• Tidak ada hasil yang ditemukan

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah, artinya program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Penyaluran dana adalah proses penyaluran dari rekening kolektif BLM yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di desa Tarengge. Mekanisme penyaluran dana sebagai berikut :

1. Pembuatan surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB) antara UPK dengan TPK

2. TPK menyiapkan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan dilampiri dengan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan (gambar desain, RAB, dan lampirannya)

3. Untuk penyaluran berikutnya dilengkapi dengan Laporan Penggunaan Dana (LPD) sebelumnya dan dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah 4. Alur Penyaluran Dana PNPM dari Rekening Kolektif ke Desa

5. Dana Operasional UPK dan Pelaksana di Desa Kebutuhan biaya operasional kegiatan TPK/desa dan UPK bertumpu pada swadaya masyarakat. Namun untuk menumbuhkan keswadayaan tersebut diberikan bantuan stimulan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. Dana operasional

UPK sebesar maksimal dua persen (2%) dari dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan di Kecamatan tersebut. Dana operasional TPK/ desa maksimal tiga persen (3%) dari dana PNPM Mandiri Perdesaan yang dialokasikan sesuai hasil Musyawarah Antar Desa Penetapan Kegiatan menurut Surat Penetapan Camat (SPC) untuk desa yang bersangkutan.

Sumber dan Ketentuan Alokasi Dana BLM PNPM Mandiri di desa Tarengge Sumber dana berasal dari :

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) c. Swadaya masyarakat

d. Partisipasi dunia usaha

Mekanisme pencairan dana BLM dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Kas Daerah ke rekening kolektif bantuan PNPM (BPNPM) yang dikelola oleh UPK diatur sebagai berikut:

1. Pencairan dana yang berasal dari pemerintah pusat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Depkeu, 2. Pencairan dana yang berasal dari Pemerintah Daerah, dilakukan melalui

mekanisme APBD sesuai aturan yang berlaku di daerah

3. Pengajuan pencairan dana BLM ke KPPN diatur dalam peraturan Dirjen PMD, Depdagri

4. Penerbitan SPP harus dilampiri dengan berita acara hasil pemeriksaan terhadap kesiapan lapangan yang dilakukan fasilitator kecamatan.

5. Dana yang berasal dari APBD harus dicairkan terlebih dahulu ke masyarakat, selanjutnya diikuti dengan pencairan dana yang berasal dari APBN

6. Besaran dana BLM dari APBD yang dicairkan ke masyarakat harus utuh tidak termasuk pajak, retribusi atau biaya lainnya.

1. Pemanfaatan PNPM Mandiri Di Desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur

PNPM Mandiri Perdesaan membantu meningkatkan infrastruktur perdesaan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Penentuan infrastruktur yang akan dibangun murni merupakan aspirasi masyarakat desa sendiri, bukan keinginan pimpinan daerah, pimpinan ormas, pimpinan LSM atau pimpinan lainnya. Semuanya hasil musyarawah bersama, atau dengan kata lain semua usulan masyarakat dimusyawarahkan untuk kemudian dibangun secara bersama-sama. Dalam konteks ini, PNPM Mandiri telah mengajarkan masyarakat desa berdemokrasi secara sehat dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Semua warga masyarakat mememiliki kedudukan dan posisi yang sama atau sederajat, sama memiliki hak untuk bersuara.

Seperti hal terjadi Desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur turut merasakan manfaat program PNPM Perdesaan. Berbagai infrastruktur desa dibangun untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) untuk PNPM mulai awal program Pemerintah melalui PNPM Mandiri menyalurkan dana dengan “mandat

penuh” untuk didayagunakan oleh masyarakat sehingga memberikan manfaat yang maksimal. Selain penyaluran dana, pemerintah juga memberikan pendampingan dan fasilitasi baik dari sisi teknis pembangunan, pembuatan RAB serta pengelolaan dan lapora keuangannya.

Hadirnya program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan di desa tarengge maka pembangunan berkembang di setiap dusun yang ada di desa tarengge, dilihat dari dulu banyak masyarakat desa tarengge tidak pernah merasakan pembangunan langsung seperti, penimbunan jalan, renase, posyandu, dan adapun kegiatan di bidang ekonomi masyarakat yaitu simpan pinjam perempuan (SPP) tapi dengan hadirnya program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan maka bentuk pembangunan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat pada umumnya di desa tarengge. Adapun struktur program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM MP) di desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Berikut hasil program pembanguanan yang dilakukan oleh pedesaan (PNPM MP) di desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Tabel IV.1.

Pembangunan PNPM Mandiri

Ditiap Dusun Di Desa Tarengge tahun 2015

NO NAMA DUSUN Bangunan

1 Dusun Madani Posyandu, Renase

2 Dusun Lawani Penimbunan Jalan

3 Dusun Tarengge Renase

4 Dusun Segitiga Emas Renase, Posyandu sumber: Kantor Desa Tarengge 2015

berdasarkan tabel di atas dapat ditarik keimpulan bahwa Berbagai pembangunan infrastruktur oleh PNPM Mandiri telah mengubah wajah desa yang sebelumnya dimana infrastruktur yang belum memadai seperti bangunan posyandu yang dulunya dilaksanakan dirumah kepala dusun dan sekarang telah dibanguan tempat khusus untuk melaksanakan kegiatan posyandu, pembangunan renase disetiap dusun sudah berjalan baik tidak lagi banjir klw musim hujan dan sekarang renase mampu menampuh air hujan, kemudian penimbunan jalan yang dilakukan oleh PNPM mandiri supaya warga bisa mengunakan kendaraannya dan tidak jalan kaki lagi.

2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP)

Program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM MP) di desa tarengge dimulai 2007, program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan telah berkipra selama 8(delapan) tahun di desa tarengge, banyak pihak yang mendukung serta memberikan apresiasi serta harapan yang besar

dengan hadirnya program nasioanal pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat serta mengedepankan pembangunan yang dinilia bisa bersentuhan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan mendasar oleh masyarakat di desa tarengge.

Mengingat tujuan umum PNPM Mandiri Pedesaan adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Dan proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-8 tahun, maka PNPM Mandiri Pedesaan akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan dengan target waktu pencapaina tujuan pembangunan Milenium atau millennium Development Goals (MDGS). Pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan yang berdasarkan pada indicator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target tersebut. Oleh karena itu program PNPM Mandiri Pedesaan diharapkan mampu memberdayakan masyarakat yang mana tidak terlepas dari keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Hadirnya program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan di desa tarengge maka pembangunan berkembang di setiap dusun yang ada di desa tarengge, dilihat dari dulu banyak masyarakat desa tarengge tidak pernah merasakan pembangunan langsung seperti, penimbunan jalan, renase, posyandu, dan adapun kegiatan di bidang ekonomi masyarakat yaitu simpan

pinjam perempuan (SPP) tapi dengan hadirnya program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan maka bentuk pembangunan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat pada umumnya di desa tarengge. Adapun struktur program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM MP) di desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Gambar IV.2

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM MP) DESA TARENGGE

KECAMATAN WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR

PENANGGUNG

Dokumen terkait