• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPMN BAKRI.S

B. Transparansi Pemanfaatan Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) Di Desa Tarengge

2. Keterlibatan masyarakat

Program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan sebelum pelaksanaan kegiatan apa yang akan diprogramakan di setiap desa, maka pengelolah PNPM MP ditingkat Desa sebelumnya akan mengadakan terlebih dahulu perencanaan,seperti musyawarah desa sosialisasi (Musdes) yang diselenggarakan di desa. Kemudian musyawarah dusun (Musdus), dan musyawarah desa penetapan usulan, dan perencanaan seperti inilah perlu adanya keterlibatan masyarakat.

Partisipasi merupakan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan pembanguna yang telah di programkan oleh pemerintah khususnya di desa tarengge kecamatan wotu kabupaten luwu timur. Partisispasi masyarakat di dalam memberikan tanggapan dan informasi tentang PNPM Mandiri Pedesaan adalah kemauan dari seluruh masyarakat yang mau mengetahui tentang pentingnya atau manfaat dari program yang telah dibuat oleh pemerintah antara lain informasi pembuatan renase, penimbunan jalan dan posyandu tentang pemeliharaan pembangunan dan sebagainya.

Sebagaimna yang dikutip dari hasil wawancara oleh Fasilitator PNPM mandiri yang menyatakan bahwa,

“setiap program pembangunan mulai dari perencanaan sampai keimplementasikan program tersebut masyarakat selalu dilibatkan untuk menghindari kesalah pahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangaan dalam pembangunan yang di lakukan oleh pihak kami “.(wawancara oleh BR 29 juli 2015)

Dari hasil wawacara oleh pihak Fasilitator PNPM mandiri dapat disimpulkan bahwa masyarakat selalu diikut sertakan dalam setiap program pembangunan yang dilakukan oleh pihak Fasilitator untuk tidak menimbulkan kecurigaan oleh masyarakat, oleh sebab itu pihak PNPM selalu mengundang masyarakat musyawarah, baik musywarah dusun maupun musyawarah desa supaya keputusan yang dilahirkan menjadi keputusan bersama baik PNPM Mandiri dan masyarakat pada umumnya dan menghindari dari kesalah pahaman antara masyarakat dan para pengelolah PNPM MP.

Kemudian di perjelas yang oleh wawacara tokoh masyarakat terkait masalah partisipasi yang menyatakan bahwa,

“Program pembangunan yang dilakukan oleh Fasilitator PNPM Mandiri kami selalu diundang untuk ikut berpartisipasi mulai dari perencanaan sampai keimplementasinya kami selalu diikut sertakan supaya program pembangunan tersebut berjalan dengan baik, dan kami sangat merespon apa yang dilakukan pihak PNPM MP serta kami siap membantu program pembangunan yang dilaksanakan oleh PNPM MP didesa kami ”.(wawancara oleh IM 29 juli 2015)

Berdasarkan wawancara di atas disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam memberi pendapat, tanggapan, dan informasi sudah terealisasi dengan baik karena masyarakat mengetahui semua program PNPM mulai ketika program itu dirumuskan, direncanakan, hingga di implementasikan. Pelaksanaan pembangunan oleh PNPM sangat membantu karena memudah kami dalam urusan didesa seperti masalah jalanan yang dulunya jalanan itu hanya tanah atas kerja sama PNPM mandiri sekarang kita menikamati jalan beton yang memudahkan kami dalam hal transportasi. Lain halnya dengan pernyataan masyarakat di atas ada juga tokoh masyarakat lainnya yang menyatakan bahwa,

“dalam program pembangunan yang dilakukan oleh Fasilitator kami tidak pernah diundang mulai dari rapat perencanaan pembangunan sampai pembangunan kami selalu dimasa bodohkan oleh pihak Fasilitator, jadi kami hanya diam dengan apa yang dilakukan pihak Fasilitator PNPM MP”(wawancara oleh SM 29 juli 2015)

Dari hasil wawacara oleh tokoh masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua masyarakat selalu diikut sertakan dalam setiap program pembangunan yang dilakukan oleh pihak Fasilitator, bukti masih ada masyarakat yang terasingkan karena dia tidak pernah diikut serta dalam setiap program pembangunan baik mulai dalam perencanaan sampai kepalikasikannya dia tidak pernah diikutkan.

Tarengge dalam Partisipasi dalam memberikan pendapat,tanggapan, dan informasi masih belum baik karena setiap pembangunan tidak semua masyarakat diikut sertakan dalam pembangunan oleh pihak Farsilitator sehingga sebagian masyarakat selalu bertanya-tanya kenapa piahak PNPM MP tidak pernah mengikut sertakan dirinya oleh sebab itu perlu keterbukaan PNPM MP dalam setiap pembangunan yang dilakukan selalu mengikut serta seluruh elemen masyarakat agar tidak menimbulkan hal tidak diinginka.

b. Partisipasi dalam perencanaan anggaran PNPM

Partisispasi masyarakat pada kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan juga dapat dilihat dalam perencanaan anggaran PNPM MP program yang akan dibuat di masing-masing desa. Adapun usulan yang disampaiakan oleh masyarakat atas dasar kebutuhan yang sifatnya mendesak untuk dilaksanakan.Masyarakat diberikan kesempatan dalam membuat perencanaan anggaran PNPM atau disebut dengan penggalian gagasan ditingkat desa kemudian menyampaikan usulannya ditingkat dusun dan kecamatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh PNPM Mandiri Pedesaan.

Sebagaimna yang dikutip dari hasil wawancara oleh Fasilitator PNPM mandiri yang menyatakan bahwa,

“kalau mengenai keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam setiap program-program PNPM MP di desa tarengge kecamatan wotu kabupaten luwu timur saya rasa memang sangat penting karena kita membangun atas usulan-usulan masyarakat dan sesuai dengan perencanaan anggran setiap musyawarah yang dilaksanakan”.(wawancara oleh BR 29 juli 2015)

Berdasarkan apa disampaikan oleh pihak Fasilitator PNPM mandiri di atas maka dapat disimpulkan bahwa pihak Fasilitator PNPM selalu melibatkan atau

mengajak masyarakat dalam berpartisipasi dalam setiap unsulan program pembangunan agar masyarakat dapat merasakan keterlibatannya langsung dalam pembangunan di desa mereka dan masyarakat juga dapat mengetahui bagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat di desa, jdi setiap pembangunan yang dilaksanakan biasanya lahir dibuah pikiran masyarakat.

Senada yang disampaikan oleh Tim Pengelolah Kegiatan (TKP) yang menyatakan bahwa,

“Berbicara masalah keterlibatan masyarakat dalam pemberi sumbasi pikiran ini tidak asing lagi bagi kami. Karena semua program-program yang dilaksanakan di desa tarengge adalah hasil dari usulan-usulan masyarkat, ini menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam setiap program selalu dilibatkan”.(wawancara oleh MR 29 juli 2015)

Berdasarkan wawancara di atas disimpulkan bahwa partisipasi dalam perencanaan anggaran sudah sesuai dengan keinginan masyarakat karena pembangunan atau pelaksana program tersebut ini berdasarkan usulan-usulan atau ide-ide dari masyarakat satu dengan yang lainnya pasti mempunyai perbedaan sehingga dalam musyawarah dapat ditarik suatu keputusan yang sesuai keinginan semua masyarakat tampa memihak kepada siapapun.

Melihat dari hasil wawancara diatas yang disampaikan oleh Fasilitator PNPM MP dan ketua TPK sebagai pengelolah anggaran program nasional pemberdayaan masyarkat mandiri pedesaan di Desa Tarengge menunjukkan bahwa adanya keterlibatan masyarakat.

Berikut pernyataan yang disampaikan oleh tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa,

“Iya kalau masalah keterlibatan kami dengan perencanaan musyawarah baik di Desa maupun di Kecamatan, kami sedikit kecewa. Karena yang kami hadiri hanya musyawarah permintaan usulan, sedangkan rapat penetapan usulan tak satupun dari pihak dari masyarakat di undang, padahal menurut kami musyawarah penetapan usulan itu sangat penting bagi kami, karena disitu juga dibahas besaran dana atau anggaran yang dikelola disetiap Desa” (Wawancara Oleh SM 29 juli 2015)

Melihat dari wawancara di atas, menunjukan bahwa keterlibatan masyarakat tidak sepenuhnya dilibatkan dalam perencanaan seperti musyawarah penetapan usulan sehingga disitu masyarakat merasa kecewa dari pihak PNPM MP karena dalam musyawarah yang sebelumnya masyarakata selaluh dilibatkan kenapa pada saat penetapan usulan masyarakat sudah tidak dilibatkan lagi padahal masyarakat juga memiliki peran serta dalam program ini, dan menurut masyarakat musyawarah ini sangat penting untuk dihadiri, karena dalam musyawarah itulah akan ditetapkan usulan dan pembahasan dana atau anggaran secara terperinci yang dikelola disetiap Desa, serta penentuan jadwal kegiatan. Kemudian dipertegas oleh tokoh masyarakat lainnya berikut hasil wawacara ;

“Mengenai keterlibatan kami tentang perencanaan ini, kami biasa diundang untuk menghadiri musyawarah terkadang juga tidak, kalau musyawarah untuk memberi usulan kami selalu diundang tapi disaat musyawarah antar Desa penetapan usulan kami tidak pernah diundang kami sangat kecewa munkin kami dianggap sebagai pengacau mungkin”(Wawancara oleh HZ 29 juli 2015)

Berdasarkan wawancara di atas disimpulkan bahwa keterlibatan masyarakat tidak terlaksana dengan baik dikarenakan ketika musyawarah antar desa masyarakat sudah tidak dilibatkan seperti musyawarah sebelumnya di musdes yang tentang perencanaan tetapi penetapan usulan sudah tidak dilibatakan lagi sehingga masyarakat kecewa akan sikap oleh pihak dari PNPM MP yang

tidak melibatkan masyarakat dalam penetapan usulan. Masyarakat disini beranggapan kalau masyarakat hanya dapat menghalangi jalannya rapat penetapan usulan apabilah nantinya pada saat pembahasan mengenai jumlah dana atau anggaran yang masuk itu tidak sesuai dari program kerja yang dilihat oleh masyarakat disitu akan menimbulkan konflik antara masyarakat dan pihak PNPM MP dimana masyarakat tidak merasa puas dari kerja PNPM MP dengan dana yang di alokasikan di pembangunan tersebut.

Beberapa informan yang diwawancarai berbeda, memang PNPM MP desa Tarengge dalam Partisipasi dalam memberikan pendapat dan usulan program pembangunan masih belum baik karena setiap rapat pemberi usulan kami selalu diundang akan tetapi pada saat rapa penetapan masyarakat tidak pernah diikut serta lagi inilah yang terjadi desa tarengge terkait masalah keterlibat sepenuhnya oleh pihak masyarakat.

c. Partisipasi dalam pelaksanaan oprasional pembangunan

Partisispasi masyarakat dalam pelaksanaan oprasional pembangunan merupakan keikutsertaan dari semua masyarakat dalam membantu berjalannya pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan yang ditunjukkan ikut bekerja maupun memberikan swadaya dalam program yang telah dibuat oleh pemerintah demi kemajuan pembangunan diwilayah desa Tarengge kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur.

Keberhasilan suatu pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah adalah terwujudnya semua program-program yang telah direncanakan dengan partisipasi

secaralangsung oleh masyarakat baik itu di dalam pelaksanaan kerja, maupun memberikan bantuan tenaga, pikiran maupun materi yang bertujuan untuk mensukseskan pembangunan yang telah diupayakan agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah.

Berikut ini adalah penyampaian oleh Tim pengelolah Kegiatan (TPK) yang menyatakan bahwa,

”Pelaksanaan oprasional pembangunan seperti pembuatan renase, posyandu, dan penimbunan jalan masyarakat ikut terlibat dalam membantu para pekerja baik dalam mengambil pasir maupun dalam membantu mengangkat batu”.(wawancara oleh MR 29 juli 2015)

Berdasarkan wawancara di atas disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat sangat tinggi dalam pelaksanaan oprasional pembangunan sangat terlaksana dengan baik karena masyarakat banyak yang turun membantu dalam proses pembangunan walauapun hanya membantu secara suka rela tampa mereka diberikan upah dari kerja mereka, pekerjaan berbagai macam bangunan dapat juga dilakukan oleh masyarakat secara langsung dan secara gotong royong.

Berikut juga penyampaian oleh tokoh masyarakat yang menyatakan bahawa,

“kalau berbicara masalah pelaksanaan program PNPM MP di desa kami itu sangat bermanfaat bagi kami disamping mendapat manfaat dari segi pembangunan seperti pembuatan renase, posyandu, dan penimbunan jalan, juga kami mendapat lowongan kerja seperti mengambil pasir dan batu. Yang dibayar oleh PNPM MP senilai Rp 250.000 per kubik”.(wawancara oleh SM 29 juli 2015)

Melihat dari wawancara di atas, menunjukkan bahwa masyarakat terlibat atau berpartisispasi dalam pelaksanaan oprasional pembangunan secara langsung baik itu dalam pelaksanaan kerja dan dengan adanya program ini masyarakat juga

sangat meberikan repon yang baik karena masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau tidak sama sekali memiliki pekerjaan diberikan peluang untuk kerja sebagai tukan batu dengan upah yang cukup sehingga masyarakat yang sebelumnya memiliki pendapatan yang tidak tentu sekarang bisa tercukupi denagan adanya kerjaan yang diberikan oleh pihak PNPM MP. Dan disni juga masyarakat sudah menikmati manfaat dari pembangunan yang telah dibangun oleh PNPM MP karena masyarakat sudah memiliki jalan yang baik dan mengenai posyandu masyarakat juga sudah menggunakan gedungnya.

Beberapa informan yang diwawancarai berbeda, memang PNPM MP desa Tarengge dalam Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan oprasional pembangunan sangat baik karena seluruh masyarakat selalu membantu pihak PNPM dalam melaksankan pembangunan didesa Tarengge dan masyarakat selalu berbondong-bondong dalam pelaksanaan pembangunan didesanya.

Dokumen terkait