• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN

Dalam dokumen JESP Edisi 4 Vol 1 Tahun 2012 (Halaman 137-141)

Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Kemiskinan

Untuk mengukur tingkat kemiskinan di kabupaten Malang, BPS menggunakan 14 kriteria untuk menentukan rumah tangga miskin, yaitu:

1. Luas bangunan tempat tinggal kurang dari 8 meter persegi per orang

2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan 3. Jenis dinding tempat tinggal dari

bambu/rumbia/kayu berkualrendah/tembok tanpadiplester

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik 6. Sumber air minum berasal dari

sumur/mata air

tidakterlindung/sungai/air hujan 7. Bahan bakar untuk memasak

sehari-hari adalah

bakar/arang/minyak tanah

8. Hanya mengkonsumsi

daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

10.Hanya sanggup makan hanya satu/dua kali dalam sehari

11.Tidak sanggup membayar biaya

pengobatan di

puskesmas/poliklinik

12.Sumber penghasilan kepala keluarga adalah petani dengan luas lahan500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di

136

bawah Rp. 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah) per bulan 13.Pendidikan tertinggi kepala

keluarga: tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD

14.Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimalRp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah), seperti sepeda motor kredit/non-kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lain.

Untuk menghitung angka kemiskinan, BPS menghitung jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Untuk tahun 2010, apabila pengeluaran seseorang di bawah Rp. 212.210 per bulan, maka orang tersebut dikategorikan miskin.

Dengan menggunakan indikator atau kriteria tersebut maka dapat diketahui warga masyarakat di desa Pait yang digolongkan sebagai warga miskin. Pada Tahun 2010 diketahui bahwa warga yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 741 KK, yaitu KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan sejahtera1 digolongkan sebagai KK golongan miskin. Sehingga disimpulkan bahwa banyaknya keluarga miskin sebesar 65%.

Jumlah penduduk di Desa Pait pada tahun 2010 sebanyak 4.267 jiwa yang terdiri dari 2.254 jiwa penduduk laki-laki dan 2.013 jiwa penduduk dengan jenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam 1.135 KK. Rincian jumlah keluarga miskin tersaji dalam tabel berikut:

T abel :

Jumlah Keluarga Miskin tahun 2010

Jumlah rumah tangga miskin (RTM) di desa Pait dari tahun ke tahun berfluktuasi.

Hal ini terjadi karena jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berikut adalah perbandingan jumlah penduduk miskin di desa Pait mulai dari tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011.

Gambar :

Jumlah Penduduk, Jumlah KK, dan Jumlah RTM

Berdasarkan Perbandingan T ahun

Berdasarkan gambar diatas, dijelaskan bahwa jumlah penduduk di desa Pait dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah penduduknya sebanyak 3.966 jiwa, 1.162 KK, dan jumlah rumah tangga miskin sebanyak 746 KK. Pada tahun 2009 jumlah penduduk desa Pait meningkat, menjadi 4.240 jiwa, 1.116 KK, dan jumlah rumah tangga miskin menurun menjadi 636 KK. Pada tahun 2010 jumlah penduduknya 4.267 jiwa, 1.135 KK, sedangkan jumlah rumah tangga miskin mengalami peningkatan, yaitu 741 KK. Dan pada tahun 2011 jumlah penduduk desa Pait mengalami peningkatan lagi, yaitu 4.508 jiwa, 1.105 KK, dan jumlah rumah tangga miskin menurun menjadi 603 KK.

2. Jenis-jenis Program Bantuan

Pokok-pokok program kegiatan dalam upaya menanggulangi masalah kemiskinan yang dilakukan Pemerintah kabupaten Malang antara lain:

a). PKPS BBM

Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak memiliki sembilan kegiatan yang dikelola oleh 12 instansi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengalihkan subsidi menjadi kegiatan pembangunan

Jumlah Kepala Keluarga 1.135

Jml Keluarga Pra Sejahtera 477 Jml Keluarga Sejahtera 1 264 Jml Keluarga Sejahtera 2 317 Jml Keluarga Sejahtera 3 42 Jml Keluarga Sejahtera Plus 10

137 untuk masyarakat miskin. Kegiatan

program PKPS BBM diantaranya adalah: 1. PKPS BBM Bidang Infrastruktur

Perdesaan yang ditangani oleh:

• Dinas Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan untuk bidang air bersih • Dinas Bina Marga untuk bidang jalan

desa

• Dinas Pengairan untuk bidang irigasi 2. PKPS BBM Bidang Pendidikan yang

ditangani oleh:

• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk kegiatan Biaya Operasional Sekolah dan Beasiswa.

3. PKPS BBM Bidang RASKIN yang ditangani oleh:

• Bagian Pengembangan Ekonomi Daerah untuk kegiatan penjualan beras murah kepada masyarakat miskin.

• Bulog sebagai penyalur

4. PKPS BBM Bidang Kesehatan yang ditangani oleh:

• Dinas Kesehatan untuk kegiatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM)

• PT. ASKES sebagai penanggung jaminan asuransi

5. PKPS BBM Bidang Keluarga Berencana yang ditangani oleh :

• Badan Administrasi Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana untuk kegiatan bantuan alat kontrasepsi untuk masyarakat miskin. 6. PKPS BBM Bidang perumahan Rakyat

yang ditangani oleh :

• Dinas Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan untuk kegiatan bantuan bergulir untuk pinjaman bahan bangunan serta bantuan sarana dan prasarana lingkungan permukiman. 7. PKPS BBM Bidang Pelayanan Sosial

yang ditangani oleh :

• Kantor Sosial dan Kesejahteraan Rakyat untuk kegiatan peningkatan sarana dan prasarana panti sosial, Pengembangan UEP Panti Sosial, bantuan permakanan terlayani, pemberdayaan masyarakat terpencil,

bantuan kesejahteraan sosial GAKIN dan peningkatan kelompok usaha bersama fakir miskin.

8. PKPS BBM Bidang Usaha Mikro yang ditangani oleh :

• Kantor Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan untuk kegiatan peningkatan pendapatan kelompok masyarakat miskin dengan kegiatan ekonomi produktif disektor informal berskala usaha mikro.

9. PKPS BBM Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang ditangani oleh:

• Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan.

10. PKPS BBM Bidang Bantuan Langsung Tunai (BL T) yang ditangani oleh Kantor Pos.

b). Pemberdayaan Masyarakat

Program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Malang di biayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi atau dengan cara sharing. Program tersebut terdiri dari berbagai sub program yaitu: • Gerdu Taskin yang di tangani oleh:

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang dan didukung oleh Instansi yang terkait dengan kegiatan Gerdu Taskin.

• Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang ditangani oleh:

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang dan didukung oleh Instansi yang terkait dengan Program Pengembangan Kecamatan.

Sedangkan jenis bantuan program penanggulangan kemiskinan yang sudah terealisasi di Desa Pait adalah sebagai berikut :

1. PNPM-Mandiri dan PNPM-Generasi Untuk PNPM-Mandiri, memberikan bantuan berupa perbaikan infrastruktur desa, seperti pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dll. Sedangkan bantuan PNPM-Generasi memberikan bantuan terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Seperti pemberian dana sekolah untuk

138

pembayaran SPP , pemberian uang saku, pembelian buku LKS, dan peralatan sekolah lainnya.

2. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)

Dikhususkan untuk membantu biaya pendidikan, seperti pembayaran iuran SPP , buku/LKS, dll.

3. BKP3 (Badan Ketahanan Pangan & Pelaksanaan Penyuluhan)

Bantuan kambing 125 ekor untuk 5 kelompok, dimana 1 kelompok terdapat 25 orang warga.

4. BL T (Bantuan Langsung Tunai)

Bantuan ini berupa uang tunai sebesar 200 ribu/KK.

5. Simpan pinjam untuk koperasi wanita Bantuan uang tunai sebesar 25 juta untuk simpan pinjam koperasi wanita, dimana koperasi tersebut dikelola oleh ibu-ibu PKK. Terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku bagi masyarakat yang ingin daftar simpan pinjam, yaitu ada jaminan dan uang yang dipinjam digunakan uuntuk mengembangkan usaha.

6. Bantuan raskin

Bantuan ini diberikan kepada beberapa warga, dimana setiap KK memperoleh beras sebanyak 5 kg/bulan (sama rata), sedangkan warga yang dikategorikan miskin sebagian memperoleh 15 kg/bulan.

7. Bantuan kompor gas

Semua KK memperoleh bantuan kompor gas, tanpa kecuali.

8. Bantuan biogas

• Dari Dinas Kehutanan, mendapat bantuan 3 paket biogas, 1 paket biogas senilai 3 juta untuk satu orang • Dari Dinas peternakan, mendapat

bantan 1 paket biogas

• Dari Disnaker, mendapat bantuan 1 paket biogas

9. Jamkesmas

Bantuan ini diberikan kepada masyarakat miskin dalam hal kesehatan. Jamkesmas bisa digunakan untuk masyarakat yang tidak mampu berobat kerumah sakit.

Pada umumnya kriteria warga yang berhak menerima bantuan-bantuan tersebut adalah warga miskin yang rumahnya terbuat dari bambu, tidak memiliki pekerjaan tetap, dan berstatus janda/duda. Khusus untuk bantuan biogas, diberikan kepada warga miskin yang rumahnya dari bambu dan memiliki ternak sapi.

Beberapa bantuan dari pemerintah, dapat dikatakan cukup membantu kehidupan masyarakat miskin meskipun belum sepenuhnya meringankan beban mereka. Dan diharapkan bantuan dari pemerintah tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi dalam kenyataanya bantuan-bantuan tersebut masih kurang, karena masih banyak dijumpai warga yang hidup dibawah garis kemiskinan, sehingga diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Selain dampak positif, bantuan dari pemerintah juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat miskin itu sendiri, yaitu mereka yang memperoleh bantuan dari pemerintah menjadi malas bekerja, karena selalu bergantung pada pemerintah.

3. Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan

a). Dampak Positif

Program bantuan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain: Dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), Bantuan Langsung Tunai, Beras Miskin, Jamkeskin, dan program-program lain. Dengan bantuan tersebut keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan, dan kesehatan. Mereka dapat membayar iuran sekolah anaknya, meningkatkan pendapatan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan dapat mengembangkan usaha dari dana bantuan yang diperoleh dari pemerintah.

Selain itu juga dapat membantu meringankan beban hidup masyarakat miskin dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Karena sebagian kebutuhan dasar mereka dibantu oleh pemerintah sehingga beban hidup mereka berkurang. Meskipun

139 sebenarnya bantuan tersebut tidak cukup

untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga mereka. Karena pada dasarnya program penanggulangan kemiskinan tidak pernah mampu menyelesaikan masalah ekonomi penduduk miskin secara menyeluruh. Fenomena kemiskinan seperti gunung es, artinya apabila ada satu kasus yang menonjol berarti tidak tertutup kemungkinan masih banyak yang tersembunyi dan ada di tengah-tengah masyarakat.

b). Dampak Negatif

Dampak negatif bagi masyarakat yang memperoleh bantuan dari pemerintah adalah adanya penurunan semangat dalam bekerja karena sebagian dari masyarakat terlalu menggantungkan diri pada pemerintah. Mereka menjadi bermalas-malasan dengan alasan tetap mengharapkan bantuan dari pemerintah, tanpa berpikir panjang apabila sewaktu-waktu bantuan tersebut terhenti ditengah jalan dan mereka tidah selamanya memperoleh bantuan dari pemerintah.

Dalam dokumen JESP Edisi 4 Vol 1 Tahun 2012 (Halaman 137-141)