• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

A. Hasil Data Tes

1. Deskripsi Kegiatan Penelitian

Sebelum kedua kelompok di beri perlakuan yang berbeda peneliti memberikan tes pretest berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 (dua puluh) soal, dari hasil preteset kemudian oleh peneliti di hitung. Hasilnya menunjukkan bahwa kelas Number Head Together lebih sedikit yang mendapat nilai tertinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, akan tetapi persebaran yang mendapat nilai rendah dan sedang masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal, data yang normal dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest.

Setelah data pretest dinyatakan normal, langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan kegiatan pembelajaran di kedua kelompok, untuk kelompok Number Head Together peneliti menggunakan metode Number Head Together , sedangkan kelompok kontrol peneliti melakukan pembelajaran secara konvensional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan ketika Number Head Together adalah sebagai berikut:

1. Membagi siswa kedalam 10 (sepuluh) kelompok, pembagian kelompok ini dilakukan satu hari sebelum eksperimen dilaksanakan agar ketika melakukan penerapan tipe Number Head Together waktu yang disediakan cukup.

2. Setelah terbentuk kelompok, peneliti meminta siswa membawa peralatan yang berhubungan dengan materi uang untuk percobaan dengan cara peneliti menuliskan alat-alat apa saja yang mereka bawa sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok membawa peralatan yang berbeda, karena yang akan di uji cobakan konsep yang berbeda-beda. Misalnya kelompok 1 melakukan menjelaskan sejarah uang, kelompok 2 melakukan menjelaskan jenis-jenis uang, dan seterusnya pada kelompok-kelompok lain.

3. Setelah langkah satu dan dua dilakukan sehari sebelum percobaan, peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal mereka dengan cara bertanya tentang uang dan sejarahnya. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang sejarah uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa. Setelah melakukan apersepsi, peneliti menyampaikan tata tertib dalam kerja kelompok, kemudian membagikan worksheet sesuai dengan kelompok. Setelah semua kelompok mendapatkan worksheet, peneliti menjelaskan langkah-langkah percobaan yang ada pada worksheet sambil memeriksa peralatan yang mereka bawa, setelah itu peneliti memberi kesempatan pada kelompok yang belum mengerti untuk bertanya. Setelah itu semua kelompok secara bersamaan melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi. Ketika siswa melakukan percobaan peneliti mengawasi dan memberikan beberapa arahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan.

4. Setelah semua kelompok melakukan percobaan, masing-masing ketua kelompok membacakan kesimpulannya di depan kelas.

5. Selanjutnya peneliti menjelaskan materi dan memberikan penguatan terhadap hasil percobaan yang mereka lakukan serta melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi yang telah dibahas .

6. Peneliti memberikan soal latihan dan menutup pelajaran. Sebelum pelajaran ditutup, peneliti membagi kelompok lagi, dan meminta siswa untuk membawa gambar atau uang asing untuk percobaan pada pertemuan berikutnya.

Langkah-langkah pembelajaran yang telah diuraikan tersebut sama dengan langkah- langkah yang dilakukan pada pertemuan ke dua dan ketiga, karena masih menggunakan metode yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. Untuk pertemuan ke empat tidak menggunakan metode Number Head Together melainkan hanya menggunakan metode diskusi dengan strategi card sort, karena materi pada pertemuan keempat ini tidak memerlukan Number Head Together, melainkan hanya memerlukan

ketelitian dari siswa untuk menentukan bahan suatu benda. Setelah pertemuan ke satu sampai ke empat dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk melakukan pretest.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal mereka dengan cara bertanya tentang sejarah uang. Setelah itu peneliti

melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang sejarah

uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa.

b. Langkah selanjutnya peneliti menunjuk beberapa siswa untuk membaca buku paket, dimulai dari sub-bab sejarah uang. Sementara itu teman yang lainnya menyimak.

c. Setelah materi selesai di bacakan, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk memulai menjelaskan materi

d. Setelah peneliti memberikan penjelasan tentang materi uang, peneliti membuka sesi tanya jawab kepada siswa, dari sesi ini banyak siswa yang bertanya.

e. Membuat kesimpulan bersama siswa tentang materi yang telah dibahas Langkah-langkah pembelajaran pada kelas kontrol yang telah diuraikan tersebut sama dengan langkah- langkah yang dilakukan pada pertemuan ke dua sampai keempat, karena masih menggunakan metode yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. selanjutnya peneliti memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk melakukan pretest.

2. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berikut ini disajikan tabel hasil pretest kelompok Number Head Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang telah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Hasil Pretest Kelompok Number Head Together No Rentang Nilai Frekuensi

1 35-41 8 2 42-48 7 3 49-55 8 4 56-62 7 5 63-69 7 6 70-76 6 7 77-83 2 Tabel 4.2

Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol No Rentang Nilai Frekuensi

1 35-40 1 2 41-46 4 3 47-52 9 4 53-58 6 5 59-64 11 6 65-70 6 7 71-76 8

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest siswa pada kelompok ekperimen, yaitu sebanyak 2 siswa atau 4% yang memperoleh nilai tertinggi pada rentang nilai 77 sampai 83, namun nilai yang lebih banyak diperoleh siswa berada pada rentang nilai 35 sampai 41 dan 49 sampai 55 yaitu masing masing sebanyak 8 siswa atau 18% dari keseluruhan siswa.

Adapun perolehan nilai pretest kelompok kontrol yaitu sebanyak 8 siswa atau 18% siswa memperoleh niai tinggi dengan rentang nilai 71 sampai dengan 76, namun terdapat 20 siswa yang memperoleh nilai rendah dengan rentang 35 sampai 40, 41 sampai 46, dan 53 sampai 58, yang menunjukan masih banyak siswa yang nilainya rendah. Berdasarkan hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok Number Head Together dapat dikatakan nilai kedua kelompok masih rendah, namun frekuensi

kedua kelompok berbeda. Jika pada kelompok Number Head Together yang mendapat nilai terendah adalah 8 orang, maka pada kelompok kontrol yang mendapat nilai terendah hanya 1 orang.

Berikut disajikan data statistik pretest mengenai kedua kelompok berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Deskripsi Data Pretest Kelompok Number Head Together dan Kontrol Deskripsi KelompokNumber Head Together Kelompok Kontrol Minimum 35 35 Maksimum 80 75 Rata-rata 55,73 59,10 Standar Deviasi 12,80 10,10

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukan hasil pretest kedua kelompok. Terlihat bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok Number Head Together adalah 35 dan nilai maksimum yang diperoleh kelompok Number Head Together adalah 80. Selain itu terlihat pula, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok Number Head Together adalah 55,73, sedangkan yang lebih tinggi dari perolehan nilai rata-rata kelompok kontrol yaitu 59,10. Namun nilai rata-rata perolehan kedua kelompok masih tergolong rendah.

3. Deskripsi Posttest Kelompok Number Head Together dan Kelompok Kontrol

Berikut ini disajikan tabel hasil posttest kelompok Number Head Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Hasil Posttest Kelompok Number Head Together No Rentang Nilai Eksperimen

1 50-56 4 2 57-63 4 3 64-70 4 4 71-77 9 5 78-84 6 6 85-91 12 7 92-98 6 Tabel 4.5

Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol No Rentang Nilai Eksperimen

1 40-46 4 2 47-53 5 3 54-60 5 4 61-67 9 5 68-74 6 6 75-81 9 7 82-88 7

Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa perolehan nilai posttest siswa pada kelompok ekperimen yang memperoleh nilai tertinggi yaitu sebanyak 6 siswa atau 13% dengan rentang nilai 92 sampai 98. Dan rentang nilai yang banyak diperoleh siswa ialah 85 sampai 91 yaitu sebanyak 12 siswa atau 27% dari keseluruhan siswa.

Adapun perolehan nilai posttet kelompok kontrol sebanyak 7 siswa atau 16% siswa memperoleh niai tinggi dengan interval 82 sampai 88. Dan persebaran nilai yang lebih banyak siswa peroleh yaitu pada rentang nilai 61 sampai 67 sebanyak 9 siswa atau 20% dan 75-81 sebanyak 9 orang atau 20%.

Berdasarkan hasil postest kedua kelompok terdapat perubahan nilai menjadi lebih baik, namun nilai yang paling tinggi banyak diperoleh kelompok Number Head Together dibandingkan dengan kelompok

kontrol. Hal ini dapat dilihat pula dari rentang nilai antara dua kelompok tersebut. Kelompok Number Head Together lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Berikut akan ditampilkan data statistik dari hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok:

Tabel 4.6

Deskripsi Data Posttest Kelompok Number Head Together dan Kontrol

Deskripsi Eksperimen Kontrol

Minimum 50 40

Maxsimum 95 85

Rata-rata 77,23 66,80

Standar Defiasi 12,97 13,30

Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil posttest kedua kelompok penelitian menunjukkan perbedaan. Nilai maksimum posttest yang diperoleh kelompok Number Head Together lebih tinggi dari nilai maksimum kelompok kontrol yaitu 95 untuk kelompok Number Head Together dan 85 untuk kelompok kontrol. Selain itu, nilai rata-rata kedua kelompok juga menunjukan perbedaan yaitu 77,23 untuk nilai rata-rata kelompok Number Head Together dan 66,80 untuk nilai rata-rata kelompok kontrol dan selisih nilai rata-rata kedua kelompok ialah sebesar 10,43. Hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok Number Head Together lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

Dokumen terkait