BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data yang telah diperoleh selama penelitian. Data
baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang mendeskripsikan hasil belajar siswa yang dimiliki oleh ma
mengenai hasil lembar observasi dari kedua kelas yang mendeskripsikan proses belajar siswa pada saat tahapan turnamen berlangsung, serta hasil angket yang mendeskripsikan respon siswa terhadap
eksperimen. Untuk lebih jelasnya, hasil penelitian akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Hasil Pretest Hasil pretest dan X MIA 5 sebagai kelas
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Kelas Kontrol 0 2 4 6 8 10 12 14 16 1 0 0 0 Jumlah Sis wa 48
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data yang telah diperoleh selama penelitian. Data-data yang diuraikan merupakan data pretest
baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang mendeskripsikan hasil belajar siswa yang dimiliki oleh masing-masing kelas. Selain itu, diuraikan pula mengenai hasil lembar observasi dari kedua kelas yang mendeskripsikan proses belajar siswa pada saat tahapan turnamen berlangsung, serta hasil angket yang mendeskripsikan respon siswa terhadap games digital yang digunakan di kelas eksperimen. Untuk lebih jelasnya, hasil penelitian akan dijabarkan sebagai
yang diperoleh dari kelas X MIA 6 sebagai kelas kontrol dan X MIA 5 sebagai kelas eksperimen, dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 7 7 15 5 4 0 0 0 4 1 6 5 12 5 6 Rentang Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data yang telah diperoleh pretest dan posttest baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang mendeskripsikan hasil masing kelas. Selain itu, diuraikan pula mengenai hasil lembar observasi dari kedua kelas yang mendeskripsikan proses belajar siswa pada saat tahapan turnamen berlangsung, serta hasil angket yang g digunakan di kelas eksperimen. Untuk lebih jelasnya, hasil penelitian akan dijabarkan sebagai
yang diperoleh dari kelas X MIA 6 sebagai kelas kontrol ambar 4.1 berikut:
Kelas Eksperimen dan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil kelas eksperimen berada pada rentang 8
data pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terlihat pada rentang 32 37. Pada rentang tersebut kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, perbedaan nilai
rentang 44-49, dimana
dibandingkan kelas eksperimen.
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa siswa pada kelas kontrol memperoleh nilai pretest
siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai
rentang 44-49. Dengan demikian terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan, siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih r
kontrol.
2. Hasil Posttest
Hasil yang diperoleh pada eksperimen dapat dilihat pada G
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil dan Kelas Kontrol
0 5 10 15 20 25 30 1 0 3 Jumlah Sis wa
Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berada pada rentang 8-61. Perbedaan yang signifikan untuk antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terlihat pada rentang 32 37. Pada rentang tersebut kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, perbedaan nilai pretest yang signifikan juga terlihat pada 49, dimana pada rentang tersebut kelas kontrol jauh lebih unggul dibandingkan kelas eksperimen.
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa siswa pada kelas kontrol pretest tertinggi pada rentang 50-55 dan
56-siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai pretest tertinggi hanya pada 49. Dengan demikian terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan, siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih rendah dibanding kelas
Hasil yang diperoleh pada posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
3 0 3 17 6 9 2 2 7 26 2 0 Rentang Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
kelas kontrol dan yang signifikan untuk antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terlihat pada rentang 32-37. Pada rentang tersebut kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas
yang signifikan juga terlihat pada pada rentang tersebut kelas kontrol jauh lebih unggul
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa siswa pada kelas kontrol -61, sedangkan tertinggi hanya pada 49. Dengan demikian terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan, endah dibanding kelas
baik kelas kontrol maupun kelas
Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat bahwa hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol secara keseluruhan berada pada rentang 31-100. Perolehan hasil
posttest ini berbanding terbalik dengan hasil pretest. Pada rentang nilai posttest
yang rendah kelas kontrol lebih unggul dibandingkan kelas eksperimen, sementara pada rentang nilai posttest yang tinggi kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.
Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa perbedaan nilai posttest yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat pada rentang 71-80. Pada rentang tersebut kelas kontrol lebih unggul dibanding kelas eksperimen. Selain itu, perbedaan nilai posttest yang signifikan juga terlihat pada rentang 91-100, dimana pada rentang tersebut kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian terlihat bahwa setelah diberikan perlakuan, siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol. 3. Rekapitulasi Hasil Belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 39 siswa, diperoleh rekapitulasi data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas
Nilai Terendah 20 8 48 32 Nilai Tertinggi 56 48 84 100 Rata-rata 42,87 32 72,51 78,15 Median 44 32 76 80 Modus 44 ; 48 ; 56 32 76 76,80 Standar Deviasi 10,5 8,25 9,09 15.32
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa nilai rata-rata pretest pada kelas kontrol (42,87) lebih tinggi daripada kelas eksperimen (32). Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, terlihat bahwa nilai rata-rata posttest pada kelas
eksperimen (78,15) lebih tinggi daripada kelas kontrol (72,51). Selain itu nilai tertinggi pada kedua kelas memiliki selisih yang cukup besar, pada kelas kontrol nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 84, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 100. Hasil ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggu
memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berupa model TGT dengan
b. Kemampuan Kognitif Siswa
Hasil belajar siswa pada konsep alat kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan G
setiap jenjang kognitif pada kelas kontrol m peningkatan dari hasil
jenjang C1 sampai C4 kelas kontrol lebih unggul dibanding kelas eksperimen. Sementara persentase hasil
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 C1 80 64 82,5 93 Persen tase
eksperimen (78,15) lebih tinggi daripada kelas kontrol (72,51). Selain itu nilai pada kedua kelas memiliki selisih yang cukup besar, pada kelas kontrol nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 84, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 100. Hasil ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model TGT dengan
memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berupa model TGT dengan games konvensional.
Kemampuan Kognitif Siswa
Hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik untuk set kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.3, terlihat bahwa persentase hasil
setiap jenjang kognitif pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami dari hasil pretest. Persentase hasil pretest menunjukkan bahwa pada jenjang C1 sampai C4 kelas kontrol lebih unggul dibanding kelas eksperimen. tase hasil posttest menunjukkan, kelas eksperimen lebih unggul
C2 C3 C4 37 41 30 31 25 13 58,5 69,6 76,9 93 77 70 75 Jenjang Kognitif pretes kontrol pretes eksperimen posttes kontrol posttes eksperimen
eksperimen (78,15) lebih tinggi daripada kelas kontrol (72,51). Selain itu nilai pada kedua kelas memiliki selisih yang cukup besar, pada kelas kontrol nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 84, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 100. Hasil ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberikan nakan model TGT dengan games digital memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang
konvensional.
alat optik untuk setiap jenjang
Posttest Kelas Kontrol
, terlihat bahwa persentase hasil posttest untuk aupun kelas eksperimen mengalami menunjukkan bahwa pada jenjang C1 sampai C4 kelas kontrol lebih unggul dibanding kelas eksperimen. menunjukkan, kelas eksperimen lebih unggul
pretes kontrol pretes eksperimen posttes kontrol posttes eksperimen
dibanding kelas kontrol pada jenjang C1, C2 dan C3. Namun, pada jenjang C4 kelas kontrol memiliki persentase hasil posttest yang lebih tinggi dibanding kelas eksperimen. Meskipun demikian, peningkatan persentase hasil posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap data pretest dan posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data menggunakan rumus uji chi square pada taraf signifikan (α) 5%. Kriteria pengujian rumus uji
chi square adalah jika x2hitung ≤ x2tabel, maka data terdistribusi normal,
sedangkan jika x2hitung > x2tabel, maka data tidak terdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa data pretest kelas eksperimen memiliki nilai x2hitung < nilai x2tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas eksperimen terdistribusi normal, sedangkan perolehan nilai x2hitung data pretest kelas kontrol > nilai x2tabel, sehingga data tersebut tidak terdistribusi normal. Untuk data posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki nilai x2hitung > nilai x2tabel. Hasil ini menunjukkan bahwa data posttest yang diperoleh kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak terdistribusi normal.
Statistik Kelas Pretest Postest
Kontrol Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas
Nilai x2hitung 12,98 7,09 23,42 19,96
Nilai x2tabel 12,59
Keputusan terdistribusi Data tidak normal Data terdistribusi normal Data tidak terdistribusi normal Data tidak terdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen atau tidak. Perhitungan dilakukan menggunakan rumus uji Fisher. Kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel, dan dinyatakan tidak homogen apabila Fhitung > Ftabel. Ketika kedua kelompok dinyatakan homogen berarti data yang diperoleh dari kelompok tersebut memiliki varians yang sama. Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan rumus uji Fisher dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Pehitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas
Statistik Kelas Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Ekperimen Kelas
Nilai Varians 10,73 8,04 9,14 15,15
Nilai Fhitung 1,78 2,74
Nilai Ftabel 1,71
Kesimpulan Kedua kelas tidak homogen Kedua kelas tidak homogen
Nilai Ftabel diperoleh dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%. Keputusan diambil berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis homogenitas. Pada tabel 4.3 di atas terlihat bahwa data pretest dan posttest kedua kelas memiliki nilai Fhitung> nilai Ftabel, artinya data yang diperoleh dari kedua kelas pada saat
pretest dan posttest memiliki varians yang berbeda atau kedua kelas memiliki
kemampuan yang heterogen. Hal ini menunjukkan bahwa hasil posttest yang diperoleh belum bisa membedakan hasil belajar pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil posttest tersebut hanya bisa membedakan kemampuan siswa yang tinggi, sedang dan rendah pada masing-masing kelas.
5. Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretest
dan posttest pada kedua kelas, ternyata kedua data tidak terdistribusi normal dan
memiliki varians yang berbeda. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji nonparametrik Mann-Whitney. Untuk mengetahui
diterima atau ditolaknya H0, yaitu dengan melihat pada kolom sig (2-tailed). Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5%. Pengambilan keputusan hipotesis didasarkan pada kriteria pengujian, yaitu jika nilai sig (2-tailed) < α , maka H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan jika nilai sig (2-tailed) ≥, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Statistik Kelas Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas
Sig (2-tailed) 0,089 0,015
Taraf signifikansi (α) 0,05
Kesimpulan H0 diterima H1 diterima
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa pada saat pretest memiliki nilai sig (2-tailed) > taraf signifikansi (0,05), sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya, penggunaan games digital terbukti tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik. Hal tersebut terjadi karena pada saat pretest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum diberikan perlakuan. Sementara pada hasil uji hipotesis posttest terlihat bahwa nilai sig (2-tailed) < taraf signifikansi (0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan games digital terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik. 6. Hasil Analisis Data Lembar Observasi
Observasi dilakukan pada saat tahapan turnamen berlangsung. Hasil data observasi yang diperoleh kemudian dihitung dalam bentuk persentase. Hasil observasi pada tahapan turnamen di kelas kontrol maupun kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Lembar Observasi Tahapan Turnamen Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Indikator Lembar Observasi Persentase Kontrol Kategori Persentase Eksperimen Kategori 1. Memahami peraturan
turnamen 83,3% Sangat Baik 83,3% Sangat Baik 2. Menjalankan turnamen
dengan tertib 66,7% Baik 83% Sangat Baik 3. Pembahasan soal pada
tahapan turnamen 50% Cukup 100% Sangat Baik 4. Pengkoreksian soal
pada tahapan turnamen 66,7% Baik 100% Sangat Baik 5. Penilaian soal pada
tahapan turnamen 66,7% Baik 100% Sangat Baik
Jumlah 66,7% Baik 93,3% Sangat Baik
Secara keseluruhan hasil observasi pada kedua kelas menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana kelas kontrol berada pada kategori baik dengan rata-rata persentase sebesar 66,7% sementara kelas eksperimen berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 93,3%.
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa pada indikator memahami peraturan turnamen antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan, kedua kelas berada pada kategori sangat baik dengan persentase 83,3%. Perbedaan yang signifikan terdapat pada indikator ketiga mengenai pembahasan soal pada tahapan turnamen, pada indikator ini kelas kontrol berada pada kategori cukup dengan persentase 50%, sedangkan kelas eksperimen berada pada kategori sangat baik dengan persentase 100%. Selanjutnya pada indikator pembahasan soal pada tahapan turnamen, pengkoreksian soal pada tahapan turnamen dan penilaian soal pada tahapan turnamen, kelas kontrol berada pada kategori baik, sementara kelas eksperimen berada pada kategori sangat baik.
7. Hasil Analisis Data Angket
Data angket diperoleh dari respon siswa pada kelas eksperimen terhadap penggunaan games digital pada konsep alat-alat optik. Hasil perhitungan angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Angket
No. Indikator Angket Persentase Kategori
1. Penyajian games digital 81,66% Sangat Baik
2. Pengaruh terhadap hasil belajar 77,6% Baik
Rata-rata 79,64% Baik
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa secara keseluruhan hasil analisis angket penggunaan games digital pada kelas eksperimen berada pada kategori baik dengan persentase 79,64. Angket respon siswa terdiri dari dua indikator, yaitu indikator penyajian games digital dan indikator pengaruh terhadap hasil belajar. Jika dilihat berdasarkan indikatornya, maka pada indikator penyajian games digital mendapatkan respon yang sangat baik dengan perolehan persentase 81,66. Sementara, pada indikator pengaruh games digital terhadap hasil belajar mendapatkan respon yang baik dengan perolehan persentase 77,6. Hal ini menunjukkan bahwa games digital mampu membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya pada konsep alat-alat optik.