
c) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh
jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ.50
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi belajar di atas, yaitu faktor Intern dan Ekstern dapat dikaji bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagaimana yang telah diuraikan di atas menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan produk yang telah dicapai setelah siswa menjalankan suatu proses pembelajaran yang faktor internal dan eksternalnya saling mendukung. Namun ketika salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa ada yang terganggu, hal tersebut akan
49
Ibid, h. 68. 50
berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa.