• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumlah siswa.Yang dinilai adalah hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator keberhasilan diukur dari nilai yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan dari keaktifan siswa diukur dari perhatian siswa menjawab pertanyaan, memecahkan masalah masalah berupa soal dengan menggunakan permain kantong bilangan.

Penelitian ini dilakukan dengan siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III dengan menggunakan permainan kantong bilangan.Setiap penelitian digunakan lembar pengamatan siswa, lembar pengamatan guru, lembar soal evaluasi dan angket umpan balik untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa dan mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran nilai tempat (ribuan, ratusan, puluhan, satuan).

. Analisis Data Pra Siklus

Kegiatan pra siklus dilakukan dengan memberikan soal yang harus dikerjakan oleh siswa.Soal tersebut terdiri dari soal uraian. Berikut adalah hasil pra siklus dari kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor dapat dilihat pada tabel .

Tabel .

Hasil Belajar Pra Siklus kelas III MI Ma’arif Tingkir Lor

NO. L/P NAMA Nilai KKM

Individu Nasional

P Salsabila -

P Sahla Naja Arrumaysho -

L Yuda Alvino - -

L Rico Afriyan Prakasa - -

P Kurnia Fitrianti - -

P Aisyah -

P Najwa Aulia Husna -

P Tsania Ainin Husna - -

L M. Rizki Maulana - -

L Faris Ahmad Azzahidi - -

L M. Zaky Aflah Prayoga -

L M. Angga Rifa‟i - L Rizwar Danu - - L Ali Sodikin - - L Vito - - Jumlah Rata-rata *KKM: , KKM Nasional:

Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa: Jumlah seluruh siswa (Σ N) =

Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =

Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =

Nilai rata-rata siswa (R) =

=

= ,

Presentase ketuntasan belajar (X) = x

X = %

Hasil belajar pada kegiatan pra siklus yang diikuti oleh siswa ini diperoleh nilai tertinggi , dan nilai terendah .Siswa yang tuntas pada kegiatan pra siklus ini adalah siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah siswa. Nilai rata-rata siswa secara klasikal yaitu , dengan persentase ketuntasan belajar mencapai %. Nilai rata-rata tersebut masih sangat jauh di bawah nilai KKM mata pelajaran Matematika kelas III yang ditentukan yaitu , dan presentase kelulusan %.

. Analisis Data Siklus I a. Data Hasil Pengamatan

Pada siklus I ini pembelajaran matematika dengan materi nilai tempat sudah mulai menerapkan permainan kantong bilangan. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai kolaborator untuk mengamati proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan permainan kantong

bilangan.Data nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:

Tabel .

Hasil Belajar Siswa Siklus I

NO. L/P NAMA Nilai KKM

Individu Nasional

P Salsabila

P Sahla Naja Arrumaysho

L Yuda Alvino - -

L Rico Afriyan Prakasa - -

P Kurnia Fitrianti -

P Aisyah -

P Najwa Aulia Husna -

P Tsania Ainin Husna -

L M. Rizki Maulana -

L Faris Ahmad Azzahidi - -

L M. Zaky Aflah Prayoga

L M. Angga Rifa‟i L Rizwar Danu - - L Ali Sodikin - - L Vito - - Jumlah Rata-rata *KKM: , KKM Nasional:

Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa: Jumlah seluruh siswa (Σ N) = Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =

Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =

Nilai rata-rata siswa (R) =

= = ,

Presentase ketuntasan belajar (X) = x X = x X = %

Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan Permainan Kantong Bilangan dalam pembelajaran siklus I,nilai dan jumlah ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar % dengan jumlah siswa yang tuntas siswa dan siswa dinyatakan belum tuntas. Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah ketuntasan belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan model pembelajaran yang sama yaitu menggunakan permainan kantong bilangandengan kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam siklus I.

b. Refleksi

Setelah menerapkan permainan kantong bilangan aktifitas pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa yang sangat antusias dalam melakukan permainan dengan berebutan.Selain itu, nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan namun belum mencapai target.Kemudian membandingkan hasil belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I.

Setelah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, terjadi peningkatan belajar dibandingkan pada hasil pra siklus. Siswa yang

tuntas pada pra siklus adalah siswa ( %), pada siklus I menjadi siswa ( %). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada pra siklus adalah siswa ( %), pada siklus I menjadi siswa ( %). Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan yaitu dari nilai pra siklus adalah , dan siklus I menjadi , .

Di samping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar pengamatan masih terdapat kekurangan selama pembelajaran siklus I antara lain sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan siklus I ini, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki, antara lain:

. Guru

a. Guru sudah menyampaikan materi dengan baik, tatapi masih terlalu cepat dalam penyampaiannya.

b. Guru sudah mengkondisikan kelas agar tidak ramai, tetapi masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, sehingga mempengaruhi teman yang lainnya.

c. Guru sudah menerapkan pembelajaran melalui permainan kantong bilangan, tetapi masih kurang maksimal.

d. Dalam proses pembelajaran guru belum bisa mengajak siswa untuk aktif.

Hasil observasi aktivitas pengelolaan pembelajaran oleh guru pada siklus I memperoleh rata-rata , dengan kualifikasi sangat baik.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata , dengan kualifikasi baik . Hal tersebut dikarenakan masih ada kendala-kendala yang dialami siswa pada saat pembelajaran.

a. Sebagian siswa sudah memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru.

b. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. c. Masih banyak siswa yang pasif.

. Analisis Data Siklus II

a. Data Hasil Pengamatan

Pada siklus II ini pembelajaran matematika dengan materi nilai tempat masih menerapkan permainan kantong bilangan dengan melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai kolaborator untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal tes untuk dikerjakan siswa.Tujuan tes ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan permainan kantong bilangan. Data nilai tes matematika siswa kelas III pada siklus II dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:

Tabel .

Hasil Belajar SiswaSiklus II

NO. L/P NAMA Nilai KKM

Individu Nasional

P Salsabila

P Sahla Naja Arrumaysho

L Yuda Alvino -

L Rico Afriyan Prakasa -

P Aisyah

P Najwa Aulia Husna P Tsania Ainin Husna

L M. Rizki Maulana

L Faris Ahmad Azzahidi - -

L M. Zaky Aflah Prayoga

L M. Angga Rifa‟i - L Rizwar Danu - - L Ali Sodikin - - L Vito - - Jumlah Rata-rata *KKM: , KKM Nasional:

Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa: Jumlah seluruh siswa (Σ N) = Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =

Jumlah nilai seluruh siswa (∑ R) =

Nilai rata-rata siswa (R) = = = , Presentase ketuntasan belajar (X)= x

X = x

X = , %

Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan permainankantong bilangan dalam pembelajaran siklus II,nilai dan jumlah ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang cukup memuaskan yaitu dengan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM siswa dan siswa dinyatakan belum tuntas karena nilai masih

dibawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.Hasil belajar siswa pada siklus II dengan jumlah keseluruhan mencapai .Dengan persentase ketuntasan secara klasikal yaitu , %.Persentase ketuntasan tersebut masih kurang dari KKM yang ditentukan yaitu . Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai , sudah melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu .

Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah ketuntasan belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan model pembelajaran yang sama yaitu menggunakan permainankantong bilangandengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam siklus II dan diperbaiki pada siklus III.

b. Refleksi

Setelah menerapkan permainan kantong bilangan aktifitas pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa yang sangat antusias dalam melakukan permainan.Selain itu, nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan namun belum mencapai target.Dari hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah siswa ( %) dan pada siklus II menjadi siswa ( , %).Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I ada siswa ( %) dan pada siklus II menjadi siswa ( , %). Nilai rata-rata siswa juga meningkat dari siklus I yaitu , pada siklus II meningkat menjadi , . Nilai tertinggi siswa juga meningkat dari menjadi , meskipun masih ada nilai terendah yaitu .

Dari pembelajaran siklus II dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa sudah mengalami peningkatan, berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II dengan rata-rata , dengan kualifikasi baik. Dari peningkatan tersebut terdapat perubahan-perubahan yang cukup baik yang dialami oleh siswa, tetapi masih ada beberapa kendala yaitu:

a. Masih ada beberapa siswa yang pasif.

b. Ada beberapa siswa yang sulit memahami materi yang disampaikan.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran siklus II, diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar , dengan kualifikasi sangat baik. Dari peningkatan tersebut dapat dilihat perubahan yang dialami oleh guru sangat baik, tetapi walaupun begitu masih ada beberapa kekurangan yaitu:

a. Guru kurang maksimal dalam menyampaikan dan menghubungkan materi dengan kehidupan nyata meskipun sudah dilakukan.

b. Guru kurang bisa mengajak siswa menjadi lebih aktif.

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan permainan kantong bilangan materi nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Meskipun hasil yang diperoleh belum dapat mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan. Maka dari hasil tersebut peneliti akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II pada siklus III.

. Analisis Data Siklus III a. Data Hasil Pengamatan

Dalam siklus III, peneliti tetap menggunakan pembelajaran melalui permainan kantong bilngan, namun tetap memperhatikan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II.Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal tes untuk dikerjakan siswa.Tujuan tes ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi.Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan permainan kantong bilangan. Data nilai tes matematika siswa kelas III pada siklus II dapat dilihat pada tabel . sebagai berikut:

Tabel .

Hasil Belajar SiswaSiklus III

NO. L/P NAMA Nilai KKM

Individu Nasional

P Salsabila

P Sahla Naja Arrumaysho

L Yuda Alvino

L Rico Afriyan Prakasa -

P Kurnia Fitrianti

P Aisyah

P Najwa Aulia Husna

P Tsania Ainin Husna -

L M. Rizki Maulana

L Faris Ahmad Azzahidi - -

L M. Zaky Aflah Prayoga

L M. Angga Rifa‟i L Rizwar Danu - L Ali Sodikin - - L Vito - Jumlah Rata-rata

Dari tabel . di atas dapat diketahui bahwa: Jumlah seluruh siswa (Σ N) = Jumlah siswa yang tuntas belajar (∑ ) =

Nilai rata-rata siswa (R) = = = Presentase ketuntasan belajar (X)=

x

X = x

X = , %

Dari data hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus III tuntas dengan jumlah nilai dengan persentase ketuntasan secara klasikal mencapai , %. Persentase ini melebihi nilai KKM yang ditentukan yaitu %.Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah melebihi nilai KKM yang ditentukan yaitu .

Siswa yang sudah tuntas pada siklus III ini ada siswa ( . ), dan siswa yang belum tuntas ada siswa ( , ). siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena kecerdasannya mereka dibawah teman-temannya, ketika didalam kelas pun tidak bisa terfokus pada pembelajaran (gojek/ramai) sendiri. Solusi yang sudah diupayakan oleh guru adalah memberikan program perbaikan agar dapat menghasilkan nilai tuntas sesuai yang sudah ditentukan oleh Madrasah.Serta memberikan pendampingan khusus dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar siswa dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik.

Hasil pembelajaran pada siklus II dan III dapat diketahui bahwa, siswa yang tuntas pada siklus II adalah siswa ( , %) meningkat menjadi siswa ( , %). Nilai rata-rata meningkat dari , menjadi .

Dari data di atas dapat dilihat bahwa, pembelajaran menggunakan permainan kantong bilangan materi nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus III ini indikator ketuntasan rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar secara klasikal telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata adalah dan ketuntasan belajar , %.

Dalam siklus III ini, aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan.Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu , dengan kualifikasi baik. Selain itu perubahan aktivitas siswa juga dapat dilihat dengan jelas, antara lain :

a. Siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Siswa lebih serius dalam memahami materi yang disampaikan. c. Siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran siklus III diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar , dengan kualifikasi sangat baik. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa :

a. Guru sudah menyampaikan materi dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata dengan sangat baik.

b. Guru sudah dapat membimbing siswa dalam belajar sehingga siswa menjadi aktif.

c. Guru sudah memberikan penguatan terhadap materi dengan sangat baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran menggunakan permainan kantong bilangan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara pra siklus yaitu % dengan nilai rata-rata kelas , . Ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai % dengan nilai rata-rata kelas , . Ketuntasan secara klasikal pada siklus II mencapai , % dengan nilai rata-rata , . Serta ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus III mencapai , % dengan nilai rata-rata .

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran melalui permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar sambil bermain, selain itu bermain merupakan jiwa dari anak-anak itu sendiri. Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.

Metode bermain adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam‟s, : ).Metode ini sangat mudah diterima anak, karena anak tidak terfokus monoton hanya kepada guru tetapi anak juga aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan. Di dalam kelas, metode bermain memberi kesempatan luas kepada guru untuk menjalin hubungan dengan peserta didik.Pembelajaran matematika pada siswa kelas III dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi nilai tempat ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan melalui permainan kantong bilangan.Selain memahami materi nilai tempat siswa juga dapat aktif bereksplor melalui permainan yang menyenangkan.

Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM, seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus. Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III diperoleh data nilai matematika melalui permainan kantong bilangan.

Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian materi nilai tempat, maka diketahui bahwa penggunaan permainan kantng bilangan pada pembelajaran nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Penggunaan metode ini ternyata siswa dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik.Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel . .

Tabel .

Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III No Nama siswa KKM Perolehan Hasil Belajar

Pra Siklus

Siklus I Siklus II Siklus III

Salsabila Sahla Naja A Yuda Alinvino Rico A P Kurnia F Aisyah Najwa Tsania M. Rizki Faris Ahmad M. Zaki M. Angga

Rizwar Danu Ali Sodikin Vito Jumlah Rata-Rata Ketuntasan Klasikal

Dari data hasil belajar diatas maka perbandingan persentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas II dapat dilihat dalam tabel . dibawah ini:

Tabel .

Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa No Pelaksanaan Penelitian Jumlah Rata-rata Kelas Presentase Ketuntasan Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas Pra Siklus , % Siklus I , % Siklus II , , % Siklus III , %

Dari tabel perbandingan di atas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini: Gambar .

Gambar .

Grafik Rata-rata Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Dan Siklus III 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III 40,00% 60,00% 73,33% 86,67% Ketuntasan Klasikal 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III 44,67% 56,67%

72,67% 82,00%

Rekapitulasi persentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga mengalami peningkatan.Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian nilai tempat dengan menerapkan permainan kantong bilangan yaitu apabila jika persentase ketuntasan klasikal mencapai ≥ maka penelitian dikatakan berhasil. Pada saat pra siklus persentase ketuntasa yang diperoleh baru mencapai dengan siswa yang tuntas dengan nilai KKM ≥ baru ada siswa. Siklus I persentase ketuntasan yang diperoleh meningkat menjadi dengan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM ≥ ada siswa, dengan rata-rata aktivitas siswa yakni sebesar , dengan kualifikasi baik, serta rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai , dengan kualifikasi sangat baik. Pada siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi siswa dengan persentase , , dengan rata-rata aktivitas siswa yakni sebesar , dengan kualifikasi baik, serta rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai , dengan kualifikasi sangat baik. Siklus ke III persentase ketuntasan sudah mencapai , dengan siswa yang tuntas berjumlah siswa, dan rata-rata aktivitas siswa meningkat sebesar , dengan kualifikasi baik, serta rata-rata pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai , dengan kualifikasi sangat baik. Sehingga penerapan permainan kantong bilangan dalam materi nilai tempat dapat dikatakan berhasil dengan baik karena persentase sudah melebihi target yang ditentukan peneliti.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai Tempat Melalui Permainan Kantong Bilangan Pada Siswa Kelas III Mi Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Ajaran ” dapat disimpulkan bahwa penerapan Permainan Kantong Bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika materi Nilai Tempat pada kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai rata-rata siswa persiklus megalami peningkatan yang signifikan yaitu pada saat pra siklus nilai rata-rata hanya , dengan presentase , pada siklus I meningkat menjadi , dengan presentase , kemudian siklus II menjadi , dengan presentase , , dan pada saat siklus III nilai rata-rata siswa mencapai dengan presentase ketuntasan , . Dari data tersebut dapat dilihat peningkatan dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar , siklus I ke siklus II mengalami peningkatan , , dan siklus II ke III mengalami peningkatan sebesar ,

. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data ketuntasan klasikal setiap siklusnya meningkat, dengan hasil akhir pada siklus III dengan nilai rata-rata mencapai .Dengan demikian penerapan Permainan Kantong

Bilangan dapat memenuhi target ketuntasan KKM dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor.

B. Saran

Telah terbuktinya penerapan Permainan Kantong Bilangan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika maeri Nilai Tempat pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut: . Sebagai guru harus selalu berinovasi dengan menerapkan model

pembelajaran aktif yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan. Salah satunya yaitu dengan menerapkan Permainan Kantong Bilanganyang menekankan kegiatan belajar melalui kegiatan bermain, sehingga pembelajaran bisa lebih bermakna bagi siswa.

. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas (student centered) bukan sebaliknya guru yang aktif, peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

. Guru harus rela meluangkan waktu untuk memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih dalam kategori rendah (belum tuntas). Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Jika dibiarkan hal tersebut dapat mengganggu dan menghambat proses pembelajaran.

C. Penutup

Rasa syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas terselesainya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan kekhilafan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini.Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Dokumen terkait