BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Bermain Gim
Hasil bermain Gim ditunjukan dengan banyaknya bintang yang didapatkan. Jumlah banyak bintang ditunjukan dengan angka yaitu a/b, dimana b adalah jumlah total bintang yang didapatkan pada masing-masing chapter dan a merupakan jumlah bintang yang diperoleh setelah bermain gim. Syarat untuk mendapat tiga bintang pada masing-masing level adalah sebagai berikut.
a. Langkah-langkah yang digunakan tidak lebih dari langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh gim
b. Menyederhankan persamaan ke tingkat yang lebih sederhana c. Menyelesaikan permainan
Syarat tersebut harus terpenuhi semua supaya mendapatkan tiga bintang, jika ada satu syarat yang tidak terpenuhi maka bintang berkurang sebanyak satu bintang dan jika dua syarat tidak terpenuhi maka bintang akan berkurang sebanyak dua bintang. Data hasil bermain Dragonbox2 adalah sebagai berikut.
a. Siswa Kesatu 1) Chapter Kesatu
2) Chapter Kedua
4) Chapter Keempat
Gambar 4. 1 Hasil Bermain gim Siswa Kesatu
b. Siswa Kedua 1) Chapter Kesatu
3) Chapter Ketiga
4) Chapter Keempat
Gambar 4. 2 Hasil Bermain gim Siswa Kedua
c. Siswa ketiga
2) Chapter kedua
3) Chapter ketiga
4) Chapter keempat
d. Siswa keempat 1) Chapter Kesatu
2) Chapter Kedua
4) Chapter keempat
5) Chapter Kelima
6) Chapter Keenam
Data hasil bermain Dragonbox2 dapat disimpulkan sebagai berikut. Tabel 4. 1 Hasil Bintang yang Diperoleh
Pertemuan Kesatu Chapter Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 S1 34/36 49/58 S2 36/36 53/58 S3 33/36 55/58 S4 32/36 54/58 Pertemuan Kedua S1 45/60 33/60 S2 49/60 51/60 S3 41/60 28/60 S4 48/60 46/60 Pertemuan Ketiga S1 40/60 S2 57/60 18/60
S3 34/60
S4 47/60 44/60
Total bintang yang diperoleh masing-masing siswa adalah sebagai berikut.
a. S1 memperoleh 168 bintang b. S2 memperoleh 213 bintang c. S3 memperoleh 163 bintang d. S4 memperoleh 271 bintang
2. Data Hasil Pengerjaan Soal Test a. Siswa Kesatu
3) Chapter Ketiga
4) Chapter Keempat
b. Siswa Kedua 1) Chapter Kesatu
4) Chapter Keempat
Gambar 4. 6 Hasil Pengerjaan Soal Test Siswa Kedua
c. Siswa Ketiga 1) Chapter Kesatu
3) Chapter Ketiga
Gambar 4. 7 Hasil Pengerjaan Soal Test Siswa Ketiga
d. Siswa Keempat 1) Chapter Kesatu
4) Chapter Keempat
Gambar 4. 8 Hasil Pengerjaan Soal Test Siswa Keempat
3. Data Pengamatan
a. Data Pengamatan Bermain Gim
Pada saat kesatu kali siswa dipekernalkan dengan Gim matematika berbasis android, siswa menjadi bingung karena baru mengetahui bahwa matematika dapat dipelajari melalui android Game dan siswa belum mendapatkan materi aljabar. Berikut adalah hasil pengamatan masing-masing siswa selama bermain gim dan pengamatan siswa dalam mengerjakan soal.
1) Siswa Kesatu
Pada hari pertama, siswa kelihatan kebingungan dengan Dragonbox2 yang berikan oleh penliti. Pada saat pertama kali bermain Dragonbox2 siswa belum terlihat mengalami kesulitan yang signifikan, tetapi siswa bermain gim dengan cara mencoba-coba dan belum dapat memahami tujuan gim yang
dimainkan. Siswa satu merasa binggung ketika melihat banyaknya gambar yang ada pada gim dan siswa belum dapat membayangkan bahwa gambar berwarna merah sebagai nilai positif dan gambar yang berwarna hitam bernilai negatif. Kegiatan selanjutnya adalah pengerjaan soal chapter kesatu dan chapter kedua. Pada saat mengerjakan soal, subjek mengalami kesulitan pada soal chapter kedua dibagian pembagian.
Pada hari kedua terlihat siswa tidak bermain dengan cara mencoba-coba lagi dan siswa bermain menggunakan pemahaman yang didapatkan ketika menyelesaikan chapter sebelumnya. Siswa mengalami kesulitan pada Chapter ketiga, kesulitan tersebut terdapat dalam operasi pembagian dan perkalian sehingga siswa membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit untuk menyelesaikan chapter ketiga. Selanjutnya siswa mengerjakan soal test chapter ketiga. Pada saat mengerjakan soal, siswa mengalami sedikit kesulitan pada operasi pembagian dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengerjakannya yaitu sekitar 50-60 menit. Kendala tersebut mengakibatkan, siswa memiliki waktu yang sedikit untuk menyelesaikan chapter keempat dan siswa tidak dapat menyelesaikan semua level dengan waktu yang tersisa.
Pada hari ketiga siswa melanjutkan menyelesaikan chapter keempat. Pada chapter keempat siswa melakukan banyak
kesalahan seperti penggunaan langkah-langkah yang terlalu banyak dan tidak menyederhanakan persamaan linear satu variabel ketingkat yang paling sederhana. Kesalahan tersebut menyebabkan bintang yang diperoleh menjadi berkurang sebanyak dua bintang. Waktu yang dibutuh untuk menyelesaikan chapter keempat adalah 22 menit dan mengerjakan soalnya membutuhkan waktu sekitar 70 menit. Kesulitan yang dialami siswa yaitu pada saat mengerjakan operasi pembagian. Kesimpulan yang didapat dari pertemuan kesatu sampai dengan pertemuan kedua adalah Siswa dapat bermain gim dengan baik tetapi konsep pembagian, konsep perkalian, dan konsep penjumlahan tanda positif dan negatif pada siswa masih belum menguasai dengan baik.
2) Siswa Kedua
Pada hari pertama siswa tidak merasa bingung dengan Dragonbox2 yang diberikan oleh peniliti. Siswa kedua tidak kelihatan bingung ketika pertama kali bermain gim dan tidak kelihatan mengalami kesulitan pada saat bermain chapter kesatu dan kedua. Selain itu siswa dapat memahami tentang cara bermain gim dan tidak menggunakan cara mencoba-coba. Setelah bermain chapter kesatu dan kedua, kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan soal test. Pada saat mengerjakan soal test,
siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal chapter kesatu dan kedua. Kesulitan tersebut terletak pada operasi pembagian dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan soalnya chapter kedua membutuhkan waktu yang lama. Siswa kedua membutuhkan waktu 34 menit untuk menyelesaikan chapter kesatu dan kedua sedangkan untuk mengerjakan soal test membutuhkan waktu 48 menit.
Pada hari kedua siswa masih dapat menyelesaikan gim untuk chapter ketiga dengan baik, tetapi mengalami kesulitan pada operasi pembagian serta langkah-langkah yang digunakan terlalu banyak sehingga menyebabkan bintang yang diperoleh menjadi berkurang. Kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan soal test. Dalam mengerjakan soal test siswa mengalami kesulitan kembali dan tidak dapat mengingat kembali materi yang sudah diperlajari sebelumnya. Chapter ketiga diselesaikan dalam waktu 35 menit. Setelah menyelesaikan chapter ketiga, siswa melanjutkan mengerjakan soal test. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal test adalah 65 menit. Setelah itu siswa melanjutkan bermain Dragonbox2 untuk chapter keempat dan tidak terlihat siswa mengalami kesulitan pada chapter tersebut. Pada pertemuan kedua, siswa hanya dapat menyelesaikan 18 level di chapter keempat dengan waktu
20 menit. Hal ini disebabkan karena siswa banyak mengahabiskan waktu untuk mengerjakan soal chapter ketiga.
Pada hari ketiga siswa melanjutkan level pada chapter keempat dan tidak terlihat kesulitan dalam bermain kecuali langkah-langkah yang digunakan dalam bermain gim terlalu banyak. Waktu yang dibutuhkan dalam bermain gim adalah 10 menit. Kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan soal test yang telah disediakan. Siswa dapat menyelesaikan soal dengan cukup baik dibanding pertemuan sebelumnya dengan waktu 70 menit.
Kesimpulan yang didapat dari pertemuan kesatu sampai dengan pertemuan kedua adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masing-masing level yang ada pada chapter kesatu sampai chapter keempat terlalu banyak dari langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh gim. Sedangkan pada saat siswa mengerjakan soal, konsep penjumlahan kedua ruas, konsep penjumlahan nilai positif dan negatif dan konsep pembagian siswa masih terlalu lemah. Siswa juga masih takut salah dalam mengerjakan soal, tidak yakin dengan jawabanya sendiri. Siswa pada saat bermain gim, siswa lebih menguasai gim yang diberikan dibandingkan ketika siswa mengerjakan soal test.
3) Siswa Ketiga
Pada hari pertama siswa merasakan kebingungan ketika melihat pertama kali permainan Dragonbox2. Siswa belum kelihatan mengalami kesulitan dalam bermain gim, tetapi pada chapter dua siswa berhenti sekitar 2-6 menit dikarenakan siswa belum bisa memahami permainan gim, mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persamaannya dan siswa bermain menggunakan cara mencoba-coba. Chapter kesatu dan kedua dapat diselesaikan siswa dengan waktu 40 menit. Kemudian siswa mengerjakan soal test chapter kesatu dan kedua yang telah disediakan oleh peneliti. Pada saat mengerjakan soal siswa masih bingung sehingga siswa tersebut bertanya pada siswa lain dan tidak yakin dengan jawabanya sendiri. Waktu yang dibutukan untuk menyelesaikan soal test adalah 40 menit
Pada hari kedua siswa sudah terlihat bosan dan kurang semangat dalam bermain gim. Siswa juga mengalami kesulitan dan melakukan kesalahan dalam menyelesaikan operasi pembagian. Siswa membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan operasi aljabar di chapter 3 yaitu 40 menit dan masih kesulitan dalam bermain gim walaupun siswa sudah menyelesaikan chapter kesatu dan kedua. Langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masing-masing level juga terlalu banyak. Pada saat mengerjakan soal siswa sudah dapat
menyelesaikan soal tanpa melihat ataupun bertanya dengan siswa lain, tetapi siswa kesulitan pada operasi pembagian. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal adalah 70 menit. Akibat dari kendala waktu tersebut siswa belum dapat menyelesaikan permainan untuk semua level yang ada pada chapter keempat
Pada hari ketiga siswa melanjutkan chapter keempat siswa mengalami penurunan dalam bermain gim. tetapi dalam pengerjaan soal siswa sudah mengalami perkembangan walaupun sering terjadi kesalahan pada operasi pembagian. Siswa masih belum dapat memahami gim serta masih menggunakan cara mencoba-coba dalam bermain gim. Waktu yang dibutuhkan untuk bermain gim adalah 30 menit dan waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan soal adalah 70 menit
Kesimpulan siswa menggunakan langkah-langkah terlalu banyak dari langkah-langkah yang telah di tetapkan oleh gim dan tidak menyederhanakan persamaan linear satu variabel yang masih dapat diserderhakan. Terjadi penurunan minat pada bermain gim walaupun dalam pengerjaan soal terjadi peningkatan. Perkalian kedua ruas masih belum dikuasi oleh siswa dengan baik.
4) Siswa Keempat
Pada hari pertama kali bermain gim yang diberikan oleh peneliti, belum terlihat siswa mengalami kesulitan yang signifikan, tetapi siswa belum dapat membayangkan gambar sebagai sebuah variabel dan kotak sebagai variabel x. Siswa keempat juga belum bisa menyelesaikan pembagian dengan baik sehingga menyebabkan langkah-langkah bermainnya terlalu banyak dari langkah-langkah yang telah ditetapkan pada masing-masing level. Permainan pada chapter kesatu dan kedua diselesaikan dalam waktu 40 menit sedangkan untuk pengerjaan soal test dibutuhkan waktu 50 menit. Pada saat pengerjaan soal test chapter kesatu dan kedua siswa mengalami kesulitan dalam penyederhanaan operasi dan penambahan kedua ruas.
Pada hari kedua secara perlahan siswa sudah mulai bisa memahami gim, tetapi kesalahannya kembali terulang yaitu langkah-langkah yang digunakan masih terlalu banyak serta masih ada persamaan yang tidak diserdehanakan ke tingkat yang lebih sederhana seperti đť‘Ą = đť‘Ž Ă— 1. Kesalahan seperti ini menyebabkan bintang yang didapatkan menjadi berkurang satu. Siswa menyelesaikan chapter ketiga dengan waktu 28 menit sedangkan untuk soal test chapter ketiga diselesaikan dengan waktu 32 menit. Pada pengerjaan soal test siswa tidak
mengalami kesulitan dan dapat menyelesaikan soal dengan baik dan langkah-langkah yang digunakan sudah tepat sesuai dengan gim. Selanjutnya siswa bermain chapter keempat dengan waktu 27 menit. Pada saat bermain siswa sedikit mengalami kesulitan dalam menyederhanakan ke tingkat paling sederhana. Waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan chapter keempat adalah 35 menit.
Pada hari ketiga siswa belum dapat menyelesaikan gim chapter kelima dan keenam cukup baik, tetapi untuk pengerjaan soal testnya siswa masih belum dapat memahami mengenai konsep distributif perkalian terhadapa penjumlahan sehingga dalam pengerjaan soal banyak terdapat kesalahan konsep. Dapat disimpulkan bahwa siswa untuk chapter kesatu sampai chapter keempat, siswa sudah dapat mengerjakan soal dengan baik dan siswa tidak terlalu banyak membuat kesalahan. Sedangkan untuk chapter kelima dan keenam, siswa belum dapat menguasai materi distributif perkalian terhadap penjumlahan, Kesalahan yang sering terjadi pada saat bermain gim yaitu terletak pada langkah-langkah yang digunakan lebih banyak dari langkah yang telah ditetapkan oleh gim dan mengalami kesulitan pada penyederhaan persamaan ke tingkat yang lebih sederhana.
b. Data Pengamatan Lapangan
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan dan didukung dengan hasil wawancara, didapatkan bahwa terdapat penyebab kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
Penyebab kesulitan belajar matematika yang terjadi pada siswa dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa minat belajar matematika, kebiasaan belajar matematika, dan motivasi belajar matematika. Faktor eksternalnya berupa keadaan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. 1) Faktor-faktor tersebut Faktor Internal Yang Menjadi Penyebab
Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa SMP Insititut Indonesia.
a) Faktor internal petama yang dilihat adalah minat..
Berdasarkan hasil obesrvasi yang telah dilakukan peneliti melihat siswa masih kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika, contohnya seperti siswa tidak memperhatikan guru ketika pelajaran, siswa juga hanya mau mencatat materi pelajaran matematika tetapi tidak memahami apa yang dia tulis dan siswa cepat bosan jika belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kedua pada tanggal 26 Oktober
2018 didapatkan data bahwa minat belajar siswa kedua pada mata pelajaran matematika kurang.
“Minat belajar pada siswa kedua pada pelajaran matematika kurang, ini karena siswa cukup menyukai pelajaran matematika dan lebih menyukai membaca buku pelajaran IPA dan PKN. Hal ini disebabkan matematika memiliki konsep dan rumus yang banyak”
Senada dengan hasil wawancara dengan siswa keempat, siswa keempat juga mengungkapkan bahwa lebih menyukai pelajaran IPA dibandingkan pelajaran matematika. Hal ini disebabkan juga karena matematika memiliki rumus yang rumit.
b) Faktor Internal yang kedua yang dilihat adalah kebiasaan belajar matematika siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diperoleh bahwa siswa sulit untuk fokus pada mata pelajaran matematika dan lebih senang mengobrol dengan teman sebangkunya. Pada saat mengikuti pelajaran matematika siswa memperhatikan kegiatan lain, seperti kegiatan teman-temannya yang berada diluar kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan semua siswa yang dilakukan pada tanggal 26 dan 30 Oktober 2018 didapatkan
informasi bahwa kegiatan yang dilakukan setelah pulang sekolah adalah menonton tv, bermain dengan teman-temanya dan bermain gim. Hal ini menunjukan tidak adanya perulangan bahan pelajaran setelah pulang sekolah. Semua siswa juga mengungkapkan bahwa waktu yang digunakan untuk belajar hanya sedikit dibandingkan melakukan kegiatan lainya. Bedasarkan hasil test penelitian ditemukan perilaku belajar matematika yang lain yaitu menyontek pekerjaan teman saat mengerjakan soal test. Munculnya perilaku disebabkan karena kurangnya pemahaman akan pelajaran matematika
Kebiasaan belajar yang kurang baik ini akan berdampak pada siswa sehingga hasil dan prestasi belajar yang diperoleh siswa sulit mencapai target keberhasilan.
c) Faktor yang ketiga yang dilihat adalah motivasi belajar matematika siswa.
Bedasarkan hasil observasi motivasi belajar yang dilakukan pada tanggal 16, 19, 23 Oktober 2018 terlihat bahwa siswa sulit untuk fokus jika diberikan pelajaran matematika dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri dalam pembelajaran matematika. Bedasarkan pengamatan dilapangan kurang adanya
motivasi siswa dalam membaca buku selama istrirahat belangsung serta kurangnya motivasi siswa datang keperpustakaan untuk membaca buku atau meminjam pelajaran dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang dilakukan pada tanggal 26 oktober 2018 didapatkan informasi bahwa kurang adanya respon siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan tanggapan yang diungkapkan oleh siswa selama pembelajaran matematika belangsung dikelas. Senada dengan hasil wawancara semua siswa yang dilakukan pada tanggal 26 dan 30 Oktober 2018 didapatkan informasi bahwa tidak semua siswa belajar matematika dirumahnya dengan keinginan diri sendiri. Ada beberapa siswa yang mengungkapkan bahwa dia belajar ketika disuruh orang tua saja, jika tidak disuruh maka tidak akan belajar. Kurangnya motivasi belajar siswa dapat berdampak kepada rendahnya hasil belajar dan prestasi subyek dalam matematika walaupun mendapatkan motivasi dari orang tua dan guru.
2) Faktor Eksternal Yang Menjadi Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Institut Indonesia a) Lingkungan keluarga
Faktor perhatian orang tua juga merupakan salah satu yang menjadi penyebab kesulitan belajar pelajaran matematika. Berdasarkan hasil wawancara beberapa siswa menyatakan bahwa ada perhatian orangtua yang diberikan ketika siswa tidak belajar matematika seperti nasehat dan ada juga hukuman yang diberikan ketika siswa tidak belajar
b) Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat yang memiliki peranan penting dalam jenjang pendidikan formal. Berdasarkan hasil observasi dilapangan yang dilakukan didapatkan informasi bahwa tenaga kerja guru mengajar matematika di SMP Insitut Indonesia hanya satu orang guru saja. Guru tersebut mengajar matematika di empat kelas yaitu kelas tujuh, delapan dan sembilan. Hal ini dapat menyebabkan menurunya tingkat kefokusan dari seorang guru pada saat mengajar dikelas dikarenakan kelelahan. Bedasarkan wawancara dengan guru pada tanggal 26 Oktober 2018, didapatkan bahwa metode yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan media powerpoint dan guru tidak
memaksimalkan pemanfaatkan alat peraga. Hal tersebut dapat membuat siswa akan lebih sulit untuk memahami pelajaran yang berhubungan dengan matematika karena seperti yang kita ketahui media pembelajaran atau alat peraga memiliki fungsi untuk membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti dalam pembelajaran matematika. Bedasarkan pengamatan dilapangan dapatkan bahwa alat peraga yang terkait dengan matematika yang disediakan disekolah masih kurang.
Sekolah tersebut memiliki perpustakaan yang didalamnya terdapat koleksi buku pelajaran, novel, sejarah, keterampilan, dan lain-lainya. Perpustakaan tersebut dapat membantu siswa dalam belajar, akan tetapi masih kurangnya motivasi siswa untuk datang ke perpustakaan tersebut dan membaca atau meminjam buku. Berdasarkan penelitian tersebut, keadaan lingkungan sekolah seperti kurangnya ketersediaan alat peraga dan faktor kekurangan guru akan berdampak pada kurang maksimalnya dan tidak efektifnya proses pembelajaran yang sedang berlangsung khususnya pada pembelajaran matematika. Peristiwa ini akan berdampak pada hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
3) Upaya Dalam Mengatasi Penyebab Kesulitan Belajar Matematika
Permasalahan atau kesulitan belajar yang dialami siswa khusunya pada pelajaran matematika tidak terlepas dari faktor-faktor internal maupun eksternal. Permasalahan atau kesulitan yang dihadapi oleh siswa sangat sulit untuk dihindari. Orang tua dan guru memegang masing-masing peranan penting dalam mengatasi penyebab kesulitan belajar matematika baik itu di sekolah maupun di rumah. Bedasarkan wawancara dengan beberapa siswa didapatkan bahwa tidak ada hukuman ataupun nasehat yang diberikan oleh orang tua ketika siswa tersebut tidak belajar. Oleh sebab itu orang tua perlu selalu memberikan perhatian atau terhadap anaknya suapaya lebih giat belajar. Sedangkan upaya yang dilakukan dari pihak guru dalam mengatasi kesulitan belajar matematika siswa adalah dengan cara menggunakan alat bantu (alat peraga) bagi siswa dan mengubah metode pembelajaran supaya siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru.
Untuk mencegah atau mengatasi kesulitan belajar matemmatika pada siswa di perlukan peran orang tua dan guru agar dapat memberikan perhatian yang cukup kepada anak, sehingga kekurangan atau kelemahan-kelemahan mereka dapat diketahui dan diatasi.
4. Data hasil Wawancara
Wawancara dilakukan pada 26 dan 30 Oktober 2018 kepada guru matematika dan siswa yang diteliti. Didapatkan kesimpulan wawancara sebagai berikut.
a. Wawancara Siswa
Tabel 4. 2 Wawancara Siswa No Topik Wawancara Kesimpulan Jawaban
1 Pelajaran apa yang
disenangi?
Semua siswa menyatakan bahwa mereka
lebih menyukai pelajaran IPA
dibandingkan dengan matematika
3 Akitivitas apa yang
dilakukan setelah
pulang sekolah?
Semua siswa menyatakan bahwa aktivitas
yang dilakukan pada saat pulang sekolah
adalah bermain gim , bermain dengan dengan teman dan belajar
4 Belajar karena
perintah orang tua
atau karena diri
sendiri
Kesimpulan yang diambil adalah bahwa
siswa masih menunggu perintah orangtua
untuk belajar. Hanya sedikit yang ingin
belajar dengan keinginan diri sendiri
5 Berapa lama waktu
yang digunakan
untuk belajar?
Rata-rata waktu yang digunakan untuk
siswa untuk belajar adalah 1-2 jam.
Beberapa siswa menayatakan bahwa
6 Sanksi apakah yang
diberikan oleh orang
tua ketika tidak
belajar?
Semua siswa menyakatkan bahwa sanksi
yang diberikan ketika tidak belajar adalah
nasehat. Namun ada satu siswa yang
menyatakan bahwa sanksi yang diberikan
adalah berupa hukuman yaitu
membersihkan rumah
7 Bagaimana kondisi
kelas pada saat
pembelajaran
Bedasarkan hasil wawancara, banyak
siswa yang manyatakan bahwa kondisi
kelas pada saat pembelajaran masih
kurang dapat berjalan secara efektif
karena rebut
8 Kendala apa yang
dialami pada saat
pembelajaran
matematika
Semua siswa menyatakan bahwa kendala
matematika terletak pada rumus dan
b. Hasil Wawancara Guru
Tabel 4. 3 Wawancara Guru No Pertanyaan Jawaban
1 Pengalaman mengajar
matematika
Dasar matematika dari siswa masih
lemah padahal matematika di SMP
hanya sekedar mengulang materi yang
ada di SD. Kalau dasar yang lemah
dapat berpengaruh pada hasil presati
matematikanya rendah
2 Metode yang digunakan Kurikulum 2013 pendekatan saintifik
dan problem learning kalau ktsp itu
ceramah
3 Bagaimana repson siswa
terhadap pembelajaran
dikelas
Respon siswanya masih rendah
berbeda dengan kelas 9 yang mau
menghadapi ujian nasional makanya
lebih serius
4 Bagaimana umpan balik
yang diberikan oleh siswa
pada saat pembelajaran
Umpan balik siswa selalu ada dalam
arti pada saat penjelasan timbul
pertanyan. Pertanyaan yang muncul