BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Berikut adalah profil subjek dalam penelitian ini: 1. Subjek 1
a. Profil Subjek 1
Subjek seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun. Subjek merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Bagi subjek, penyandang tuna rungu itu sama seperti orang biasa lainnya. Tingkat ketunarunguan telinga kiri dan kanan subjek adalah 95dB dan 98dB (tergolong kehilangan pendengaran seluruhnya atau deaf). Hobi subjek adalah bermain sepak bola. Subjek adalah anggota dari sebuah klub sepak bola di Sleman dan sering melakukan pertandingan ke berbagai daerah, seperti Magelang, Kalasan, dll. Masalah yang sedang subjek hadapi saat ini adalah subjek tidak memiliki uang untuk membeli sepatu sepak bola yang baru. Untuk menyelesaikan masalahnya, subjek menabung dengan bekerja setiap hari libur ikut ibunya berjualan di pasar.
Subjek memandang dirinya baik, gaya, gaul, malas membantu orang tua di rumah dan rajin Sholat 5 waktu. Menurut subjek, kelebihan yang dimiliki subjek adalah suka membantu orang lain, ikhlas, menjadi anggota klub sepak bola dan pernah bertanding di beberapa daerah, serta memiliki banyak teman baik yang normal maupun tuna rungu baik laki-laki maupun perempuan. Menurut subjek, kelemahan yang dimiliki subjek adalah malas membantu orang tua dan agak pelit.
2) Relasi dengan keluarga
Pengalaman masa kecil yang menyenangkan yang masih diingat oleh subjek adalah ketika jalan-jalan di Malioboro bersama
ayah dan ibunya. Sedangkan pengalaman masa kecil yang menyedihkan yang masih diingat oleh subjek adalah menunggu ayah sampai malam pulang kerja dari Solo.
Subjek menyadari bahwa orang tua sering bertengkar. Subjek memandang ayahnya sebagai sosok yang baik, suka memberi uang dan menyayangi subjek. Sedangkan ibunya dipandang subjek sebagai sosok yang agak baik, suka marah dan selalu khawatir. Subjek memiliki hubungan baik dengan kakak maupun adiknya. Selain itu, menurut orang tua subjek, subjek adalah anak yang menurut, rajin membersihkan kamarnya dan suka membantu adiknya belajar terutama pelajaran matematika.
3) Relasi dengan teman sebaya
Menurut subjek, subjek merupakan orang yang mudah bergaul. Subjek memiliki banyak teman baik yang normal maupun tuna rungu, baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, orang tua subjek juga mengatakan bahwa subjek aktif dalam muda-mudi di daerah tempat tinggalnya, di sekolah dan di klub sepak bolanya sehingga subjek memiliki banyak teman.
4) Akademis dan cita-cita
Saat ini subjek duduk di bangku SMA kelas 1. Subjek memiliki keinginan untuk bersekolah di SMA 3 Yogyakarta. Tetapi orang tua subjek tidak mengijin karena takut subjek tidak dapat mengikuti pelajaran serta takut pada pergaulan anak kota. Maka,
subjek melanjutkan bersekolah di yayasan yang sama dengan SMP nya. Mata pelajaran yang paling disukai subjek adalah matematika, dan yang paling tidak disukai subjek adalah tata busana.
Subjek memiliki cita-cita ingin menjadi pemain sepak bola dan guru untuk anak-anak tuna rungu. Dalam menggapai cita-citanya, subjek menjadi anggota di sebuah klub sepak bola dan rajin berlatih serta bertanding. Selain itu, untuk meraih cita-citanya menjadi guru, subjek membantu guru di sekolahnya mengajar saat jam pelajaran kosong.
b. Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek 1 Tabel 5.
Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek 1 Cluster Need Press yang
Muncul Kartu Kebutuhan (Need): 1. Bebas untuk dirinya sendiri: Kebutuhan bermain
Kartu 1: “Sebelum belajar, anak itu bermain”
Kartu 7GF: “Anak ingin bermain teman-teman”
Kebutuhan menghindari beban
Kartu 1: ” Mungkin anak itu merasa sakit pusing. Anak pemarah karena susah belajar. Mungkin anak itu stres. Mungkin anak itu membuang buku karena tidak mau belajar”
Kebutuhan mendapat stimulasi
Kartu 2: “Waktu kecil Esta tinggal dirumah di desa. Esta merasa sedih ditinggal desa karena sepi. Oleh karena itu Esta rajin belajar supaya pintar dan bisa keluar dari desa.”
Kebutuhan otonomi: bebas menentukan pilihan
Kartu 7GF: “Anak perempuan marah kepada ibu. Anak ingin bermain teman-teman. Ibunya sudah selesai membaca cerita, anak sedang
bermain temannya.”
Kartu 9GF: “Ibu khawatir anak kabur, kabur dari rumah. Ibu marah kepada anak karena anak harus memakai baju karena ada tamu. “ 2.Keinginan menyerang orang lain: Kebutuhan agresi: frustasi karena kesulitan belajar
Kartu 1: “Anak pemarah karena susah belajar. Mungkin anak itu stres. Mungkin anak itu membuang buku karena tidak mau belajar”
Kebutuhan agresi terhadap keluarga
Kartu 3BM: “Keluarga Aldo sudah meninggal karena dibunuh oleh orang jahat yang mau meminta uang, tetapi keluarga Aldo tidak mau kasih”
Kebutuhan agresi terhadap pasangan
Kartu 4: “Pak Ari merasa sudah puas pemarah bu Wita” Kebutuhan agresi terhadap ibu karena keinginan bermain dihambat
Kartu 7GF: “Anak perempuan marah kepada ibu. Anak ingin bermain teman-teman.”
Kebutuhan agresi terhadap saudara
Kartu 13MF: “Laki-laki ketakutan melihat saudara perempuan dibunuh karena saudara perempuan
dirampok.” 3. Keinginan untuk dapat diterima: Kebutuhan diterima / dipahami oleh ibu
Kartu 6BM: “Ibu tidak suka dengan berceraian. Ibu senang anak laki-laki kembali bersama istri”
Kartu 10: “Anak memeluk mama. Dia memeluk mama karena rindu sudah lama tidak bertemu mama karena dia bekerja di luar kota.” Kartu 9GF: “Ibu khawatir anak kabur, kabur dari rumah. Ibu marah kepada anak karena anak harus memakai baju karena ada tamu. “
Kebutuhan ditolong oleh figur otoritas
Kartu 8BM: “Pasien tidak punya uang karena miskin, dibayar oleh bos pasien. Pasien itu sakit perutnya harus dioperasi. Bos merasa sedih dan kasihan karena pasien tidak punya uang.”
Kartu 13MF: “Laki-laki mau lapor kepada polisi mau mencari pembunuh.” Kebutuhan rasa aman: memiliki rumah, keluarga dan pekerjaan
Kartu 3BM: “Aldo tertidur di kursi di pinggir rel kereta api. Aldo tidak punya rumah, tidak punya keluarga dan tidak bekerja”
Kebutuhan rasa aman: harapan kesetiaan dari pasangan
Kartu 4: “Pak Ari marah karena bu Wita berselingkuh”
Kebutuhan rasa aman bersama ibu
Kartu 10: “Dia merasa senang karena tidak mau melepaskan pelukkan. Mereka tidak mau berpisah selalu tidur bareng-bareng karena sayang.”
Kebutuhan afiliasi dengan pasangan
Kartu 4: “Pak Ari memaafkan bu Wita karena masih sayang dan mereka hidup bersama lagi”
Need of Nurturance: membantu keluarga
Kartu 2: ” Esta berpikir nanti kalau sudah selesai kuliah dan kerja, dia membantu orang tua dan kakaknya”
Kebutuhan oral Kartu 3BM: “Sebagai pengamen uang yang sedikit dan makan 1 kali atau 2”
Kartu 8BM: “Pasien tidak punya uang karena miskin, dibayar oleh bos pasien.” Tekanan (Press): 1. Perlakuan tidak baik Tuntutan berprestasi
Kartu 1: “Mungkin anak itu merasa sakit pusing. Anak pemarah karena susah belajar. Mungkin anak itu stres. Mungkin anak itu membuang buku karena tidak mau belajar.”
Perlakuan buruk dari pasangan: pengkhianatan
Kartu 4: “Wajah pak Ari galak, bu Wita cemas. Pak Ari marah karena bu Wita berselingkuh.”
Tuntutan untuk patuh pada ibu
Kartu 6BM: “Ibu marah karena anak laki-laki bercerai dengan istri karena menurut ibu bercerai membuat Tuhan marah dan bercerai itu tidak baik.”
Kartu 7GF: “Anak melihat teman -temannya bermain. Anak ingin bermain teman-teman. Ibunya sudah selesai membaca cerita, anak sedang bermain temannya.”
Kartu 9GF: “Ibu khawatir anak
kabur, kabur dari rumah. Ibu marah kepada anak karena anak harus memakai baju karena ada tamu. Ibu merasa khawatir dan panggil anak kembali. Ibu tenang anak tidak kabur.”
Persaingan dengan saudara
Kartu 13MF: “Laki-laki ketakutan melihat saudara perempuan dibunuh karena saudara perempuan dirampok karena memakai perhiasan banyak emas.”
2. Ketidak-mampuan
Hidup yang berkekurangan
Kartu 3BM: “Aldo tidak punya rumah, tidak punya keluarga dan tidak bekerja. Aldo tidak bekerja karena waktu keluarga Aldo dibunuh, Aldo masih kecil, Aldo tidak bisa sekolah.”
Perasaan rendah diri
Kartu 8BM: “Dokter mengoperasi pasien. Pasien tidak punya uang, dibayar oleh bos pasien. Pasien itu sakit perutnya harus dioperasi. Bos merasa sedih karena pasien tidak punya uang.”
3.Kesendirian Kesendirian Kartu 2: “Esta merasa sedih ditinggal desa karena sepi. Oleh kerena itu Esta rajin belajar supaya pintar dan bisa keluar dari desa.”
Kecemasan perpisahan
Kartu 2: “Esta merasa kasihan dengan kakak dan ibunya yang tidak bisa keluar dari desa. Esta berpikir nanti kalau sudah selesai kuliah dan kerja, dia membantu orang tua dan kakaknya”.
Ketidakhadiran ibu Kartu 10: “Anak memeluk mama. Dia memeluk mama karena rindu sudah lama tidak bertemu mama” c. Dinamika Psikologis Subjek 1
Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, subjek memiliki kebutuhan yang mendukung kebutuhan lainnya sehingga memudahkan kebutuhan lainnya dalam beroperasi. Subjek memiliki kebutuhan rasa aman dalam bentuk memiliki rumah, keluarga dan pekerjaan. Untuk dapat memiliki rumah, keluarga dan pekerjaan, kebutuhan otonomi akan membantu subjek mendapatkannya. Sementara itu, kebutuhan otonomi dapat dibantu oleh kebutuhan agresi dalam usaha subjek mencapai sesuatu. Contohnya dalam kartu 7GF diceritakan:
“Seorang ibu membaca cerita untuk anak perempuannya. Anak tidak melihat
ibu tetapi mendengarkan suara. Anak melihat teman-temannya bermain. Anak perempuan marah kepada ibu. Anak ingin bermain teman-teman. Ibunya sudah selesai membaca cerita, anak sedang bermain temannya”.
Disini terlihat bahwa kebutuhan otonomi subjek adalah bebas memilih untuk bermain atau mendengarkan cerita ibu. Anak perempuan tersebut ingin bermain bersama teman-temannya, dalam usahanya anak perempuan tersebut bersikap agresif dengan menunjukkan kemarahan.
Sementara itu, kebutuhan lain yang saling mendukung adalah dalam usaha subjek untuk menghindari beban, subjek dapat memunculkan sikap agresif yang mungkin dapat ditimbulkan dari perasaan frustasi akibat beban tersebut. Contohnya dalam kartu 1 diceritakan:
“Orang di dalam gambar sedang membaca buku. Sebelum belajar, anak itu
belajar. Mungkin anak itu stres. Mungkin anak itu membuang buku karena
tidak mau belajar”.
Dalam cerita ini terlihat bahwa subjek memiliki kesulitan dalam memahami sebuah buku yang digambarkan subjek sebagai beban. Oleh karena itu, dalam melampiaskan rasa frustasinya subjek menunjukkan sikap agresif dengan membuang buku.
Di sisi lain, subjek memiliki beberapa kebutuhan yang saling berlawanan atau berkonflik. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan pasangan, namun di sisi lain subjek memiliki kebutuhan agresi terhadap pasangannya karena pasangannya berselingkuh. Contohnya dalam kartu 4 diceritakan:
“Pak Ari dan bu Wita sedang berpelukan. Wajah pak Ari galak, bu Wita
cemas. Pak Ari marah karena bu Wita berselingkuh. Pak Ari merasa sudah puas pemarah bu Wita. Bu Wita minta maaf kepada pak Ari dan memelukan. Bu Wita pikirkan takut cerai oleh pak Ari. Pak Ari sudah berfikiran tidak mau
bercerai. Pak Ari memaafkan bu Wita dan mereka hidup bersama lagi”.
Sedangkan pada subjek 3, kebutuhan yang saling berkonflik terlihat dalam kartu 7GF. Subjek memiliki kebutuhan dipahami oleh figur ibu, namun disisi lain subjek memiliki kebutuhan agresi terhadap ibu karena figur ibu menghambat subjek dalam melakukan keinginannya.
Berdasarkan pada tabel kebutuhan psikologis (Need) dan tekanan (Press), terlihat bagaimana lingkungan sekitar menekan subjek. Meskipun demikian, terdapat pula tekanan yang muncul dari dalam diri subjek sendiri. Subjek memiliki perasaan rendah diri, yang terlihat dalam cerita subjek di kartu 8BM, dimana subjek menggambarkan dirinya sebagai
seorang pasien yang tidak berdaya. Perasaan rendah diri ini muncul sebagai akibat dari kebutuhan untuk ditolong oleh figur otoritas.
Sementara itu, ketidakhadiran orang tua menimbulkan tekanan bagi subjek sehingga memunculkan kebutuhan rasa aman bagi subjek dimana subjek berkeinginan untuk memiliki keluarga. Hal ini terlihat dalam kartu 10. Selain itu, akibat dari kecemasan perpisahan membuat subjek ingin membantu keluarganya. Hal ini terlihat dalam kartu 2 dimana subjek merasa cemas berpisah dengan keluarganya sehingga subjek membantu keluarganya.
Perlakuan kurang baik yang dialami oleh subjek dalam bentuk tuntutan untuk patuh terhadap ibu menimbulkan subjek memiliki kebutuhan untuk diterima dan dipahami oleh ibu. Hal ini terlihat dalam cerita subjek di krtu 6BM dan 7 GF. Selain itu, ketidakhadiran sosok ibu juga menimbulkan kebutuhan rasa aman bersama ibu, yang terlihat dalam kartu 10. Sementara itu, kehadiran seorang saudara dipandang subjek sebagai seorang pesaing, yang menimbulkan kebutuhan untuk melakukan agresi terhadap saudara akibat dari persaingan tersebut. Hal ini terlihat dalam cerita di kartu 13MF. Perlakuan buruk lain yang dialami subjek muncul dari pasangannya, yang terlihat dalam kartu 4. Hal ini digambarkan subjek dengan adanya pengkhianatan sehingga menimbulkan kebutuhan rasa aman dalam bentuk kesetiaan dari pasangan.
Lingkungan sekitar subjek memiliki tuntutan terhadap subjek untuk berprestasi, dimana tuntutan berprestasi ini digambarkan subjek
sebagai beban sehingga menimbulkan kebutuhan menghindari beban serta kebutuhan agresi sebagai akibat dari frustasi karena kesulitan belajar. Hal ini terlihat dalam cerita subjek di kartu 1:
“Mungkin anak itu merasa sakit pusing. Anak pemarah karena susah belajar.
Mungkin anak itu stres. Mungkin anak itu membuang buku karena tidak mau
belajar”.
Subjek memandang menjadi berprestasi merupakan sebuah beban. Oleh karena itu, dalam ceritanya subjek mengkondisikan tokoh merasa pusing dan stres serta marah karena kesulitan belajar.
2. Subjek 2
a. Profil Subjek 2
1) Gambaran diri subjek
Subjek seorang remaja perempuan berusia 16 tahun. subjek merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Bagi subjek, orang tuna rungu itu ingin mendengar. Tingkat ketunarunguan telinga kiri dan kanan subjek adalah 110dB dan 100dB (tergolong kehilangan pendengaran seluruhnya atau deaf). Subjek memiliki hobi jalan-jalan. Masalah yang sedang dihadapi subjek saat ini adalah subjek memiliki seorang pacar tetapi subjek tidak ingin teman-temannya tahu kalau subjek berpacaran karena malu.
Subjek memandang dirinya baik hati, pintar dan suka menolong. Menurut subjek, kelebihan yang dimiliki subjek adalah
sabar dan suka membantu orang lain. Sedangkan kelemahan yang dimiliki subjek adalah pelit dan cepat marah.
2) Relasi dengan keluarga
Pengalaman menyenangkan masa kecil subjek yang masih subjek ingat adalah bermain sendiri dirumah. Sedangkan pengalaman menyedihkan masa kecil subjek yang masih subjek ingat adalah ketakutan ketika ditinggal sendiri dirumah saat orang tua bekerja. Menurut kedua orang tua subjek, subjek memang sering ditinggal sendiri dirumah karena orang tua bekerja. Saat subjek pulang sekolah, subjek selalu sendiri dirumah.
Menurut subjek, orang tua subjek galak terhadap subjek, meskipun subjek merasa dekat dengan keduanya. Subjek memandang ayahnya sebagai orang yang baik hati, suka mengajak subjek jalan-jalan, galak dan agak pelit. Sedangkan ibu dipandang subjek sebagai orang yang menyayangi, suka memeluk dan suka marah-marah.
Subjek memiliki hubungan yang baik dengan kakaknya meskipun sering bertengkar, karena menurut subjek kakak subjek suka mengusili subjek. Saat ini kakak subjek sedang melakukan kerja praktek di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. Subjek selalu menjalin komunikasi dengan kakaknya yang sedang jauh. Bagi orang tuanya, subjek sangat perhatian terhadap keluarganya dan tidak senang jika ada pertengkaran di dalam keluarganya. Jika keluarganya sakit, subjek akan berusaha untuk menghibur dan merawat. Menurut orang
tua subjek, subjek memiliki empati yang tinggi pada orang lain serta subjek sangat sayang pada anak kecil.
Menurut orang tua subjek, semenjak subjek beranjak dewasa, subjek lebih mudah marah dibandingkan waktu subjek masih kecil, terutama jika di nasehati. Menurut kedua orang tua, hal ini merupakan salah satu bentuk pemberontakan dari subjek yang ingin lebih mandiri. Bagi orang tua subjek, ketunarunguan membuat subjek merasa sepi dan ingin sekali bisa mendengar. Menurut orang tua subjek, subjek ingin menjadi seorang foto model, namun kedua orang tua subjek tidak memperbolehkan subjek sehingga untuk melampiaskannya subjek sering bercermin dan berfoto-foto sendiri.
3) Relasi dengan teman sebaya
Menurut subjek, subjek memiliki banyak teman baik laki-laki maupun perempuan di sekolah. Tetapi subjek kurang memiliki teman dilingkungan sekitar rumahnya. Hal ini juga terlihat dalam ungkapan subjek mengenai pengalaman masa kecil yang menyenangkan yang masih subjek ingat bahwa subjek selalu bermain sendiri dirumah. Hal ini juga dikatakan oleh orang tua subjek bahwa subjek sering bermain sendiri berkeliling kompleks dengan menggunakan sepeda. Menurut subjek, subjek terkadang merasa tidak dengan teman-teman subjek karena teman-teman subjek senang mengganggu subjek. Permasalahan yang sering muncul dengan teman-teman adalah senang bergosip. 4) Akademis dan cita-cita
Subjek memiliki cita-cita ingin bekerja di sebuah pertanian jamur, dimana ayahnya bekerja. Menurut ayah subjek, subjek sering diajak ke tempat kerjanya untuk melihat-lihat. Selain itu, kakak subjek juga berkuliah di fakultas pertanian. Untuk menggapai cita-citanya, subjek rajin membaca dan rajin belajar. Menurut subjek, mata pelajaran yang paling disenangi subjek adalah pertanian. Selain pertanian, matematika dan bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang disukai subjek. Sedangkan mata pelajaran yang tidak disukai subjek adalah tata busana dan peternakan.
b. Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek 2 Tabel 6.
Kebutuhan Psikologis (Need) dan Tekanan (Press) Subjek 2 Cluster Need Press yang
Muncul Kartu Kebutuhan (Need): 1. Bebas untuk dirinya sendiri: Kebutuhan menghindari beban
Kartu 3BM: “Novita tidur di ruang tamu, Novita tidur karena capek. Novita merasa malas dan dipikirkan PR nya belum
selesai. Novita tetap tidur, PR tidak kerjakan.”
Kartu 13MF: “Kakak sakit pusing dan capek karena merawat adik sakit.”
Kebutuhan otonomi: bebas menentukan pilihannya
Kartu 9GF: “Nana pergi ke rumah teman tapi ibu datang membawa baju untuk Nana. Nana mau cuek dan malas memakai baju dari ibu.”
Kebutuhan bermain
Kartu 9GF: “tapi di pikirkan teman Nana mau mengajak ma
Nana untuk bermain. Nana pergi ke rumah teman.” 2. Keinginan menyerang orang lain: Kebutuhan agresi terhadap lingkungan
Kartu 8BM: “Orang yang membunuh ma Andri. Teman Andri mencari Andri tapi tidak ada Andri. Andri mati
membunuh oleh orang karena Andri berebut pekerjaan orang itu.” 3. Keinginan untuk dapat diterima: Kebutuhan diterima dan dipahami oleh guru
Kartu 1: “Rizky sedang sedih karena tidak bisa bermain biola. Rizky bingung karena tidak ada guru mengejar bermain biola karena Rizky malas. Rizky merasa kesal dan dipikirkan guru gak mau mengejar bermain biola. Rizky tidak mau belajar lagi.”
Kebutuhan diterima oleh lingkungan sekitar
Kartu 2: “Mika melihat dan terharu pada orang desa, karena orang desa tidak ada bekerja, orang desa pengen bekerja tapi gak ada tempat. Mika merasa terharu pada orang desa dan dipikirkan Mika mengejar orang desa supaya pintar dan bekerja.” Kartu 8BM: “Andri tidak diterima pekerjaan sebuah kantor karena Andri malas.”
Kebutuhan diterima dan dicintai oleh pasangan
Kartu 10: “Mereka sedang berpelukan dan istri mau cepat punya anak. Tapi istri masih belum punya anak karena terlalu muda.”
Kebutuhan afiliasi dengan pasangan
Kartu 4: “Anggi tidak mau melihat ma Febi, Febi cerewet ma Anggi. Anggi merasa kesal dan dipikirkan Anggi mau pergi tapi Febi berkata tidak boleh pergi karena Febi takut sendiri. Anggi tidak pergi, bersama Febi lagi.”
Kebutuhan rasa aman bersama
Kartu 6BM: ”Nenek sedih karena Andri mau ke luar negri.
ibu Andri mau bekerja ke luar negri. Andri merasa bingung karena kasihan nenek sendiri di rumah dan dipikirkan Andri mengajak nenek pergi ke luar negri supaya tidak sendiri lagi. Andri ingin membawa nenek ke luar negri.”
Kebutuhan rasa aman bersama ayah
Kartu 7GF: “Nadia biar
mendengar ibu membaca buku. Nadia pengen bertemu bapak. Nadia merasa sedih dan
dipikirkan Nadia senang karena bapak suka membaca buku. Nadia senang karena bapak tidak pergi karena Nadia sayang ma bapak.” Kebutuhan rasa aman: menghindari pelaku kekerasan
Kartu 8BM: “Andri merasa takut dan khawatir tapi
dipikirkan orang mau ngobrol ma Andri.”
Need of Nurturance: membantu orang lain yang kesusahan
Kartu 2: “Mika melihat dan terharu pada orang desa, karena orang desa tidak ada bekerja, orang desa pengen bekerja tapi gak ada tempat. Mika merasa terharu pada orang desa dan dipikirkan Mika mengejar orang desa supaya pintar dan bekerja.” Tekanan (Press): 1. Perlakuan tidak baik Tidak ada dukungan dari lingkungan
Kartu 2: “Mika melihat dan terharu pada orang desa, karena orang desa tidak ada bekerja, orang desa pengen bekerja tapi gak ada tempat.”
Tidak ada dukungan dari pasangan
Kartu 4: “Anggi mau pergi tapi Febi berkata tidak boleh pergi”
Tidak ada dukungan dari ibu
Kartu 7GF: “Nadia tidak sayang ibu karena ibu malas dan tidak pernah membantu Nadia pada waktu belajar.”
Persaingan
dengan orang