• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka A.

Metode Pembelajaran Kooperatif 1.

Hakikat Metode Pembelajaran a.

commit to user

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

W. James Popham dan Eva L. Baker (2003:7) menyatakan bahwa

³efektivitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari hubungannya dengan guru

tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, didalam situasi tertentu dalam

uasahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu ´. Dalam proses

pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara siswa dengan guru yang mengajar dan diantara keduanya terdapat interaksi yang kuat saling mendukung untuk mencapai tujuan.

Efektivitas guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai apa yang diajarkan guru itu (Nasution, 1999 : 110). Menurut Dick dan Reiser dalam

M. Sobry Sutikno (2004 : 85) ³Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran

yang memungkinkan siswa untuk belajar ketrampilan spesifik, ilmu pengetahuan

dan sikap serta membuat siswa senang´.

Richard Dunne dan Ted Wragg dalam Anwar Jasin (1996:4) menjelaskan ciri-ciri pembelajaran yang efektif yaitu:

Pembelajaran efektif memudahkan murid belajar sesuatau yang 1)

bermanfaat seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.

Pembelajaran efektif adalah bahwa ketrampilan tersebut diakui oleh 2)

mereka yang kompeten menilai, seperti guru-geru, pelatih guru-guru, pengawas, tutor, dan pemandu atau murid-murid sendiri.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang efektif yang memungkinkan siswa

termotivasi untuk mempelejari materi yang telah diberikan sehingga tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI)

b.

Hakikat Pembelajaran Kooperatif 1)

Robert E. Slavin (1995: 73-74) menjelaskan mengenai komponen utama yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a) presentasi kelas; b) kelompok; c) tes; d) nilai peningkatan atau perkembangan; dan e) penghargaan kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen yang saling terkait, yaitu: (1) saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual; dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang sengaja diajarkan.

Metode pembelajaran ini menggunakan kelompok kecil, setiap siswa

yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda ±

beda, menggunakan kegiatan belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik/ materi pelajaran yang diajarkan. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi yang sedang diajarkan, tetapi juga bertanggung jawab untuk membantu anggota kelompok untuk belajar, dengan demikian perlu diciptakan atmosfir keberhasilan. Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini harus berpartisipasi aktif, perbedaan individual antara siswa dapat diminimalkan pada saat mereka mempelajari materi. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah: (a) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik; (b) penerimaan terhadap perbedaan individu; dan (c) pengembangan keterampilan sosial.

Berikut ini merupakan prinsip dasar, ciri-ciri, serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif :

Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Kooperatif a).

Dibawah ini merupakan prinsip dasar dalam metode pembelajaran kooperatif antara lain :

commit to user

Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup (1)

dan sepenanggungan.

Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya. (2)

Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya (3)

memiliki tujuan yang sama.

Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara (4)

anggota kelompoknya.

Siswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiah/penghargaan yang (5)

juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan (6)

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

Siswa akan diminta pertanggung jawaban tentang materi yang (7)

dipelajari dalam kelompoknya.

Ciri ± Ciri Pembelajaran Kooperatif b).

Berikut ini merupakan ciri ± ciri pembelajaran kooperatif, antara lain :

Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan (1)

materi pelajaran.

Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, (2)

sedang dan rendah.

Anggota kelompok dapat berasal dari suku, budaya, jenis kelamin, dan (3)

ras yang berbeda.

Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu. (4)

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif c).

Pembelajaran kooperatif di samping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif antara lain : (1)

Pembelajaran yang aktif : pembelajaran kooperatif mengharuskan (a).

setiap siswa aktif berinteraksi satu sama lain.

Keterampilan sosial : siswa belajar berinteraksi dengan siswa lain, (b).

mengembangkan suatu keterampilan interpersonal, kepemimpinan, berkompromi, komunikasi dan berkolaborasi.

Saling ketergantungan : ketergantungan positif dan kepercayaan (c).

kelompok dikembangkan dengan adanya interaksi siswa untuk mencapai tujuan yang sama.

Akuntabilitas individu : apabila kelompok mencapai keberhasilan (d).

dan sukses itu adalah akibat dari input dari setiap individu yang ada dalam kelompok.

Sedangkan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatif antara

(2) lain:

Kecocokan antara siswa : dalam pembentukan kelompok kadang (a).

sangat sulit sehingga guru harus mengetahui siswanya dengan baik untuk menggabungkan siswa agar mau bekerja sama dengan baik. Ketergantungan siswa : guru tidak boleh hanya mempercayai satu (b).

siswa yang pintar untuk mengkoordinasikan belajar pada kelompoknya karena akan menggagalkan tujuan pembelajaran kooperatif. Sehingga guru harus mengelola kelompok sehingga

benar ± benar terjadi kolaborasi.

Memerlukan waktu yang lama : metode pembelajaran kooperatif (c).

memerlukan waktu lebih banyak untuk mempelajari materi pelajaran dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya. Individualist : siswa yang suka bekerja secara independen tidak (d).

menyukai metode pembelajaran kooperatif.

Keterbatasan logistik/ bahan : guru harus menyiapkan banyak (e).

informasi yang menjadi tanggung jawab siswa untuk mempelajari,

commit to user

Adapun manfaat yang diperoleh dengan penerapan pembelajaran

kooperatif adalah mendokumentasikan hasil-hasil pembelajaran termasuk peningkatan hasil belajar, perbaikan terhadap tingkah laku dan kehadiran,

meningkatkan self ± confidence dan motivasi, serta meningkatkan kedekatan

antara teman sekelas dan teman satu sekolah.

Hakikat Group Investigation (GI)

2).

Metode pembelajaran kooperatif tipe Goup Investigation (GI) ini

berasal dari jamannya John Dewey (1970) tetapi telah diperbaharui dan diteliti kembali oleh Shlomo dan Yael Sharan. Metode pembelajaran kooperatif tipe

Goup Investigation (GI) ini dikemukakan kembali oleh Sharan pada tahun 1992 yang dirancang untuk melatih kemampuan berfikir yang lebih tinggi seperti menganalisis dan mengevaluasi. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghasilkan suatu proyek/ tugas yang dapat dipilih sendiri oleh siswa.

Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

merupakan metode pembelajaran yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation (GI) dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran sehingga akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.

Robert E. Slavin (2008 : 215), mengatakan bahwa ³ Group

Investigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak

memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di kelas´.

Dalam pembelajaran metode pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI), interaksi sosial menjadi faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Komunikasi dan interaksi kooperatif diantara sesama

teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil, dimana pertukaran pikiran dan sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan. Dalam pembelajaran inilah, kooperatif memainkan peranannya dalam memberi kebebasan kepada pebelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif. Pola pengajaran ini akan menciptakan pembelajaran yang diinginkan, karena siswa sebagai subyek pembelajaran ikut terlibat dalam penentuan pembelajaran.

Adapun langkah ± langkah pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) menurut Robert E. Slavin (2008 : 218) antara lain :

Tahap 1 : Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam

Dokumen terkait