• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai banyak keterbatasan yang harus diperhatikan oleh peneliti, keterbatasan-keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Validitas soal harus dilakukan berkali-kali karena banyak soal yang tidak valid, soal yang tidak valid kebanyakan soal yang ambigu yang membingungkan peserta didik.

b. Keterbatasan waktu dalam penelitian ini yang hanya satu bulan dan dibagi dalam lima kali pertemuan dikelas untuk menyelesaikan satu KD. Sehingga untuk penerapan metode inkuiri sangat kurang waktunya karena peserta didik dituntut untuk berproses sendiri.

c. Waktu penelitian juga kurang tepat karena dilaksanakan pada bulan maret yang mendekati waktu mid semester sehingga guru kurang fokus karena guru harus mengejar banyak materi yang tertinggal.

d. Metode inkuiri terbimbing merupakan metode baru bagi guru mitra, sehingga RPP yang disusun oleh penelitian dengan langkah-langkah metode inkuiri membingungkan guru mitra.

e. Guru mitra mengalami kesulitan dengan mengajar dua kelas sekaligus dan dengan metode yang berbeda.

f. Penelitian dilaksanakan bersamaan dengan PKM dan kuliah sehingga peneliti kurang dapat mempersiapkan penelitian dengan baik,karena peneliti konsentrasinya terpecah dengan persiapan mengajar yang juga

dituntut menggunakan pembelajaran inovatif yang membutuhkan banyak media dan alat peraga yang harus dibuat serta tugas-tugas kuliah yang banyak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya yang harus diperhatian oleh peneliti yang lain.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil analisis tentang pengaruh metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana pada peserta didik kelas V SD Kanisisus Demangan Baru 1, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar

Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dapat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar peserta didik kelas V SDK Demangan Baru 1 pada semester genap tahun 2010/2011. Hal ini terbukti dari uji hipotesis kenaikan skor rata-rata pre test dan post test pada kelompok eksperimen yang berbeda secara positif dan signifikan dengan harga signifikansi (2-tailed) 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan jika dibandingkan kenaikan skor kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan kenaikan skor kelompok kontrol yang menggunakan metode tradisional tidak berpengaruh secara positif dan signifikan dengan harga signifikansi (2-tailed)sebesar 0,619 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian baik metode inkuiri maupun metode tradisional sama efektifnya dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pengaruh yang positif dan signifikan dalam menggunakan metode

inkuiri juga dapat dilihat dari kenaikan skor rata-rata pada masing-masing aspek berpikir kritis kategori kognitif, hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa harga signifikansi (2-tailed) sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Sehingga pembelajaran menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan lima aspek kecakapan berpikir kritis pada kategori kognitif. Peningkatan lima aspek berpikir kritis pada kategori dapat dibuat ranking sesuai urutan yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Urutan ranking adalah sebagai berikut evaluasi, interpretasi, eksplanasi, analisis, dan inferensi. Dengan kata lain metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar.

5.1.2 Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Kognitif

Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dapat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif peserta didik kelas V SDK Demangan Baru 1 pada semester genap tahun 2010/2011, ini terbukti dari uji hipotesis kenaikan skor pre test dan post test berpikir kritis pada katagori kognitif di kelompok eksperimen dengan harga signifikansi (2-tailed)sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga terjadi perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikan skor pre test dan post test berpikir kritis pada katagori kognitif di kelompok eksperimen. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dengan harga signifikansi (2-tailed) 0,263 lebih besar dari 0,05, sehingga pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing maupun metode tradisional sama efektifnya dalam meningkatkan kecakapan berpikir kritis pada kategori kognitif. Jika dilihat dari kenaikkan skor

masing-masing aspek kecakapan berpikir kritis kategori kognitif di kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan, harga signifikansi (2-tailed) sebesar 0,370 lebih besar dari 0,05. Sehingga penerapan metode inkuiri tidak meningkatakan enam aspek kecakapan berpikir kritis kategori kognitif. Peningkatan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif dapat diurutkan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah, yaitu anailisis, interpretasi, inferensi, evaluasi, regulasi diri, dan eksplanasi. Dengan kata lain metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan berpikir kritis kategori kognitif.

5.2 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Peneliti harus benar-benar memperhatikan validitas soal untuk soal pre test

dan post test agar tidak banyak soal salah atau tidak valid yang akan membingungkan peserta didik.

2. Peneliti sebaiknya memilih waktu penelitian yang tepat agar dapat berkonsentrasi dan menpersiapkan penelitian dengan matang, jangan memilih waktu penelitian pada pertengahan atau akhir semester karena metode inkuiri membutuhkan banyak waktu sehingga dapat mengganggu persiapan mid semester atau ujian akhir semerter peserta didik.

3. Peneliti sebaiknya banyak mengkomunikasikan RPP dengan guru mitra agar tidak membingungkan guru mitra dan tidak terjadi kesalahpahaman konsep.

4. Peneliti sebaiknya mempersiapkan media atau alat peraga yang akan dipakai dalam pembelajaran agar tidak mengganggu atau menyita waktu pada saat proses pembelajaran berlangsung.

5. Jika peneliti akan mengambil gambar/merekam proses pembelajaran sebaiknya dikonfirmasikan dengan peserta didik dan guru mitra agar mereka tetap fokus dan tidak mengganggu pembelajaran.

DAFTAR REFERENSI

Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode “discovery” dan “inquiri” . Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Azmiyawati, C. (2008). IPA saling temas untuk kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Enjang. (2006).Kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep sistem peredaran darah.Skripsi S-1. Padalarang. Facione, P. A. (1990). Critical thinking: A statement of expert consensus for

purposes of educational assessment and instruction. Millbrae : California Academic Press.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi anlisis multivariate dengan program SPSS. Semarang : Undip.

Gustini, N. (2010). Analisis keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI pada pembelajaran pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan dengan siklus belajar hipotesis deduktif. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta : Bumi Aksara.

Hartini. (2010). Efektivitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri. Skripsi S-1. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV. Maulana.

Listyaningrum. (2010). Efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung tenggelam dan melayang dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Skripsi S-1. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Pendekso, A. (2009). Panduan praktis : SPSS 17 untuk pengolahan data statistik. Yogyakarta : Andi Offset.

Plonsky, M. (2009). Psychological statistics. Diakses pada tanggal 09 Juli 2011, dari http://www.uwsp.edu/psych/stat/12/anova-1w.htm

Purbatin, W. (2010). Efektivitas pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas V SD Kanisius

Kalasan dalam hal pencapaian belajar. Skripsi S-1. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Purwaningsih, A. (2005). Pembelajaran kimia bependekatan SETS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seiswa kelas X SMA Muhammadiyah I Semarang tahun pelajaran 2004/2005. Skripsi S-1. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Rositawaty, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran, berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana.

Santoso, S. (2010).Mastering SPSS 18. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Santoso, S. (2010).Statistik parametris. Jakarta : PT Elek media Komputindo.

Sugiyono. (2007).Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, H. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suryono. (2007). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam belajar matematika melalui pendekatan belajar kelompok dengan pola PAKEM. Skripsi S-1. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Susanti, M.M.I. (2006). Modul mata kuliah pendidikan IPA SD. Yogyakarta. USD.

Tim SEQIP. (2005). Buku IPA guru kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Trihendradi, C. (2009). 7 langkah mudah melakukan analisis mengunakan SPSS 17. Yogyakarta : Andi Offset.

Triyanto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta : Kencana.

Uno, H. B. (2006).Perencanaan dan pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara.

Uyanto, S.S. (2009). Pedoman analisis data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Widyaningsih, Y. (2010).Efektivitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius

Kintelan I melalui metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Winkel, W.S. (1996).Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Yamin, M. (2003). Stategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press.

Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V B / Semester 2

Alokasi Waktu : 9 x 40 menit (5x pertemuan)

Kelompok : Kelompok Eksperimen

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alat dan Sumber

Belajar 5. Memahami hubungan antar gaya, gerak dan energi serta fungsinya. 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat 1. Pengung kit 2. Katrol 3. Bidang miring 4. Roda berporos Pertemuan 1

A. Kegiatan Awal(5 Menit)

1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti(110 Menit) 1. Peserta didik mengerjakan pre test

Interpretasi 5.2.1 Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misalnya pengungkit, bidang miring, katrol serta roda berporos. Eksplanasi 5.2.2 Menjelaskan pengertian pesawat sederhana. Tes tertulis (soal dan kunci jawaban terlampir) Kinerja Sumber

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008.

Ilmu Pengetahuan

Alam Untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Rositawaty. S dan Aris Muharam. 2008. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departement Pendidikan Nasional Tim SEQIP. 2005. Orientasi

2. Peserta didik di bagi dalam kelompok ( 4-5 anak)

3. Peserta didik di bagikan LKS Merumuskan Permasalahan

4. Guru memberikan pertanyaan untuk memancing peserta didik menemukan jawaban sendiri yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”

memotong kain perca?

5. Peserta didik mengkaji teori tentang pengungkit. 5.2.3 Menilai berbagai jenis pesawat sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Analisis 5.2.4 Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana. Inferensi 5.2.5 Mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat sederhana dan menarik kesimpulan dari Departemen Pendidikan Nasional, Dirertorat Jenderal Manajemen Pendidik Dasar dan Menengah,

Derektoral

Pendidikan Taman

Kanak-kanak dan

Sekolah Dasar

Alat dan bahan

1. Kain perca 2. Kawat 3. Botol sprite / fanta 4. Kayu berpaku. 5. Gunting 6. Catut (mulut buaya) 7. Pembuka tutup botol Merumuskan hipotesis

6. Peserta didik mendiskusikan berbagai jawaban dari pertanyaan yang sudah di berikan oleh guru.

7. Peserta didik memilih jawaban yang terbaik sebagai hipotesis.

Melakukan eksperimen

8. Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan.

9. Peserta didik mengumpulkan data dari percobaan dengan bimbingan guru. 10. Peserta didik menganalisis data yang

telah diperoleh dengan bimbingan guru. Menarik Kesimpulan

11. Peserta didik membuat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

12. Peserta didik mendiskusikan alasan memilih jawaban tersebut.

dilakukan.

Regulasi Diri

5.2.6

Menghargai

pendapat orang lain.

(kakak tua) 9. Pembuka kaleng 10. Kaleng 11. Pisau 12. Wortel 13. Karton tebal 14. Pensil

15. Kotak korek api Evaluasi

14. Peserta didik dengan bimbingan guru mengevalusi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

15. Peserta didik dengan bimbingan guru mengevalusi apakah jawaban sudah tepat dengan rumusan masalah.

16. Peserta didik mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki dalam percobaan yang telah dilakukan.

C. Kegiatan Akhir(5 Menit)

1. Membuat kesimpulan proses pembelajaran

2. Refleksi Pertemuan ke 2

A. Kegiatan awal (3 Menit)

1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan inti (32 Menit)

Orientasi

1. Peserta didik di bagi dalam kelompok (4-5 anak)

3. Guru memberikan pertanyaan untuk memancing peserta didik menemukan jawaban sendiri yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”

Apakah memotong wortel dengan menggunakan bagian pisau yang tajam lebih mudah daripada menggunakan bagian pisau yang tumpul?

Merumuskan hipotesis

4. Peserta didik mendiskusikan berbagai jawaban dari pertanyaan yang sudah di berikan oleh guru.

5. Peserta didik memilih jawaban yang terbaik sebagai hipotesis.

Melakukan eksperimen

6. Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan.

7. Peserta didik mengumpulkan data dari percobaan dengan bimbingan guru. 8. Peserta didik menganalisis data yang

telah diperoleh dengan bimbingan guru. Menarik kesimpulan

10.Peserta didik mendiskusikan alasan memilih jawaban tersebut.

Mempresentasikan hasil

11.Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas.

Evaluasi

12.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevalusi apakah jawaban sudah tepat dengan rumusan masalah.

13.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevalusi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

14.Peserta didik mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki dalam percobaan yang telah dilakukan.

C. Kegiatan akhir (5 Menit) 1. Refleksi

2. Penutup Pertemuan ke 3

A. Kegiatan awal (5 menit)

1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan inti (65 menit)

1. Peserta didik di bagi dalam kelompok (4-5 anak)

2. Peserta didik di bagikan LKS. Merumuskan masalah

3. Guru memberikan pertanyaan untuk memancing peserta didik menemukan jawaban sendiri yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”

Dapatkah kamu membedakan setiap jenis katrol berdasarkan ciri-cirinya?

4. Peserta didik mengkaji teori tentang katrol

Membuat hipotesis

5. Peserta didik mendiskusikan berbagai jawaban dari pertanyaan yang sudah di berikan oleh guru.

6. Peserta didik memilih jawaban yang terbaik sebagai hipotesis.

Melakukan eksperimen

7. Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan.

8. Peserta didik mengumpulkan data dari percobaan dengan bimbingan guru.

telah diperoleh dengan bimbingan guru. Menarik kesimpulan

10.Peserta didik membuat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

11.Peserta didik mendiskusikan alasan memilih jawaban tersebut.

Mempresentasikan hasil

12.Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas.

Mengevalusi

13.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevaluasi apakah jawaban sudah tepat dengan rumusan masalah.

14.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevaluasi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

15.Peserta didik mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki dalam percobaan yang telah dilakukan.

C. Kegiatan akhir (10 Menit)

1. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. Pertemuan ke 4 (3JP)

A. Kegiatan awal (5 Menit)

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan inti (90 Menit)

Orientasi

1. Peserta didik di bagi dalam kelompok (4-5 anak)

2. Peserta didik di bagikan LKS. Merumuskan masalah

3. Peserta didik dengan bimbingan guru merumuskan masalah tentang perbedaan mobil dengan menggunakan roda dan mobil tanpa roda.

(guru memberikan pertanyaan untuk memancing peserta didik menemukan jawaban sendiri yang dapat dijawab “ya” atau “tidak”)

4. Peserta didik mengkaji teori tentang roda berporos

Membuat hipotesis

5. Guru mengembangkan pertanyaan dari jawaban yang sudah di berikan oleh peserta didik.

Pertanyaan : mengapa mobil yang beroda lebih mudah berjalan?

berikan oleh guru.

7. Peserta didik memilih jawaban yang terbaik sebagai hipotesis.

Melakukan eksperimen

8. Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan.

9. Peserta didik mengumpulkan data dari percobaan dengan bimbingan guru. 10.Peserta didik menganalisis data yang

telah diperoleh dengan bimbingan guru. Menarik kesimpulan

11.Peserta didik membuat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

12.Peserta didik mendiskusikan alasan memilih jawaban tersebut.

Mempresentasika hasil

13.Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas.

Evaluasi

14.Peserta didik dengan bimbingan guru mengevalusi apakah kesimpulan sudah sesuai dengan alasan.

dengan rumusan masalah.

16.Peserta didik mendiskusikan apa saja yang perlu diperbaiki dalam percobaan yang telah dilakukan.

C. Kegiatan akhir (25 Menit)

Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari percobaan yang telah dilakukan tentang pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos

Pertemuan 5

A. Kegiatan Awal (5 menit)

1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti (45 menit)

1. Peserta didik mengerjakan post test. 2. Peserta didik bersama guru mengkoreksi

dan membahas jawaban dari post test. C. Kegiatan Akhir

1. Refleksi 2. Penutup

Mengetahui Yogyakarta, Februari 2011

Dosen Pembimbing I Kepala Sekolah Guru Mitra Mahasiswa Penulis Skripsi

Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. Y.Haryanta, S. Pd. Albertus Hartoyo Benedicta Saptika Candra

G. 9141 Dosen Pembimbing II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V ( lima) / Semester 2 Alokasi Waktu : 9 x 40 menit (5x pertemuan)

Kelompok : Kelompok Kontrol

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi

Pokok Kegiatan Pembelajaran Waktu Indikator Penilaian Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 5. Memahami hubungan antar gaya, gerak dan energi serta fungsinya. 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Pengungkit Katrol Bidang miring roda berporos Pertemuan 1 Kegiatan awal

a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti

a. Peserta didik mengerjakan soal pre test b. Peserta didik mendengarkan penjelasan

dari guru tentang pengertian pesawat sederhana.

c. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang jenis pesawat

5’ 30’ 10’ 10’ 5.2.1 Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misalnya pengungkit, bidang miring, katrol serta roda berporos Tes tertulis Azmiyawati Chiril, dkk. 2008. IPA Saling Temas 5.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sulistianto,

sederhana.

d. Peserta didik mengerjakan LKS I. Kegiatan akhir

a. Peserta didik membuat rangkuman b. Salam penutup

Pertemuan 2 Kegiatan awal

a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian pengungkit b. Peserta didik mendengarkan penjelasan

dari guru tentang penggolongan pengungkit

c. Peserta didik mendengarkan penjelasan 20’ 5’ 5’ 10’ 10’ 5.2.2 Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol serta roda berporos. 5.2.3 Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana. Heri, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang cara penghitungan panjang lengan beban dan kuasa.

e. Peserta didik mengerjakan LKS II Kegiatan akhir

a. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. b. Salam penutup

Pertemuan 3 Kegiatan awal

a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian katrol b. Peserta didik mendengarkan penjelasan

10’ 15’ 10’ 20’ 10’ 20’ 5.2.2 Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai katrol 5.2.3 Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

c. Peserta didik dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anak)

d. Peserta didik mengerjakan LKS III dalam kelompok

Kegiatan akhir

a. Peserta didik membuat rangkuman b. Salam penutup

c.

Pertemuan 4 Kegiatan awal

a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian bidang miring 20’ 5’ 25’ 10’ 10’ 10’ 5.2.2 Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai bidang miring dan roda berporos 5.2.3 Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

b. Peserta didik menyebutkan manfaat bidang miring dalam kehidupan sehari c. Peserta didik mendengarkan penjelasan

dari guru tentang pengertian roda berporos

d. Peserta didik menyebutkan manfaan roda berporos dalam kehidupan sehari-hari e. Peserta didik mengerjakan LKS IV Kegiatan akhir

a. Peserta didik membuat rangkuman b. Salam penutup

Pertemuan 5 Kegiatan Awal

a. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan Inti

a. Peserta didik mendengarkan dan mencatat kesimpulan dari guru tentang keseluruhan materi

b. Peserta didik mengerjakan post test.

10’ 10’ 10’ 20’ 10’ 5’ 25’ 30’

c. Peserta didik bersama dengan guru membahas jawaban soal.

Kegiatan Akhir

Peserta didik mengumpulkan soal evaluasi

15’

5’

Mengetahui Yogyakarta, 1 Februari 2011

Dosen Pembimbing I Kepala Sekolah Guru Mitra Mahasiswa Penulis Skripsi

Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc. Y.Haryanta, S. Pd. Albertus Hartoyo Benedicta Saptika Candra G. 9141

Dosen Pembimbing II

Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A. Supraptiningsih

Uji Validitas Soal I

Correlations

total

total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

item1 Pearson Correlation -,099 Sig. (2-tailed) ,602

N 30

item2 Pearson Correlation ,311 Sig. (2-tailed) ,094

N 30

item3 Pearson Correlation ,368* Sig. (2-tailed) ,046

N 30

item4 Pearson Correlation ,375* Sig. (2-tailed) ,041

N 30

item5 Pearson Correlation ,213 Sig. (2-tailed) ,259

N 30

item6 Pearson Correlation ,380* Sig. (2-tailed) ,038

N 30

item7 Pearson Correlation ,009 Sig. (2-tailed) ,964

N 30

item8 Pearson Correlation ,162 Sig. (2-tailed) ,393

N 30

item9 Pearson Correlation ,163 Sig. (2-tailed) ,389

N 30

item10 Pearson Correlation ,353 Sig. (2-tailed) ,055

N 30

item11 Pearson Correlation ,428* Sig. (2-tailed) ,018

N 30

item12 Pearson Correlation ,686** Sig. (2-tailed) ,000

N 30

item13 Pearson Correlation ,491** Sig. (2-tailed) ,006

N 30

item14 Pearson Correlation ,439* Sig. (2-tailed) ,015

N 30

item15 Pearson Correlation ,465** Sig. (2-tailed) ,010

N 30

item16 Pearson Correlation ,351 Sig. (2-tailed) ,057

N 30

item17 Pearson Correlation ,486** Sig. (2-tailed) ,006

N 30

item18 Pearson Correlation ,396* Sig. (2-tailed) ,030

N 30

item19 Pearson Correlation ,491** Sig. (2-tailed) ,006

N 30

item20 Pearson Correlation ,393*

Sig. (2-tailed) ,032

N 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Soal II

Correlations

total

total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

VAR00001 Pearson Correlation .a Sig. (2-tailed) .

N 30

VAR00002 Pearson Correlation ,174 Sig. (2-tailed) ,358

N 30

VAR00003 Pearson Correlation ,365* Sig. (2-tailed) ,047

N 30

VAR00004 Pearson Correlation ,341 Sig. (2-tailed) ,065

N 30

VAR00005 Pearson Correlation ,555** Sig. (2-tailed) ,001

N 30

VAR00006 Pearson Correlation ,107 Sig. (2-tailed) ,572

N 30

VAR00007 Pearson Correlation ,492** Sig. (2-tailed) ,006

N 30

VAR00008 Pearson Correlation ,478** Sig. (2-tailed) ,007

N 30

VAR00009 Pearson Correlation ,452* Sig. (2-tailed) ,012

N 30

VAR00010 Pearson Correlation ,386* Sig. (2-tailed) ,035

N 30

VAR00011 Pearson Correlation ,338 Sig. (2-tailed) ,068

N 30

VAR00012 Pearson Correlation ,218 Sig. (2-tailed) ,247

N 30

VAR00013 Pearson Correlation ,508** Sig. (2-tailed) ,004

N 30

VAR00014 Pearson Correlation ,512** Sig. (2-tailed) ,004

N 30

VAR00015 Pearson Correlation ,525** Sig. (2-tailed) ,003

N 30

VAR00016 Pearson Correlation ,285 Sig. (2-tailed) ,127

N 30

VAR00017 Pearson Correlation ,366* Sig. (2-tailed) ,047

N 30

VAR00018 Pearson Correlation ,286 Sig. (2-tailed) ,126

N 30

VAR00019 Pearson Correlation ,528** Sig. (2-tailed) ,003

N 30

VAR00020 Pearson Correlation ,488** Sig. (2-tailed) ,006

N 30

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dokumen terkait