• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.

Sejarah Singkat SMA Islam 1 Surakarta 1.

Berdirinya Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam 1 Surakarta diawali pada tahun 1967 yaitu Yayasan Pendididkan Islam Surakarta yang bergerak di bidang dakwah Islam mendirikan Sekolah Dasar di atas tanah + 2000 m2 di Jalan Briagjen Sidiarto 151 Solo. Sekolah Dasar tersebut mengelolah kelas 1, 2 dan 3 dan masuk pagi. Pada sore hari gedung Sekolah Dasar dipergunakan untuk sekolah Diniah atau Sekolah yang memberikan pelajaran Agama Islam. Setelah selang beberapa tahun kemudian Yayasan mempunyai rencana akan mendirikan Sekolah Dasar ke gedung lain + 500 m2 sebelah utara gedung lama yang pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Perguruan Muhammadiyah.

Pada bulan Maret tahun 1972 di gedung tersebut di dirikan pondok pesantren Islam Al-Mukmin, karena perkembangannya yang cukup maju sehingga gedung yang hanya 5 lokal tidak mampu menampung santri-santrinya. Pada awal tahun 1974 pondok pesantren Al-Mukmin kemudian di pindahkan ke desa Ngruki Grogol, Sukoharjo. Untuk memaksimalkan fungsi gedung, maka gedung yang lama kemudian dipergunakan untuk pendididkan Madrasah khusus putri sampai tahun 1976, yang kemudian ikut pindah ke Ngruki Grogol, Sukoharjo. Karena gedung kosong kemudian Yayasan berusaha untuk memanfaatkan gedung tersebut untuk pendidikan umum.

Empat tahun kemudian tepatnya pada bulan Mei sampai bulan Juni 1979 di realisasikan untuk dilakukan pendaftaran pendirian sekolah baru SMA Islam Surakarta 1, kemudian surat ijin pendirian diajukan ke kanwil Depdikbud propinsi Jateng. Selang beberapa waktu kemudian ijin operasional SMA Islam Surakarta 1 diterbitkan pada tanggal 8 Juni 1979. Pembukaan pendaftaran siswa baru SMA Islam Surakarta 1 dibuka pada bulan Juli 1979 dan mendapatkan murid yang jumlahnya sekitar 30 siswa, itulah titik awal yang dapat memicu semangat para pendidik di SMA Islam Surakarta 1. Ketika itulah secara resmi SMA Islam

Surakarta 1 berdiri dan untuk memudahkan admiministrasinya akhirnya SMA Islam Surakarta 1 pada tahun 1993 namanya diubah menjadi SMA Islam 1 Surakarta hingga sekarang tahun 2010.

Visi, Indikator dan Misi SMA Islam 1 Surakarta 2.

Visi a.

Terwujudnya insan bertaqwa, berprestasi, terampil dan berjiwa wirausaha.

Indikator b.

Meningkat dalam prestasi akademis. 1)

Meningkat dalam bidang ilmu dan tegnologi. 2)

Unggul dalam bidang keterampilan. 3)

Unggul dalam ketertiban dan kedisiplinan. 4)

Unggul dalam pengalaman agama dan kepedulian sosial. 5)

Unggul dalam bidang olah raga dan seni. 6)

Unggul dalam etika dan sopan santun. 7)

Misi c.

Memperluas pengetahuan untuk menguasai IPTEK. 1)

Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang 2)

secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi 3)

modern.

Mengoptimalisasi bakat dan keterampilan siswa sehingga memiliki 4)

kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.

Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah 5)

sebagai konsep dasar menuju sukses.

Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki 6)

tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

Meningkatkan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa 7)

commit to user

Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dari dalam bidang 8)

olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secara optimal.

Membudayakan etika pergaulan yang saling senyum, salam, dan sapa serta 9)

berjabat tangan oleh seluruh warga sekolah saat berada di lingkungan sekolah sehingga dapat terjalin persaudaraan yang erat dan kesetiakawanan sejati, saling asah, asih, dan asuh.

Kondisi Lingkungan SMA Islam 1 Surakarta 3.

Secara umun, gedung SMA Islam 1 Surakarta dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, di atas

tanahnya yang luas yaitu ± 2000 m2 didirikan ruangan-ruangan yang menunjang

kegiatan belajar mengajar terdiri dari :

Ruang Kepsek : 1

1)

Ruang Guru : 1

2)

Ruang Tata Usaha : 1

3) Ruang BP : 1 4) Ruang Kelas : 9 5) Ruang Komputer : 1 6) Ruang UKS : 1 7) Ruang Perpustakaan : 1 8) Kantin : 2 9) Koperasi : 1 10) Mushola : 1 11) Masjid : 1 12) Aula : 1 13) Ruang Pelaksana : 1 14) Ruang Sablon : 1 15) Ruang Ketrampilan : 1 16) Ruang Kesenian : 1 17) Ruang Tataboga : 1 18)

Ruang Multimedia : 1 19)

Lapangan Basket : 1

20)

Kamar mandi guru : 3

21)

Kamar mandi siswa : 2

22)

Laboratorium : 2

23)

Ruang Jaga : 1

24)

Pegawai edukatif (guru) dan non edukatif (karyawan) di SMA Islam 1 Surakarta seluruhnya berjumlah 41 orang, yang terdiri dari 33 orang guru dengan status mereka adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Kontrak (Bantu) dan Guru Wiyata Bakti dan 8 orang karyawan. Latar belakang pendidikan semua guru di SMA Islam 1 Surakarta adalah pendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sehingga para guru memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup memadai dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pelaksanaan Kurikulum 4.

Sejak tahun 2006 lalu SMA Islam 1 Surakarta telah menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan

oleh Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan KTSP diarahkan untuk mengembangkan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Penilaian KTSP tidak hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM merupakan batasan nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa baik pada penilaian Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester maupun Ulangan Akhir Semester/Kenaikan Kelas. KKM untuk setiap mata pelajaran tidak sama yang ditentukan pada setiap awal semester. Setiap sekolah pasti mempunyai susunan kepengurusan atau struktur organisasi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda pada

commit to user

masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi SMA Islam 1 Surakarta adalah sebagai berikut:

Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009 / 2010

KANWIL DIKPORA PROP. JAWA TENGAH

KEPALA SEKOLAH DRS. KADARUSMAN YPIA AL-MUKMIN SURAKARTA KOMITE SEKOLAH KA. TU / STAF WK. KURIKULUM DWIDJAJANTI S.Pd WK. KESISWAAN DRS. SUDIRMAN WK. SARANA DRS. SUDADI W WK. HUMAS DRS. SAFAWI KOORDINATOR BP/BK DRS. SUDIRMAN G U R U DIKPORA KOTA SURAKARTA

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009 / 2010 Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 di SMA B.

Islam 1 Surakarta

Kegiatan awal dilakukan dengan mengidentifikasi masalah pembelajaran akuntansi pada kelas yang diteliti. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kegiatan pembelajaran akuntansi yang dilaksanakan di SMA Islam 1 Surakarta. Observasi awal dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 pada saat peneliti mengikuti kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMA Islam 1 Surakarta. Dari hasil pengamatan dapat diketahui permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

Ditinjau dari Segi Siswa 1.

Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. a.

Siswa kurang menunjukkkan motivasi dan partisipasi aktif dalam pembelajaran akuntansi. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Pada metode konvensional siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Keadaan ini membuat siswa mudah bosan dan cenderung tidak berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran. Ketidakefektifan siswa dalam mengikuti pembelajaran akuntansi mengakibatkan mereka sering kebingungan ketika menemui tugas dan ulangan harian karena siswa tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Akuntansi merupakan suatu siklus kegiatan pencatatan sehingga jika mereka melewatkan pembelajaran mereka tidak akan mengerti, karena pembelajaran akuntansi berkelanjutan atau selalu berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya. Hal ini

commit to user

dapat diatasi dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Sarana dan prasarana dalam pembelajaran kurang memadai. b.

Dalam pembelajaran akuntansi di SMA Islam 1 Surakarta pada umumnya dapat berjalan dengan lancar, namun yang masih perlu diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran, keefektifan dan efisiensi dalam pembelajaran akuntansi. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa media/ alat maupun sumber pembelajaran. Media/ alat pembelajaran dapat berupa whiteboard, boardmarker/ spidol, LCD/ OHP (overhead projektor) dan sebagainya. Sumber pembelajaran dapat berupa buku-buku paket, LKS dan sumber-sumber internet. Di SMA Islam 1 Surakarta ini didukung dengan buku paket yang mana masing-masing siswa berhak meminjam buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak semua siswa bisa mendapatkan buku tersebut. Hal itu dikarenakan jumlah buku yang tersedia sangat terbatas. Keterbatasan tersebut berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa (baik belajar di rumah maupun di sekolah). Selain itu juga dapat dipasang LCD/ OHP guna mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang dikemas dengan sangat menarik sehingga siswa tertarik dan tidak mudah jenuh.

Siswa mudah jenuh atau bosan terhadap pembelajaran yang berlangsung. c.

Kejenuhan siswa terhadap pembelajaran akuntansi yang sedang berlangsung disebabkan karena penerapan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional, kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran dan penyampaian materi yang kurang merangsang siswa untuk berpikir mandiri dan kreatif. Disamping itu, pengaturan jadwal untuk pembelajaran akuntansi terlalu siang sehingga banyak siswa yang mengeluh dan kurang antusias. Oleh karena itu guru harus pandai untuk melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk lebih aktif dan

kreatif, tersedianya sarana dan prasarana dalam pembelajaran, dan penyajian materi yang dikemas dengan menarik sehingga pembelajaran berlangsung sangat baik dan siswa tidak mudah jenuh atau bosan.

Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran akuntansi sehingga d.

siswa kurang mampu untuk saling berpendapat atau bertukar pikiran baik dengan guru maupun dengan siswa yang lain.

Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi disebabkan oleh minat siswa dalam pembelajaran akuntansi rendah sehingga siswa cenderung diam dan hanya memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi tanpa ada usaha untuk berpendapat atau menggali lebih dalam dan bertanya tentang materi yang kurang dipahami. Selain itu interaksi dan respon siswa terhadap guru dan siswa yang lain juga masih rendah sehingga sulit diperoleh umpan balik dalam pembelajaran karena siswa kurang antusias dan cenderung tidak mengemukakan pendapatnya.

Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan. e.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei awal, bahwa sebagian besar siswa SMA Islam 1 Surakarta XI IPS 2, mereka lebih senang belajar dengan serius tetapi santai, dalam artian mereka belajar dengan serius, namun dalam pembelajaran mereka menghendaki keleluasaan (tidak ada paksaan/rileks). Mereka lebih senang bertanya kepada teman dari pada guru soal materi yang belum mereka kuasai. Misalnya, saat guru menerangkan mereka tidak mengerti dan mereka menjadi malas untuk mengikuti pelajaran dan memilih bertanya pada saat pelajaran telah selesai pada teman dari pada memperhatikan guru pada saat menerangkan materi sehingga suasana kelas menjadi gaduh karena siswa membuat kesibukan sendiri-sendiri.

Ditinjau dari Segi Guru 2.

commit to user

Guru kesulitan dalam menerapkan metode-metode pembelajaran yang a.

tepat guna meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran akuntansi. Akuntansi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat pakem/ statis sehingga guru kesulitan untuk memilih metode mana yang tepat guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru telah berupaya untuk merangsang pemikiran siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi/ ceramah kepada siswa. Tetapi upaya tersebut masih belum optimal dan siswa masih kurang aktif dan tidak menunjukkan usaha untuk mencari informasi lebih banyak dengan bertanya maupun berdiskusi baik kepada guru atau teman. Selain itu siswa masih cenderung hanya menerima materi yang telah disampaikan oleh guru dan tidak berinisiatif sendiri untuk menemukan materi-materi baru yang relevan. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil b.

yang maksimal

Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68,00. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian awal menunjukkan bahwa sebanyak 20 siswa atau 68,97% telah memenuhi KKM sedangkan sebanyak 9 siswa atau 31,08% belum memenuhi KKM. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran akuntansi belum optimal.

Deskripsi Hasil Penelitian C.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Siklus I 1.

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model

pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) adalah :

Perencanaan Tindakan Siklus I a.

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari sabtu, 17 April 2010 di ruang guru SMA Islam 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam memahami materi dan masih rendahnya tingkat keaktifan siswa serta kurangnya motivasi mengikuti pembelajaran akuntansi. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni pada setiap hari Senin tanggal 19 April 2010, 22 April 2010 dan 24 April 2010.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi 1)

menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI),

dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: Pertemuan pertama (2x40 menit)

a)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. (1)

Menciptakan kondisi/ situasi pembelajaran yang kondusif untuk (2)

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada (3)

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

Guru menjelaskan konsep ³Laporan Keuangan (laporan laba-rugi)

(4)

commit to user

Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah (5)

disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun berpendapat.

Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing (6)

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang pembagiannya heterogen. Guru membagikan satu topik bahasan kepada masing-masing (7)

kelompok. Kemudian mengarahkan masing-masing kelompok untuk memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya.

Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing-(8)

masing kelompok, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.

Setelah diskusi dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah presentasi (9)

kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertanya atau memberi masukan.

Guru mengarahkan proses presentasi supaya dapat berjalan dengan (10)

lancar dan membenarkan maupun menambahi materi-materi yang kurang tepat dan kurang lengkap.

Guru memberitahu bahwa presentasi kelompok akan dilanjutkan (11)

pada pertemuan berikutnya karena masih ada beberapa kelompok yang belum mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan (12)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Salam penutup (13)

Pertemuan Kedua (1x40 menit) b)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. (1)

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam (2)

pembelajaran.

Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab (3)

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

Siswa diminta untuk melanjutkan presentasikan tugas yang (4)

diberikan pada pertemuan sebelumnya di depan kelas.

Guru memberikan sedikit evaluasi terhadap jalannya proses diskusi (5)

dan presentasi.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan (6)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Salam penutup (7)

Pertemuan Ketiga (2x40 menit) c)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. (1)

Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam (2)

pembelajaran.

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikan (3)

pada pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas.

Guru membagikan soal untuk evaluasi berupa soal pilihan ganda (4)

dan essay kemudian guru meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama.

Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat (5)

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Guru meminta lembar jawab soal.

(6)

Guru menyampaikan kesimpulan atas materi maupun soal evaluasi (7)

commit to user

Salam penutup. (8)

Guru (peneliti disini bertindak sebagai guru) menyusun Rencana 2)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi ³Laporan Keuangan

(Laporan Laba Rugi) pada perusahaan jasa´

Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. 3)

Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi (keaktifan) siswa dalam pembelajaran, keterampilan siswa bekerjasama dengan kelompoknya dan ketuntasan hasil belajar siswa terhadap mata akuntansi.

Pelaksanaan Tindakan I b.

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 19 April 2010, 22 April 2010 dan 24 April 2010 di ruang kelas XI IPS 2. Pertemuan dilaksanakan selama 5 x 40 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah Membuat laporan keuangan laba rugi pada perusahaan jasa.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan konsep materi dan memberikan topik diskusi kepada masing-masing kelompok, kemudian meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pertemuan kedua diisi dengan melanjutkan presentasi pada pertemuan sebelumnya dan diisi. Pertemuan ketiga, mengadakan evaluasi belajar untuk siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut : Pertemuan Pertama (Senin, 19 April 2010)

1)

Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan a)

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir semua. Guru mengkondisikan kelas untuk memeriksa apakah siswa sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran.

Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agar b)

siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari.

Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada c)

pertemuan sebelumnya yaitu tentang jurnal penyesuaian, kertas kerja, dan laporan keuangan.. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru masih terlihat siswa yang belum aktif. Siswa yang aktif tersebut adalah siswa yang sudah terbiasa mendominasi jalannya pembelajaran.

Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi laporan d)

keuangan (laporan laba-rugi). Kemudian guru mendemonstrasikan penyusunan laporan laba-rugi dan menunjuk beberapa siswa untuk mencoba mendemonstrasikan di depan kelas.

Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka e)

rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang lain.

Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-masing f)

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang pembagiannya heterogen. Guru membagikan satu topik bahasan kepada masing-masing g)

kelompok. Kemudian mengarahkan masing-masing kelompok untuk memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya.

Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing-h)

masing kelompok, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut. Setelah diskusi dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah presentasi i)

kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dalam waktu 10-15 menit. Kelompok

commit to user

lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertanya atau memberi masukan. Urutan presentasi kelompok :

Kelompok 5 presentasi mengenai sistem pencatatan laporan laba-(1)

rugi dalam bentuk langsung (single step). Anggota dari kelompok 3 yaitu Febriana Novitasari mengajukan pertanyaan dan langsung dijawab oleh kelompok 5.

Kelompok 1 presentasi mengenai sistem pencatatan laporan laba-(2)

rugi dalam bentuk tak langsung (multipel step). Anggota dari kelompok 4 yaitu Putri Dita Nurjanah mengajukan pertanyaan dan langsung dijawab oleh kelompok 1.

Kelompok 2 presentasi tentang perbedaan laporan laba-rugi (3)

bentuk langsung (single step) dengan bentuk tak langsung (multipel step). Ada pertanyaan yang diajukan oleh Ayu Wulandari..

Guru mengarahkan proses presentasi supaya dapat berjalan dengan j)

lancar dan membenarkan maupun menambahi materi-materi yang kurang tepat dan kurang lengkap.

Guru memberitahukan bahwa presentasi kelompok akan dilanjutkan k)

pada pertemuan berikutnya karena masih ada beberapa kelompok yang belum mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan l)

menutup dengan menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Salam penutup m)

Pertemuan Kedua ( Kamis, 22 April 2009) 2)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. a)

Guru menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang telah b)

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa melanjutkan jalannya presentasi pada pertemuan sebelumnya. c)

Kelompok 4 mempresentasikan tentang jenis-jenis laporan (1)

keuangan dalam perusahaan jasa kemudian ada pertanyaan dari Kelompok 1 yaitu Bayu Dwi Prasetyo dan langsung dijawab oleh kelompok 4.

Kelompok 3 mempresentasikan tentang sistem pencatatan (2)

laporan laba-rugi dalam bentuk tak langsung (multipel step). Tidak ada siswa yang bertanya maupun yang memberi masukan. Guru memberikan masukan-masukan untuk melengkapi penjelasan d)

tentang materi yang telah dipresentasikan oleh kelompok-kelompok tersebut.

Guru memberi gambaran sebagai kesimpulan materi yang telah e)

dibahas dan mengevaluasi jalannya presentasi yang telah dilakukan. Salam penutup.

f)

Pertemuan Ketiga ( 24 April 2010 ) 3)

Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. Siswa yang tidak masuk a)

adalah Anis Dwi Handarani (S).

Guru menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang telah b)

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengulas sedikit mengenai materi yang telah disampaikan pada c)

pertemuan sebelumnya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas. Ternyata siswa masih banyak yang belum mengerti tentang materi d)

tersebut jadi guru harus mengulangi kembali penjelasan materi yang belum dipahami siswa sampai siswa benar-benar paham.

Dalam pertemuan ketiga ini tidak ada diskusi dan presentasi karena e)

waktu yang singkat dan harus segera dilaksanakan evaluasi siklus 1 berupa soal esay (terdiri dari 5 pertanyaan dan soal antara bangku kanan dan kiri berbeda).

Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat f)

commit to user

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Masih ada beberapa siswa yang mencoba bekerjasama. Guru

Dokumen terkait