• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pemaknaan temuan Penelitian

4.2.1.1.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II

Hasil observasi keterampilan guru siklus II memperoleh skor 35 dengan rerata 3,18 termasuk dalam kategori sangat baik.

a. Keterampilan guru dalam menyiapkan media pembelajaran

Keterampilan guru dalam menyiapkan media pembelajaran mempero-leh skor 3. Guru menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan mate-ri, karakteristik siswa, dan sesuai dengan tingkat keterbacaan atau kejelasan media. Pemilihan gambar, warna, ukuran dan bentuk huruf, serta animasi dalam Power Point sudah sesuai, sehingga media pembelajaran yang dibuat dapat terbaca dengan jelas dan tidak membuat siswa bingung. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Kethut dan Aristo Hadi (dalam Sukiman, 2012: 218-219) ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat membuat Power Point, yaitu: memilih jenis huruf dengan tingkat keterbacaan yang tinggi, dalam satu slide tidak memuat lebih dari 18 baris teks, komposisi warna

harus tepat sehingga dapat terbaca dengan jelas, serta buatlah tampilan yang bervariasi dengan menggunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, serta video untuk memperindah tampilan Power Point untuk menarik perhatian siswa.

b. Keterampilan guru dalam kegiatan membuka pembelajaran

Keterampilan guru dalam kegiatan membuka pembelajaran mempero-leh skor 4. Guru mengadakan apersepsi berupa pemberian pertanyaan kepa-da siswa untuk mengaitkan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari, mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak siswa berte-puk semangat, guru juga sudah mengingatkan siswa mengenai materi pokok yang akan dibahas untuk memberikan acuan bagi siswa sehingga siswa siap dan tertarik untuk mempelajari materi yang akan dibahas. Hal ini sejalan de-ngan pendapat Djamarah (2010:139), komponen dalam membuka pelajaran meliputi meningkatkan perhatian, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, serta membuat kaitan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.

c. Keterampilan guru dalam memberikan tes tanya jawab

Keterampilan guru dalam memberikan tes tanya jawab memperoleh skor 4. Guru memberikan tes tanyajawab pada awal kegiatan pembelajaran. Soal-soal yang ada dalam tes tanyajawab disesuaikan dengan materi yang akan dibahas serta tingkat perkembangan siswa. Soal-soal yang terdapat dalam tes tanyajawab sudah sesuai dengan materi yang akan dibahas yaitu

mengenai perkembangan teknologi alat komunikasi. Kalimat yang diguna-kan dalam menulis soal sudah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, yaitu tidak menggunakan istilah-istilah yang membuat siswa bingung. Hasil dari tes tanya jawab dijadikan sebagai dasar dalam membentuk kelompok diskusi. Hal ini sejalan dengan pendapat Slavin (2010: 195-196) dalam tes tanya jawab siswa diberikan tes pendahuluan pada awal pembelajaran. Mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.

d. Keterampilan guru dalam menjelaskan materi kepada siswa

Keterampilan guru dalam menjelaskan materi kepada siswa mempero-leh skor 3. Pada siklus II guru menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa, guru memberikan penekanan pada materi yang penting, serta memberikan umpan balik kepada siswa dengan menanyakan materi yang belum dimengerti oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2011:90) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian suatu penjelasan meliputi: (1) Kejelasan. (2) Penggunaan contoh dan ilustra-si. (3) Pemberian tekanan. (4) Pemberian umpan balik.

e. Keterampilan guru dalam membentuk kelompok siswa secara heterogen Keterampilan guru dalam membentuk kelompok siswa secara hetero-gen memperoleh skor 4. Pada siklus II guru membentuk kelompok diskusi dengan menggunakan hasil tes tanyajawab sebagai dasar dalam membagi kelompok. Guru membentuk kelompok dengan jenis kelamin yang berbeda, dan tingkat kemampuan yang berbeda. Guru sudah mengatur tempat duduk

setiap kelompok agar diskusi dapat berlangsung dengan baik. Selanjutnya lie (2012:33) menyatakan bahwa para siswa dalam TSTS dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang. Setiap kelompok bersifat heterogen yang terdiri dari siswa yang pintar, sedang, dan kurang pintar, laki-laki dan perempuan. Dua tinggal dan 2 tamu kelompok lain Suprijono (2012: 11)

f. Keterampilan guru dalam membimbing siswa dalam mempelajari materi pada siklus II

Keterampilan guru dalam membimbing siswa dalam mempelajari materi pada siklus II memperoleh skor 3. Dalam membimbing siswa untuk mempelajari materi, guru sudah membimbing siswa secara klasikal di depan kelas, guru memastikan semua siswa untuk mempelajari materi yang diberi -kan serta menjelas-kan kembali kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2010:164) dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru bertindak sebagai operator dalam sistem tersebut.

g. Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok pada siklus II Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok pada siklus II memperoleh skor 3. Dalam membimbing diskusi kelompok kecil guru membimbing siswa dengan berkunjung ke dalam kelompok-kelompok, memusatkan perhatian siswa untuk mendiskusikan topik dengan kelompok-nya, serta memberikan kesempatan kepada kelompok untuk bertanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2011:94) yang menyatakan beberapa

komponen keterampilan membimbing diskusi yaitu memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi, memperluas masalah atau urunan pendapat dengan memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk bertanya, menganalisis pandangan siswa, meningkatkan urunan siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dan menutup diskusi. h. Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelas pada siklus II

Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelas pada siklus II memperoleh skor 3. Guru memimpin diskusi kelas dengan berdiri di depan kelas, guru memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi serta memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tangga-pan. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2011:94) yang menyatakan beberapa komponen keterampilan membimbing diskusi yaitu memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi, memperluas masalah atau urunan pendapat, menganalisis pandangan siswa, meningkatkan urunan sis-wa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang sissis-wa untuk berpikir, menyebarkan kesempatan berpartisipasi dan menutup diskusi. i. Keterampilan siswa dalam memberikan penghargaan pada siklus II

Keterampilan siswa dalam memberikan penghargaan pada siklus II memperoleh skor 3. Guru memberikan penghargaan secara verbal dengan menggunakan kata-kata pujian seperti pintar, betul sekali, dan lain-lain. guru memberikan penghargaan dengan gerakan badan seperti memberikan tepuk tangan dan acungan jempol. Guru memberikan hadiah berupa kepada

kelompok paling pintar, dan meminta ketua kelompok maju ke depan kelas untuk menerima hadiah, hal ini bertujuan agar jelas kepada siapa penguatan tersebut ditujukan, sehingga siswa termotivasi untuk selalu menjadi kelom-pok terbaik. Usman (2011:83) menyatakan beberapa cara untuk menggunakan penguatan yaitu digunakan kepada pribadi tertentu, penguatan kepada kelompok, pem-berian penguatan dengan segera, variasi dalam penggunaan. Dalam membe-rikan penguatan harus jelas kepada siapa penguatan tersebut ditujukan.

j. Keterampilan guru dalam melakukan tanya jawab pada siklus II

Keterampilan guru dalam melakukan tanya jawab pada siklus II mem-peroleh skor 2. Guru melakukan tanya jawab dengan bahasa yang dapat dipahami siswa, dan menyebarkan giliran menjawab bagi siswa sehingga semua siswa termotivasi untuk memikirkan jawaban ketika guru memberi-kan pertanyaan karena semua siswa memiliki kesempatan yang sama ditun-juk guru untuk menjawab pertanyaan. Komponen-komponen keterampilan bertanya juga disampaikan oleh Usman (2011:77-78) meliputi penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat (pertanyaan harus diungkapkan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya), pemberian acuan, pemindahan giliran (adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban dari siswa belum tepat atau belum memadai), pemberian waktu berpikir, dan pemberian tuntunan.

Keterampilan guru dalam menutup pembelajaran pada siklus II mem-peroleh skor 3. Guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa, memberikan soal evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terha-dap materi yang telah diajarkan serta menyampaikan rencana materi pembe-lajaran pada pertemuan berikutnya, guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dibahas kemudian mempela-jari materi yang akan dipelamempela-jari pada pertemuan berikutnya yaitu tentang teknologi alat transportasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2011: 92) bentuk usaha guru dalam mengakhiri kegiatan belajar mengajar yaitu merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dipelajari, mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari, memo-tivasi siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, dan memberikan tindak lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan serta agar dipelajari kembali di rumah.