• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen HK.01.07/MENKES/382/2020 (Halaman 29-33)

Penyebaran virus Covid-19 sangat berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat, dan dirasakan juga oleh dunia pendidikan.

Pemerintah Indonesia terpaksa mengambil kebijakan dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, dan harus menghadirkan proses pendidikan alternatif bagi siswa yang tidak dapat menjalani kegiatan pembelajaran secara langsung. Pemerintah sudah mengimbau untuk melakukan semua kegiatan dari rumah untuk memutus penyebaran COVID-19 di Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Namun dalam

pelaksanaannya, pembelajaran online atau daring melewati banyak hambatan yang muncul dari berbagai sisi. Dalam prakteknya pembelajaran secara daring memerlukan bantuan teknologi. Dari sisi ini nampak ketidaksiapan yang benar-benar terlihat nyata. di beberapa daerah khususnya pedalaman desa, banyak yang bingung dan belum paham dengan metode pembelajaran dari rumah. Tak sedikit pula orang tua yang menganggap bahwa metode belajar online ini bukanlah sekolah. Ketika ada seseorang yang beranggapan demikian, ini sudah menandakan bahwa Indonesia tidak siap dengan pembelajaran online. Apalagi metode ini diterapkan seperti “tergesa-gesa” dan seakan menjadi jalan pintas guna menyiasati permasalahan yang ada.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi

ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring. Orangtua harus memberikan waktu ekstra untuk membantu anak dalam pendampingan belajar, maka mereka harus banyak mengurangi waktu rutinitas sehari-hari dan menyempatkan diri disela-sela kesibukan mereka.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Karena letak geografis yang jauh dari jangkauan sinyal, maka terkadang jaringan seluler tidak stabil sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang optimal.

Jika ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran daring, akan terlihat semakin banyak kekurangan dan problem yang diperoleh dibandingkan hasil yang diharapkan. Selain pemerintah yang menjadi garda terdepan dalam dunia pendidikan dengan peraturan-peraturan pendidikan, ada pihak lain yang memiliki peran penting untuk keberhasilan pembelajaran online/daring, di antaranya :

1. Siswa / Pelajar

Perlu dipahami jika setiap orang khusunya anak memiliki metode atau cara tersendiri dalam menerima dan memahami ilmu ataupun informasi tertentu. Secara umum diketahui bahwa ada beberapa anak yang cenderung lebuh mudah memahami sesuatu dengan membaca atau media tertulis. Ada yang lebih mudah memahami sesuatu dengan mencoba menulis kembali apa yang diterimanya. Namun ada juga yang cenderung lebih mudah untuk menangkap

sesuatu dengan metode

mendengarkan ceramah atau penjelasan dari pihak lain. Dari sini dapat dikaji bahwa seringkali dijumpai dalam pembelajaran daring selama masa pandemi ini, guru hanya memberikan materi dalam bentuk tulisan (powerpoint, ebook, buku bacaan, dll) dan disebarkan melalui media sosial tertentu seperti Whatsapp, email, atau forum kelas online seperti Google Classroom. Dengan cara ini para siswa diharuskan dan diharapkan dapat membaca untuk kemudian

memahami sendiri materi apa yang diberikan. Padahal seperti yang sudah disebut di awal, ada beberapa siswa yang kesulitan memahami sesuatu dengan membaca sendiri materi yang diberikan. Mereka perlu sebuah penyampaian materi dalam bentuk suara (bisa dengan video, voicenote) agar lebih mengerti. Atau cara lain yang dapat dilakukan guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuannya kepada siswa yakni menggunakan Grup Whatsapp, dimana guru sebelumnya akan membuat video pembelajaran lalu dikirim ke grup untuk amati oleh para siswa.

2. Tenaga Pengajar

Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19. Tenaga pengajar juga harus optimis dapat meningkatkan mutu pembelajaran melalui pembelajaran online. Selain terbatasnya fasilitas yang dimiliki atau tersedia untuk pengajar dalam menyampaikan materi, kurangnya inovasi juga menjadi penghambat keberlangsungan serta keberhasilan metode pembelajaran daring ini. Banyak pengajar yang sudah terbiasa mengajar dengan metode tradisional namun kemudian secara tiba-tiba

harus mengubah metode

mengajarnya menjadi lebih modern.

Hal inilah yang menggambarkan jelas jika edukasi serta pengembangan metode pembelajaran sangat diperlukan bukan hanya kepada peserta didik namun juga kepada tenaga pengajar. Dalam kaitannya dengan pembelajaran online, guru harus memperhatikan kualitas pembelajaran yang diberikan. Harus

mampu mengkombinasikan

bagaimana memberikan

pembelajaran materi dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Maka dari itu sangat diperlukan guru untuk mengembangkan diri pada teknologi dan inovasi pembelajaran.

3. Orangtua / Wali / Pendamping

Orang tua merupakan bagian terpenting dalam mewujudkan keberhasilan pembelajaran online. Pasalnya, orang tua harus membantu menyadarkan pelajar bahwa sekolah online ini bukanlah liburan. Mereka harus tetap mengikuti pendidikan dari rumah. Dengan dukungan orang tua, tentu akan lebih mudah bagi pelajar

untuk menerima metode

pembelajaran ini. Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah. Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar.

Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah.

KESIMPULAN

Ketidaksiapan guru dan siswa

menjadi masalah yang

mempengaruhi pembelajaran daring. Perpindahan sistem belajar sangat mendadak dan diikuti dengan tidak adanya persiapan yang matang. Meskipun begitu, semua harus tetap terlaksana agar proses pembelajaran tetap berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti meski dalam kondisi di tengah pandemi. Komponen penting proses pembelajaran daring harus ditingkatkan dan diperbaiki agar menghindari kegagapan. Komponen seperti internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang mudah digunakan, dan sosialisasi tentang kelas daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh masyarakat.

Untuk mengatasi

permasalahan ini, pemerintah harusnya memberi kebijakan untuk mempermudah proses pembelajaran daring dengan membuka gratis layanan aplikasi daring, bekerjasama dengan provider internet. Mempersiapkan kurikulum dan silabus untuk digunakan pada kelas daring juga perlu dilakukan.

Dalam prosesnya, sangat penting bagi pendidik untuk menambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang pandemi Covid-19. Dengan begitu, efeknya akan sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan tercapai capaian pembelajarannya.

Daftar Pustaka

Riyana, C. (2019). Produksi Bahan Pembelajaran Berbasis Online. Universitas Terbuka.

M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Learning. International Education & Research Journal (IERJ), 3(8), 32–34 Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. BIODIK, 6(2), 214-224.

https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759 Dewi, Wahyu. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. EDUKATIF: JURNAL ILMU

PENDIDIKAN. 2. 55-61.

10.31004/edukatif.v2i1.89.

Purwanto, Agus, dkk. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal os Education, Psychology and Counseling, 2(1), 6-7.

URGENSI PSBB DIKAJI DARI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR

Dalam dokumen HK.01.07/MENKES/382/2020 (Halaman 29-33)