• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi murid mengolah materi pembelajaran. Menurut Sudjana (2009), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar)

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar)

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ni akan berkaitan dengan faktor dari luar murid. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan sikap.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif dan psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Tetap terdiri atas 6 (enam) level namun dengan beberapa perubahan dimana aspek kata kerja pada kategori pengetahuan yang asli dipertahankan sebagai yang pertama dari keenam kategori tetapi namanya diganti menjadi Remember. Pemahaman (comprehension) diganti menjadi understand karena pertimbangan bahwa understand mencakup makna yang jauh lebih luas dari comprehending, aplikasi, analisis, dan evaluasi dipertahankan tetapi dalam bentuk kata kerja yaitu menerapkan (apply), menganalisis (analyze), dan mengevaluasi (evaluate). Sintesis bertukar tempat dengan evaluasi dan namanya diganti menjadi menciptakan (create). Semua sub kategori asli diganti dengan kata kerja dan disebut proses kognitif.

a) Mengingat (Remembering)

Menarik kembali informasi yang relevan yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengingat dan memanggil ulang. Mengingat adalah ketika memori digunakan untuk menghasilkan definisi, fakta, atau daftar, atau membacakan atau mengambil materi.

b) Memahami (Understanding)

Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa, baik itu lisan, tulisan, dan dalam bentuk grafik. Memahami mencakup tujuh proses kognitif yaitu menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkas, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan.

c) Mengaplikasikan (Applying)

Mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Meliputi dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.

d) Menganalisis (Analyzing)

Menguraikan suatu permasalahan atau objek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Mencakup tiga macam proses kognitif yaitu : membedakan, mengorganisasikan, dan menemukan pesan tersirat (memberikan atribut).

e) Mengevaluasi (Evaluating)

Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mencakup dua macam proses kognitif yaitu memeriksa dan mengkritik.

f) Mencipta (Creating)

Menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan atau menyusun unsur-unsur untuk membentuk sebuah ide baru, atau membuat produk sendiri. Mencakup tiga macam proses kognitif yaitu: merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. Dalam penelitian ini, aspek yang ingin dicapai pada ranah kognitif adalah aspek mengingat (remembering), memahami (understanding), mengaplikasikan (Applying) dan mengevaluasi (evaluating).

2. Ranah Afektif

Affective domain (ranah afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Level afektif pada versi terbaru, level domain afektif terdiri dari receive, respond, value, organize, internalize, characterize, wonder, dan aspire.

a) Menerima (Receive)

Peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya. Contoh kata kerja operasional adalah keterbukaan, kepedulian, perhatian, ketertarikan, berminat, dan lain-lain.

b) Menanggapi (Respond)

Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi. Contoh kata kerja

operasional adalah menjawab, membantu, senang,

menyesuaikan, menyambut, membantu, melakukan, dan lain- lain.

c) Nilai (Value)

Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Contoh kata kerja operasional adalah lengkap, menunjukkan, membedakan, menjelaskan, rendah, bentuk, memulai, mengundang, bergabung, membenarkan, mengusulkan, membaca, laporan, pilih, berbagi, belajar, bekerja, dan lain-lain.

d) Mengatur (Organize)

Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Contoh kata kerja operasional adalah mengatur, menggabungkan, membandingkan, lengkap, membela, merumuskan, generalisasi, mengidentifikasi, mengintegrasikan, memodifikasi, ketertiban, mempersiapkan, berhubungan, mensintesis.

e) Menginternalisasi (Internalize)

Contoh kata kerja operasional adalah bertindak, tampilan,

pengaruh, mendengarkan, mengubah, mempertunjukkan,

memenuhi syarat, merevisi, melayani, memecahkan, verifikasi, dan lain-lain.

f) Karakter (Characterize)

Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Contoh kata kerja operasional adalah mencirikan, menggolongkan, menggambarkan, memberi ciri, menandakan, menunjukkan sifat.

g) Keingintahuan (Wonder)

Contoh kata kerja operasional adalah mengagumi, renungan, bertanya-tanya, berpikir heran, ingin tahu.

h) Cita-cita (Aspire)

Contoh kata kerja operasional adalah keinginan, harapan, tujuan, impian, motivasi.

Pada ranah afektif, asek yang ingin diukur pada penelitian ini adalah menerima (receive), menanggapi (respond), nilai (value), dan menginternalisasi (internalize).

3. Ranah Psikomotor

Pada versi yang terbaru, level domain psikomotor adalah: mengamati (observe), bereaksi (react), bertindak (act), mengadaptasi

(adapt), mengotentikasi (authenticate), menyelaraskan (harmonize), memperbaiki (improvise), dan berinovasi (innovate) Peggy Dettmer (2006).

a) Mengamati (observe)

Contoh kata kerja operasional adalah terampil melakukan pengamatan, memilih, menjelaskan, mendeteksi, membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi, dan lain-lain.

b) Bereaksi (react)

Contoh kata kerja operasional adalah bereaksi, memberi reaksi, berpengaruh, menentang, dan lain-lain.

c) Bertindak (act)

Contoh kata kerja operasional adalah menjelaskan,

mendemostrasikan, melanjutkan, dan lain-lain. d) Mengadaptasi (adapt)

Contoh kata kerja operasional adalah mengadaptasi, mengubah, mengatur ulang, reorganisasi, merevisi, bervariasi, dan lain-lain. e) Membuktikan (authenticate)

Contoh kata kerja operasional adalah menunjukkan,

menampilkan, dan lain-lain. f) Menyelaraskan (harmonize)

Contoh kata kerja operasional adalah mencocokkan,

g) Memperbaiki (improvise)

Contoh kata kerja operasional adalah mengubah, mengelola, dan lain-lain.

h) Berinovasi (innovate).

Contoh kata kerja operasional adalah perubahan yang baru, memperbarui, menunjukkan sesuatu yang baru, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, aspek yang ingin di ukur adalah membuktikan (authenticate), memperbaiki (improvise) dan mengamati (observe).

Dokumen terkait