• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Metode Pengolahan Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian variabel tergantung (kesejahteraan psikologis), variabel bebas (iklim organisasi dan stres) terdistribusi secara normal. Pada penelitian ini, pengukuran uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One-sample Kolmogorov Smirnov. Data penelitian telah dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p > 0.05.

mengetahui apakah variabel bebas (iklim organisasi dan stres), variabel tergantung (kesejahteraan psikologis) mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.0 for windows. Data dikatakan linear apabila nilai signifikansi variabel >0,05.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai variance residual yang tetap atau Homoskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.0 for windows.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji

b) dl DW du : tidak ada keputusan yaitu tidak ada autokorelasi positif c) 4 – dl< DW < 4 : hipotesa di tolak yaitu tidak ada korelasi negatif d) 4 - du DW 4 – dl : tidak ada keputusan yaitu tidak ada korelasi

negatif

e) du < DW < 4 – du : hipotesa diterima yaitu tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.

5. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu 1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, 2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2)dengan nilai determinasisecara serentak(R2), dan 3) dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Pada penelitian ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation

dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.0 for windows. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

6. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hasil yang telah diperolah dari skala peelitian diolah dengan menggunakan uji statistik. Uji statistik yang dipakai yaitu teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS for windows versi 20.0. Penggunaan analisis regresi berganda dimaksudkan untuk meramalkan bagaimana keadaaan variabel dependen yang dipengaruhi oleh dua variabel independen dimanipulasi (Sugiyono,2005), yaitu pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis.

dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisa data.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek seluruh karyawan pribumi yang bekerja di beberapa perusahaan dengan mayoritas karyawannya non-pribumi yang berjumlah 260 orang. Sebelum melakukan analisa data lebih lanjut, berikut dipaparkan gambaran umum dari subjek penelitian berdasarkan tahap pengembangan karir, jenis kelamin dan lama bekerja yang diperoleh melalui identitas diri subjek penelitian yang terdapat dalam skala penelitian.

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Tahap Pengembangan Karir

Tabel dibawah ini menunjukkan gambaran subjek penelitian yang didasarkan pada tahap pengembangan karir menurut Henry (2004). Dimana subjek penelitian dibagi menjadi tiga yaitu karir awal, karir pertengahan dan karir akhir. Dimana, karir awal adalah tahapan pertama dimana seseorang memasuki organisasi. Karir pertengahan adalah tahap dimana setiap individu akan mengalami transisi atau perubahan pada karir mereka. Dan karir akhir adalah suatu titik balik dari produktifitas, atau penurunan dan pensiun dini, dapat mengikuti suatu kriris pertengahan karir. Berikut merupakan deskripsi subjek berdasarkan tahap pengembangan karir :

Karir Awal 34 13,1% Karir Pertengahan 162 62,2% Karir Akhir 64 24,7% Total 260 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil bahwa jumlah karyawan pribumi dengan tahap pengembangan karir pertengahan lebih banyak dibandingkan dengan karyawan pribumi yang berada pada tahap karir awal dan akhir. Terlihat bahwa jumlah karyawan pribumi yang berada pada tahap karir pertengahan 162 orang (62,2 %) , karyawan pribumi yang berada pada tahap karir awal 34 orang (13,1%) dan karyawan pribumi yang berada pada tahap karir akhir 64 orang (24,7%).

2. Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel dibawah ini menunjukkan gambaran subjek penelitian yang didasarkan pada jenis kelamin :

Tabel 4.2

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi (%)

Laki-laki 146 52,6% Perempuan 114 43,8% Total 260 100%

kelamin laki-laki berjumlah 146 orang (52,6%) dan karyawan pribumi yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 114 orang (43,8%).

3. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan masa kerja, subjek penelitian dapat dikategorikan menjadi 3 tahap berdasarkan teori Mcelroy, Morrow & Rude (2010) yaitu establishment stage, advancement stage, dan maintenance stage. Tahap pertama adalah establishment stage (masa perkembangan) yaitu masa kerja kurang dari 2 tahun, tahap kedua adalah advancement stage (tahap lanjutan) yaitu masa kerja 2 sampai 10 tahun dan tahap ketiga adalah maintenance stage (pemeliharaan) yaitu masa kerja lebih dari 10 tahun. Berikut merupakan deskripsi subjek berdasarkan masa kerja :

Tabel 4.3

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan lama Bekerja Masa Kejra Frekuensi Presentasi (%)

<2 Tahun 34 13,1% 2-10 Tahun 162 62,2% >10 Tahun 64 24,7% Total 260 100%

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumah subjek penelitian yang paling sedikit masa kerja dibawah 2 tahun berjumlah 34 orang (13,1%). Jumlah subjek penelitian yang paling banyak berada diantara 2-10 tahun masa kerja

(24,7%).

B. Hasil Uji Asumsi Penelitian

Peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat apakah data yang akan dianalisis regresi berganda telah memenuhi asumsi persyaratan dasar regresi berganda yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedasitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas. Berikut penjelasannya :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitan pada variabel tergantung (kesejahteraan psikologis) dan variabel bebas (iklim organisasi dan stres) terdistribusi secara normal sehingga pada seluruh populasi dapat digeneralisasikan.. Uji normalitas diukur dengan menggunakan SPSS 20.00 for windows dengan menggunakan uji One-sample Kolmogorov Smirnov. Asumsi normalitas pada penelitian ini dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai signifikansi residu antara variabel data lebih besar dari 0.05. Berikut hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada tabel :

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 260

Normal Parametersa,b Mean .00

Std. Deviation 8.611

Most Extreme Differences Absolute .080

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi residu iklim organisasi dan stres dan kesejahteraan psikologis sebesar 0,071. Nilai signifikansi ketiga variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal.

Dokumen terkait