• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar

C. Materi Nilai tempat

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaiakan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, Gambar, digram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai penggunaaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Nilai tempat

Nilai tempat mempunyai makna yang penting dalam sistem pengangkaan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memberi nama bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan. Dengan kata lain, setiap angka dalam lambang desimal mempunyai nilai yang ditentukan oleh nilai angka itu sendiri dan nilai tempat angka tersebut. Pada sistem pengangkaan yang digunakan, nilai tempat dimulai dari satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan, dan seterusnya (Firmanawati, : ).

Menurut Mutijah dkk ( : - ) suatu sistem numerasi disebut sistem tempat jika nilai dari lambang-lambang yang digunakan menerapkan aturan tempat, sehingga lambang yang sama mempunyai nilai yang tidak sama karena tempatnya (posisinya) berbeda. Karena adanya kaitan antara nilai dan tempat, maka sistem tempat lebih dikenal dengan sistem nilai tempat.

Contoh

 dan

Angka pada bilangan memiliki nilai berbeda dengan angka pada bilangan karena tempatnya berbeda. Angka pada bilangan bernilai satuan dan angka pada bilangan bernilai puluhan. Hal ini membuktikan bahwa tempat atau posisi suatu angka dalam lambang bilangan menentukan nilai tempatnya (Firmanawati, : ).

Di dalam sistem desimal, penulisan lambang bilangan menggunakan pengelompokkan kelipatan sepuluh:

. Bilangan-bilangan dari nol sampai dengan sembilan dilambangkan sama dengan lambang angka.

Nol = lima =

Satu = enam =

Dua = tujuh =

Tiga = delapan =

Empat = sembilan =

. Bilangan yang satu lebihnya dari bilangan Sembilan disebut sepuluh. Bilangan sepuluh terdiri dari sepuluh satuan. Pengelompokan sepuluh satuan menjadi satu menghasilkan satu puluhan | | | | | | | | | | =

Satuan = puluhan. Lambang satu puluhan adalah . Lambang-lambang kelipatan sepuluh adalah:

= dua puluh, memuat dua puluhan.

= Sembilan puluh, memuat Sembilan puluhan.

. Bilangan-bilangan yang memuat puluhan dan satuan dilambangkan sesuai dengan banyaknya puluhan dan banyaknya satuan yang tidak dapat terkelompokkan menjadi puluhan.

| | | | | | | = satu puluhan dan tujuh satuan.

. Dengan jalan yang sama pengelompokkan dilakukan untuk sepuluh puluhan, sepuluh sepuluh puluhan, dan seterusnya, masing-masing dengan sabutan atau nama tertentu.

Sepuluh puluhan = seratus, ditulis

Sepuluh sepuluh satuan = sepuluh ratusan = seribu, ditulis . Sepuluh ribuan = sepuluh ribu ditulis .

Ini berarti bahwa:

= dua ribuan, tiga ratusan, empat puluhan, dan lima satuan. D. Permainan Kantong Bilangan

. Pengertian Bermain

Bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain merupakan kebutuhan yang menyatu dengan dunia anak, yang didalamnya terkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kamampuan fisik motorik, kognitif, afektif, sosial, dst. Dengan bermain akan mengalami suatu proses yang mengarahkan pada perkembangan kemampuan manusiawinya (Meity, : ).

Menurut Teori Kognitif Vygotsky (Rifa, : ) bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Bermain merupakan cara berpikir anak dan cara anak memecahkan masalah. Bermain merupakan cara bereksplorasi dan bereksperimen dengan lingkungan sekitar sehingga berpengaruh pada perkembangan diri anak meliputi dunia fisik, sosial, dan komunikasi.

. Manfaat Bermain

Manfaat bermain dapat dijelaskan sebagai berikut (Moeslichatoen, : )

a. Anak dapat melakukan koordinasi otot kasar.

b. Anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan masalah.

c. Dapat mengembangkan kreativitas. d. Menumbuhkan rasa percaya diri.

e. Dapat mengembangkan kemampuan bersosial.

Menurut Iva Rifa ( : ), permainan memiliki banyak manfaat bagi siswa. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Melatih kemampuan motorik siswa.

b. Melatih konsentrasi.

c. Kemampuan sosialisasi meningkat (termasuk berkompetisi). d. Melatih keterampilan berbahasa.

e. Menambah wawasan.

g. Mengembangkan jiwa kepemimpinan.

h. Mengembangkan pengetahuan tentang norma dan nilai. i. Meningkatkan rasa percaya diri.

Manfaat bermain menurut Arini Yuli Astuti ( : ) adalah sebagai berikut:

a. Bermain baik bagi perkembangan dan kesehatan tubuh anak. b. Bermain berpotensi merangsang kecerdasan sosial anak. c. Memantapkan aspek emosi atau kepribadian anak. d. Merangsang aspek kognisi anak.

. Fungsi Bermain

Menurut hetheringtonb & Parke dalam (Moeslichatoen, ) bermain berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak. Dengan bemain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu, dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Bermain juga meningkatkan perkembangan sosial anak.Dworetzky juga mengemukakan bahwa fungsi bermain dan interaksi dalam permainan mempunyai peran penting bagi perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, dan kreativitas anak.

Menurut Ismail dalam bukunya Education Game (Rifa, : ), fungsi permainan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar.

b. Merangsan pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.

c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, membarikan rasa aman, dan menyanangkan.

d. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak. . Permainan kantong bilangan

Tujuan dari permainan ini adalah agar anak dapat memahami nilai tempat suatu bilangan (ribuan, puluhan, ratusan, dan satuan) dengan mudah. Adapun langkah-langkah dalam bermain (Firmanawati, : ):

a. Sediakan kantong kain/kantong plastik/ kantong dari kertas karton

b. Sediakan kartu-kartu bertuliskan -

c. Nyatakan kantong tersebut secara berurutan sesuai nilai tempat, mulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan, dan seterusnya dalam urutan kiri ke kanan.

d. Mintalah anak memasukkan angka pada kantong ratusan, pada kantong puluhan, dan pada kantong satuan.

Ratusan puluhan satuan

e. Tanyakan berapakah bilangan yang dapat diperoleh (jawaban: ) f. Ajarkan anak membaca jawaban tersebut sebagai “tiga ratus dua puluh

sembilan”

g. Ulangi beberapa kali sehingga anak mengerti dan memahami posisi dan nilai tempat suatu bilangan.

E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mecapai ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus ditetapkan sebelum awal Tahun Pelajaran dimulai oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki kerakteristik yang hampir sama. Kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal (seratus).Standar ketuntasan secara nasional ditetapkan sebesar . Satuan pendidikan dapat dimulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk mengetahuinya(Kemendiknas, : ).

. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.

b. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran.

c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan disekolah.

d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.

e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran(Kemendiknas, : ).

. Langkah-langkah Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK sehingga KKM mata pelajaran.

b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.

c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. d. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat

penilaian dilaporkan kepada orang tua atau wali peserta didik (Kemendiknas, : ).

KKM Indikator KKM KD

Adapun nilai KKM mata pelajaran matematika kelas III di MI Ma‟arif Tingkir Lor sebesar .

BAB III

Dokumen terkait