• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Idenfikasi

1. Identifikasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika a. Siswa Satu

Siswa menyatakan bahwa siswa menyukai matematika karena perhitungan. Kesulitan yang dialami siswa pada saat pembelajaran adalah suasana kelas yang kurang kondusif. Sedangkan kendala yang dialami pada saat pembelajaran matematika adalah cara menghitung perkalian dan pembagian serta ingatan siswa yang kadang-kadang lupa dengan materi yang telah diperlajari sebelumnya. Siswa juga menyatakan bahwa menggunakan Dragonbox2, siswa dapat mengerti perkalian, pembagian, dan penjumlahan.

b. Siswa Dua

Siswa kedua menyatakan bahwa siswa lumayan menyukai matematika. Hal tersebut terjadi karena rumitnya rumus yang digunakan dalam matematika. Selain itu siswa suka membaca buku dongeng dan buku pelajaran seperti IPA dan PKN. Sedangkan untuk buku pelajaran matematika, siswa jarang membacanya. Siswa juga senang dengan bermain android Game seperi mobile legend dan FF. Kemudian siswa juga mengungkapkan bahwa waktu yang digunakan untuk belajar lebih lama disbanding waktu bermain yaitu 1 jam setengah untuk waktu belajar dan 1 jam untuk bermain android Game. Seperti pernyataan siswa kesatu, siswa mengungkapkan bahwa kondisi kelas kurang kondusif pada saat pembelajaran matematika. Respon positif diberikan siswa setelah pembelajaran matematika menggunakan gim selesai yaitu siswa lebih senang bermain android Game sambil belajar dibandingkan dengan belajar saja, siswa menyatakan bahwa lebih memahami pembelajaran matematika dengan menggunakan android Game, dan siswa ingin mencoba android Game lainya yang terkait dengan pembelajaran matematika.

c. Siswa ketiga

Respon yang diberikan oleh siswa adalah merupakan respon negatif. Hal tersebut terjadi karena siswa lebih senang belajar di kelas dibandingkan belajar sambil menggunakan android Game

dan siswa belum dapat memahami Dragonbox2. Siswa menggungkapkan bahwa Dragonbox2 merupakan gim yang sulit untuk dimainkan dan siswa lebih memilih bermain android Game yang mudah. Oleh sebab itu siswa belum dapat memahami Dragonbox2 dan siswa mudah putus asa ketika diberikan gim dengan tingkatkan yang sulit. Untuk pelajaran yang disenangi, siswa lebih memilih pelajaran IPA dibandingkan dengan pelajaran matematika, karena kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat pembelajaran matematika adalah rumus. Selain itu metode yang disenangi oleh siswa pada saat pembelajaran adalah diskusi

d. Siswa keempat

Siswa menyatakan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan tersebut terletak pada cara mengerjakan soal cerita serta perhitungannya dan rumus yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Setelah bermain dragonbox2, respon positif diberikan oleh siswa seperti siswa memahami pembelajaran matematika khusunya penyelesaian linear satu variabel dengan metode bermain gim sambil belajar.

2. Identifikasi dan Analisis Dampak Penggunaan Dragonbox2

Bedasarkan Hasil pengamatan dan Hasil wawancara didapatkan bahwa Dragonbox2 mempunyai dampak positif dan negatif

gim online dragonboxbox dapat memberi dampak terhadap pembelajaran matematika karena siswa lebih tertarik mempelajari matematika karena siswa senang bermain Dragonbox2. Dampak positif yang dihasilkan dari main Dragonbox2 adalah kemampuan bepikir untuk menganalisis sesuatu menjadi lebih meningkat, membuat siswa lebih mudah memecahkan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel, membuat siswa untuk berpikir menjadi lebih kreatif dan imajinatif, Siswa merasakan dampak positif dari penggunaan Dragonbox2 terhadap kemampuan bepikir untuk menganalisis sesuatu. Hal ini disebabkan oleh strategi bermain yang harus digunakan untuk mendapatkan skor bintang maksimal pada masing-masing chapter

b. Dampak Negatif yang didapatkan adalah siswa lebih terfokus pada pada Dragonbox2 tanpa mengakaitan antara gim dengan materi yang dipelajari.

3. Identifikasi Kesuliran Belajar Siswa

Hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 16,19,23, Oktober 2018 menunjukkan bahwa ada kesulitan belajar yang dialami siswa pada pelajaran matematika kelas VII di SMP Institut Indonesia Yogyakarta. Kondisi siswa yang kurang dapat menguasai konsep dasar dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini

mengakibatkan siswa kurang dapat mengaplikasikan konsep dasar ke dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

Penyebab kesulitan belajar matematika yang terjadi pada siswa dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa minat belajar matematika, kebiasaan belajar matematika, dan motivasi belajar matematika. Faktor eksternalnya berupa keadaan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.

a. Faktor internal yang kesatu adalah minat belajar matematika. Minat belajar matematika yang dimiliki siswa sangat kurang yang disebabkan karena siswa tidak menyukai pelajaran matematika. Bedasarkan hasil dari wawancara didapatkan bahwa masing-masing siswa menyatakan pelajaran yang disenangi adalah pelajaran IPA.

Minat belajar yang kurang tersebut dapat dilihat dari siswa yang kurang memperhatikan guru ketika pelajaran berlangsung, kondisi kelas yang gaduh, beberapa siswa mengobrol dengan teman sebangku dan kurangnya siswa yang aktif bertanya ataupun merespon pertanyaan yang guru berikan. Hal ini disebabkan karena siswa hanya mencatat materi pelajaran matematika tetapi siswa tidak memahami apa yang dia tulis

Menurut Ahmad Susanto (2013: 58) minat adalah dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu

objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan kelama-lamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Minat belajar matematika yang kurang akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk menerima atau melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan matematika dan membuat hasil belajar atau prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika juga menjadi berkurang.

b. Kebiasaan Belajar Matematika

Kebiasaan belajar merupakan pola belajar yang ada pada diri siswa yang bersifat teratur dan otomatis. Kebiasan yang terbentuk dari adanya dorongan seseorang untuk membiasakan dirinya melakukan seseuatu agar tercapainya tujuan yang diinginkan Kebiasaan belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan hasil pengerjaan test dan hasil wawancara didapatkan bahwa kebiasaan belajar matematika yang dimiliki masing-masing siswa masih kurang karena masing-masing siswa tidak mau mengulang bahan pelajaran matematika ketika pembelajaran disekolah sudah selesai sehingga pada saat pengerjaan soal test, siswa tidak dapat mengingat pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Pada saat wawancara didapatkan beberapa siswa memiliki waktu belajar 1 hari dalam seminggu dan waktu belajarnya hanya selama 1 jam 30

menit. Perilaku belajar matematika juga dapat menunjukkan kebiasaan belajar matematika siswa yang dapat menyebabkan siswa dapat mengalami kesulitan belajar matematika. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Perubahan yang terjadi dapat berupa penambahan hal baru atau peningkatan pemahaman yang sudah ada.

c. Motivasi Belajar Matematika yang dimiliki siswa

Dalam Pembelajaran, motivasi sangat berperan penting dalam menumbuhkan rasa mau siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran matematika.

Motivasi yang yang berasal dari dalam diri siswa masih kurang terlihat pada saat pembelajaran matematika dikelas seperti siswa kurang antusias dalam menjawab dan merespon pertanyaan guru, kurangnya motivasi siswa dalam hal membaca buku selama istrirahat berlangsung dan sedikit siswa yang membaca ataupun meminjam buku di perpustakaan.

Kurangnya motivasi belajar subyek yang bersumber dari dalam dirinya dalam pelajaran matematika berdampak rendahnya hasil belajar dan prestasi subyek dalam matematika walaupun mendapatkan motivasi dari orang tua dan guru.

Berdasarkan penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor internal seperti, minat belajar matematika, kebiasaan belajar

matematika, serta motivasi belajar matematika dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar matematika. Sedangkan pada faktor eksternal seperti lingkungan rumah dapat dilihat dari kurangnya perhatian dari orang tua. Lingkungan sekolah sangat berpengaruh untuk proses pembelajaran, karena dalam lingkungan sekolah inilah siswa lebih banyak mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru selain dirumah, khusunya pada pelajaran matematikaa. Kondisi lingkungan sekolah dapat menentukan efektif atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan. Kurangnya tenaga kerja guru matematika di SMP Institut Indonesia akan membuat Guru harus lebih kerja ektra dalam membimbing dan menyebabkan pusat perhatian guru menjadi terbagi-bagi kepada setiap siswa di semua kelas. Kurang tersedianya media pembelajaran atau alat peraga dapat mempengaruhi kesulitan belajar matematika. Dimana siswa membutuhkan suatu media atau alat peraga dalam membantu memecahkan masalah dan memahami lebih dalam lagi tentang pelajaran matematika yang bersifat abstrak.

Dokumen terkait