• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR REPRODUKSI PADA TUMBUHAN DAN HEWAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP

INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS IX E SMPN 1 TANJUNG REDEB

Nanik Wirdajati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan upaya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif Group Investigation. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep reproduksi pada tumbuhan dengan metode pembelajaran Kooperatif Group Investigation, Peningkatan aktifitas sikap siswa dalam KBM pada konsep reproduksi pada tumbuhan dengan metode pembelajaran Kooperatif Group Investigation, dan Memperbanyak pemunculan keterampilan kooperatif siswa dalam KBM pada konsep reproduksi pada tumbuhan dengan metode pembelajaran Kooperatif Group Investigation. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, unjuk kerja dan tes tertulis. Kondisi awal kompetensi siswa diambil dari hasil perolehan data dari proses pembelajara KD sebelumnya serta hasil perolehan pada waktu kls VIII, dimana dari 32 siswa yang memperoleh hasil sekitar 70% tuntas kkm karena remidi. Berdasarkan data tersebut penulis ingin menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan tehnik kolaborasi antara sesama teman dimana pengumpulan hasil penelitian selama proses pembelajaran berlangsung akan dijadikan sebagai sumber data penelitian.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif, GI

PENDAHULUAN

Ditinjau dari isi dan pendekatan kurikulum pendidikan sekolah tingkat dasar dan menengah dititik beratkan pada aktivitas peserta didik sehingga pemahaman dan pengetahuan peserta didik menjadi lebih baik. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Pembelajaran di sekolah dilakukan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran aktif megembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Permendikbud no.103 tahun 2014).

Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi

yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru siswa maupun siswa dengan siswa.

Dalam proses pembelajaran penulis sering mengalami kesulitan dalam penerapan konsep tentang materi system reproduksi pada tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan materi reproduksi pada tumbuhan tidak bisa diamati secara langsung terutama reproduksi pada tumbuhan tingkat rendah. Dari data hasil penilaian pada tahun sebelumnya untuk materi reproduksi pada tumbuhan dari 32 orang siswa 30% siswa yang bisa menuntaskan hasil belajarnya tanpa remidi sedangkan 70% siswa harus diremidi dulu baru bisa menuntaskan nilainya. Sedangkan ditinjau dari kemampuan ketrampilan dan sikap 60% siswa belum termotivasi untuk aktif pada penguasaan kemampuan materi reproduksi pada tumbuhan tersebut, sedangkan yang 40% sudah bisa aktif.

Berkaitan dengan hal tersebut, guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian misi pendidikan dituntut untuk lebih professional, inovatif dan prespektif dalam melaksanakan tugas pembelajarannya. Guru hendaknya mampu mengatasi masalah belajar siswa secara terus menerus melalui pendekatan, metode dan tehnik atau strategi pembelajaran yang menarik sehingga mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. Salah satu pendekatan pembelajaran untuk mengembangkan potensi siswa adalah model pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI).

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mencoba mengaplikasikan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) yaitu satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok secara heterogen untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik peserta didik dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi (Eggen & Kauchak, 1996:305).

Tahapan Pembelajaran Kooperatif dengan Group Investigation (GI)

1. Tahap I: Mengidentifikasi topik dan membagi peserta didik ke dalam kelompok. Kegiatan Pembelajaran: Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitalis.

2. Tahap II: Merencanakan Tugas. Kegiatan Pembelajaran: Ketua kelompok akan membagi sub topic kepada seluruh anggota, membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

3. Tahap III: Membuat Penyelidikan. Kegiatan Pembelajaran: Peserta didik mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru untuk mencari solusi masalah dalam kelompok.

4. Tahap IV: Mempersiapkan tugas akhir. Kegiatan Pembelajaran: Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.

5. Tahap V: Mempresentasikan tugas akhir. Kegiatan Pembelajaran Peserta didik mempresetasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

6. Tahap VI: Evaluasi. Kegiatan Pembelajaran: Soal ulangan mencakup seluruh topiK yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

METODE PENELITIAN Setting Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMPN 1 Tanjung Redeb yang merupakan tempat tugas bagi penulis.

Tabel 1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas:

No Kegiatan Bulan

Juli Agustus September 1

2

3

Persiapan Penelitian a. Penyusunan proposal b. Persiapan alat dan bahan Pelaksanaan Penelitian a. Siklus 1 b. Siklus 2 Analisis Data √ √ √ √ √ √ 4 Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan

Kelas

Dilaksanakan pada bulan September s.d Desember 2018 Subjek Penelitian

Pemilihan kelas IX-E sebagai kelas tempat penelitian karena di kelas tersebut kondisi siswa-siswinya kurang aktif dan nilai rata-rata kelasnya berdasarkan data nilai pada waktu di kelas VIII termasuk rendah dibanding rata-rata kelas yang lain/ kelas paralelnya. Jumlah siswa 32 anak, dengan jumlah laki-laki 12 anak dan perempuan 20 anak, dengan kemampuan akademis yang heterogen, demikian juga dengan strata ekonomi yang berbeda-beda juga.

Pelaksanaan Penelitian A. SIKLUS I B. C. D. SIKLUS II E. F. G. H.

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus :Pelaksanaan tiap siklus mengikuti alur sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan (planning), meliputi pemilihan materi pemelajaran penyusunan perangkat pembelajaran dan persiapan lainnya.

2. Tahap pelaksanaan (acting), meliputi penyajian pembelajaran dalam kelas dengan metode pesiswa dan mbelajaran Group Investigation.

3. Tahap pengamatan (observasi), dilaksanakan bersama setelah proses pembelajaran, meliputi aktivitas guru dan siswa, pengelolaan pembelajaran dan hasil belajar.

4. Tahap evaluasi (refleksi), kegiatan pada tahap ini meliputi analisis hasil dari rencana perbaikan siklus berikutnya.

Pada tahap observasi, pengamatan terhadap aktivitas siswa dan ketrampilan kooperatif siswa dilakukan dengan bantuan teman guru IPA yang lain sebagai kolaborator yaitu Putriyanti Syahriani. Kolaborator membantu peneliti dalam hal observasi dan refleksi selama dalam pelaksanaan penelitian.

Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi. Tahap observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pengajaran guru di dalam kelas, sehinggga bisa dilihat di dalam pelaksanaan

Permasalahan Perencanaan Tindakan - I Refleksi - I Perencanaan Tindakan - II Refleksi - II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Pengamatan/ Pengumpulan Data - II Pelaksanaan Tindakan - II Pengamatan/ Pengumpulan Data - I Pelaksanaan Tindakan - I Permasalahan baru, hasil refleksi Bila permasalahan belum terselesaikan

pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan . observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode GI (Group Investigation).

2. Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunaka untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Ari Kunto,2006:160). Data yang dikumpulkan yaitu data prestasi belajar siswa dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA apabila siswa telah mencapai nilai sama dengan atau lebih besar 75 sesuai dengan KTSP.

3. Unjuk Kerja.

Instrumen Penelitian

1. Lembar observasi/Lembar pengamatan

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data dan mencatat segala kejadian selama proses pembelajaran IPA berlangsung. Adapun lembar pengamaTan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Partisipasi Guru Komponen yang

Dinilai Sub Komponen yang Dinilai Aktivitas partisipasi

guru menggunakan metode GI (Group Investigation) dalam pembelajaran

1. Membantu Investigasi kelompok membantu peserta didik untuk menginvestigasi terhadap suatu topic secara sistematik dan analitik, hal ini berakibat pada pengembangan ketrampilan penemuan dan membantu untuk mencapai tujuan.

2. Pemahaman yang mendalam terhadap topic yang diberikan.

3. Dalam investigasi kelompok peserta didik belajar cara bekerja secara kooperatif dalam memecahkan masalah, belajar untuk bekerja sama merupakan ketrampilan hidup (life skill) yang berharga dalam hidup bermasyarakat. Akivitas partisipasi siswa saat pembelajaran dengan menggunakan metode GI (Group Investigation)

1. Mengidentifikasi topic bersama guru.

2. Merencanakan tugas atau investigasi yang akan dipelajari.

3. Melaksanakan investigasi. 4. Menyiapkan laporan akhir 5. Mempresentasikan laporan akhir 6. Evaluasi.

2. Soal Tes (Evaluasi Hasil Belajar) Tehnik Analisis Data

Kondisi awal kompetensi siswa diambil dari hasil perolehan data dari proses pembelajara KD sebelumnya serta hasil perolehan pada waktu kls VIII, dimana dari 32 siswa yang memperoleh hasil sekitar 70% tuntas kkm karena remidi. Berdasarkan data tersebut penulis ingin menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan tehnik kolaborasi antara sesama teman dimana

pengumpulan hasil penelitian selama proses pembelajaran berlangsung akan dijadikan sebagai sumber data penelitian.

Data yang akan diambil meliputi hasil observasi tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran, kerjasama dengan siswa lain, hasil unjuk kerja, serta hasil tes tertulis juga tentang aktifitas guru dalam proses pembelajaran. Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam kompetensi sikap, ketrampilan serta pengetahuan.

Pengecekan Keabsahan Data

Untuk melihat keakurata data yang diperoleh peneliti dibantu oleh teman sejawat yang berperan sebagai observer pada saat proses pembelajaran berlangsung.