• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Analisis Data Penelitian

4.1.2.2 Pengaruh metode inkuiri terhadap kecakapan berpikir kritis pada

kategori kognitif

Pengaruh metode inkuiri terbimbing terhadap kecakapan berpikir kritis pada kategori kognitif dinyatakan dalam tiga sasaran yaitu :

1. Menganalisis kenaikan pretest berpikir dan posttest berpikir kritis

kategori kognitif kelompok eksperimen

a) Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen

Uji normalitas data dari pretest berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen ke posttest berpikir kritis kategori

kognitif kelompok eksperimen dapat diuji dengan dua cara yaitu grafik dan rumusOne Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows. Berikut adalah hasil uji normalitas

pretest berpikir kritis pada kategori kognitif ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dengan grafik :

Gambar 29. Grafik Uji NormalitasPretestKognitif Eksperimen

Hasil normalitas data pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen jika dilihat dari grafik data membentuk distribusi tidak normal karena persebaran data tidak merata. Standar deviasi pada grafik menunjukkan harga 6,747 dan mean 14,32. Untuk membuktikan uji normalitas pada grafik dapat dihitung dengan rumus rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program

PASW 18 For Windows. Hasil perhitungan dengan rumus

Tabel 27. Uji NormalitasPretestBerpikir Kritis Eksperimen Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan 14,32 6,747 0,534 0, 938 Sig > 0,05 Distribusi normal

Hasil uji normalitas data dengan rumus menunjukkan data berdistribusi normal dengan harga Kolmogorov Smirnov Z 0,534 dan harga signifikansi 0,938 lebih besar dari 0,05.

Gambar 30. Grafik Uji NormalitasPosttestKognitif Eksperimen

Hasil normalitas data posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen jika dilihat dari grafik, standar deviasi menunjukkan harga 3,538 dan mean 21.84 dan data membentuk distribusi tidak normal karena persebaran data tidak merata. Untuk membuktikan uji normalitas pada grafik dapat dihitung dengan rumus rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program

PASW 18 For Windows. Hasil perhitungan dengan rumus

Kolmogorov-Smirnovadalah sebagai berikut :

Tabel 28. Uji NormalitasPosttestBerpikir Kritis Eksperimen

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan 21,84 3,538 0,638 0, 811 Sig > 0,05 Distribusi normal

Hasil uji normalitas data dengan rumus menunjukkan harga

Kolmogorov Smirnov Z0,638 dan harga signifikansi 0,811 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

b) Uji Hipotesis Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen

Hasil uji normalitas data rata-rata kenaikan pretest berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen keposttestberpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen menunjukkan data berdistribusi normal normal sehingga statistik yang digunakan adalah statistik paramertis dengan Independent Samples T-test. Hipotesis untuk masalah ini adalah sebagai berikut :

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kenaikanpretest

danposttestberpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen. Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif signifikan antara kenaikan

pretest dan posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan uji hipotesis data kenaikan pretest berpikir kritis pada kategori kognitif

kelompok eksperimen ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen adalah sebagai berikut (Santoso, 2010:94) :  Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya rata-rata kenaikan pretest berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan rata-rata kenaikan posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen.

 Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan pretest berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen tidak ada perbedaan secara positif dan signifikan dibandingkan rata-rata kenaikan posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen.

Berikut adalah hasil uji t dengan Independent Samples T-test

mengunakan programPASW 18 For Windows:

Tabel 29. Uji Hipotesis Berpikir KritisPretestkePosttest

Uji Independent Samples T-test menunjukan pada kolom

Levene Test menunjukkan F 13,240 dengan harga sigifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga tidak terdapat homogenitas data atau

Kelompok Mean SD

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-tailed) Pretest 14,32 6,747

13,240 0,000 -0,6090 74 0,000

tidak ada data yang sama (Santoso, 2010:91). Maka pada kolomt-test equality of meansyang diperhitungkan hanya dataSig.di baris kedua.

Harga signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, jadi Hnullditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan pretest

berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan rata-rata kenaikan posttest

berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan kecakapan berpikir kritis pada kategori kognitif.

Kenaikan pretest berpikir kritis pada kategori kognitif kelompok eksperimen ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dapat dilihat dari grafik berikut ini :

2. Menganalisis perbedaan rata-rata selisih skor berpikir kritis pada

kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan di

kelompok kontrol

a) Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas data dari rata-rata skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diuji dengan dua cara yaitu dengan histogram melalui grafik normalitas dan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows. Berikut adalah hasil uji normalitas dengan grafik :

Gambar 32. Grafik Uji Normalitas Kognitif Eksperimen

Grafik normalitas di atas menunjukkan bahwa data selisih berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen terlihat berdistribusi tidak normal, karena peserbaran data tidak merata dengan standar deviasi 6,935 dan mean 7,53. Tetapi jika uji

normalitas dilakukan dengan rumusOne Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windows memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 30. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan 7,53 6,935 0,714 0, 687 Sig > 0,05 Distribusi normal

Hasil uji normilatas menunjukkan data selisih berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok eksperimen berdistribusi normal dengan harga Kolmogorov-Smirnov Z 0,741 dan harga signifikansi 0,687 lebih besar dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa data berdistribusi normal.

Gamabar 33. Grafik Uji Normalitas Berpikir Kritis Kontrol

Grafik di atas merupakan grafik selisih berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok kontrol dengan mean 5,81 dan standar deviasi

6,191 menunjukkan bahwa data tidak normal karena pesebaran data yang tidak merata. Jika dilakukan penghitungan dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 For Windowsmemperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 31. Uji Normalitas Berpikir Kritis Kelompok Kontrol

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Analisis Keterangan 5,81 6,191 0,557 0, 916 Sig > 0,05 Distribusi normal

Hasil uji normilatas menunjukkan data selisih berpikir kritis kategori kognitif pada kelompok kontrol dengan harga Kolmogorov-Smirnov Z 0,557 dan harga signifikansi 0,916 lebih besar dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa data berdistribusi normal.

b) Uji Hipotesis Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen dan Kontrol Hasil uji normalitas data rata-rata skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan data berdistribusi normal normal sehingga statistik yang digunakan adalah statistik paramertis dengan

Independent Samples T-test. Hipotesis untuk masalah ini adalah sabagai berikut :

Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara selisih skor berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan yang terjadi di kelompok kontrol.

Hnull: Tidak ada perbedaan yang positif signifikan antara selisih skor berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan yang terjadi di kelompok kontrol.

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan uji hipotesis data selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut (Santoso, 2010:94) :

 Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dengan rata-rata skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok kontrol.

 Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata skor selesih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dengan rata-rata skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok kontrol.

Berikut adalah hasil uji t dengan Independent Samples T-test

mengunakan programPASW 18 For Windows:

Tabel 32. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Mean SD

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig.

(2-tailed) Eksperimen 7,53 6,935

0,509 0,478 1,129 73 0,263

Uji t menunjukan pada kolom Levene Test harga F 0,509 dengan harga sigifikansi 0,478 lebih besar dari 0,05 sehingga terdapat homogenitas data atau ada data yang sama (Santoso, 2010:91). Maka pada kolom t-test equality of means yang diperhitungkan hanya data

Sig.di baris pertama.

Hasil uji t menunjukkan harga signifikansi yang diperoleh sebesar 0,263 lebih besar dari 0,05, jadi Hnullditerima dan Hiditolak. Artinya skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dibanding skor selisih berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri pada kelompok eksperimen sama efektifnya dengan pembelajaran mengunakan metode ceramah pada kelas kontrol.

Selisih skor berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan selisih skor berpikir kritis pada kategori kognitif yang terjadi di kelompok kontrol dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Gambar 34. Grafik Selesih Kognitif Eksperimen dan Kontrol

3. Menganalis rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis katagori

kognitif pada masing-masing aspek kognitif

a) Uji Normalitas Berpikir Kritis pada Masing-masing Aspek Kognitif Uji normalitas data dari rata-rata skor selisih kecakapan berpikir kritis katagori kognitif pada masing-masing aspek kognitif dapat diuji dengan dua cara yaitu histrogram melalui grafik normalitas dan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 for Windows. Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada aspek interpretasi dengan histogram :

Gambar 35. Uji Normalitas Kognitif Interpretasi

Histogram di atas menunjukkan bahwa data rata-rata skor selisih kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada aspek interpretasi dengan standar deviasi 1,552 dan mean 1,39 menunjukkan berdistribusi tidak normal karena pesebaran data tidak merata.

Jika uji normalitas dilakukan dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 for Windowsmemperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 33. Uji Normalitas Aspek Interpretasi

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan harga Kolmogorov-Smirnov Z 1,098 dan harga signifikansi (2-tailed) 0,179 lebih besar

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

1,39 1,552 1,098 0,179 Sig > 0,05 Distribusi

dari 0,05 sehingga menunjukkan pesebaran data selisih aspek interpretasi terditribusi pada kurva normal.

Gambar 36. Uji Normalitas Kognitif Analisis

Berdasakan histogram di atas secara kasat mata grafik normalitas aspek analisis dapat terlihat bahwa pesebaran data tidak merata sehingga menunjukkan data terdistribusi pada kurva tidak normal dengan mean 1,74 dan standar deviasi 2,177. Tetapi jika dihitung dengan mengunakan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 for Windows

memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 34. Uji Normalitas Aspek Analisis

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

1,74 2,177 0,864 0,444 Sig >

0,05

Distribusi normal

Tabel di atas menunjukkan bahwa data pada aspek analisis berdistribusi normal dengan harga Kolmogorov-Smirnov Z 0,864 dan harga signifikansi(2-tailed)0,444 lebih besar dari 0,05.

Gambar 37. Uji Normalitas Kognitif Evaluasi

Berdasarkan histogram di atas terlihat data berdistribusi tidak normal karena pesebaran data grafik normalitas pada aspek evaluasi tidak merata. Tetapi jika dilakukan penghitungan dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Testmengunakan programPASW 18 for Windowsmemperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 35. Uji Normalitas Aspek Evaluasi

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

1,42 2,378 1,873 0,003 Sig <

0,05

Distribusi tidak normal

Hasil penghitungan menunjukkan harga Kolmogorov-Smirnov Z 1,873 dan harga signifikansi (2-tailed) 0,002 lebih kecil dari 0,05 sehingga data berdistribusi tidak normal.

Gambar 38. Uji Normalitas Kognitif Inferensi

Berdasarkan histogram di atas data aspek inferensi terlihat pada kurva normal dengan mean 1,24 dan standar deviasi 1,792. Jika dihitung dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

mengunakan program PASW 18 for Windows memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 36. Uji Normalitas Aspek Inferensi

Tabel di atas menunjukkan bahwa harga Kolmogorov-Smirnov Z 0,973 dan harga signifikansi (2-tailed) 0,300 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

1,24 1,792 0,973 0,300 Sig >

0,05

Distribusi normal

Gambar 39. Uji Normalitas Kognitif Eksplanasi

Berdasarkan histogram di atas terlihat data berdistribusi tidak normal karena pesebaran data grafik normalitas pada aspek eksplanasi tidak merata dengan mean 0,68 dan standar deviasi 1,817. Tetapi jika dilakukan penghitungan dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 for Windows

memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 37. Uji Normalitas Aspek Eksplanasi

Berdasarkan uji normalitas pada aspek eksplanasi menunjukkan harga Kolmogorov-Smirnov Z 1,521 dan harga signifikansi (2-tailed) 0,020 lebih kecil dari 0,05 sehingga data berdistribusi tidak normal.

Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

0,68 1,817 1,521 0,020 Sig <

0,05

Distribusi tidak normal

Gambar 40. Uji Normalitas Kognitif Regulasi

Berdasarkan histogram di atas terlihat data berdistribusi tidak normal karena pesebaran data grafik normalitas pada aspek regulasi diri tidak merata dengan mean 1,05 dan standar deviasi 1,692. Tetapi jika dilakukan penghitungan dengan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov Test mengunakan program PASW 18 for Windows

memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 38. Uji Normalitas Aspek Regulasi Diri

Berdasarkan uji normalitas pada aspek regulasi diri menunjukkan harga Kolmogorov-Smirnov Z 1,050 dan harga signifikansi (2-tailed) 0,220 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal. Mean Std. Deviation Harga Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Analisis Ket.

1,05 1,692 1,050 0,220 Sig >

0,05

Distribusi normal

b) Uji Rangking Berpikir Kritis pada Masing-masing Aspek Kognitif Data rata-rata skor selisih kecakapan berpikir kritis katagori kognitif pada masing-masing aspek kognitif, setelah data diuji normalitas kemudian data dianalisis untuk mengetahui selisih dari enam aspek dalam tes essay (interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri) sesuai ranking dari yang paling tinggi selisihnya dan yang paling rendah dan untuk membandingkan ranking dari masing-masing aspek kognitif, dilakukan dengan statistik non parametris menggunakan rumus Kruskal-Wallis karena data ada yang tidak normal. Hipotesis untuk masalah ini adalah sebagai berikut : Hi : Ada perbedaan yang positif dan signifikan antararata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya.

Hnull: Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata kenaikan skor kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya.

Cara menginterpretasikan data digunakan kriteria sebagai berikut :

 Jika harga Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata kenaikan skor kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya berbeda secara positif dan signifikan. Maka dapat dibuat ranking kenaikan skor antar unsurnya sesuai urutan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

 Jika harga Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan skor kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya tidak berbeda secara positif dan signifikan. Maka perbedaan angka dalam rangking dibaikan karena tidak signifikan dan tidak dapat dibuat ranking kenaikan skor antaraspeknya.

Berikut ini adalah hasil uji Kruskal-Wallis mengunakan programPASW 18 For Windows:

Tabel 39. Uji Ranking Berpikir Kritis

Berpikir Kritis Kognitif

Df 5

Asymp. Sig. 0,370

Hasil uji Kruskal-Wallismenunjukkan harga signifikansi yang diperoleh sebesar 0,370 lebih besar dari 0,05, jadi Hnullditerima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan skor kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya tidak berbeda signifikan. Maka perbedaan angka dalam ranking diabaikan karena tidak signifikan dan tidak dapat dibuat ranking kenaikan skor antaraspeknya. Tetapi untuk memperjelas dalam penelitian ini dibuat urutan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah dengan

Kruskal-Wallismengunakan programPASW 18 for Windows:

Tabel 40. Ranking Berpikir Kritis

Aspek Berpikir Kritis Mean Rank

Analisis 130,12

Inferensi 115,63

Evaluasi 112,39

Regulasi Diri 109,71

Eksplanasi 97,82

Berikut adalah grafik kenaikan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif di kelompok eksperimen :

Gambar 41. Grafik Kenaikan Masing-masing Aspek Kognitif

Kenaikan juga dapat dilihat dari pretest ke posttest

kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif di kelompok eksperimen dengan grafik berikut ini :

Gambar 42. Grafik Kenaikan Pre ke Post Aspek Kognitif

Dokumen terkait