• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI PSBB DIKAJI DARI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 9 TAHUN 2020 BERKAITAN DENGAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

Dalam dokumen HK.01.07/MENKES/382/2020 (Halaman 33-36)

Muntasy Syahrul S – Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Semarang

Rijal Istaqim – Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Semarang Debora Jessica Desideria Tanya – Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang

Efryda Rhesky Revyana – Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang Rizka Barokah – Pendidikan Anak Usia Dini , Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Mewabahnya Corona Virus Disease 2019 yang menyerang sistem pernapasan pada manusia telah menjadi pandemi yang dihadapi oleh seluruh dunia. Peningkatan jumlah kasus Corona Virus Disease 2019 menjadi dasar penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mengurangi penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Indonesia. Pembatasan Sosial Berskala Besar yang telah di atur pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 dikaji sesuai dengan urgensi yang terjadi di Indonesia, termasuk dikaji dari perspektif Hak Sipil dan Politik serta penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam kehidupan sehari-hari. Pembatasan Sosial Berskala Besar dilakukan tidak hanya di lingkup wilayah, tetapi diterapkan juga dalam lingkup daerah.

Kata kunci: Kasus, Corona Virus Disease 2019, Peraturan Menteri Kesehatan, Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Abstract

The outbreak of Corona Virus Disease 2019 which attacks the respiratory system in humans has become a pandemic faced by the whole world. The increase in the number of Corona Virus Disease 2019 cases is the basis for establishing Large-Scale Social Restrictions to reduce the spread of Corona Virus Disease 2019 in Indonesia. The Large-Scale Social Restrictions that have been regulated in the Minister of Health Regulation Number 9 of 2020 are reviewed in accordance with the urgency that occurs in Indonesia, including being studied from the perspective of Civil and Political Rights and the application of Large-Scale Social Restrictions in everyday life. Large-scale social restrictions are carried out not only in the regional scope, but also in the regional scope.

Keywords: Cases, Corona Virus Disease 2019, Minister of Health Regulation, Large-Scale Social Restrictions.

Corona Virus Disease atau yang lebih dikenal dengan sebutan COVID-19 adalah suatu virus yang menyebabkan terganggunya pernapasan, infeksi paru-paru hingga menyebabkan kematian. Virus ini dapat menyerang siapa saja tergantung sistem kekebalan tubuh yang dimiliki. COVID-19 ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir taun 2019 dan telah menyerang di penjuru dunia termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan saja.

Hal ini menyebabkan beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus ini. Di Indonesia sendiri menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menekan penyebaran virus ini.

Gejala awal infeksi virus corona bisa menyerupai flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan dan pusing. Gejala tersebut bisa sembuh bahkan bisa memberat, jika penderita mengalami demam tinggi disertai batuk berdahak dan nyeri di dada, itu merupakan reaksi tubuh ketika melawan virus corona. Jika mengalami gejala tesebut disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, jika gejala tesebut hilang, itu berarti kita aman dari virus corona, namun jika sebaliknya, kita harus pergi ke dokter untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Ada dugaan bahwa virus corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin

2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19

3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker. Karena mudah menular, virus corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona atau COVID-19 . Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

1. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha.

3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan. 5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti

mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.

6. Hindari kontak dengan penderita COVID-19 , orang yang dicurigai positif terinfeksi virus corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.

8. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala besar)

Meningkatnya jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19 ) yang meluas melintas wilayah dan negara sehingga berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Dengan mempertimbangkan segala aspek yang terdampak dan menekan penyebaran COVID-19 maka Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan di Indonesia.1

PSBB sendiri merupakan Pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19 sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19. Dalam penerapannya, PSBB meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial

dan budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan. 2

Dalam dokumen HK.01.07/MENKES/382/2020 (Halaman 33-36)