• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

E. Hasil penelitian

1. Deskripsi Variabel Penelitian

Penejelasan tentang perkembangan variable-variabel yang digunakan penelitian yaitu jumlah tenaga kerja dan modal sebagai variabel indenpenden dan produksi keripik pisang koisna sebagai variabel dependen.

a. Variabel Jumlah Tenaga Kerja

Sumber daya manusia (SDM) atau human resources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua dari SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu bahwa kegiatan

36

tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia.

Dengan kata lain, orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja.

Kelompok penduduk dalam usia kerja tersebut dinamakan tenaga kerja atau man power. Secara singkat, tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk dalam usia kerja working age population.

Tabel 4.1

Jumlah Tenaga Kerja Industri keripik pisang koisna Tahun Jumlah Tenaga Kerja

(orang)

Presentasi

2016 20 orang 25%

2017 20 orang 25%

2018 15 0rang 20%

2019 10 orang 18%

2020 8 orang 12%

Total 100%

Sumber : Data diolah, 2021

Pada Tabel 4.1diatas yaituh Jumlah Tenaga Kerja yang ada di Industri Keripik Pisang Koisna di tahun 2016 jumlah tenaga kerja yaitu 20 orang. Pada tahun 2017 jumlah tenaga kerja sebanyak 20 orang dengan tingkat presentasi 25%. Pada tahun 2018 jumlah tenaga kerja mengalami penurunan hingga 20%. Pada tahun 2019 tenaga kerja pada industri keripik pisang koisna mengalami penurunan hingga 18%. Dan pada tahun 2020 jumlah tenaga kerja mengalami penurunan hingga 12% di karenakan Dampak Pandemi Covid-19.

b. Variabel Modal

Modal dalam suatu usaha sangat penting karena sebagai alat produksi suatu barang dan jasa. Modal juga bisa dari berbagai pihak baik berasal dari modal sendiri, maupun dari keluarga. Tanpa modal usaha/bisnis yang sangat minim pun memerlukan modal agar bisa menjalankan suatu usaha/bisnis sebagaimana umumnya dapat berbentuk uang atau dana.

Tabel 4.2

Modal Usaha Industri Keripik Pisang Koisna

Tahun Modal 1x

Produksi

Modal per bulan Modal Pertahun

2016 Rp. 400.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 24.000.000,00 2017 Rp. 400.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 24.000.000,00 2018 Rp. 600.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 36.000.000,00 2019 Rp. 650.000,00 Rp. 2.600.000,00 Rp. 31.200.000,00 2020 Rp. 800.000,00 Rp. 2.400.00,00 Rp. 28.800.000,00 Sumber : Data diolah, 2021

Pada Tabel 4.2 yaitu pengeluaran Modal Terhadap Produksi Industri Keripik Pisang Koisna. Pada tahun 2016 Modal yang dikeluarkan sekali Produksi sebanyak Rp. 400.00 dan selama setahun Modal dikeluarkan sebanyak Rp. 24.000.000. Pada tahun 2017 Modal yang terpakai untuk memproduksi Keripik Pisang Koisna selama sebulan sebanyak 2.000.000 . selanjutnya pada Tahun 2018 Modal untuk produksi Keripik Pisang Koisna meningkat sebanyak 600.000 dan setahun mengeluarkan Modal sebanyak 36.000.000. selanjutnya tahun 2019 modal yang digunakan untuk satu kali memproduksi

38

keripik pisang koisna sebanyak 650.000. dan pada Tahun 2020 Modal yang dikeluarkan semakin tinggi dikarenakan bahan baku yang digunakan mulai mengalami kenaikan, Modal yang dikeluarkan sebanyak 800.000 setiap bulannya hanya melakukan tiga kali produksi keripik pisang koisna dan dalam setahun mengeluarkan Modal sebanyak 28.800.000.

c. Variabel Produksi

Produksi merupakan setiap kegiatan atau usaha yang secara langsung atau tidak langsung dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih berguna untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia.

Berikut ini adalah data jumlah produksi di Industri Keripik Pisang Kooisna di Desa Sindu agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur.

Tabel 4.3

Jumlah Produksi Indutsri Keripik Pisang Koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana kabupaten Luwu Timur

Tahun Jumlah Produk (kg)

Sumber : Data diolah, 2021

Pada tabel 4.3 yaitu Hasil Produksi Keripik Pisang Koisna setiap Bulan dan Tahun. Pada Tahun 2016 jumlah produksi yang dihasilkan sebanyak 2.400 Kilogram. Tahun 2017 hasil Produksinya

sebanyak 200 untuk tiap bulannya. Selanjutnya 2018 hasil yang diperoleh sebanyak 3.600 kilogram selama setahun. Pada tahun 2019 Jumlah Produksi Keripik Pisang Koisna sebanyak 3.000 Kilogram dalam satu tahun. Karena dalam sebulan hanya melakukan empat kali produksi. Selanjutnya, pada Tahun 2020 Produksi Keripik Pisang Koisna Produksi dalam sebulan sebanyak 400 kilogram.

2. Hasil Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis variabel independen yaitu Tenaga Kerja dan Modal yang mempengaruhi variabel dependen yaitu Produksi adalah dengan menggunakan teknik analisis linear berganda dengan bantuan program SPSS (Statistical Product Service Solutions) merupakan salah satu program aplikasi yang paling banyak digunakan untuk analisis statistik dalam ilmu ekonomi dalam membantu menghitung dan menganalisis data.

oleh karena itu peneliti memilih menggunakan SPSS (Statistical Product Service Solutions) versi 22 dalam menguji dan menganalisis data penelitian. Dalam model analisis regresi linear berganda yang menjadi variabel dependen adalah Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur, sedangkan variabel independen adalah Tenaga Kerja dan Modal. Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, maka dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

1) Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu melakukan Uji prasyarat analisis atau yang sering disebut uji asumsi klasik dilakukan untuk

40

memastikan apakah model tersebut tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedasitas. Setiap uji prasyarat yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product Service Solutions) versi 22. Jika semua uji tersebut terpenuhi, maka model analisis layak untuk digunakan.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,2011). Uji Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan bantuan SPSS versi 22 untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dilihat pada basis Asymph. Sig (2-tailed). Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila Asymph. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal, dan sebaliknya jika Asymph.

Sig (2-tailed) kurang dari 5% maka data tidak berdistribusi normal.

Hasil dari pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 5

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.27624217

Most Extreme Differences Absolute .295

Positive .176

Negative -.225

Test Statistic .265

Asymp. Sig. (2-tailed) .219c a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Dari tabel 4.4 menujukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh maka berdistribusi normal nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,219 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Dapat dilihat bahwa pola berdistribusi normal, dikarenakan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Multikolinearitas

Ghozali (2018:107) menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar satu atau semua variabel bebas (independen).

Multikoliniearitas merupakan hubungan linear antara variabel dependen di dalam regresi berganda. Jika terdapat korelasi yang

42

tinggi variabel independen tersebut, maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi terganggu. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dan dijelaskan di dalam model regresi dari Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil dari uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:

Tenaga Kerja (X1) .772 1.295 Terpenuhi

Modal (X2) .772 1.295 Terpenuhi

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.5, dengan hasil perhitungan nilai Tolerance menujukkan bahwa nilai tolerance di atas 0,10 dan hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) di bawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam regresi.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2018:111) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala

autokorelasi dilakukan dengan Uji Runs, Runs Test digunakan dengan tingkat signifikansi 0,05. Runst Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

Apabila nilai signifikansi lebih dari signifikansi 0.05 yang berarti hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random (acak) atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual sedangkan apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Tabel 4.6

Asymp. Sig. (2-tailed) .216 a. Median

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dengan nilai sebesar 0,216 > 0,05 sehingga tidak dapat ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang dipergunakan tersebut (random). Dapat diketahui bahwa koefisien bebas dari gangguan dan gejala autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

44

Uji heterokedasitisas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk memprediksi heterokedasitisas dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedasitisas pada penelitian ini maka gambar 4.3 menjelaskan sebagai berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Dari gambar 4.3 scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik data menyebar dan di bawah angka 0, titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah saja, dan penyebaranya tidak membentuk pola, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian regresi linear berganda ini tidak terdapat heterokedasitisas.

2) Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini terdapat dua variabel bebas, Tenaga Kerja dan Modal serta variabel terikat, yaitu Produksi. Untuk menguji ada tidaknya

pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakuk

an pengujian model regresi dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Dari hasil uji regresi diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 4,782 + 3,139 + 2,217

Koefisien-koefisien pada persamaan regresi linear berganda pada tabel 4.7 dapat dipahami sebagai berikut:

a. Berdasarkan persamaan regresi menujukkan bahwa nilai konstan memiliki arah koefisien regresi positif yaitu sebanyak 4,782 menyatakan bahwa apabila variabel lainnya mengalami peningkatan sebesar 1%

variabel Produksi industri kecil keripik pisang koisna mengalami peningkatan sebesar 4,782%.

46

b. Berdasarkan hasil penelitian dan uji regresi Tenaga Kerja industri kecil keripik pisang koisna bernilai positif sebesar 3,139, yang artinya bahwa setiap kenaikan 1% Tenaga Kerja maka Produksi industri kecil keripik pisang koisna mengalami peningkatan sebesar 3,139%.

c. Berdasarkan hasil penelitian dan uji regresi Modal industri kecil keripik pisang koisna bernilai positif sebesar 2,217, yang artinya bahwa setiap kenaikan sebesar 1% Modal maka Produksi industri kecil keripik pisang koisna mengalami peningkatan sebesar 2,217%.

3) Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi ( )

Menurut Ghozali (2012: 97) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. uji koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi independen, maka dalam bentuk pengukuran ini perlu diketahui melaui adjusted R square sebagai salah satu metode perhitungan untuk mengetahui nilai yang mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen, dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:

1 .816a .666 .571 .62009 a. Predictors: (Constant), Modal , Tenaga Kerja

b. Dependent Variable: Produksi

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Dari tabel 4.8 menjelaskan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,571 yang berarti bahwa variabel independen Tenaga Keja dan Modal mempengaruhi variabel dependen Produksi yaitu sebesar 57,1%, sementara sisanya 42,9%

dipengaruhi dari faktor-faktor lain.

b. Uji Simultan (Uji F)

Menurut (Karlina, 2017) uji signifikan F (simultan) digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji secara simultan untuk mengetahui apakah variabel independen Tenaga Kerja dan Modal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Produksi. dari hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.372 2 2.686 6.986 .021b

Residual 2.692 7 .385

Total 8.064 9

a. Dependent Variable: Produksi

b. Predictors: (Constant), Modal , Tenaga Kerja

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

48

Dari hasil regresi yang ditunjukkan pada tabel 4.9, variabel Tenaga Kerja ( ) dan Modal ( ) berpengaruh terhadap Produksi Keripik Pisang Koisna (Y) secara simultan/bersama-sama menujukkan hasil nilai

sebesar 6.986 dengan signifikan F sebesar 0.021 atau lebih kecil dari 0,05, maka ditolak dan diterima, Sehingga Hasil ini menyatakan bahwa secara simultan semua variabel independen yaitu Tenaga Kerja ( ) dan Modal ( ) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Y) Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji signifikansi t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara individual (Wibowo dan Syaichu, 2013). Uji t merupakan uji secara parsial yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen Tenaga Kerja dan Modal terhadap variabel dependen Nilai Produksi. Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial atau secara individu dalam menerangkan variabel independen. dari hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.782 1.924 3.486 .024

Tenaga Kerja 3.139 .047 .811 2.979 .012

Modal 2.217 .051 .421 2.532 .001

a. Dependent Variable: Produksi

Sumber : Output SPSS 22 data diolah, 2021

Berdasarkan hasil Uji Parsial (Uji t) melalui analisis regresi, diperoleh hasil variabel independen yaitu Tenaga Kerja ( ) dan Modal ( ) terhadap variabel dependen Produksi Keripik Pisang Koisna (Y) secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur.

Berdasarkan nilai signifikansi variabel Jumlah Uang Beredar mempunyai angka signifikan sebesar 0,021 karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,021<0,05). Maka Berdasarkan perbadingan nilai dengan , hasil yang ditunjukkan pada nilai >

(2,979 > 2.353) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Menyatakan bahwa variabel Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. .

2. Pengaruh Modal terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur

50

Berdasarkan nilai signifikansi variabel Modal mempunyai angka signifikan sebesar 0,001 karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05). Maka Berdasarkan perbadingan nilai dengan , hasil yang ditunjukkan pada nilai > (2,532

> 2.353) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Menyatakan bahwa variabel Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabuapten Luwu Timur.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa tahapan pengujian maka interpretasi model secara rinci atau spesifik mengenai hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh Tenaga Kerja (X1) terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna (Y)

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat dijelaskan bahwa Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signfikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam aktivitas produksi yang dijalankan perusahaan ketika jumlah Tenaga Kerja semakin banyak dan produktivitas Tenaga Kerja semakin meningkat maka akan meningkatkan Produksi pada industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Berlian Aminati Suraya Putri (2020) dengan judul Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap Nilai Produksi, yang menujukkan bahwa Tenaga Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Produksi.

b. Pengaruh Modal (X2) terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna (Y)

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat dijelaskan bahwa Modal berpengaruh positif dan signfikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa Menurut Kasari (2017) Modal merupakan aspek paling utama dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa modal, usaha tidak akan dapat berjalan walupun aspek lain telah terpenuhi. Kecilnya suatu modal berpengaruh terhadap produksi suatu usaha dan semakin besarnya modal yang dimilki, maka semakin besar pula nilai produksi yang dihasilkan. Karena modal kerja yang dimiliki mempengaruhi secara lansung aktvitas produksi dan akan menghambat operasional perusahaan. Maka ketika semakin besar Modal yang digunakan maka akan meningkatkan Produksi pada industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Berlian Aminati Suraya Putri (2020) dengan judul “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap Nilai Produksi, yang

52

menujukkan bahwa Modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Nilai Produksi”.

52 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian, hasil analisis data dan pembahasan pengaruh Tenaga Kerja dan Modal terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut

1. Secara parsial Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Berdasarkan pada persamaan regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien regresi Tenaga Kerja (X1) sebesar 3,139 Koefisien tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan Tenaga Kerja sebesar 1 persen maka akan meningkatkan Produksi industri kecil keripik pisang koisna sebsar 3,139%. Dibuktikan dari hasil uji parsial (Uji-t) nilai signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi (0.012 < 0,05). maka Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Selain itu dapat dilihat dari perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung 2.979 > dari t-tabel 2.353).

2. Secara parsial Modal berpengaruh signifikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Berdasarkan pada persamaan

54

regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien regresi Modal (X2) sebesar 2,217. Koefisien tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan Modal sebesar 1 persen maka akan meningkatkan Produksi industri kecil keripik pisang koisna sebesar 2,217%.

Dibuktikan dari hasil uji parsial (Uji-t) nilai signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi (0.001 < 0,05) maka Modal berpengaruh signifikan terhadap Produksi industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Selain itu dapat dilihat dari perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung 2.532 >

dari t-tabel 2.353).

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan agar pengembangan usaha industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur dapat terus dikembangkan kedepannya dengan mengetahui bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan Produksi dari pemanfaatan Tenaga Kerja yang baik sehingga dapat terus membuka kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkurtana Kabupaten Luwu Timur.

2. Menggunakan Modal sesuai dengan kebutuhan produksi agar dapat meningkatkan aktivitas produksi sehingga ketika Modal dari industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana

Kabupaten Luwu Timur dapat dikembangkan menjadi salah satu olahan yang dapat menarik investor dalam memberikan bantuan modal sehingga produk keripik pisang koisna dapat di kenal lebih luas dari berbagai kalangan masyarakat.

3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian berbeda dalam melihat berbagai faktor-faktor lainnya yang dapat saling berkaitan dalam industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Sehingga dapat memberikan pandangan yang berbeda dan dapat memberikan banyak masukan kedepannya dalam mengembangkan usaha industri kecil keripik pisang koisna di Desa Sindu Agung Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur.

56

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Nila Dwi. 2017. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Dan Bahan Baku Terhadap Hasil Produksi (Studi Kasus Pabrik Sepatu PT. Kharisma Baru Indonesia). Jurnal EQUILIBRIUM Vol 5. No.2 JULI 2017.

Arifin Syamsul A’sad. 2021. Pengaruh Modal, Upah, Dan Nilain Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Home Industry Mebel Kayu Di Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id diakses pada tanggal 30 Juli 2021 Pukul 22.38

Budiawan, Amin. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak.

Jurnal Economics Development Analysis Journal 2 (1) (2013).

Fachrizal, Riza. 2016. Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Industri Kerajinan Kulit Di Kabupaten Merauke. Jurnal ilmiah agribisnis dan perikanan vol. 9 Edisi 2 Oktober 2016.

Fitriana, Dwi, Mohd. Nur Syechalad dan Muhammad Nasir. 2014. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap Produksi Serta Efektivitas Produksi Industri Kecil di Kota Lhokseumawe. Jurnal ilmu ekonomi pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No. 1 Februari 2014.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Hasan, Irmayanti. 2011. Manajemen Operasional Perspektif Integratif. Jurnal.

Uniersitas Islam Negri Malang.

Istiqomah, Luthvia, Etik Umiyati dan Hardiani. 2018. Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Industri Pisang salai di Desa

Istiqomah, Luthvia, Etik Umiyati dan Hardiani. 2018. Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Industri Pisang salai di Desa

Dokumen terkait