• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data

1. Hasil Belajar Siswa

a. Aspek Kognitif

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pre-test yang mencakup

materi pembelajaran siklus I dan siklus II untuk mengetahui kemampuan

awal siswa pada aspek kognitif. Peneliti ingin mengetahui apakah siswa

telah mempelajari materi ini sebelumnya atau tidak, dan untuk mengetahui

sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi invertebrata. Sehingga

TTS, siswa dapat memahami materi invertebrata dan nilai siswa menjadi

lebih meningkat atau tidak.

Pre-test dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran siklus I dimulai.

Jumlah siswa yang mengikuti test sebanyak 19 siswa. Analisis nilai

pre-test hanya dilakukan pada 16 hasil belajar siswa, karena siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal siklus I hingga akhir siklus II

hanya 16 siswa. Analisis nilai pre-test siswa dapat dilihat pada tabel 4.3

dibawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Nilai Pre-test Siswa

No Data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 40 2 Nilai terendah 12 3 Jumlah siswa yang tuntas ( ≥

72)

0

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas (≤72)

16

5 Skor rata-rata kelas 29 6 % Ketuntasan kelas 0 %

Berdasarkan hasil pre-test tabel 4.3, tidak ada siswa yang mencapai

target KKM, artinya semua siswa memperoleh nilai ≤72. Nilai tertinggi diperoleh 3 siswa dengan jumlah nilai masing-masing 40, sedangkan nilai

terendah juga diperoleh 3 siswa dengan jumlah nilai masing-masing 12.

Skor rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil pre-test ini adalah 29. Dari

hasil tersebut, menunjukkan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa

pada materi invertebrata. Dari hasil pretest juga membuktikan bahwa semua

pemahaman siswa terhadap materi tersebut sangat rendah (Hasil analisis

nilai pre-test siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32).

Setelah menganalisis hasil pretest siswa pada materi invertebrata, maka

untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka dilaksanakan siklus I dan

siklus II. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dan pada

pertemuan kedua dilakukan post-test I. Hasil belajar siswa yang dianalisis

sebanyak 16 hasil belajar, hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti

kegiatan pembelajaran dari awal siklus I hingga akhir siklus II hanya 16

siswa. Analisis nilai post-test siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4

dibawah ini.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Nilai Post-test Siswa Siklus I

No Data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 96

2 Nilai terendah 66

3 Jumlah siswa yang tuntas ( ≥

72)

12

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas (≤ 72)

4

5 Skor rata-rata kelas 87,40

6 % Ketuntasan kelas 75 %

Dari hasil tabel 4.4, diperoleh bahwa siswa yang tuntas pada evaluasi

siklus I sebesar 75 %, dengan nilai tertinggi sebesar 96, dan nilai terendah

sebesar 66. Ini sesuai dengan harapan atau indikator keberhasilan yang

87,40, sehingga menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa

setelah menggunakan media teka-teki silang dalam kegiatan pembelajaran

siklus I.

Pada siklus ini, jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa. Untuk

memperbaiki nilai siswa yang tidak tuntas, peneliti mengadakan remedial

melalui portofolio. Remidial dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014

setelah pulang sekolah. Remidial siklus I dan II dilaksanakan sekaligus,

dikarenakan sebagian besar siswa tinggal di rumah sanak saudaranya yang

kondisi rumahnya jauh dari sekolah (Hasil analisis nilai post-test siswa

siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33).

Selanjutnya, untuk dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I dan

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, maka dilaksanakan siklus II.

Sama seperti siklus I, analisis nilai post-test siswa siklus II hanya dilakukan

pada 16 hasil belajar siswa, karena siswa yang mengikuti kegiatan

pembelajaran dari awal siklus I hingga akhir siklus II hanya 16 siswa.

Analisis nilai post-test siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5

dibawah ini.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Nilai Post-test Siswa Siklus II

No Data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 94 2 Nilai terendah 54

3 Jumlah siswa yang tuntas (≥

72)

13

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas (≤ 72)

No Data yang diamati Hasil yang diperoleh

5 Skor rata-rata kelas 91,3 6 % Ketuntasan kelas 81,25 %

Setelah melaksanakan post-test pada siklus II, peneliti menganalisis

bahwa sebagian besar siswa sudah mencapai KKM bahkan melampaui

target yang diharapkan peneliti, hal ini ditunjukan dengan melihat skor

rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 91,3. Persentase jumlah siswa yang tuntas

pada siklus II juga lebih banyak dibandingkan pada siklus I yaitu sebesar

81,25 %. Meskipun nilai tertinggi dan nilai terendah siswa pada siklus II

menurun.

Selain itu, jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus II sebanyak 3

siswa. Untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak tuntas, peneliti

mengadakan remedial melalui portofolio. Remidial dilaksanakan pada hari

Rabu, 4 Juni 2014 setelah pulang sekolah. Remidial siklus I dan II

dilaksanakan sekaligus, dikarenakan sebagian besar siswa tinggal di rumah

sanak saudaranya yang kondisi rumahnya jauh dari sekolah (Hasil analisis

nilai post-test siswa siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34).

b. Aspek psikomotor

Pada penelitian ini, nilai psikomotor siswa diperoleh dari keterampilan

siswa melalui hasil gambar yang dikerjakan pada LKS, dengan beberapa

indikator yaitu: kreatifitas dalam menggambar, kesesuaian gambar dengan

kesesuaian gambar dengan ciri-ciri yang ditulis dan partisipasi siswa saat

mengerjakan LKS dalam kelompok.

Penilaian psikomotor dilakukan sekali pada setiap siklus, karena LKS

hanya digunakan pada pertemuan pertama di setiap siklus. Analisis hasil

belajar siswa pada aspek psikomotor siklus I dan siklus II hanya dilakukan

pada 16 hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti

kegiatan pembelajaran dari awal siklus I hingga akhir siklus II hanya 16

siswa. Penilaian aspek psikomotor pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6

dibawah ini.

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aspek Psikomotor Siklus I

No Data yang diamati Hasil yang diperoleh

1 Nilai tertinggi 84 2 Nilai terendah 68 3 Jumlah siswa yang tuntas (≥

72)

12

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas (≤ 72)

4

5 Skor rata-rata kelas 77,87

6 % Ketuntasan kelas 75 %

Dari tabel 4.6 ditunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang tuntas

pada siklus I sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditargetkan peneliti

yaitu 75 %. Skor rata-rata kelas mencapai 77,87 dengan nilai tertinggi

sebesar 84, dan nilai terendah sebesar 68. Jumlah siswa yang tuntas atau

lulus KKM sebanyak 12 siswa, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4

Remidial dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014 setelah pulang sekolah,

dikarenakan sebagian besar siswa tinggal di rumah sanak saudaranya yang

kondisi rumahnya jauh dari sekolah (Hasil analisis aspek psikomotor siklus

I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35). Selanjutnya untuk

memperbaiki kekurangan pada siklus I, maka dilaksanakan siklus II. Hasil

Penilaian Aspek Psikomotor siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah

ini.

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Psikomotor Siklus II

Data yang diamati Hasil yang diperoleh No Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 76

3 Jumlah siswa yang tuntas (≥

72)

16

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas (≤ 72)

0

5 Skor rata-rata kelas 90 6 % Ketuntasan kelas 100 %

Pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa pada siklus II hasil belajar

siswa pada aspek psikomotor mengalami peningkatan menjadi 100 %,

dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah menjadi 76. Pada siklus ini,

semua siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan. Skor rata-rata siswa

yang diperoleh pada pelaksanaan siklus II adalah 90 (Hasil analisis aspek

2. Motivasi siswa

Dalam penelitian ini, motivasi siswa diukur melalui angket dan hasil

observasi. Angket diisi oleh siswa secara individu pada akhir I dan siklus II,

sedangkan observasi dilakukan observer pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

a. Angket

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 angket dimana angket

pertama dibagikan pada awal pertemuan siklus I yang bertujuan untuk

mengetahui motivasi awal siswa pada pembelajaran biologi. Angket kedua

dan ketiga dibagikan pada akhir siklus I dan siklus II, yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan motivasi siswa disetiap siklus. Analisis hasil

pengisian angket motivasi siswa dari motivasi awal, motivasi siswa siklus I

dan motivasi siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8 Analisis Hasil Pengisian Angket Motivasi Siswa

No Data yang diamati

Hasil yang diperoleh Motivasi awal siswa Motivasi Siswa siklus I Motivasi Siswa siklus II 1 Nilai tertinggi 93 98 95 2 Nilai terendah 48 74 78 3 Jumlah siswa dengan

kategori motivasi sangat tinggi

6 11 14

4 Jumlah siswa dengan kategori motivasi tinggi

7 5 2

5 Jumlah siswa dengan kategori motivasi cukup tinggi

No Data yang diamati

Hasil yang diperoleh Motivasi awal siswa Motivasi Siswa siklus I Motivasi Siswa siklus II

6 Jumlah siswa dengan kategori motivasi rendah

0 0 0

7 Jumlah siswa dengan kategori motivasi sangat rendah

0 0 0

8 Jumlah siswa yang termotivasi (≥ 60)

13 16 16

9 Jumlah siswa yang belum termotivasi

(< 60)

3 0 0

10 Skor rata-rata kelas 71,25 82,25 85.56 11 % motivasi kelas 81,25 % 100 % 100 %

Dari hasil tabel 4.8, menunjukkan bahwa pada motivasi awal sebanyak

81,25 % atau 13 orang siswa yang termotivasi dalam pembelajaran biologi

dengan kategori motivasi sangat tinggi berjumlah 6 siswa, dan kategori

motivasi tinggi berjumlah 7 siswa. Siswa yang belum termotivasi dalam

pembelajaran biologi sebanyak 18,75 % atau 3 siswa. Selain itu juga,

diperoleh siswa dengan skor tertinggi sebesar 93, dan skor terendah sebesar

48, dengan rata-rata kelas sebesar 71,25.

Dari hasil analisis angket menunjukkan bahwa pada motivasi awal,

motivasi siswa sangat tinggi dan telah mencapai indikator keberhasilan yang

telah ditargetkan peneliti. Meskipun demikian, peneliti tetap mengukur

motivasi siswa pada siklus I melalui angket kedua yang dibagikan pada

motivasi siswa apakah dengan menggunakan media TTS motivasi siswa

mengalami peningkatan atau penurunan dari motivasi awal.

Dari hasil analisis angket motivasi siswa siklus I diperoleh bahwa 100%

siswa termotivasi dalam mempelajari materi invertebrata menggunakan

media teka teki silang. Siswa dengan kategori motivasi sangat tinggi

berjumlah 11 siswa, dan kategori motivasi tinggi berjumlah 5 siswa. Ini

sesuai dengan target pencapaian peneliti. Selain itu juga, diperoleh siswa

dengan skor tertinggi sebesar 98, dan skor terendah sebesar 74, dengan skor

rata-rata kelas sebesar 82,25.

Meskipun motivasi siswa pada siklus I telah mencapai 100 %, peneliti

tetap mengukur motivasi siswa pada siklus II melalui angket ketiga yang

dibagikan pada akhir pertemuan siklus II. Ini bertujuan untuk mengetahui

apakah semua siswa tetap termotivasi atau tidak meskipun pada siklus ini

menggunakan media yang sama seperti siklus I. Selain itu, bertujuan untuk

mendapatkan data yang valid. Sebab apabila hanya dilakukan sekali, maka

datanya kurang valid.

Dari hasil analisis angket motivasi siswa siklus II diperoleh bahwa 100

% siswa termotivasi dalam mempelajari materi invertebrata menggunakan

media teka teki silang, dengan skor rata-rata kelas sebesar 85,56. Terdapat

perbedaan pada siklus II, meskipun persentasi motivasi siklus II sama

seperti siklus I. Siswa yang termasuk dalam kategori motivasi sangat tinggi

lebih banyak dibandingkan pada siklus I yaitu 14 orang siswa atau sekitar

87,50 % .

Siswa yang termasuk dalam motivasi kategori tinggi lebih sedikit

tertinggi pada siklus II mengalami penurunan 2 angka dari siklus I menjadi

95, sedangkan skor terendah mengalami peningkatan 4 angka dari siklus I

menjadi 78 (Analisis Hasil Pengisian Angket Motivasi Siswa selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 37).

b. Hasil Observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh dua observer yang

merupakan Guru Biologi dan Guru Fisika di SMA Swasta Karanu

Waikabubak Sumba Barat. Observasi dilakukan dua kali yaitu pada

pertemuan pertama di setiap siklus. Analisis hasil observasi pada siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Analisis Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

No Data yang diamati

Hasil yang diperoleh

Hasil Observasi siklus I Hasil Observasi siklus II 1 Nilai tertinggi 88 96 2 Nilai terendah 70 88

3 Jumlah siswa dengan kategori motivasi sangat tinggi

7 16

4 Jumlah siswa dengan kategori motivasi tinggi

9 0

5 Jumlah siswa dengan kategori motivasi cukup tinggi

0 0

6 Jumlah siswa dengan kategori motivasi rendah

0 0

7 Jumlah siswa dengan kategori motivasi sangat rendah

No Data yang diamati

Hasil yang diperoleh

Hasil Observasi siklus I

Hasil Observasi siklus II

8 Jumlah siswa yang termotivasi (≥ 60) 16 16

9 Jumlah siswa yang belum termotivasi (< 60)

0 0

10 Skor rata-rata kelas 78,75

90,75 11 % motivasi kelas 100 %

100 %

Berdasarkan hasil tabel 4.9, semua siswa termotivasi dalam

mempelajari materi invertebrata. Ini ditunjukkan dari persentase motivasi

kelas pada siklus I dan II sama-sama 100 %. Sama seperti angket, meskipun

dari hasil observasi persentase motivasi siswa pada siklus I telah mencapai

100 %, peneliti tetap mengadakan observasi pada siklus II. Ini bertujuan

untuk mengetahui apakah semua siswa tetap termotivasi atau tidak

meskipun pada siklus ini menggunakan media yang sama seperti siklus I.

Selain itu, bertujuan untuk mendapatkan data yang valid. Sebab apabila

hanya dilakukan sekali, maka datanya kurang valid.

Dalam penelitian ini, meskipun persentase motivasi kelas pada siklus I

dan siklus II sama, namun hasil observasi pada siklus II mengalami

peningkatan. Nilai tertinggi pada siklus II mengalami peningkatan 6 angka

dibandingkan pada siklus I. Nilai terendah pada siklus II mengalami

peningkatan 18 angka dibandingkan pada siklus I.

Skor rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II juga mengalami

tergolong dalam

hanya 7 siswa y

siswa lainnya

observasi motiv

pada lampiran 38 dan 39

Dokumen terkait