• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dapat dianalisis dengan dua rumusan masalah berikut ini :

4.2.2.1 Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar

Pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar dapat dilihat melalui tiga sasaran yaitu kenaikan dari pretest ke

posttest di kelompok eksperimen, selisih skor rata-rata yang terjadi di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol, dan selisih skor rata-rata kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif di kelompok eksperimen.

Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik terbukti dari kenaikkan rata-rata skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan karena harga signifikansi menunjukkan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Peningkatan prestasi belajar ini disebabkan karena pada saat pembelajaran peserta didik berproses sendiri menemukan sendiri konsep atau prinsip dari pembelajaran

yang dilakukan. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna, jika diadakan tes peserta didik tidak perlu menghafal materi karena pengalaman dan pengetahuan peserta didik akan tersimpan lebih lama.

Kenaikkan yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara positif dan signifikan ditunjukkan dengan harga signifikansi sebesar 0,619 lebih besar dari 0,05. Jadi penggunaan metode inkuiri dengan penggunaan metode tradisional sama efektifnya dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini karena pada saat pembelajaran di kelompok eksperimen ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran karena ada kegiatan sekolah lain, sehingga hal tersebut mengganggu konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang baru bagi guru dan peserta didik sendiri, sehingga peserta didik belum terbiasa dengan langkah-langkah pembelajaran metode inkuiri.

Pengaruh metode inkuiri juga dapat dilihat dari masing-masing aspek berpikir kritis kategori kognitif, hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa harga signifikansi yang diperoleh sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05, artinya rata-rata kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing unsurnya berbeda signifikan. Sehingga penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek. Kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada setiap aspeknya dapat meningkat karena dalam metode inkuri terdapat langkah-langkah yang dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis. Dalam langkah inkuiri peserta didik dilatih untuk

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menemukan sendiri konsep dengan melakukan percobaan, menarik kesimpulan dari percobaan yang dilakukan, mempresentasikan hasil percobaan, dan mengevalusi percobaan yang telah dilakukan. Langkah-langkah tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif peserta didik pada masing-masing aspeknya seperti mengevalusi, mengiterpretasi, menjelaskan masalah, menganalisis, dan menginferensi.

4.2.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Kategori Kognitif

Pengaruh menggunakan metode inkuiri terbimbing terhadap kecakapan berpikir kritis kategori kognitif peserta didik dapat terlihat melalui tiga sasaran yaitu kenaikan pretest ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen, rata-rata kenaikan berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan yang terjadi di kelompok kontrol, dan rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif. Hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis pada rumusan masalah kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif adalah sebagai berikut :

Kenaikkan pretest dan posttest berpikir kritis pada kategori kognitif di kelompok eksperimen dapat dilihat dari harga signifikansi (2-tailed)yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif peserta didik,

terbukti dari kenaikkan skorpretest ke posttest yang berbeda secara positif dan signifikan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Hal ini disebakan karena pada saat proses pembelajaran peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dengan melakukan langkah-langkah yang ada dimetode inkuiri. Langkah awal peserta didik peserta didik dijelaskan tujuan pembelajaran dan diberi motivasi untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. Langkah kedua peserta didik dibimbing untuk merumuskan masalah, dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru untuk membantu dalam mengkaji konsep atau teori. Langkah ketiga peserta didik merumuskan hipotesis dengan bimbingan dari guru, peserta diberi pertanyaan untuk didiskusikan dengan kelompoknya. Langkah yang ketiga peserta didik melakukan percobaan dengan bimbingan guru untuk mengumpulkan data dan kemudian data dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan (langkah keempat). Langkah selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaannya didepan kelas, kemudian dilakukan evaluasi apakah seluruh proses inkuiri dari awal sampai akhir sudah benar atau ada yang salah. Langkah-langkah tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk aktif berproses, sehingga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis terhadap suatu masalah.

Kenaikan yang terjadi di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol tidak mengalami perbedaan secara positif dan signifikan dengan harga signifikansi (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,619 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri pada kelompok eksperimen sama efektifnya

dengan pembelajaran mengunakan metode tradisonal pada kelompok kontrol. Hal ini sebabkan karena waktu pembelajaran yang singkat tidak memungkinkan penerapan metode inkuri dapat sepenuhnya dijalankan sesuai dengan langkah-langkah, sehingga belum sepenuhnya menggali kemampuan berpikir ktiris peserta didik. Pada saat pembelajaran di kelompok eksperimen ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran, sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi hasil kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen.

Kenaikkan rata-rata skor kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitifnya tidak berbeda secara signifikan harga signifikansi (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,370 lebih besar dari 0,05. Sehingga metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya. Metode inkuiri tidak dapat mempengaruhi peningkatan masing-masing aspek berpikir kritis kategori kognitif karena beberapa faktor yang sama yang telah disebutkan diatas yaitu keterbatasan waktu penerapan metode inkuiri sehingga peserta didik belum dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah inkuiri, ada peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran dan faktor yang sama lagi adalah metode inkuiri merupakan metode baru yang digunakan disekolah jadi peserta didik belum terbiasa dilatih untuk mengembangkan kemampuannya untuk berpikir, secara kasat mata kenaikan terjadi pada masing-masing aspek seperti analisis, interpretasi,

inferensi, evaluasi, regulasi diri, dan eksplanasi tetapi jika dihitung dengan programPASWtidak terjadi peningkatan.

Dokumen terkait