• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN Kondisi Awal (Pra Siklus )

Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan Metode STAD. Pada pra siklus peneliti mengamati ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks dan melakukan pre test tentang menulis teks eksplanasi kompleks melalui teks berita sebelum peneliti menerapkan metode STAD. Selanjutnya peneliti merasa begitu penting untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode Metode STAD. Selanjutnya peneliti melaksanakan pre test untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum peneliti menerapkan Metode STAD. Selanjutnya peneliti merekap hasil nilai siswa pada pra siklus.

Siklus I Perencanaan

Pada siklus ini di lakukan sebanyak 2x pertemuan untuk itu guru menyiapkan 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada setiap pertemuan di siapkan lembar kerja peserta didik (LKP) dan soal tes, untuk mengambil data tentang aktifitas guru dan peserta didik peneliti menyiapkan lembar observasi guru dan peserta didik.

Pelaksanaan Tindakan

Pada saat pelaksanaan tindakan guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari pembukaan dan sampai kegiatan ahir. Berikut adalah kegiatan tindakan pada siklus I:

1. Kegiatan Pendahuluan:

a. Mengucapkan salam dan membimbing siswa berdoa di lanjutkan memeriksa kehadiran siswa.

b. Apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran/ kopetensi (IPK)

d. Menyampaikan cakupan materi dan langkah-langkah pembelajaran e. Menyampaikan cakupan penilaian (pengetahuan kemampuan dan sikap ) 2. Kegiatan Inti:

a. Mengamati: 1) Peserta didik mengamati charta pembelahan sel yang terdapat dalam buku; 2) Peserta didik mencermati susunan pembelahan sel dengan berbagai metode dalam buku teks secara berpasangan.(Kerja sama). b. Menanyakan: 1) Peserta didik secara berpasangan bertanya jawab tentang

struktur pembelahan sel dengan kritis; 2) Peserta didik secara berpasangan menuliskan masalah yang muncul tentang struktur pembelahan sel dengan kerja sama.

c. Mengeksplorasi: 1) Peserta secara berkelompok menulis hasil pengamatan tentang pembelahan sel.(praktek); 2) Peserta didik secara berkelompok menganalisis hasil pengamatannya.(praktek).

d. Mengasosiasikan: 1) Peserta didik secara berkelompok menganalisis struktur pembelahan sel; 2) Peserta didik menuliskan hasil diskusi tentang analisis struktur pembelahan sel dengan berbagai cara.

e. Mengomunikasikan: 1) Secara berkelompok peserta didik melaporkan hasil diskusi masing-masing tentang struktur pembelahan sel; 2) Kelompok lain menyampaikan sanggahan (pertanyaan, pernyataan setuju/tidak setuju) terhadap laporanhasil praktek dan pengamatannya yang disampaikan temannya; 3) Pendidik memberikan penguatan struktur dan kaidah teks eksplanasi

3. Kegiatan Penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi tentang pembelahan sel. b. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi tentang proses dan hasil

pembelajaran yang telah dicapai dalam penelitian tindakan kelas.

c. Guru memberikan tugas rumah mencari berbagai ragam pembelahan sel. d. Memberikan informasi tentang pembelajaran yang akan datang.

e. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam sebagai akhir dari Kegiatan Belajar Mengajar.

Observasi

Pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa Siswa dapat mengamati cara-cara pembelahan sel dari berbagai tahaapan.

Siklus II Perencanaan

Langkah kegiatan pada siklus II sama seperti pada siklus I, meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasim evaluasi hasil pembelajaran dan refleksi.Perbedaannya antara siklus I dan II paa tahap pelaksanaan tindakan. Pada siklus II pelaksanaan tindakan di lakukan sebanyak 2 x pertemuan.

Pelaksanaan Tindakan

Pada saat pelaksanaan tindakan guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari pembukaan dan sampai kegiatan akhir. Berikut adalah kegiatan tindakan pada siklus II:

1. Kegiatan Pendahuluan:

a. Mengucapkan salam dan membimbing siswa berdoa di lanjutkan memeriksa kehadiran siswa

b. Apersepsi

c. Menyampaikan Tujuan pembelajaran/ kompetensi (TPK)

d. Menyampaikan cakupan materi dan langkah-langkah pembelajaran e. Menyampaikan cakupan penilaian (pengetahuan kemampuan dan sikap). 2. Kegiatan Inti:

a. Mengamati: 1) Peserta didik mengamati charta pembelahan sel yang terdapat dalam buku; 2) Peserta didik mencermati cara pembelahan sel secara berpasangan (Kerja sama)

b. Menanyakan: 1) Peserta didik secara berpasangan bertanya jawab tentang struktur pembelahan sel dengan kritis; 2) Peserta didik secara berpasangan menuliskan masalah yang muncul tentang struktur pembelahan sel dengan kerja sama.

c. Mengeksplorasi: 1) Peserta secara berkelompok menulis perbedaan pada pembelahan sel (praktek); 2) Peserta didik secara berkelompok menganalisis hasil pengamatan dan prakteknya.(praktek).

d. Mengasosiasikan: 1) Peserta didik secara berkelompok menganalisis struktur pembelahan sel; 2) Peserta didik menuliskan hasil diskusi tentang analisis struktur dan perbedaan pembelahan sel.

e. Mengkomunikasikan: 1) Secara berkelompok peserta didik melaporkan hasil diskusi masing-masing tentang struktur dan perbedaan dalam pembelahan sel; 2) Kelompok lain menyampaikan sanggahan (pertanyaan, pernyataan setuju/tidak setuju) terhadap laporan yang disampaikan temannya; 3) Pendidik memberikan penguatan struktur pembelahan sel dari berbagai tahapan.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi tentang pembelahan sel. b. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi tentang proses dan hasil

pembelajaran yang telah dicapai dalam kegitan pembelajaran.

c. Guru memberikan tugas rumah mencari perbedaan dan persamaan/ ragam pembelahan sel.

d. Memberikan informasi tentang pembelajaran yang akan datang e. Guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam f. Selanjutnya guru memberikan tes siklus II kepada siswa .

Berikut adalah hasil nilai siswa siklus II setelah mengikuti tes: Pada siklus II Jumlah Siswa Tuntas Belajar mencapai 34 siswa, nilai rata-rata mencapai 81,18. Artinya metode STAD efektif di gunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pembelahan sel di kelas XII IPA 2 MAN Balikpapan.

PEMBAHASAN

Guru pada perkembangan mutakhir perlu meningkatkan peranan dan kompetensinya dalam mengembangkan pendekatan dan memilih serta membuat variasi metode pembalajaran yang efektif. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Pada pra siklus di hasilkan skor observasi 53.53 artinya ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks kurang baik. Selanjutnya peneliti merasa begitu penting untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode Metode STAD. Pada siklus I Hasil observasi menunjukkan skor 62,35 artinya prestaai belajar siswa belum tercapai dengan baik. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka peneliti hendak melaksanakan siklus II. Pada siklus II Hasil observasi menunjukkan skor 81,18 Artinya Prestasi siswa

sangat baik karena dapat mencapai dan bahkan nilainya melampaui fdari KKM yang telah ditentukan oleh Guru maupun pihak sekolah. Pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa dapat menentukan topik. Berikut adalah grafik peningkatan ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks dari pra siklus siklus I ke siklus II:

Gambar 2. Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kompleks dari Pra Siklus, Siklus I ke Siklus II:

KESIMPULAN

Guru pada perkembangan mutakhir perlu meningkatkan peranan dan kompetensinya dalam mengembangkan pendekatan dan memilih serta membuat variasi metode pembalajaran yang efektif. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Pada pra siklus di hasilkan skor observasi 53,53 artinya ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks kurang baik. Selanjutnya peneliti merasa begitu penting untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode Metode STAD. Pada siklus I Hasil observasi menunjukkan skor 62,35 artinya ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks cukup baik. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi ketrampilan menulis teks eksplanasi kompleks maka peneliti hendak melaksanakan siklus II. Pada siklus II Hasil observasi menunjukkan skor 81,18 Artinya Prestasi Belajar siswa dapat tercapai dengan sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan dengan menggunakan Metode STAD dapat meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas XII IPA 2 MAN Balikpapan sebagai berikut: 1) Nilai Pra Siklus sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas nilai rata-rata 53,53; 2) Nilai pada Siklus 1 rata-rata 62,35; dan 3) Nilai pada Siklus 2 rata-rata 81,18 Peningkatan prestasi belajar siswa dari Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 sebagai berikut: dari pra siklus ke siklus 1 naik 8,82 % dan dari siklus 1 ke siklus 2 naik sebesar 18,83 % secara signifikan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Skor Pra Siklus Siklus I Siklus II

SARAN

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang merupakan saran peneliti kepada para pembaca umumnya, serta pihak- pihak yang berkepantingan, yaitu:

1. Metode STAD dapat diterapkan pada kelas yang mempunyai karakteristik seperti kelas yang dijadikan subjek penelitian ini.

2. Hendaknya pembelajaran dengan Metode STAD ini dicoba untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan Statistik. Bandung: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Bahri, Syaiful. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kosasih, R. Angkowo. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.

Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka.

Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dikjen Dikti Depdikbud. Sadiman, Arief S. dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: RaSAIL.

Sudjana, Nana dan Ibrohim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU