• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Tahap Pendefinisian (Define)

Bahan ajar berbasis PMR untuk meningkatkan kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa yang berupa buku teks siswa dirancang berdasarkan tahap pendefenisian (define). Tahap define (pendefinisian) bertujuan untuk menentukan masalah dasar yang dibutuhkan dalam mengembangkan bahan ajar sehingga bisa menjadi alternatif sumber belajar. Berikut diuraikan hasil kegiatan pada tahap pendefenisian yaitu:

a. Hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di SMPN 1 Tanjung Emas.

Wawancara yang peneliti lakukan di SMPN 1 Tanjung Emas bersama guru mata pelajaran matematika pada tanggal 29 Januari 2019 yang dilakukan secara tidak formal, diperoleh bahwa bahan ajar yang digunakan di sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013 (K-13). Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru sudah berusaha meningkatkan kemampuan matematis siswa, khususnya kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa. Namun keterbatasan bahan ajar yang digunakan hanya menggunakan satu buku panduan mengakibatkan pembelajaran kurang efektif dan siswa kurang termotivasi untuk belajar.

Dalam pembelajaran guru masih menjadi sumber dalam pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran serta menjelaskan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang diberikan, kemudian lanjut pemberian soal latihan. Selain itu, keinginan siswa yang masih kurang dalam pembelajaran matematika membuat guru terkendala dalam penyampaian materi pembelajaran.

304

Siswa masih melakukan aktifitas lain yang tidak berkaitan dengan proses pembelajaran matematika.

Di sisi lain, sumber belajar yang masih terbatas dalam pembelajaran. Satu-satunya sumber belajar yang digunakan siswa adalah buku yang disediakan pemerintah, yaitu buku K-13. Buku yang disediakan di sekolah masih sedikit, sehingga siswa setiap kelasnya menggunakan buku yang sama secara bergantian dan tidak bisa dibawa pulang oleh siswa. Walau buku K-13 sudah memuat kemampuan matematis siswa, namun buku tersebut masih memiliki kekurangan. Soal-soal yang memuat kemampuan literasi siswa masih terbatas, sehingga siswa lebih cenderung hanya menyelesaikan permasalahan yang sederhana saja.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, untuk itu peneliti merancang sebuah bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa. Bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan pada kemampuan siswa yang masih rendah terhadap literasi, serta keinginan siswa dalam belajar yang masih rendah. Bahan ajar yang dikembangkan berupa buku teks siswa yang menggunakan pendekatan matematika realistik, yang mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.

Dalam bahan ajar berbasis PMR tersebut juga terdapat materi dan kumpulan soal untuk siswa kerjakan. Buku tersebut juga menfokuskan pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa sendiri dapat menemukan dan menyelesaikan permasalahan sendiri secara terbimbing. Dalam buku tersebut juga memuat dan menyajikan keingintahuan siswa terhadap materi yang diberikan. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dalam pembelajaran matematika tersebut.

305

b. Hasil Analisis Silabus Pembelajaran

Berdasarkan silabus mata pelajaran matematika kelas VII, materi yang dibebankan untuk siswa kelas VII dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:

Tabel 4.1 Analisis Silabus Pembelajaran Matematika Kelas VII Kompetensi Inti

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuan sama dan berbeda). 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua

besaran (satuannya sama dan berbeda).

3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik dan persamaan. 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan degan perbandingan

senilai dan berbalik nilai.

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmatika sosial (pembelian, penjualan, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmatika sosial (pembelian, penjualan, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara).

Berdasarkan KD di atas, alokasi waktu yang disediakan untuk pokok bahasan Perbandingan adalah dan untuk materi Aritmatika Sosial yaitu . Terbagi menjadi 6 kali

306

pertemuan untuk materi Perbandingan dan 7 kali pertemuan untuk materi Aritmatika Sosial.

Pada bahan ajar yang peneliti kembangkan memuat materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial, berdasarkan indikator-indikator yang berpedoman pada Kompetensi Dasar. Pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial tersebut dikembangkan berdasarkan pada Pendekatan Matematika Realistik. Namun karena keterbatasan waktu peneliti hanya melakukan penelitian pada materi Aritmatika Sosial.

c. Hasil Analisis Sumber Belajar Matematika yang Biasa Digunakan Guru

Hasil analisis sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika di SMPN 1 Tanjung Emas oleh guru dan siswa yaitu hanya satu buku Kurikulum 2013 (K-13) keluaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tidak menggunakan bahan ajar lainnya. Pada buku K-13 tersebut sudah memuat soal kontektual dan non kontektual, namun belum melibatkan siswa secara aktif. Dalam buku tersebut sedikit sekali soal yang berkaitan dengan kemampuan literasi matematis siswa, serta mendorong siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Buku yang digunakan siswa tidak bisa dipinjam dan dibawa pulang oleh siswa, karena buku yang tersedia sangat kurang. Siswa bergantian menggunakannya setiap kelas.

Untuk itu, dalam mendukung pembelajaran dan aktifitas belajar siswa maka diperlukan Bahan Ajar yang Bisa digunakan siswa sepuasnya. Buku teks siswa berbasis PMR digunakan oleh siswa secara pribadi, dan siswa berhak untuk memilikinya. Bahan ajar yaitu buku berbasis PMR ini memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran karena disajikan semenarik mungkin dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

307

d. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa

Karena kurangnya sumber belajar yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran, membuat siswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Siswa lebih cenderung menerima materi dari guru. Siswa lebih senang mengerjakan dan menyelesaikan permasalahan yang sifatnya sederhana. Siswa hanya menggunakan satu buku pedoman pembelajaran. Tingkat kemampuan literasi matematis siswa yang masih rendah, serta kecenderungan siswa tidak menyukai matematika dan merasa bosan dalam mempelajari matematika. Oleh karena itu perlu adanya buku yang bisa membuat siswa lebih semangat dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.

e. Hasil Analisis Review Literatur Tentang Bahan Ajar

Berdasarkan hasil analisis buku teks yang digunakan oleh guru memiliki kelemahan diantaranya:

1) Buku teks lebih banyak mengutamakan materi dan soal-soal serta lebih banyak mengutamakan siswa untuk menformulasikan rumus.

2) Persoalan yang terdapat dalam buku teks sudah bersifat kontektual namun, siswa tidak diminta untuk merekonstruksi pikirannya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

3) Permasalahan yang diberikan di buku sudah memiliki penyelesaiannya sendiri.

4) Bahan Ajar tersebut kurang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga siswa belum bisa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Bahan Ajar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran matematika. Bahan ajar yang dikembangkan juga akan bersesuaian degan karakteristik siswa. Bahan ajar yang bisa

308

digunakan sebagai pendamping dari buku utama yang digunakan oleh sekolah.

Bahan Ajar berbasis PMR (buku teks siswa “Matematika Itu Nyata”) dikembangkan sesuai dengan format penulisan dan penyusunan buku sesuai dengan standar ISO. Tahapan-tahapan pembelajaran matematika realistik dimunculkan pada bahan ajar matematika. Bahan ajar (buku teks siswa) terdiri atas kata pengantar, sajian buku, daftar isi, Kompetensi Dasar dan pengalaman belajar, kata kunci pembelajaran, motivasi awal materi, penjabaran materi, lembar kerja, glosarium, daftar pustaka, dan lainnya.