• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

VIF 1 (Constant) 33.726 6.685 5.045 .000 iklim_organis asi .899 .077 .578 11.665 .000 .968 1.033 Stres -.129 .042 -.152 -3.076 .002 .968 1.033 a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai tolerance untuk variabel iklim organisasi dan stres adalah 0,968 (>0,1), sementara nilai VIF yaitu 1.033(<5). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.

C. Hasil Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap kesejahteraan psikologis, pengaruh stres terhadap kesejahteraan psikologis dan pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis. Selanjutnya juga menjelaskan mengenai gambaran iklim organisasi, stres dan kesejateraan psikologis.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji pengaruh antara ketiga variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows. Kriteria yang digunakan apabila nikai p < 0,05, maka ketiga variabel memiliki pengaruh yang signifikan.

kesejahteraan psikologis, maka akan dilakukan uji regresi linear berganda. Nilai R dalam uji regresi berganda menunjukkan korelasi sederhana ( korelasi Pearson ). Sementara nilai R square (koefisien determinasi) menunjukkan sumbangan hubungan variabel iklim oranisasi dan stres dengan kesejahteraan psikologis. Hasil uji regresi berganda hubungan variabel iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .623a .389 .384 8.644

a. Predictors: (Constant), stres, iklim_organisasi

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai R untuk korelasi antara iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis sebesar 0,623. Nilai korelasi ini tergolong tinggi sehingga hubungannya erat. Semakin besar nilai R maka hubungan semakin erat. Untuk lebih memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat tidak erat

0,2 – 0,39 Tidak erat

0,4 – 0,59 Cukup erat

0,6 – 0,79 Erat

pengaruhi oleh faktor di luar model ini.

Hasil uji regresi berganda antara iklim organisasi, stres dan kesejahteraan psikologi pada karyawan pribumi juga dapat menunjukkan persamaan dengan melihat hasil tabel dibawah ini :

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Berganda Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 33.726 6.685 5.045 .000 iklim_organisas i .899 .077 .578 11.665 .000 Stres -.129 .042 -.152 -3.076 .002

a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan yaitu : Y = 33.726+0,899X1-0,129X2.

Konstanta 33.726 pada persamaan menunjukkan bahwa apabila variabel iklim organisasi dan stres bernilai 0, maka nilai kesejahteraan psikologis sebesar 33.726. Nilai koefisien regresi variabel iklim organisasi bernilai positif yaitu 0,899 dan variabel stres bernilai negatif yaitu 0,129. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan iklim organisasi dan stres sebesar 1 poin, maka kesejahteraan psikologis akan meningkat 0,899 poin ditambahkan dengan konstanta sebelumnya yaitu 33.726,

signifikansi pada tabel 4.12 dibawah ini :

Tabel 4.12 ANOVA

Uji Regresi Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 12211.105 2 6105.552 81.707 .000 b Residual 19204.199 257 74.725 Total 31415.304 259

a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis b. Predictors: (Constant), stres, iklim_organisasi

Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi >0,05 maka Ho diterima. Karena nilai signifikansi pada tabel diatas sebesar 0,000 (<0,05) dan nilai koefisien regresi bernilai positif maka Ho di tolak. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis. 2. Iklim Organisasi terhadap Kesejahteraan Psikologis

Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dengan kesejahteraan psikologis, maka akan dilakukan uji regresi linear sederhana. Nilai R dalam uji regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana ( korelasi Pearson ). Sementara nilai R square (koefisien determinasi) menunjukkan sumbangan hubungan variabel iklim oranisasi dengan kesejahteraan psikologis. Hasil uji regresi sederhana hubungan variabel iklim organisasi dan kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

a. Predictors: (Constant), iklim_organisasi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,605 untuk korelasi antara iklim organisasi dan kesejahteraan psikologis, dengan koefisien determinasi sebesar 0,366 yang berarti bahwa variabel kesejahteraan psikologis hanya dipengaruhi oleh iklim organisasi sebesar 36,6% dan sisanya sebesar 63,4% dipengaruhi oleh faktor lain selain iklim organisasi.

Dari hasil uji regresi juga diperoleh hasil coefficient sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Iklim Organisasi dan Kesejahteraan Psikologis Coefficient Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22.420 5.674 3.951 .000 iklim_organisas i .941 .077 .605 12.209 .000

a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y = 22.420 + 0,941

Konstanta 22.420 pada persamaan menunjukkan bahwa apabila variabel iklim organisasi bernilai 0, maka kesejahteraan psikologis karyawan pribumi memiliki nilai sebesar 22.420. Nilai koefisien regresi variabel iklim organisasi

Selanjutnya untuk menguji hipotesis ke 2 yaitu adanya pengaruh iklim organisasi terhadap kesejahteraan psikologis, dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi. Jika signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi >0,05 maka Ho diterima. Nilai signifikansi dari uji ini adalah 0,00, dimana < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan itu juga artinya bahwa adanya pengaruh iklim organisasi stres terhadap kesejahteraan psikologi.

3. Perbedaan Tingkat Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis

Untuk mengetahui perbedaan tingkat stres terhadap kesejahteraan psikologis dilakukan uji regresi anava. Nilai R dalan uji anava menunjukan korelasi sederhana (korelasi Pearson), yaitu korelasi antara variabel stres dan kesejahteraan . Sementara nilai R Square (koefisien determinasi) menunjukkan sumbangan hubungan variabel stres dengan kesejahteraan psikologis. Hasil uji anava hubungan variabel stres dan kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.15

Hasil uji anava stres terhadap kesejahteraan psikologi Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:kesejahteraan Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 6390.250a 2 3195.125 32.813 .000 Intercept 1146815.792 1 1146815.792 11777.464 .000 kategori 6390.250 2 3195.125 32.813 .000 Error 25025.054 257 97.374

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk variabel stres adalah 32.813 dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikasi < 0,05sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yaitu adanya perbedaan tingkat stres terhadap kesejateraan psikologi.

Nilai R squared sebesar 0,203 yang berarti bahwa kategori stres memberikan pengaruh sebesar 20,3% terhadap stres, dan 79.7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 4.16

Hasil Uji beda Post Hoc Tingkat Stres Kategori Mean Difference

tinggi 3,58

sedang 12,90

rendah 9,32

Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat stres yang berada dikategori tengah memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi di bandingkan dengan tingkat stres pada kategori tinggi dan rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh oleh stres dengan tigkat yang sedang yaitu 12,90, kemudian stres dengan tingkat rendah 9,23 dan terakhir stres dengan tingkat tinggi yaitu 3,58.

nilai mean, minimum, dan maksimum. Nilai tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.17

Gambaran Umum Skor Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean Empirik

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation KP 260 60 125 91.38 11.013 Valid N (listwise) 260

Berdasarkan tabel diatas diperoleh skor mean kesejahteraan psikologis adalah 91,38 dengan nilai minimum 60 dan nilai maksimum adalah 125. Selain itu juga dilihat mean hipotetik yang memperoleh nilai mean, minimum, maksimum berdasarkan kesejahteraan psikologis. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.18

Gambaran Umum Skor Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean Hipotetik

N Minimum Maksmimum Mean Std. Deviation Kesejahteraan

Psikologis

260 25 125 75 16,6

Berdasarkan tabel diatas diperoleh mean kesejahteraan psikologis adalah 75 dengan nilai minimum 25 dan nilai maksimum 75. Nilai ini digunakan untuk norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat kesejahteraan psikologis. Perbandingan nilai mean empirik (X) dan mean hipotetik (μ) dari skala kesejahteraan psikologis adalah 91,38 dan 75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis pada karyawan pribumi yang menjadi subjek

dilakukan kategorisasi pada skala kesejahteraan psikologis. Kategoris kesejahteraan psikologis dibuat menjadi 3 bagian yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakna rumus deviasi standart (Azwar, 2010), seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.19

Norma Kategorisasi Kesejahteraan Psikologis

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (μ -1.0 SD) Rendah

(μ -1.0 SD) ≤ X ≤ (μ +1.0 SD) Sedang

X > (μ +1.0 SD) Tinggi

Berdasarkan nilai rata-rata hipotetik kesejahteraan psikologis adalah 75 dan standart deviasi kesejahteraan psikologis adalah 16,6 maka kategorisasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.20

Kategorisasi Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean Hipotetik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Presentase

(%) Kesejahteraan Psikologis <58,4 Rendah 0 0% 58,4 – 91,6 Sedang 121 46,5% >91,6 Tinggi 139 53,5% Total 260 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi sebanyak 139 orang (53,5%) , subjek yang memiliki kesejahteraan psikologis yang sedang sebanyak 121 orang (46,5%) dan subjek yang kesejahteraan psikologisnya rendah sebanyak tidak ada (0%).

maksimum dari subjek penelitian. Nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.21

Gambaran Umum Skor Iklim Organisasi berdasarkan Mean Empirik

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation IO 260 41 100 72.56 9.291 Valid N (listwise) 260

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mean skor iklim organisasi adalah 72,56 dengan nilai minimum adalah 41 dan nilai maksimum adalah 100. Selain itu juga dilihat mean hipotetik yang memperolah mean, minimum dan maksimum berdasarkan skala iklim organisasi. Nilai tersebut dalat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.22

Gambaran Umum Skor Iklim Organisasi berdasarkan Mean Hipotetik

N Minimum Maksmimum Mean Std. Deviation Kesejahteraan

Psikologis

260 20 100 60 13,3

Berdasakan tabel diatas diperoleh mean untuk iklim organisasi adalah 60 dengan nilai minimum adalah 20 dan nilai maksimum adalah 100 Nilai ini digunakan untuk norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat iklim organisasi.

lebih tinggi pada sampel penelitian dibandingkan dengan populasi pada umumnya.

Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek, maka dilakukan kategorisasi pada skala iklim organisasi. Kategori iklim organisasi dibuat menjadi tiga bagian yaitu negatif, netral dan positif berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standart (Azwar,2010), sebagai mana yang terlihat dibwah ini :

Tabel 4.23

Norma Kategorisasi Iklim Organisasi

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (μ -1.0 SD) Negatif

(μ -1.0 SD) ≤ X ≤ (μ +1.0 SD) Netral

X > (μ +1.0 SD) Positif

Skor iklim organisasi akan dikategorisasikan berdasarkan norma dalam tabel dan mean hipotetik. Kategorisasi skor iklim organisai dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.24

Kategorisasi Iklim Organisasi berdasarkan Mean Hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%) Kesejahteraan Psikologis <46,7 Negatif 0 0 % 46,7 – 73,3 Netral 120 46,1% >73,3 Positif 140 53,9% Total 260 100%

organisasi yang sedang sebanyak 120 (46,1%) dan yang memiliki iklim organisasi yang rendah sebanyak 0 orang (0%).

6. Gambaran Stres Subjek Penelitian

Gambaran stres dilihat berdasarkan nilai mean, minimum, dan maksimum dari subjek penelitian. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.25

Gambaran Umum Skor Stres berdasarkan Mean Empirik

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation STRES 260 41 103 68.25 14.710 Valid N (listwise) 260

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai mean skor stres adalah 68,25 dengan nilai minimum 41 dan maksimum 103. Selain itu juga dilihat mean hipotetik yang memperoleh mean, minimum dan maksimum berdasarkan skala stres. Nilai tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini :

Tabel 4.26

Gambaran Umum Skor Stres berdasarkan Mean Hipotetik N Minimum Maksmimum Mean Std.

Deviation Kesejahteraan

Psikologis

260 22 110 66 14,6

Berdasarkan tabel diatas, nilai mean untuk stres adalah 66 dengan nilai minimum adalah 22 dan maksimum adalah 110. Nilai ini akan digunakan untuk norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat stres.

tinggi di bandingkan dengan populasi pada umumnya.

Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek, maka dilakukan kategorisasi pada skala stres. Kategorisasi stres dibuat menjadi 3 bagian yait rendah, sedang dan tinggi berdasarkan dstribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standart (Azwar,2010), sebagaimana dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.27

Norma Kategorisasi Stres

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (μ -1.0 SD) Rendah

(μ -1.0 SD) ≤ X ≤ (μ +1.0 SD) Sedang

X > (μ +1.0 SD) Tinggi

Skor stres akan dikategorisasikan berdasarkan norma dalam tabel dan mean hipotetik. Kategorisasi skor stres dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.28

Kategorisasi Stres berdasarkan Mean Hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%) Kesejahteraan Psikologis <51,4 Rendah 48 18,4 % 51,4 – 80,6 Sedang 189 72,6 % >80,6 Tinggi 23 9% Total 260 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki tingakat stres yang tinggi sebanyak 23 orang (9%), subjek yang memiliki tingkat

Dokumen terkait