• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1.2 Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

4.1.1.2.2 Hasil Jurnal

Salah satu instrumen yang digunakan untuk menjaring data nontes dalam penelitian ini adalah jurnal. Jurnal digunakan untuk mendapatkan data mengenai

respon siswa sebagai subjek penelitian selama proses pembelajaran. Jurnal dibuat menjadi dua macam, yaitu jurnal guru dan jurnal siswa. jurnal guru diisi oleh guru, sedangkan jurnal siswa diisi oleh siswa. Jurnal guru berisi lima buah pertanyaan yang diisi oleh guru tentang uraian pendapat dan seluruh kejadian yang muncul yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama proses kegiatan pembelajaran menulis teks berita berlangsung. Jurnal siswa berisi pendapat dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya. Pertanyaan yang ada dalam jurnal siswa berjumlah 5 pertanyaan yang semuanya harus dijawab oleh siswa.

4.1.1.2.2.1 Jurnal Guru

Jurnal guru berisi segala hal yang dirasakan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Jurnal guru ditulis setelah pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek pengamatan yang ada dalam jurnal guru, yaitu (1) bagaimana kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan model Investigasi kelompok berbasis Konservasi Karakter dan Budaya; (2) bagaimana respon siswa terhadap hasil pemilihan topik atau tema yang dilakukan secara berkelompok; (3) bagaimana keaktifan siswa saat melakukan pengumpulan fakta berita di lapangan; (4) bagaimana perilaku siswa saat melakukan pengumpulan berita dan menulis teks berita dengan kelompoknya; dan (5) apa sajakah peristiwa yang muncul saat pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya.

Berdasarkan jurnal guru dapat diungkap bahwa siswa memberi respon dan tanggapan yang kurang positif terhadap pembelajaran. Guru menganggap siswa masih perlu pendampingan dan pengarahan untuk dapat berkonsentrasi penuh pada pembelajaran. Siswa terlihat kurang bersemangat di awal pembelajaran. Beberapa siswa masih terlihat melamun dan tidak fokus pada pembelajaran. Pada siklus II, akan diadakan perlakuan khusus terhadap siswa apabila ditemukan kasus yang sama. Siswa juga terlihat kurang siap menerima pembelajaran dikarenakan situasi kelas yang gerah dan masih banyak siswa yang bergurau sendiri. Guru memberikan ilustrasi pada siswa dengan harapan akan memberikan pemahaman mengenai teks berita yang dianalisis, namun, hanya beberapa siswa yang fokus dengan pembelajaran. Pada siklus II, akan diadakan perlakuan khusus terhadap siswa apabila terdapat kasus yang sama.

Keaktifan siswa saat melakukan pengumpulan fakta berita di lapangan tergolong cukup baik, meskipun hanya beberapa anggota kelompok saja. Hal tersebut disebabkan oleh teknik pengumpulan fakta berita observasi merupakan cara yang baru dikenal oleh siswa sehingga siswa merasa canggung dan belum menguasai secara baik teknik ini. Hal tersebut diungkap guru yang menyatakan bahwa siswa masih mengambang dalam pemahaman pengumpulan fakta berita dengan teknik observasi. Pada siklus II, akan diberikan pemahaman kembali kepada siswa mengenai teknik observasi ini.

Secara keseluruhan, suasana kelas pada saat siklus I cukup baik meskipun masih ditemukan beberapa perilaku negatif dari siswa. Hal tersebut didukung oleh faktor guru yang mengajar saat ini bukan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

melainkan peneliti sendiri, sehingga siswa menganggapnya sebagai variasi yang mengasyikkan. Pada saat awal pembelajaran, siswa sulit dikendalikan dan cenderung ramai sendiri. Siswa yang ramai didasari atas kebiasaan mereka dalam mencari perhatian guru. Peneliti justru menjadikan hal tersebut sebagai umpan balik terhadap siswa, sehingga siswa yang ramai tetap tergiring untuk konsentrasi terhadap pembelajaran. Perlakuan yang sama diberikan pada siswa yang berdiam diri dan sesekali melamun. peneliti memberikan perhatian terhadap mereka dengan cara bertanya dan sesekali mengajak diskusi. Cara tersebut cukup efektif dalam menjaga tingkat konsentrasi siswa.

Peristiwa yang muncul pada saat siklus I berlangsung adalah sebagian siswa mengapresiasi kegiatan diskusi untuk menentukan tema teks berita yang akan ditulis tiap kelompok, siswa juga sudah mampu berpikir kritis pada saat proses menganalisis teks berita bersama kelompoknya. Sikap santun tercermin dalam penyampaian hasil analisis teks berita, pengumpulan fakta berita, dan hasil teks berita yang dibuat.

4.1.1.2.2.2 Jurnal Siswa

Jurnal siswa merupakan lembar pertanyaan yang harus diisi oleh siswa setelah pembelajaran menulis teks berita dengan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya berlangsung. Tujuan diadakannya jurnal siswa adalah untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada saat proses belajar mengajar untuk mengungkap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Pada saat pembagian jurnal siswa, terlihat sebagian besar siswa tampak antusias ingin segera mengisi jurnal tersebut. Hal tersebut terjadi karena sebelumnya siswa

belum pernah mengisi jurnal siswa di akhir pembelajaran. Setelah semua siswa mendapatkan jurnal siswa bagiannya, siswa diinstruksikan untuk memahami pertanyaan dan dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan yang tertulis dalam lembar jurnal siswa. Pertanyaan yang ada dalam jurnal siswa berjumlah 5 pertanyaan yang semuanya harus dijawab oleh siswa. Pertanyaan yang ada dalam jurnal siswa, yaitu (1) bagaimana perasaan kamu setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya yang telah dilakukan; (2) apa kesulitan yang kamu hadapi saat pembelajaran menulis teks berita melalui model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya yang telah dilakukan; (3) bagaimana tanggapan kamu dengan model pembelajaran yang digunakan guru; (4) bagaimana pendapat kamu terhadap cara mengajar guru; dan (5) apa saran yang ingin kamu sampaikan terhadap pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya.

Berdasarkan jurnal siswa dapat diungkap bahwa untuk pertanyaan pertama jawaban yang diberikan siswa bermacam-macam. Ada yang menyatakan senang, cukup senang, asyik, dan seru serta tidak membosankan. Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya dikarenakan belajar menulis teks berita dengan menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya dapat menambah wawasan. Ada juga yang berpendapat dapat menambah pengalaman. Siswa juga menyatakan materi yang disampaikan mudah dihafal. Hasil tersebut diperoleh dari pendapat siswa yang tertulis pada jurnal

siswa. Responden nomor 20 menyatakan senang bisa mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya karena dapat menambah pengalaman.

Kutipan jurnal siswa responden nomor 20 dapat dilihat pada gambar 14 berikut.

Gambar 14 Kutipan Jurnal Siswa Siklus I Responden Nomor 20

Untuk pertanyaan kedua, menghasilkan jawaban yang berbeda-beda. Ada yang menyatakan tidak ada kesulitan karena materi dan instruksi yang disampaikan sudah jelas. Ada juga yang menyatakan kesulitan saat menganalisis unsur berita, namun, tidak menyertakan alasannya. Ada yang menyatakan masih merasa kesulitan karena pada saat proses pembelajaran diharuskan untuk

berdiskusi bersama kelompok seperti yang diungkap oleh responden nomor 32. Kutipan reponden nomor 32 dapat dilihat pada gambar 15 berikut.

Gambar 15 Kutipan Jurnal Siswa Responden Nomor 32

Untuk pertanyaan ketiga, jawaban yang diberikan pun bermacam-macam. Ada yang menyatakan menyenangkan, Hal tersebut diungkap responden sebab proses diskusi yang mampu berjalan dengan baik. Ada yang menyatakan baik, hal tersebut diungkap responden sebab model pembelajaran dapat memancing keantusiasan siswa sehingga responden menilai tidak akan bosan dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita, hal tersebut diungkap oleh responden nomor 23. Kutipan jurnal siswa responden nomor 23 dapat dilihat pada gambar 16 berikut.

Gambar 16 Kutipan Jurnal Siswa Responden Nomor 23

Untuk pertanyaan keempat, jawaban yang diberikan siswa pun bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa cara guru dalam proses pembelajaran

kurang dekat dan kurang berinteraksi dengan siswa, hal ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan pada saat pembelajaran menulis teks berita siklus II dilaksanakan. Ada yang menyatakan bahwa suara guru pada saat pembelajaran berlangsung kurang keras, hingga kurang didengar oleh siswa yang duduk dibelakang. Hal tersebut diungkap oleh responden nomor 6. Kutipan jurnal siswa responden nomor 6 dapat dilihat pada gambar 17 berikut.

Gambar 17 Kutipan Jurnal Siswa Responden Nomor 6

Untuk pertanyaan kelima, jawaban yang diberikan bermacam-macam. Beberapa siswa memberikan saran agar pada saat proses pembelajaran suara guru dapat lebih keras sehingga instruksi yang diberikan akan lebih didengar oleh siswa. Ada siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran sudah baik sehingga tidak ada saran untuk pembelajaran menulis teks berita menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya. Ada siswa yang memberikan saran agar pembelajaran dapat diselingi dengan permainan sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita dapat rileks sejenak, pendapat tersebut diungkap oleh responden nomor 23. Kutipan jurnal siswa responden nomor 23 dapat dilihat pada gambar 18 berikut.

Gambar 18 Kutipan Jurnal Siswa Responden Nomor 23

Saran-saran yang diungkap oleh siswa akan dipertimbangkan oleh peneliti agar menjadi bahan evaluasi dan perbaikan untuk diterapkan saat pembelajaran menulis teks berita siklus II dilaksanakan. Pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model investigasi kelompok berbasis konservasi karakter dan budaya pada siklus I telah dilaksanakan dengan baik. Ini tidak lepas dari fasilitas yang dimiliki sekolah. Dalam hal ini penggunaan LCD di dalam proses pembelajaran dirasakan sangat membantu guru dan peneliti dalam menyampaikan materi menulis teks berita.

Dokumen terkait