• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

C. Pengertian IPS

1. Pengertian IPS

“Sesuai dengan yang tertera didalam UU Sisdiknas No.20/2003

Bab X pasal 37 bahwa Kurikulum dasar pendidikan dan menengah

pendidikan memuat salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial”.28 “Ilmu

Pengetahuan sosial adalah bidang studi yang merupakan panduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. mata pelajaran sosial yaitu geografi,

sejarah, ekonomi, sosiologi dan koperasi”.29“Ilmu Pengetahuan Sosial

28UU Sisdik as No. 0/ 00 , ………., h. . 29

(IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan

nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”.30

“Ilmu pengetahuan IPS diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah sosial yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu dapat dIPShami siswa”.31

Ilmu Pengetahuan sosial merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan kehidupan nyata dimasyarakat, yakni kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, dan untuk memajukan kehidupannya. Dengan kata lain, pengetahuan sosial merupakan usaha mempelajari, menelaah, dan mengkaji kehidupan sosial manusia dimuka bumi.32

Tujuan IPS tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga tentu tidak secara langsung tercipta tanpa campur tangan seorang guru dalam membentuk karakter tersebut. Guru sangat berpengaruh dalam hal ini mengembangkan kemampuan berfikir siswa, sikap dan nilai diri siswa. Maka guru dituntut untuk dapat mengetahui perkembangan siswanya, sejauh mana hasil belajar tersebut dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2. Tujuan IPS

Tujuan pengajaran IPS ada 3 tujuan utamanya yaitu (a) mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik, (b) mengajar anak didik berkemampuan berpikir dan (c) agar anak dapat melanjutkan

30

Syafruddin Nurdin, Quantum Teaching:Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (Ciputat: Ciputat Press, 2005),h.

31 Udin S.Winataputra, et.al.,

Ilmu Sosial (,Jakarta: UT, 2002), hal.128 cet.I 32

Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, Standar Penilaian Buku Pelajaran Pengetahuan Sosial SD-SMP, Jakarta, 2003, 29 januari 2008 http://www.depdiknas.go.id/

kebudayaan bangsanya. Titik berat studi sosial adalah perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia dengan kegiatan intraksi antar mereka, dan anak didik diinginkan agar dapat menjadi anggota yang produktif dan dapat memberikan andilnya dalam masayarakat. Dalam Departemen of Instructions Fairfax Country Schools Virginia, mengemukakan bahwa program studi sosial hendaknya menyajikan kesempatan yang banyak setra beraneka ragam untuk membentuk warga Negara yang efektif, termasuk kesadaran bahwa hak selalu disertai oleh kewajiban.

Tujuan pengajaran IPS di Indonesia, bertujuan seperti tersebut di atas yang merupakan tujuan yang bersifat universal yang dapat berlaku bagi anak didik di negara manapun di dunia ini. Selain tujuan yang umum itu, maka pada setiap Negara mempunyai tujuan khusus yang khas, berdasarkan filsafat, sejarah, watak, dan keadaan geografis yang berbeda-beda. IPS di Indonesia merupakan wahana pencapaian tujuan pendidikan nasional. Yang harus dimiliki oleh anak didik yaitu: (a) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) cerdas dan terampil, (c) berbudi pekerti yang luhur, (d) memiliki keperibadian yang kuat, dan (e) memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang tebal. Bagi bangsa Indonesia, karakteristik warganegara yang baik tentu saja harus mengacu kepada dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Secara khusus tujuan pengajaran IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat komponen seperti berikut:

a. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan masa datang.

b. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan (skill) untuk mencari dan mengolah informasi.

c. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap (values) demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

d. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian/berperan serta dalam kehidupan sosial.

Keempat tujuan tersebut tidak terpisahkan atau berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dan saling berhubungan. Keempat tujuan tersebut sesuai dengan perkembangan pendidikan IPS sampai pada saat sekarang.

3. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :27 a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan c. Sistem Sosial dan Budaya

d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

4. Pembelajaran IPS

Adapun pembelajaran IPS itu mencakup beberapa hal seperti dibawah ini: a. Perwujudan dari satu pendekatan Interdisipliner dari pelajaran

Ilmu-ilmu Sosial.

b. Integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial seperti: Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Politik dan Psykologi sosial. c. Menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling.

d. IPS bukan Ilmu Sosial walaupun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik antara manusia (human relation ship).

e. IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah. f. IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran

27

5. Materi Pembelajaran a. Sejarah Uang

Sebelum ada uang jika mengnginkan sesuatu, dilakukan melalui tukar menukar. Cara seperti ini dilakukan oleh orang pada zaman dahulu. Tukar menukar barang ini dinamakan barter.

Pada masa sekarang, orang tidak lagi melakukan barter. Untuk memperoleh barang yang diinginkan dilakukan dengan membayar. Alat pembayaran yang digunakan adalah uang. Tukar menukar barang dengan menggunakan alat pembayaran yang sah dinamakan jual beli. Di Indonesia, Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah. Uang rupiah dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

b. Berbagai Jenis Uang

a) Uang Kartal

Zaman dahulu uang terbuat dari kulit hewan, tembaga, perak, dan emas. Sekarang uang terbuat dari kertas. Kita sekarang mengenal uang logam dan kertas. Uang logam dan uang kertas dapat kita gunakan untuk berbelanja.

Uang kartal adalah uang yang berbentuk logam dan kertas. Jadi uang kartal ini uang yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.28

b) Uang Giral

Perusahaan besar dalam membeli barang tidak menggunakan uang tunai. Mereka membayar melalui giro di Bank. Perusahaan besar melakukan jual beli dalam jumlah besar sehingga tidak menggunai uang tunai, bisa ratusan juta rupiah atau miliyaran. Untuk menghemat waktu maka pembayaran dilakukan mengguanakan uang giral.

c. Kegunaan Uang

Uang berguna sebagai alat pembayaran yang sah. Kalau kita menginginkan barang atau layanan harus menggunakan uang.

Uang juga dapat dimanfaatkan untuk ditabung. Manfaat dari menabung yaitu jika lama-lama menjadi bertambah banyak. Jika sewaktu-waktu memerlukan uang, kita tinggal mengambil saja.

C.Penelitian Yang Relevan

Hasil-hasil penelitian yang terkait dengan penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar diantaranya:

1. Andi Irawan dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep benda dan sifatnya pada siswa kelas IV SD”. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa setelah diterapkan metode Numbered Head Together pada mata pelajaran IPA konsep benda dan sifatnya menunjukkan adanya peningkatan kerja ilmiah siswa.29

2. Anis Masriyah dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A

TK Negeri Pembina Kota Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan kemampuan sains permulaan. Pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada anak. perubahan penilaian ke arah yang komprehensif yang tidak hanya dengan hasil kerja anak, tetapi juga terhadap pengembangan situasi pembelajaran ke arah yang lebih kondusif.30

3. Habibah dengan judul “pengaruh metode Numbered Head Together terhadap kemampuan berpikir kratif siswa dalam pembelajaran fisika bernuansa nilai pada konsep cahaya”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan metode Numbered Head Together dengan siswa yang diajar secara

29

Nurul Ulum, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Benda dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SD, 2012, (http://library.um.ac.id).

30

Anis Masriyah, Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri Pembina kota Blitar , 2012,

konvensional. Hal ini berarti bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan menggunakan metode Numbered Head Together sebagai salah satu metode dalam belajar.31

Dokumen terkait