• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Hasil Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawati di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Wonosobo, Jawa Tengah. Yang sudah menikah, memiliki minimal satu anak, masa kerja minimal dua tahun dan berusia 25 tahun – 45 tahun.

Tabel 8

Deskripsi Subjek Penelitian

No. Faktor Kategori n Total

1. Jumlah anak a. 1 b. 2 c. 3 16 15 9 40 2. Masa kerja a. 2 – 7 tahun

b. 8 – 13 tahun c. 14 – 19 tahun 12 9 19 40 3. Usia a. 26 – 30 tahun b. 31 – 35 tahun c. 36 – 40 tahun d. 41 – 45 tahun 13 8 9 10 40

2. Deskripsi Statistik

Data penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 8 berikut: Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian Variabel

Skor Hipotetik Skor Empirik

X max X min Mean SD X max X min Mean SD Konflik Peran Ganda 40 10 25 5 35 20 26,30 3,391 Perilaku Agresif 132 33 82,5 16,5 94 47 69,78 9,864 Berdasarkan deskripsi statistik penelitian di atas dapat diketahui tinggi rendahnya konflik peran ganda dan perilaku agresif subjek melalui pengkategorian skor total yang diperoleh oleh masing-masing subjek pada kedua skala. Tujuan pengkategorian ini adalah untuk menempatkan subjek dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur, sehingga dapat diketahui kontinum jejang dari tingkat rendah hingga ke tingkat tinggi.

Terdapat lima kategorisasi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk menentukan batasan kategori akan digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 10

Rumus Norma Kategorisasi

No. Kategori Rumus Norma

1. Sangat Rendah x < (µ - 1,8σ)

2. Rendah (µ - 1,8σ) ≤ x ≤ (µ - 0,6σ)

3. Sedang (µ - 0,6σ) ≤ x ≤ (µ + 0,6σ)

4. Tinggi (µ + 0,6σ) < x ≤ (µ + 1,8σ) 5. Sangat Tinggi x > (µ + 1,8σ) Ket: µ : Mean Hipotetik

a. Konflik Peran Ganda

Kategorisasi variabel Konflik Peran Ganda ditentukan berdasarkan skor total subjek pada Skala Konflik Peran Ganda. Skala tersebut terdiri dari 12 aitem dengan skor minimal 1 dan skor maksimal 4. Rentang skor minimum dan maksimum skala tersebut adalah 10x1 sampai dengan 10x4, yaitu 10 – 40. Standar deviasinya adalah 5,5 sedangkan mean-nya adalah 27,5. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan kategorisasi untuk variabel konflik peran ganda sebagai berikut:

Tabel 11

Kriteria Kategorisasi Skala Konflik Peran Ganda

Kategori Rumus Norma Jumlah Persentase Sangat Rendah x ≤ 16 0 0 % Rendah 16 ≤ x ≤ 22 6 15 % Sedang 22 ≤ x ≤ 28 26 65 % Tinggi 28 < x ≤ 34 7 17,5 % Sangat Tinggi X > 34 1 2,5 % 40 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi diatas, dapat dilihat bahwa tidak terdapat subjek dengan konflik peran ganda yang sangat rendah dan sangat tinggi. Sebagian besar jumlah subjek (65%) memiliki tingkat konflik peran ganda pada kategori sedang sementara sisanya (15%) berada pada kategori rendah, sisanya (17,5%) berada pada kategori tinggi dan (2,5%) pada kategori sangat tinggi. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik peran ganda subjek berada pada kategori sedang, karena jumlah subjek yang berada pada rentang skor 22 – 28 lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah subjek pada rentang skor lain.

b. Perilaku Agresif

Kategorisasi variabel perilaku agresif juga dapat diperoleh melalui cara yang sama. Skala kecenderungan perilaku agresif terdiri dari 33 aitem, dengan skor

minimal 1 dan skor maksimal 4. Rentang skor minimum dan maksimumnya antara 33x1 sampai dengan 33x4, yaitu 33 – 132. Standar deviasinya adalah 16,5, sedangkan mean-nya adalah 82,5. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan kategorisasi untuk variabel perilaku agresif sebagai berikut:

Tabel 12

Kriteria Kategorisasi Skala Perilaku Agresif

Kategori Rumus Norma Jumlah Persentase

Sangat Rendah x ≤ 52,8 2 5 % Rendah 52,8 ≤ x ≤ 72,6 18 45 % Sedang 72,6 ≤ x ≤ 92,4 19 47,5 % Tinggi 92,4 < x ≤ 112,2 1 2,5 % Sangat Tinggi x > 112,2 0 0 % 40 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi diatas, dapat diketahui bahwa subjek yang termasuk kategori sangat rendah sebanyak 2 orang (5%), kategori rendah sebanyak 18 orang (45%), kategori sedang sebanyak 19 orang (47,5%), kategori tinggi sebanyak 1 orang (2,5%) dan tidak ada kategori sangat tinggi (0%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif subjek berada pada kategori sedang, karena jumlah subjek yang berada pada rentang skor 72,6 – 92,4 lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah subjek pada rentang skor lain.

3. Uji asumsi

Sebelum melakukan analisis data penelitian dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu berupa uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas sebagai syarat untuk pengetesan nilai korelasi agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari

kebenaran yang seharusnya. Uji asumsi ini dilakukan dengan menggunakan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows 11.5. a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah bentuk sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi skor konflik peran ganda dan perilaku agresif, dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov Smirnov test pada program komputer SPSS for windows 11.5. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data adalah jika p>0,05 maka sebaran dinyatakan normal, namun jika p<0,05 maka sebaran dinyatakan tidak normal. Dari hasil pengolahan data konflik peran ganda diperoleh koefisien K-SZ = 0,726 dengan p = 0,668 (p>0,05) dan data perilaku agresif diperoleh K-SZ = 1,355 dengan p = 0,051 (p>0,05). Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data konflik peran ganda dan perilaku agresif terdistribusi atau tersebar dengan normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel konflik peran ganda dengan perilaku agresif mengikuti garis linier atau tidak, dengan menggunakan program komputer SPSS for windows 11,5. Dari hasil pengolahan data diperoleh F = 20,135 dengan p = 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara konflik peran ganda dengan perilaku agresif bersifat linier atau mengikuti garis lurus.

4. Uji Hipotesis

Uji normalitas dan uji linearitas sebelumnya menunjukkan bahwa data penelitian memenuhi syarat normalitas yaitu skor kedua variabel berdistribusi normal dan memiliki korelasi linear. Dengan terpenuhinya syarat tersebut, maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson one-tiled. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara konflik peran ganda dengan perilaku agresif. Pengujian terhadap hipotesis tersebut menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson one-tiled pada program komputer SPSS for windows 11,5.

Dari hasil pengolahan data konflik peran ganda dengan perilaku agresif diperoleh koefisien korelasi r = 0,589 dan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara konflik peran ganda dan perilaku agresif. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R squared) variabel konflik peran ganda dengan perilaku agresif sebesar 0,346. Dengan demikian sumbangan efektif konflik peran terhadap perilaku agresif sebesar 34,6% sedangkan 65,4% sumbangan lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

Dokumen terkait