• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALID ATOR

C. Desain Isi Buku Tata letak isi

3. Pembahasan tentang Hasil Pengembangan

a. Pembahasan Hasil Validasi Bahan Ajar berbasis PMR

Produk bahan ajar (Buku Siswa berbasis PMR) yang peneliti rancang dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbing. Setelah itu peneliti melakukan validasi dengan 3 orang validator. Berdasarkan hasil dari validasi dengan 3 orang validator bahwa Bahan Ajar (Buku Siswa Berbasis PMR) yang peneliti rancang memperoleh hasil untuk bahan ajar sangat valid dengan persentase 82,56%. Secara umum bahan ajar berbasis PMR sudah valid berdasarkan penilaian validator. Dari segi aspek isi, bahan ajar sudah dapat menunjang pencapaian Komptensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang dijabarkan di dalam Bahan Ajar telah sesuai dengan Komptensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

331

yang ingin dicapai. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah kegiatan pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) tentang materi perbandingan dan aritmatika sosial sudah dipaparkan dengan jelas dalam bahan ajar. Segi aspek bahasa, Bahan Ajara ini menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan komunikatif. Dalam Bahan Ajar sudah mencakup pada pemahaman siswa tentang literasi matematis dan disposisi matematis

Dari hasil validasi Bahan Ajar (Buku Siswa Berbasis PMR), peneliti mendapatkan saran dan masukan dari validator yaitu:

1) Perbaiki cover buku sehingga mencerminkan isi buku 2) Gambar-gambar pada buku diperjelas lagi

3) Mengarahkan siswa menggunakan rasio tabel

4) Menyesuaikan konteks yang digunakan dengan budaya lokal. Saran dan masukan dari validator tersebut, peneliti revisi sesuai bagian yang dikoreksi oleh validator.

b. Pembahasan Hasil Praktikalitas Bahan Ajar berbasis PMR

Setelah dilakukan uji coba terbatas yang peneliti lakukan di SMPN 1 Tanjung Emas pada kelas VIIC maka dapat dilihat praktikalitas dari bahan ajar yang peneliti rancang. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh dari pengisian angket praktikalitas (angket respon) oleh siswa menunjukkan bahan ajar berbasis PMR yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan bahan ajar.

Berdasarkan analisa angket respon siswa terhadap bahan ajar berbasis PMR diperoleh bahwa bahan ajar berbasis PMR memiliki tampilan yang menarik, petunjuk penggunaan bahan ajar mudah dipahami, kegiatan yang ada sudah berbasis PMR, gambar dan ilustrasi yang disajikan pada bahan ajar berbaiss PMR menarik, materi yang disajikan mudah dipahami, bahasa yang digunakan jelas, membantu siswa dalam memahami materi, pernyataan dan kalimat-kalimat yang ada dalam bahan ajar berbasis PMR mudah dipahami

332

sehingga siswa mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang materi, proses pembelajaran berdasarkan pendekatan matematika realistik yang peneliti rancang dapat digunakan untuk belajar mandiri atau kelompok, dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis sehingga menumbuhkan rasa keingintahuan siswa untuk mempelajari matematika lebih lanjut. Dari segi gambar dan desain mendukung siswa menjadi tidak bosan dan menjadikan pembelajaran matematika menjadi menyenangkan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Data praktikalitas yang menunjukkan kepraktisan dari bahan ajar berbasis PMR yang peneliti rancang memperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Ramdani pada skripsinya yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar

dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Memfasilitasi Pencapaian Literasi Matematika Siswa Kelas VII”, dengan kategori sangat praktis. Ia mengatakan bahwa

bahan ajar yang dirancangnya sangat membantu siswa dalam belajar, kepraktisan bahan ajar menunjukkan kriteria baik ditunjukkan dari hasil respon siswa terhadap bahan ajar .

Dengan adanya bahan ajar berbasis PMR ini pembelajaran lebih bermakna, aktif dan siswa menjadi termotivasi untuk mempelajari matematika lebih lanjut, khususnya matematika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ajar yang dikembangkan peneliti juga membantu siswa dalam rasa ingin tahu serta membuat pembelajaran lebih menarik.

c. Pembahasan Hasil Efektivitas Bahan Ajar Berbasis PMR untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Disposisi Matematis Siswa

Menurut Sanjaya (2008:42) efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Bahan ajar dikatakan efektif jika tujuan dikembangkannya

333

bahan ajar tersebut dapat memberi pengaruh yang berarti pada siswa. Maksudnya pembelajaran yang dilakukan dengan berbantuan bahan ajar berbasis PMR dapat memotivasi siswa untuk belajar matematika, meningkatkan kemampuan literasi siswa, sehingga hasil akhir yang diharapkan dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas VIIC SMPN 1 Tanjung Emas terlihat dari penggunaan bahan ajar berbasis PMR terhadap kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa mengalami peningkatan. Bahan ajar berbasis PMR sudah efektif digunakan dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran yang berlangsung sudah berpusat pada siswa.

Materi dalam bahan ajar yang dikembangkan yaitunya materi perbandingan dan aritmatika sosial berbasis pembelajaran matematika realistik yang membuat suasana belajar lebih aktif degan langkah-langkah atau sintak PMR. Pada langkah PMR tersebut memahami masalah kontektual yang memuat indikator kemampuan literasi dan disposisi matematis, menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah PMR, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, serta menyimpulkan materi yang dipelajari, sehingga membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran. Siswa menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan bahan ajar (buku siswa berbasis PMR), karena biasanya siswa hanya menggunakan buku yang disediakan sekolah. Penggunaan matematika realistik dapat meningkatkan disposisi matematis siswa SMP sesuai dengan penelitian oleh S.Puspitawati dan R.Agasi (2017) yang menyatakan terdapat peningkatan rata-rata disposisi matematis siswa setelah diberikan perlakuan degan menggunakan pendekatan matematika realistik dengan kategori sedang.

Berdasarkan penjelasan di atas keefektivan bahan ajar berbasis PMR ini dinilai dari aspek kognitif dan aspek afektif.

334

Adapun aspek kognitif yang diukur yaitu peningkatan kemampuan literasi dan aspek afektif yaitu disposisi matematis siswa. Perhatikan uraian berikut:

1) Hasil tes kemampuan literasi matematis siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada 4 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan ujian di kelas VIIC SMPN 1 Tanjung Emas terlihat dari hasil analisis tes kemampuan literasi siswa bahwa terdapat peningkatan sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial. Dari 3 indikator kemampuan literasi yang diujikan terdapat perubahan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika. Ketika awal pemberian tes siswa belum mampu menafsirkan matematika dalam menyelesaikan masalah, siswa belum mampu merumuskan masalah secara sistematis serta siswa belum mampu menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika. Setelah diberikan perlakuan menggunakan bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial, siswa sudah bisa menafsirkan, merumuskan dan menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran dalam menyelesaikan permasalahan. Siswa sudah bisa menentukan dan menginterpretasikan masalah untuk penyelesaian persoalan.

Bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial pada kelas VII SMP/MTs yang dikembangkan membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat kontektual. Siswa senang menggunakan bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial karena desain yang menarik, siswa bisa menuangkan langsung pikirannya pada buku yang disediakan, karena bahan ajar berbasis PMR didesain agar siswa bisa menggunakannya secara langsung.

335

Berdasarkan hasil perhitungan nilai pretest dan posttest yang diikuti oleh 21 orang siswa. Diperoleh nilai N-Gain dari hasil pretest dan posttest sebesar 0,60 yang menunjukkan hasil Gain ternormalisasi berada pada kategori sedang. Sehingga bahan ajar yang dikembangkan (buku siswa berbasis PMR) efektif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Hal ini menjelaskan kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan penalaran secara sistematis yang dimiliki oleh siswa sudah meningkat dari sebelumnya. Penilaian aspek kognitif (kemampuan literasi matematis) yang peneliti lakukan selama PBM memperoleh hasil yang baik hal ini dapat dilihat pada Lampiran XXIII halaman

218.

2) Hasil disposisi matematis siswa

Pemberian perlakuan berupa bahan ajar berbasis PMR dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Pembelajaran matematika yang dilakukan menggunakan bahan ajar berbasis PMR berguna untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika, serta masalah yang diberikan kepada siswa adalah masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar kita, siswa menjadi lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Keingintahuan serta kepercayaan diri siswa meningkat dalam proses pemecahan masalah. Selama proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk dapat menemukan serta memberi contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

Disposisi matematis siswa diukur dengan menggunakan angket yang terdiri atas 25 butir pernyataan berupa pernyataan

336

positif dan pernyataan negatif. Skor minimal dari angket disposisi matematis yaitu 25 dan maksimal adalah 100.

Angket disposisi diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah siswa mendapat perlakuan menggunakan bahan ajar berbasis PMR. Sebelum menggunakan bahan ajar berbasis PMR siswa cenderung tidak menyukai pembelajaran matematika, siswa tidak mau aktif dalam pembelajaran, siswa takut untuk bertanya dan suka menunggu jawaban dari teman tanpa berpikir terlebih dahulu. Siswa cenderung tidak mau menggunakan buku pelajaran yang disediakan sekolah.

Setelah melakukan pembelajaran matematika menggunakan bahan ajar berbasis PMR siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa tidak malu bertanya ketika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran dan menggunakan bahan ajar, karena bahan ajar berbasis PMR yang menarik untuk digunakan. Kepercayaan diri siswa meningkat ketika melakukan diskusi dan tanya jawab dalam menyelesaikan persoalan. Siswa tidak merasa gugup lagi ketika mengerjakan soal-soal yang bersifat kontektual. Hasil ini dilihat dan dihitung menggunakan gain ternormalisasi.

Dengan melakukan hal yang sama menggunakan angket disposisi matematis, maka diperoleh data hasil pretest dan

posttest siswa menggunakan gain ternormalisasi (N-Gain). Hasil

Disposisi Matematis siswa diperoleh dari 4 indikator diposisi matematis siswa yang diujikan. Adapun indikator yang dinilai diantaranya yaitu percaya diri, keingintahuan, fleksibel atau keterbukaan, dan bertekad kuat. Dari hasil pretest dan posttest yang telah peneliti lakukan di kelas VIIC SMPN 1 Tanjung Emas terdapat peningkatan disposisi matematis siswa pada keempat indikator tersebut, walaupun tidak terdapat peningkatan yang signifikan. Sedangkan gain ternormalisasi (N-gain) yang

337

diperoleh sebesar 0,43. Berdasarkan kriteria N-gain untuk efektivitas, maka bahan ajar berbasis PMR berada pada kategori sedang dan bahan ajar efektif digunakan dalam pembelajaran matematika.

Dari hasil pretest dan posttest kemampuan literasi matematis dan disposisi matematis terdapat peningkatan dalam pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis PMR. Siswa sudah bisa menggunakan langkah-langkah kerja PMR dalam meningkatkan kemampuanl literasi matematis. Kemauan siswa dalam belajar matematika juga meningkat, dilihat dari indikator dipsosisi matematis seperti percaya diri, tekad kuat, fleksibel, dan rasa ingin tau siswa meningkat dari hasil angket yang diisi oleh siswa. Oleh karena itu penggunaan bahan ajar berbasis PMR efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa SMPN 1 Tanjung Emas.

338

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Hasil validitas Bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial untuk siswa kelas VII SMPN 1 Tanjung Emas dengan menggunakan uji kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan menurut BSNP diperoleh sangat valid dengan persentase 82,56% yang menyatakan bahan ajar dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.

2. Hasil praktikalitas Bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial untuk siswa kelas VII SMPN 1 Tanjung Emas yaitu sangat praktis sehingga bahan ajar dapat dipakai dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan persentase praktikalitas angket respon siswa yaitu 81,63%.

3. Hasil efektivitas Bahan ajar berbasis PMR pada materi Perbandingan dan Aritmatika Sosial untuk siswa kelas VII SMPN 1 Tanjung Emas yaitu efektif dalam pembelajaran matematika, hal ini dapat dilihat dari :

a. Terdapat peningkatan kemampuan literasi matematis siswa dengan kategori sedang (N-gain = 0,60);

b. Terdapat peningkatan disposisi matematis siswa pada empat indikator (percaya diri, keingintahuan, fleksibel, dan bertekad kuat) dengan kategori sedang (rata-rata N-gain = 0,43).

B. Saran

1. Penelitian pengembangan bahan ajar berbasis PMR yang peneliti kembangkan telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran matematika sebagai alternatif sumber belajar dan sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik pada materi perbandingan dan aritmatika sosial.

339

2. Bahan Ajar berbasis PMR pada materi perbandingan dan aritmatika sosial untuk kelas VII SMP/MTs Sederajat dapat dijadikan model bagi guru dalam mengembangkan bahan ajar pembelajaran yang lain.

3. Penelitian ini hanya diujicobakan pada satu kelas, sebaiknya guru dapat melakukan uji coba pada kelas lain yang paralel atau peneliti selanjutnya menggunakan bahan ajar berbasis PMR pada materi perbandingan dan aritmatika sosial untuk kelas VII SMP/MTs Sederajat agar kelemahan yang ada dapat dikurangi.

4. Bahan ajar yang dikembangkan hanya untuk melihat peningkatan kemampuan literasi matematis siswa secara umum dan disposisi matematis dengan 4 indikator. Hal ini dapat dijadikan oleh peneliti lainnya yang ingin mengembangkan bahan ajar dengan efektivitas pningkatan kemampuan literasi matematis pada level tertentu.

C. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bahan ajar berbasis PMR pada materi perbandingan dan aritmatika sosial untuk kelas VII SMP/MTs Sederajat praktis dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran matematika, serta bahan ajar berbasis PMR dapat meningkatkan kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa SMP/MTs Sederajat.

340