BAB 5 ANALISIS
5.3. Hasil Perhitungan Tingkat Kemapanan Keselarasan
Bagian ini menjelaskan hasil perhitungan tingkat kemapanan keselarasan dari masing-masing kriteria dan diakhiri dengan perhitungan tingkat kemapanan secara keseluruhan.
5.3.1. Tingkat Kemapanan Kriteria Komunikasi
Tabel 5.2 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria komunikasi.
Tabel 5.2 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Komunikasi No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Pemahaman
Bisnis oleh TI
3.86 3 Pengelola TI tingkat senior dan menengah memahami bisnis organisasi dengan baik 2 Pemahaman TI
oleh Bisnis
3.05 3 Manajer bisnis tingkat senior dan menengah memahami TI dengan baik 3 Pembelajaran
dalam Organisasi
3.33 3 Dilakukan secara rutin dan jelas dari manajemen tingkat menengah 4 Keluwesan
dalam
Berkomunikasi
3.38 3 Bersifat dua arah; formal namun belum fleksibel
5 Berbagi Pengetahuan
3.00 3 Ada proses berbagi pengetahuan yang terstruktur di antara proses-proses kunci unit fungsional
6 Peran Penghubung
2.95 2 BkkbN secara rutin menggunakan peran penghubung sebagai titik utama untuk mentransfer pengetahuan TI ke bisnis
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat kemapanan untuk kriteria komunikasi di BkkbN telah berada di tingkat 3. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat di lampiran. Hal ini berarti BkkbN secara umum telah menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara TI dan bisnis sehingga pengertian di antara keduanya juga baik. Berdasarkan data pada tabel, kesimpulan yang dapat ditarik adalah pemahaman bisnis oleh TI telah ditekankan di organisasi secara keseluruhan, pengelola TI tingkat senior dan menengah telah memahami bisnis organisasi dengan baik. Sama halnya dengan
pemahaman TI oleh bisnis, dapat dilihat bahwa manajemen bisnis tingkat senior dan menengah telah memahami TI dengan baik. Hal ini nampaknya sejalan dengan pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi. Proses pembelajaran sudah dilakukan secara rutin dan jelas dari manajemen tingkat menengah. Keluwesan dalam berkomunikasi sudah berlangsung dua arah secara formal namun belum fleksibel. Kegiatan berbagi pengetahuan pun sudah memiliki proses yang terstruktur dan sudah muncul di antara proses kunci unit fungsional. Saat ini peran penghubung TI dan bisnis sudah digunakan oleh BkkbN, namun belum sampai kepada pengembangan hubungan antara keduanya.
5.3.2. Tingkat Kemapanan Kriteria Kompetensi/Nilai Manfaat
Tabel 5.3 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria kompetensi/nilai manfaat.
Tabel 5.3 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Kompetensi/Nilai Manfaat No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Satuan Ukur TI 3.52 3 BkkbN sudah menilai aspek teknis
dan efisiensi biaya menggunakan pengukuran finansial tradisional secara formal dan sudah
menggunakan proses umpan balik formal untuk melakukan peninjauan dan pengambilan keputusan 2 Satuan Ukur
Bisnis
3.00 3 BkkbN sudah menilai aspek teknis dan efisiensi biaya menggunakan pengukuran finansial tradisional secara formal dan sudah
menggunakan proses umpan balik formal untuk melakukan peninjauan dan pengambilan keputusan 3 Satuan Ukur
Keseimbangan
3.00 3 Pengukuran nilai untuk TI dan bisnis telah mulai terhubung dan
terformalisasikan. BkkbN juga telah mulai memiliki proses umpan balik formal untuk meninjau dan mengambil tindakan berdasarkan hasil pengukuran tersebut 4 Service Level
Agreements
(SLA)
3.00 3 BkkbN memiliki SLA yang berorientasi teknis maupun
berorientasi hubungan antara TI dan unit fungsional organisasi serta mulai muncul di keseluruhan organisasi
5 Perbandingan 3.24 3 Kadang-kadang melakukan
perbandingan formal namun jarang mengambil tindakan berdasarkan
No Atribut Nilai Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini temuan yang diperoleh 6 Penilaian /
Peninjauan Formal
3.38 3 Penilaian dan/atau peninjauan menjadi suatu proses rutin
7 Pengembangan Berkelanjutan
3.29 3 BkkbN sedikit menerapkan pengembangan berkelanjutan, dan pengukuran efektifitasnya telah mulai dilakukan
Tingkat kemapanan kriteria kompetensi/nilai manfaat bernilai 3. Secara umum BkkbN telah mulai melaksanakan prinsip efektifitas biaya di keseluruhan organisasi. Apabila dilihat dari satuan ukur TI dan satuan ukur bisnis, BkkbN telah melakukan pengukuran dengan cara finansial tradisional dan melakukan proses umpan balik formal untuk meninjau dan mengambil tindakan dari hasil pengukuran tersebut. Hal ini juga berlaku untuk satuan ukur keseimbangan yang pengukuran nilai untuk TI dan bisnis telah mulai terhubung secara formal. SLA yang ada di BkkbN telah berorientasi teknis dan juga berorientasi hubungan TI terhadap bisnis di lingkungan unit fungsional. Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebenarnya BkkbN pernah melakukan perbandingan secara formal seperti melakukan pengamatan lingkungan, pengumpulan dan analisa data dan penentuan best-practice namun hal ini masih sangat jarang dilakukan dan hasilnya pun jarang menjadi bahan untuk pengambilan tindakan. Penilaian dan/atau peninjauan investasi secara formal dilakukan secara rutin di BkkbN dan dilakukan di tingkat unit fungsional. Penerapan pengembangan berkelanjutan sudah dilakukan oleh BkkbN walaupun masih sedikit, dan pengukuran efektifitasnya pun sudah mulai dilakukan.
5.3.3. Tingkat Kemapanan Kriteria Tata Kelola
Tabel 5.4 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria tata kelola.
Tabel 5.4 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Tata Kelola No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Perencanaan
Strategis Bisnis
3.43 3 BkkbN melakukan perencanaan strategis bisnis formal pada tingkat unit fungsional dengan beberapa partisipasi TI. Terdapat pula perencanaan antar-unit organisasi
No Atribut Nilai Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 2 Perencanaan
Strategis TI
3.24 3 BkkbN melakukan perencanaan strategis TI formal pada tingkat unit fungsional dan tingkat organisasi dengan beberapa partisipasi bisnis. Terdapat pula perencanaan antar-unit organisasi
3 Struktur Organisasi
2.90 2 Bersifat sentralisasi dimana unit TI pusat memiliki otoritas keputusan perancangan SI/TI, standar dan pengelolaan aplikasi
4 Pengelolaan Anggaran
2.52 2 TI dianggap sebagai pusat biaya, pengelolaan anggaran dilakukan oleh unit fungsional organisasi
5 Manajemen Investasi TI
3.24 3 Dilakukan berdasarkan tinjauan keuangan tradisional. TI dipandang sebagai pemungkin (enabler) suatu proses
6 Komite Pengarah
2.57 2 BkkbN memiliki komite pengarah formal yang bertemu secara informal ketika dibutuhkan
7 Prioritasi Proyek TI
3.43 3 Ditentukan oleh fungsi bisnis
BkkbN yang telah sampai di tingkat kemapanan 3, secara umum tata kelola telah dijalankan pada proses-proses yang relevan di keseluruhan organisasi. BkkbN telah melakukan perencanaan strategis bisnis dan TI secara formal dengan tingkat partisipasi yang sama dari masing-masing aspek bisnis dan TI. Hal ini sudah berlaku di tingkat unit fungsional dan sudah terdapat perencanaan antar unit organisasi. Saat ini struktur organisasi TI di BkkbN masih mewajibkan unit TI melapor kepada manajemen keuangan, dan menyalurkan beberapa otoritas TI ke unit lain. Pengelolaan anggaran TI saat ini masih dipandang sebagai pusat biaya yang biasanya dilakukan oleh unit fungsional organisasi. Untuk manajemen investasi TI masih dilakukan tinjauan keuangan tradisional, dan TI telah dipandang sebagai pemungkin (enabler) suatu proses bisnis. Komite pengarah yang ada di BkkbN saat ini sudah bersifat formal, namun baru bertemu secara informal ketika dibutuhkan saja. Prioritasi proyek TI di BkkbN saat ini telah ditentukan oleh fungsi bisnis.
5.3.4. Tingkat Kemapanan Kriteria Kemitraan
Tabel 5.5 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria kemitraan.
Tabel 5.5 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Kemitraan No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Persepsi Bisnis
pada TI
3.71 3 TI dianggap oleh bisnis sebagai sebuah pemungkin dasar (fundamental
enabler) untuk kegiatan bisnis di masa
depan 2 Pengembangan
Perencanaan Strategis
4.00 4 TI digunakan untuk mengaktifkan atau menggerakkan strategi bisnis
3 Pembagian Risiko dan Penghargaan
3.33 3 Pembagian antara resiko dan penghargaan mulai nampak 4 Pengelolaan
Hubungan Antara Bisnis dan TI
3.48 3 BkkbN telah mendefinisikan program untuk mengelola hubungan kemitraan, namun baik TI maupun bisnis tidak selalu menaatinya. Konflik yang terjadi tidak dianggap sebagai gangguan 5 Kepercayaan
Antara Bisnis dan TI
3.43 3 Hubungan antara TI dan bisnis umumnya bersifat transaksional, TI mulai nampak sebagai penyedia layanan yang bernilai
6 Penanggung Jawab/Sponsor Bisnis dalam Inisiatif TI
3.48 3 Sering memiliki
penanggung-jawab/sponsor dari manajemen senior TI atau bisnis di tingkatan unit
fungsional
Pada tingkat kemapanan 3 di kriteria kemitraan. Secara umum BkkbN telah melihat TI sebagai asset dan pemungkin untuk bisnis prosesnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel, persepsi bisnis terhadap TI sudah muncul sebagai sebuah pemungkin dasar untuk kegiatan bisnis di masa depannya. Lain halnya dengan peran yang TI hasilkan terhadap perencanaan strategi bisnis. TI sudah digunakan untuk mengaktifkan atau menggerakkan strategi bisnis. Pembagian resiko dan penghargaan yang ada saat ini sudah mulai terlihat. BkkbN pun sudah mendefinisikan program untuk mengelola hubungan kemitraan antara TI dan bisnis, namun belum ditaati sepenuhnya. Hubungan kepercayaan antara TI dan bisnis saat ini umumnya bersifat transaksional, TI mulai nampak sebagai penyedia layanan yang bernilai oleh bisnis. Dalam melakukan inisiatif TI, BkkbN seringkali memiliki penanggung-jawab/sponsor dari manajemen senior TI atau bisnis di tingkatan unit fungsional.
5.3.5. Tingkat Kemapanan Kriteria Ruang Lingkup dan Arsitektur
Tabel 5.6 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria ruang lingkup dan arsitektur.
Tabel 5.6 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Ruang Lingkup dan Arsitektur No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Ruang Lingkup
TI
3.19 3 Sistem utama di BkkbN mengaktivasi proses bisnis (TI mendukung terjadinya pengubahan proses bisnis)
2 Artikulasi dan Ketaatan pada Standar
3.24 3 Standar TI telah terdefinisi dan
diterapkan pada tingkat unit fungsional serta mulai nampak adanya koordinasi lintas unit
3 Integrasi Ruang Lingkup Arsitektur
2.81 2 Komponen infrastruktur SI/TI di BkkbN telah terintegrasi pada unit fungsional, serta mulai nampak adanya integrasi lintas unit
4 Fleksibilitas dan
Transparansi Arsitektur
3.29 3 Terjadinya perubahan bisnis atau TI berlangsung transparan pada tingkat unit fungsional dan mulai nampak di seluruh organisasi
Pada tingkat kemapanan 3, secara umum keselarasan ruang lingkup dan arsitektur di BkkbN telah terintegasi di seluruh tingkat organisasi. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup TI saat ini telah dipandang sebagai pemungkin bagi proses bisnis. Hal ini memungkinkan TI mendukung terjadinya perubahan proses bisnis. Standar TI yang ada di BkkbN telah terdefinisi dan telah diterapkan pada tingkat unit fungsional dan mulai muncul koordinasi lintas unit. Integrasi ruang lingkup arsitektur masih terbatas di unit fungsional, namun sudah mulai nampak adanya integrasi lintas unit di beberapa tempat. Tingkat fleksibilitas dan transparansi arsitektur yang ada saat ini di BkkbN mengakibatkan apabila terjadi perubahan bisnis atau TI berlangsung transparan pada tingkat unit fungsional dan mulai nampak di seluruh organisasi.
5.3.6. Tingkat Kemapanan Kriteria Keahlian
Tabel 5.7 menjabarkan nilai dan tingkat kemapanan serta kondisi saat ini dari masing-masing atribut di kriteria keahlian.
Tabel 5.7 Kondisi Saat Ini Untuk Kriteria Keahlian No Atribut Nilai
Kemapanan
Tingkat
Kemapanan Kondisi Saat Ini 1 Lingkungan
Kewirausahaan dan Inovasi
3.95 3 Kewirausahaan dan kemandirian sangat dianjurkan pada tingkat unit fungsional 2 Pusat Kekuasaan dalam Membuat Keputusan TI
3.24 3 Top manajemen bisnis di tingkat organisasi dan unit fungsional, dengan mulai adanya pengaruh dari manajemen TI
3 Gaya Manajemen
2.86 2 Menggunakan gaya manajemen berbasis kesepakatan (consensus
based)
4 Kesiapan Perubahan
3.81 3 BkkbN mengenali kebutuhan untuk perubahan dan ada program-program kesiapan perubahan pada tingkat unit fungsional
5 Persilangan Karir
2.86 2 Transfer pekerjaan kadang terjadi dalam unit fungsional
6 Pendidikan dan Persilangan Pelatihan
3.29 3 Peluang yang diberikan tergantung pada unit fungsional karyawan tersebut
7 Lingkungan Sosial, Politik dan
Kepercayaan
3.29 3 Kepercayaan dan keyakinan antara unit TI dan bisnis mulai terbangun
BkkbN memiliki tingkat kemapanan 3 di kriteria keahlian, secara umum organisasi mulai memandang bahwa keahlian merupakan salah satu hal yang mendukung kemajuan organisasi. Adanya keseimbangan antara perekrutan tenaga TI dan tenaga bisnis juga merupakan salah satu indikasinya. Saat ini BkkbN sangat menganjurkan para pegawainya untuk melakukan inovasi di tingkat unit fungsionalnya. Pusat kekuasaan TI di BkkbN telah dibuat oleh top manajemen bisnis di tingkat organisasi dan unit fungsional, dengan adanya pengaruh dari manajemen TI. Saat ini BkkbN masih menggunakan gaya manajemen berbasis kesepakatan. Dalam hal menerima perubahan, BkkbN telah mengenali kebutuhan untuk perubahan yang terjadi dan telah ada program-program kesiapan menangani perubahan pada tingkat unit fungsionalnya. Persilangan karir di BkkbN antara personil TI dan bisnis kadang terjadi dalam unit fungsional. Pendidikan dan pelatihan yang bersilangan antara TI dan bisnis saat ini tergantung pada unit fungsional saja. Lingkungan sosial, politik, dan kepercayaan antara unit TI dan bisnis sudah mulai terbangun.
5.3.7. Tingkat Kemapanan Keselarasan Keseluruhan
Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan sebelumnya, kita dapat menemukan nilai kemapanan keselarasan strategi bisnis dan TI. Tabel 5.8 menjabarkan rata-rata nilai dan tingkat kemapanan secara keseluruhan serta kondisi saat ini untuk masing-masing kriteria.
Tabel 5.8 Kondisi Saat Ini Secara Keseluruhan No Kriteria Nilai
Kemapanan
Tingkat Kemapanan
Kondisi Saat Ini 1 Komunikasi 3.26 3 Adanya pemahaman yang baik
antara unit TI dengan unit bisnis. Kondisi komunikasi yang menunjukkan keluwesan 2 Pengukuran
Kompetensi dan Nilai TI
3.20 3 TI dianggap sebagai pusat biaya, namun telah meningkatkan efektifitas unit bisnis.
3 Tata Kelola 3.05 3 Tata kelola telah dijalankan pada proses-proses yang relevan di keseluruhan organisasi
4 Kemitraan 3.57 3 BkkbN telah melihat TI sebagai aset dan pemungkin untuk bisnis prosesnya
5 Ruang Lingkup dan Arsitektur
3.13 3 Ruang lingkup dan arsitektur di BkkbN telah terintegasi di seluruh organisasi
6 Keahlian 3.33 3 Organisasi mulai memandang
bahwa keahlian merupakan salah satu hal yang mendukung kemajuan organisas
Keseluruhan 3.26 3 Organisasi yang memiliki
karakteristik-karakteristik atribut di tingkatan ini telah memiliki kemapanan keselarasan strategis yang sudah terfokus
Tingkat kemapanan keselerasan strategi TI dan strategi bisnis berada di tingkat 3. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum BkkbN telah memiliki sebuah kemapanan keselarasan strategis yang terfokus. Tingkatan ini menitikberatkan pada kriteria tata kelola, proses dan komunikasi pada sasaran bisnis tertentu. TI pun telah dianggap menjadi aspek yang diperhatikan dalam menyusun strategi bisnis. Aset TI dalam organisasi BkkbN telah dimanfaatkan dan pembangunan serta pengelolaan sistem aplikasi telah melalui perencanaan yang baik. Pengolahan transaksi secara tradisional pun mulai berkurang dan beralih ke pengolahan transaksi melalui sistem informasi demi menunjang pengambilan keputusan bisnis. Infrastruktur TI pun telah berkembang, terutama dengan rekanan kunci.
5.3.8. Perbandingan Tingkat Kemapanan Kriteria dan Organisasi
Gambar 5.1 Grafik Radar Tingkat Kemapanan Keselarasan Strategi TI - Bisnis
Berdasarkan grafik radar pada gambar 5.1, dapat dilihat bahwa kesenjangan antara nilai kemapanan keselarasan keseluruhan dan nilai kemapanan kriteria yang ada tidak terlalu terlihat karena semua kriteria memiliki tingkat kemapanan yang sama, yaitu 3. Namun jika dilihat dari nilai kemapanan atribut, ada 7 atribut yang memiliki nilai kemapanan di bawah tingkat kemapanan keselerasan keseluruhan. Temuan ini yang digunakan peneliti untuk memberikan saran kepada BkkbN agar tingkat kemapanan keselarasan dapat disamakan tingkatnya dari masing-masing atribut.