• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Rahmawati (2009) meneliti pengaruh penggunaan alat peraga perkalian model matriks terhadap kemampuan menghitung hasil kali pada siswa kelas IIIB SD N Balun 3 Cepu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi hasil belajar matematika menggunakan alat peraga perkalian model matriks lebih baik daripada hasil prestasi belajar matematika menggunakan alat peraga pada pokok bahasan perkalian.

Kedua, penelitian ini dilakukan oleh Latifa (2013) meneliti penggunaan alat peraga meteran untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan jumlah narasumber 2 siswa. Materi pada penelitian ini merupakan materi kelas III mengenai perkalian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kritis. Hasil yang diperoleh bahwa penggunaan alat peraga meteran dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa berkesulitan belajar matematika.

2.1.6.2Persepsi Atas Penggunaan Alat Peraga

Penelitian yang dilakukan oleh Alimohammad (2011) meneliti tentang persepsi penggunaan media digital di dalam pembelajaran formal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah 48 mahasiswa fakultas ekonomi dan komunikasi di Universitas Karlstad Swedia. Instrumen penelitian ini menggunakan wawancara kepada subyek yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Januari-Juni 2010 dengan jumlah 56 sesi pertanyaan wawancara. Tema yang muncul pada pembelajaran ini adalah kepentingan individu, motivasi

sosial, pandangan professional, peralatan, komunikasi virtual dan peralatan digital. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media digital memudahkan mahasiswa untuk berkomunikasi, lebih mudah memperoleh informasi dan memudahkan untuk melakukan diskusi.

Penelitian kedua dilakukan oleh Febianto (2012) meneliti hubungan antara penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasi 30 orang diambil

dengan random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang penggunaan media pembelajaran ini adalah dengan menggunakan

kuesioner model korelasi point biserial. Hasil penelitian ditemukan bahwa

terdapat hubungan positif antara penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar Bahasa Indonesia, selanjutnya adanya peningkatan hasil pembelajaran yang disebabkan oleh penggunaan media pembelajaran.

2.1.6.3Pembelajaran dengan Metode Montessori

Penelitian yang dilakukan oleh Kevin (2006) membandingkan prestasi akademis, motivasi, dan konteks sosial sekolah Montessori dengan sekolah tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Siswa di sekolah Montessori dalam hal motivasi lebih baik dibandingkan dengan siswa di sekolah tradisonal. Prestasi belajar siswa di dalam sekolah Montessori lebih memperhatikan kualitas pengalaman siswa. Proses dari pengalaman siswa tersebut menjadi motivasi intrinsik siswa untuk belajar. Selain pengalaman siswa, hal lain yang memiliki kekuatan besar di dalam sekolah Montessori adalah konsentrasi. Sebagai pendidik, setelah siswa mendapat pengalaman belajar maka guru harus mendukung siswa dalam mengembangkan pengalaman belajar tersebut dan menjadikan pembelajaran menyenangkan bagi siswa supaya siswa tidak merasa bosan namun tetap dengan konsentrasi yang stabil.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Manner (2006) membandingkan pencapaian akademis sekolah Montessori dengan sekolah Tradisional. Dalam hal ini menguji hubungan antara pendidikan berbasis Montessori yang ditunjukkan dengan pencapaian skor tes Stanford dalam aspek membaca dan matematika dibandingkan dengan skor yang sama di sekolah tradisional. Hasil penelitian pada tahun pertama belum signifikan antara kelas tradisional dengan kelas Montessori.

Pada tahun kedua dan ketiga muncul peningkatan pada sekolah Montessori unggul dalam aspek membaca, dan untuk aspek Matematika sekolah Montessori juga mengungguli rata-rata kelas Tradisional. Dalam penelitian ini, Montessori menunjukkan peningkatan pada aspek matematika dibandingkan dengan kelas tradisional.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan seperti di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa penelitian tentang penggunaan alat peraga dalam kegiatan belajar, penelitian mengenai metode Montessori yang digunakan dalam kegiatan belajar serta penelitian mengenai persepsi atas penggunaan alat peraga. Hasil penelitian tentang penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran seperti yang di atas mendapatkan hasil bahwa dengan menggunakan alat peraga dalam kegiatan belajar akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu juga terdapat penelitian tentang metode Montessori yang digunakan dalam kegiatan belajar seperti pada penelitian yang di atas. Hasil penelitian tentang penerapan metode Montessori dalam pembelajaran seperti pada penelitian yang di atas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Montessori dapat mengajarkan tentang kemandirian siswa dalam belajar, melatih konsentrasi siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa tidak merasa bosan serta memotivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan prestasi akademis siswa.

Hasil penelitian yang selanjutnya yakni mengenai penelitian tentang persepsi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Hasil yang diperolehnya melalui penelitian-penelitian mengenai persepsi penggunaan alat peraga yang di atas menunjukkan bahwa muncul persepsi dari mahasiswa guru. Persepsi yang muncul dari mahasiswa yaitu dengan adanya media digital dalam pembelajaran sangat memudahkan mahasiswa untuk berkomunikasi, memudahkan mahasiswa mendapatkan informasi, memudahkan mahasiswa untuk melakukan diskusi. Senada dengan penelitian yang kedua mengenai persepsi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran di SMP. Hasil yang diperoleh melalui penelitian tersebut yakni munculnya persepsi dari guru bahwa dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang telah dilakukan tersebut menggunakan metode Montessori dalam pembelajaran, persepsi atas penggunaan alat peraga, serta penelitian mengenai pembelajaran menggunakan alat peraga. Namun, dalam penelitian tersebut belum terdapat penelitian untuk mengetahui persepsi guru dan siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis Montessori berupa dakon. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian yaitu ingin mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV. Penelitian di atas

terangkum dalam literature map pada gambar 2.3.

2.1.6.4 Skema

Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Rahmawati (2009) meneliti hasil belajar menggunakan alat peraga perkalian model matriks

Latifa (2013).

penggunaan alat peraga meteran meningkatkan hasil belajar siswa kesulitan belajar.

Kevin (2003) prestasi akademis , motivasi, dan konteks sosial sekolah Montessori dengan sekolah tradisional. Manner (2006). pencapaian akademis sekolah Montessori dengan sekolah Tradisional. Alimohammad (2011) persepsi penggunaan media digital di dalam pembelajaran formal

Persepsi Guru dan Siswa atas Penggunaan Alat Peraga Matematika Papan Dakon berbasis Montessori pada Pembelajaran Operasi Hitung dengan Menggunakan Pendekatan

Kualitatif

Febianto (2012) Persepsi Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Alat Peraga Matematika Pembelajaran Montessori Persepsi penggunaan alat peraga

Dokumen terkait