• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian pengembangan, dimana pada penelitian pengembangan mempunyai tujuan yakni membuat suatu produk media interaktif menggunakan Adobe Flash. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 November 2021 yang dilaksanakan di MTS Swasta Raden Paku.

Model yang digunakan yaitu model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) dengan hasil sebagai berikut:

a. Analysis (analisis)

Berdasarkan hasil observasi serta wawancara kepada salah satu guru matematika di MTS Swasta Raden Paku, diperoleh bahwa bahan ajar yang digunakan guru masih berupa buku paket saja yang dapat menyebabkan siswa cepat merasa bosan ketika menerima materi pembelajaran. Kurikulum yang digunakan di MTS Swasta Raden Paku yaitu kurikulum 2013 (K – 13) sehingga dapat membantu memecahkan masalah pada siswa yang lebih baik setelah menerima materi pelajaran.

Siswa kelas VIII – C mempunyai kecakapan yang berbeda dalam menerima materi pembelajaran. Begitu pula dalam menyelesaikan persoalan yang terdapat pada matematika, siswa mempunyai metode tersendiri. Metode yang digunakan masih berpusat pada guru dan hanya pemberian tugas, yang menyebabkan kepasifan siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam proses pembalajaran guru perlu memberikan suasana belajar yang menarik bagi siswa salah satunya dengan mengembangkan media interaktif menggunakan Adobe Flash.

b. Design (desain)

Pada tahap desain, media interaktif Adobe Flash dirancang berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh. Sebelum membuat media, langkah awal yaitu menentukan materi yang akan digunakan pada media interaktif menggunakan Adobe Flash. Materi yang digunakan

23

yaitu tentang relasi dan fungsi. Langkah selanjutnya yaitu membuat storyboard. Storyboard ini berisi gambaran umum tentang desain media yang akan dikembangkan. Berikut adalah tampilan storyboard yang telah dibuat:

Gambar 1. Storyboard tampilan awal media

Gambar 2. Storyboard tampilan menu pada media

Gambar 3. Storyboard tampilan awal bagian materi

24

Gambar 4. Storyboard tampilan awal bagian latihan

Penyusunan instrumen penelitian termasuk dalam tahapan desain.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa: 1) lembar validasi yang dipergunakan untuk memperoleh data yang bersangkutan tentang kevalidan dari media dan materi oleh ahli media dan materi, 2) lembar angket respon siswa yang dipergunakan untuk mendapatkan nilai kepraktisan berdasarkan respon siswa terhadap penggunan media Adobe Flash, 3) lembar tes digunakan untuk mendapatkan nilai keefektifan dari media Adobe Flash dan mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa.

c. Development (pengembangan)

Tahapan berikutnya yaitu tahap pengembangan, dimana pada tahap ini yakni mengembangkan media sebagaimana desain yang telah dirancang. Proses penyusunan media dimulai dari halaman awal media, info, SK&KD, materi, dan latihan.

25

Gambar 5. Tampilan awal media

Pada halaman ini digunakan untuk masuk pada media pembelajaran yang berjudul media pembelajaran interaktif relasi dan fungsi dengan cara mengklik tombol start.

Gambar 6. Tampilan menu pada media

Pada tampilan menu terdapat empat menu yang dapat dipilih, yaitu tombol info, tombol SK&KD, tombol materi, dan tombol latihan. Selain itu juga ada tombol tambahan diantaranya tombol home yang digunakan untuk kembali ke menu utama, tombol musik untuk menghidupkan dan mematikan musik, serta tombol close untuk keluar dari media pembelajaran atau tidak.

26

Gambar 7. Tampilan info

Gambar 8. Petunjuk penggunaan media

Gambar 9. Fungsi tombol

27

Gambar 10. Tampilan bahasa

Gambar 11. Tampilan profil

Pada tampilan info terdapat tiga tombol yang dapat dipilih, yaitu tombol petunjuk yang berisi tentang petunjuk penggunaan media serta fungsi tombol pada media, tombol bahasa yang digunakan untuk memilih bahasa yaitu indonesia atau inggris, dan tombol profil yang berisi tentang biodata peneliti.

28

Gambar 12. Tampilan SK&KD

Gambar 13. Tampilan awal materi

Gambar 14. Tampilan relasi

29

Gambar 15. Tampilan fungsi

Tombol menu terdapat dua pilihan, yaitu tombol relasi dan tombol fungsi. Jika memilih tombol relasi terdapat pengertian relasi dan cara menyatakan relasi. Jika memilih tombol fungsi terdapat pengertian fungsi, cara menentukan banyakanya pemetaan, korespondensi satu – satu, fungsi surjektif, serta cara menentukan rumus fungsi dan nilai fungsi. Terdapat tombol tambahan yaitu tombol materi yang digunakan untuk kembali ke tampilan awal materi relasi dan fungsi.

Gambar 16. Tampilan awal latihan

30

Gambar 17. Tampilan latihan

Gambar 18. Tampilan jika benar

Gambar 19. Tampilan jika salah

31

Gambar 20. Tampilan pembahasan

Gambar 21. Tampilah hasil dari latihan

Pada tampilan awal latihan terdapat kotak yang bisa diisi dengan nama siswa, dan untuk masuk ke latihan soal siswa mengklik tombol mulai untuk dapat lanjut ke halaman selanjutnya. Terdapat 10 soal yang harus dikerjakan oleh siswa, jika jawaban benar akan lanjut ke nomor berikutnya dan jika salah akan muncul pembahasan. Pada akhir latihan terdapat hasil akhir yang berisi tuntas atau tidak tuntas dalam mengerjakan soal tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Cara memperoleh data penelitian yaitu dengan menguji proses kevalidan media dan materi dari dosen ahli dan guru matematika. Berikut merupakan hasil uji validasi media dan materi:

32 1. Uji validasi materi

Uji validasi materi dipergunakan guna melihat apakah materi pada media yang dikembangkan dapat digunakan atau tidak. Validasi materi ditujukan pada satu dosen ahli media dan satu guru matematika. berikut hasil uji validasi materi:

Tabel 10. Hasil Validasi Ahli Materi Aspek Persentase

Rata - Rata Kategori Validasi ahli materi 81,25% Sangat valid

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, persentase valid sebesar 81,25%. Berdasarkan kriteria kevalidan data berada pada tingkat pencapaian 75 < 𝑉 ≤ 100 dengan kualifikasi sangat valid. Selain itu juga terdapat saran dari validator terkait materi yang digunakan dalam media pembelajaran. Berikut adalah tampilan media pembelajaran yang sudah diperbaiki berdasarkan saran dari validator:

Gambar 22. Revisi 1

Pada media sebelumnya kalimat pertama harus disusun kembali jika menggunakan jika – maka. Kalimat kedua juga diperbaiki agar siswa tidak miskonsepsi.

33

Gambar 23. Revisi 2

Media sebelum direvisi bahasa yang digunakan tidak formal, sehingga diperbaiki menjadi kalimat yang formal agar seragam.

Gambar 24. Revisi 3

Selanjutnya yaitu pada media sebelum direvisi, keterangan faktorial berada disebelah rumus. Setelah direvisi, keterangan faktorial ditulis sebelum rumus. Penulisan himpunan pada media sebelum direvisi juga masih salah, sehingga diperbaiki seperti tampilan diatas.

34

Gambar 25. Revisi 4

Gambar yang terdapat pada media sebelumnya tidak mempresentasikan pemetaan, sehingga diubah sesuai bentuk pemetaan. Saran selanjutnya yaitu kalimat yang digunakan diubah menjadi lebih sederhana agar tidak membingungkan.

2. Uji validasi media

Uji validasi media digunakan guna mendapati kevalidan dari media yang telah dikembangkan. validasi ditujukan kepada satu dosen ahli media dan satu guru matematika. berikut merupakan hasil validasi media:

Tabel 11. Hasil Validasi Ahli Media Aspek Persentase

Rata - Rata Kategori Validasi ahli media 85% Sangat valid

Dari tabel di atas, diperoleh persentase kevalidan sebesar 85%, yang berdasarkan tabel kriteria kevalidan data memiliki tingkat pencapaian 75 < 𝑉 < 100. Hal ini menunjukkan bahwa media yang telah dikembangkan mempunyai kriteria sangat valid atau layak digunakan.

d. Implementation (implementasi)

Tahap implementasi dilakukan di MTS Swasta Raden Paku setelah mendapat uji kevalidan dari materi dan media yang dikembangkan. Uji tes akan diberikan pada tahapan ini untuk mengetahui berapa banyak

35

siswa yang tuntas sehingga keefektifan dapat diketahui. Pembagian angket respon siswa juga dilakukan guna mendapatkan data tentang nilai kepraktisan dari penggunaan media pembelajaran. Pada tahap ini juga dilakukan analisis pemecahan masalah, yaitu apakah kemampuan pemecahan masalah pada siswa berbantuan media pembelajaran menggunakan Adobe Flash meningkat atau tidak berdasarkan dengan hasil tes.

1. Uji keefektifan

Uji keefektifan media pembelajaran diperoleh dari hasil pretest dan posttest siswa. Tahapan pertama yaitu memberikan soal pretest kepada siswa sebelum siswa menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash. Setelah diberikan pretest, barulah siswa diberikan soal posttest. Pemberian posttest dilakukan setelah penggunaan dari media pembelajaran Adobe Flash. Berikut merupakan hasil dari tes siswa:

Tabel 12. Hasil Uji Tes Siswa Total siswa

Ketuntasan siswa dalam mengerjakan dilihat dari KKM yang telah ditentukan, yaitu 75. Sehingga dari hasil tes tersebut diperoleh 25 siswa yang tuntas dengan persentase 80,64% dan media dikatakan efektif apabila 75% dari siswa yang tuntas.

2. Uji kepraktisan

Uji kepraktisan media pembelajaran diperoleh dari pembagian angket respon siswa terhadap siswa MTS Swasta Raden Paku yang berjumlah 31 siswa. Tujuan diberikannya agket respon siswa yaitu untuk melihat apakah media yang dikembangkan mudah dan dapat digunakan atau tidak. Berikut adalah hasil dari angket respon siswa:

36

Tabel 13. Hasil Angket Respon Siswa Total seluruh

jawaban “Ya” Skor maksimal Rata – rata

Persentase Kategori

282 310 90, 97% Sangat praktis

Dari hasil tersebut diperoleh persentase sebesar 90, 97%. Sehingga media dikatakan sangat praktis karena persentase ≥ 75%.

3. Analisis pemecahan masalah

Analisis pemecahan masalah digunakan untuk menguji peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan media interaktif Adobe Flash. Berikut hasil dari analisis pemecahan masalah:

Tabel 14. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan

pemecahan masalah

Pretest Posttest Skor maksimal

Nilai rata – rata 4,23 82,79 100

Persentase N - Gain 82%

Kualifikasi Tinggi

Berdasarkan perhitungan diatas, memperoleh persentase sebesar 82%.

Artinya peningkatan kemampuan pemecahan masalah berada pada kualifikasi tinggi.

e. Evaluation (evaluasi)

Tahap evaluasi yaitu tahapan terakhir dari model ADDIE. Tahap ini dipergunakan guna mengetahui apakah media pembelajaran Adobe Flash sudah valid, efektif, praktis, serta terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa sesudah diterapkan pembelajaran menggunakan Adobe Flash. Berikut adalah keterangan media pembelajaran menggunakan Adobe Flash:

37

Tabel 15. Hasil Keterangan Skor Media Adobe Flash

No. Aspek Persentase Keteragan

1. Kevalidan

a. Materi 81, 25% Sangat valid

b. Media 85% Sangat valid

2. Keefektifan 80, 64% Sangat efektif

3. Kepraktisan 90, 97% Sangat praktis

4. Analisis pemecahan masalah 82% Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran menggunakan Adobe Flash telah mencapai tujuan yang ditentukan yaitu bersifat valid, efektif, praktis. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa menggunakan Adobe Flash juga mencapai kategori tinggi.

Pengimplementasian media yang telah dikembangkan juga termasuk dalam tahapan evaluasi. Dimana pada tahap implementasi siswa diberikan uji tes yaitu pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang tuntas. Pada hasil uji efektifitas siswa yang tuntas berjumlah 25 siswa sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 siswa. Penyebab siswa tidak tuntas dalam mengerjakan tes yaitu siswa tidak mengerti permasalahan yang dimaksud. Berdasarkan hasil tes tersebut, media pembelajaran Adobe Flash menghasilkan kesimpulan yaitu sangat efektif untuk diterapkan pada pembelajaran.

Penyebaran angket respon siswa juga dilakukan pada tahapan implementasi. Agket respon siswa meghasilkan kesimpulan yaitu media yang dikembangkan sangat praktis untuk diterapkan pada pembelajaran.

Pemecahan masalah pada siswa setelah diterapkan media Adobe Flash pada pembelajaran juga menghasilkan kategori yang tinggi.

Dokumen terkait