• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Hasil dan Analisis Reflektif

2. Hasil Tindakan

Tindakan penelitian ini terdiri dari perencanaan, melaksanakan tindakan, mengamati, dan merefleksi. Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus, sebagai berikut:

a.Siklus 1

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Untuk siklus 1 dilakukan melalui 2 tahap. Siklus 1 pada sub pokok materi larutan jenuh (hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan) dan penambahan ion senama. Tiap tahap pada siklus 1 ini diamati proses pembelajaran dan assessment oleh peneliti dan observer. Setiap akhir tahap pada siklus 1 diberikan assessment dan kuisoner untuk siswa. Siklus 1 dilaksanakan

dalam 2 tahap selama 10 jam pelajaran (10 x 40 menit) atau 4 kali pertemuan. Berikut tahapan-tahapan pada siklus 1:

1) Tahap 1

Perencanaan Tindakan

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran. Selaisn itu peneliti juga membuat assessment 1 yang disesuai dengan materi yang diberikan. Assessment 1 diberikan setelah pembelajaran selesai.

Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 1.

Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama ini adalah dengan melakukan pembelajaran pada sub pokok pertama materi hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan. Pada saat pembelajaran berlangsung guru memancing siswa untuk bertanya atau pun menjawab tentang materi yang diajarkan. Dengan demikian tercipta situasi belajar yang tidak hanya terfokus pada guru saja. Selain itu siswa juga diberi latihan soal dan beberapa siswa ditunjuk untuk mengerjakannya di depan.

Selanjutnya, guru menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diberikan. Dan menginformasikan bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan assessment 1. Assessment dilaksanakan secara close book dengan pengawasan ketat oleh guru. Hal ini dilakukan supaya dapat dilihat kesulitan yang siswa hadapi pada sub pokok materi hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan. Kemudian hasil assessment diperiksa untuk melihat kuesulitan-kesulitan yang siswa hadapi dengan mengidentifikasi jawaban dan penilaiannya disesuaikan dengan

rubrik. Adapun hasil assessment 1 pada tahap 1 siklus 1 adalah dalam tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Rubrik Hasil Assessment 1

Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan perhitungan Keakuratan satuan Skor/ Nilai

1 Ad Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

2 Af Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62 3 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53

4 Am Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 65

5 APt Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

6 APd Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 65

7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tepat 62

8 Aw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 58

9 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83

10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 55 11 Cp Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60

12 Dm Kurang tepat Tidak tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 55

13 Dr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 82

14 Fn Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

15 FAi Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 58

16 Fu Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 68

17 FAa Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

18 Fs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 68

19 Fm Tepat Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat 72

20 Gr Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

21 Hs Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

22 Ib Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 68

23 Jm Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 24 Ls Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62 25 Ml Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 57

26 Mj Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 58

27 Na Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 68

28 Pz Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 55 29 Ri Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat Tidak tepat 43

30 Ra Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 78

31 Rh Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 73

32 Sr Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 77

33 Sl Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 68

34 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62

Jumlah tepat 19 11 8 6 3 2195

Keterangan:

Tepat = Jawaban yang benar > 50% Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50% Belum tepat = Jawaban yang benar < 50%

Observasi Tindakan

Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan pada lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini meliputi kegiatan yang dilakukan oleh siswa seperti: (1) perhatian siswa terhadap penjelasan guru; (2) mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru; (3) ketepatan masuk kelas; (4) menjawab pertanyaan yang diajukan guru; (5) bertanya pada guru bila tidak memahami materi; (6) bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi; (7) mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan; (8) menggunakan literatur yang berbeda. Dari hasil pengamatan observer diperoleh gambaran aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung seperti tercantum dalam tabel 4.

Pada awal siklus ini, masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Terlihat hanya ada 25 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan yang lainnya masih ada yang mengobrol atau pun mengganggu siswa yang lainnya. Sedangkan siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru hanya ada 18 siswa, hampir separuh siswa yang lainnya lebih suka melihat pekerjaan siswa yang mengerjakan bila disuruh maju mengerjakan di depan. Karena jadwal mata pelajaran kimia bukan di jam pertama, maka semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika di mulai pelajaran kimia. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 5 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 6 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 10 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran,

ada 5 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi.

Tabel 4. Hasil Observasi Siklus 1 Tahap 1

No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya

Siswa

Presentase

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 25 73,53

2 Siswa mengerjakan latihan soal 18 52,94

3 Ketepatan siswa masuk kelas 34 100,00

4 Siswa menjawab pertanyaan guru 5 14,71

5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 6 17,65 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 10 29,41 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 4 11,76 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 5 14,71

Jumlah siswa yang hadir 34

Refleksi Tindakan

Selama pelaksanaan tindakan 1 pada siklus 1 ini dapat direfleksi sebagai berikut:

a) Kegiatan pembelajaran di kelas sudah diwarnai interaksi antara guru dan siswa. Siswa sudah mulai berani untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.

b) Sebagian siswa ada bertanya kepada siswa lainnya bila tidak memahami materi. Hal ini disebabkan mereka kurang percaya diri untuk bertanya kepada guru, selain itu mungkin juga mereka lebih suka apabila dijelaskan oleh teman sebayanya. Berarti sudah adanya kesadaran dari siswa untuk memahami materi yang diberikan.

c) Tujuan diberikannya soal-soal adalah untuk melatih siswa terbiasa mengerjakan latihan. Tetapi kurang dari setengah kelas siswa yang benar-benar mengerjakan soal latihan, sehingga sewaktu diadakan assessment banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal.

d) Sesuai dengan pendapat Wiseman, kesulitan yang banyak dihadapi siswa adalah pada penguraian senyawa menjadi ion-ionnya. Hal ini yang mengakibatkan terjadi kesalahan fatal dalam menyelesaikan soal. Dari hasil penguaraian senyawa inilah baru

kita akan dapat menurunkan rumus Ksp, padahal materi ini sudah dipelajari sewaktu kelas X.

e) Kesulitan yang banyak dihadapi siswa adalah perhitungan. Hal ini disebabkan siswa kurang terampil menggunakan operasi-operasi dasar matematika.

f) Kesulitan lain yang paling banyak dihadapi oleh siswa adalah dalam memberi dan menentukan satuan yang tepat pada hasil perhitungan. Selain mereka bingung memberi satuan yang tepat, mereka juga menganggap bahwa satuan tidak terlalu penting sehingga tidak akan diperhatikan pada saat dilakukan assessment. Dan ada juga yang beralasan bahwa meraka sudah merasa kesulitan sewaktu mengerjakan soal sehingga lupa memberi satuan.

2) Tahap 2

Perencanaan Tindakan

Tindakan 2 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada sub pokok materi pengaruh penambahan ion senama pada larutan jenuh. Sebelumnya peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada tahap1. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap adalah: meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan latihan soal dan memeriksanya sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan, mengajak siswa untuk lebih aktif tanya-jawab pada materi yang belum dipahami, menjelaskan kembali tentang penguraian senyawa.

Peneliti juga menyiapkan assessment 2 dan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 2.

Tahap 2 siklus 1 ini difokuskan pada keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan keaktifan siswa dalam kelas sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil assessment. Pembelajaran tahap 2 pada materi sub pokok pengaruh penambahan ion sejenis pada larutan jenuh. Guru sering berkeliling untuk memeriksa siswa yang tidak mau mengerjakan soal latihan.

Pada saat proses pembelajaran guru memberi informasi tentang kelemahan-kelemahan pada assessment 1. Setelah pembelajaran selesai guru menginformasikan akan bahwa akan diadakan assessment 2 pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan siswa untuk belajar lebih serius lagi untuk pelaksanaan assessment 2 ini. Pada assessment 2 ini siswa kelihatannya lebih siap dibandingkan pada assesement 1. Selanjutnya hasil assessment 2 diperiksa dengan kriteria pada rubrik sebagai berikut:

Tabel 5. Rubrik Hasil Assessment 2

Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan perhitungan Keakuratan satuan Skor/ Nilai

1 Ad Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 57 2 Af Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 63

3 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 50

4 Am Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 75

5 Apt Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 46 6 Apd Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60

7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 8 Aw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 46

9 Ad Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 86

10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 56

11 Cp Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

12 Dm Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 83

13 Dr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

14 Fn Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67

15 Fai Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 79

16 Fu Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 63

18 Fs Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83

19 Fm Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

20 Gr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

21 Hs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tepat 73

22 Ib Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53

23 Jm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 67

24 Ls Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83

25 Ml Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83

26 Mj Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83

27 Na Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 80

28 Pz Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

29 Ri Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60

30 Ra Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 70

31 Rh Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 54

32 Sr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86

33 Sl Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat 80

34 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 56

Jumlah tepat 20 17 17 14 5 2418

Rata-rata 58,82 50,00 50,00 41,18 14,71 71,12

Keterangan:

Tepat = Jawaban yang benar > 50% Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50% Belum tepat = Jawaban yang benar < 50%

Observasi Tindakan

Pada tahap 2 siklus 1 ini, siswa yang memperhatikan penjelasan guru jumlahnya meningkat. Terlihat ada 27 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan yang lainnya masih ada yang mengobrol atau pun mengganggu siswa yang lainnya. Sedangkan siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru ada 25 siswa, hal ini berarti mengalami peningkatan jumlah siswa yang serius untuk belajar. Untuk ketepatan masuk kelas, semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika akan dimulai pelajaran kimia. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya peningkatan interaksi interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 10 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 4 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 12 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran,

ada 13 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi.

Tabel 6. Hasil Observasi Siklus 1 Tahap 2

No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya

Siswa

Presentase

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 27 84,38

2 Siswa mengerjakan latihan soal 25 78,13

3 Ketepatan siswa masuk kelas 32 100,00

4 Siswa menjawab pertanyaan guru 10 31,25

5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 4 12,50 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 12 37,50 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 6 18,75 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 13 40,63

Jumlah siswa yang hadir 32

Refleksi Tindakan

Selama pelaksanaan tindakan 2 pada siklus 1 ini dapat direfleksi sebagai berikut:

a) Kegiatan pembelajaran di kelas sudah diwarnai peningkatan interaksi antara guru dan siswa. Siswa sudah mulai berani untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa terlihat lebih percaya diri setelah pelaksanaan assessment 2.

b) Siswa lebih semangat dalam mengerjakan soal-soal latihan. Walaupun ada sebagian dari siswa yang berkali-kali tanya kepada teman di sebelahnya untuk dapat mengerjakan soal.

c) Keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan semakin meningkat. Walaupun peningkatannya tidak terlalu besar.

d) Kesulitan yang dihadapi siswa masih sekitar penguaraian senyawa, penurunan rumus, perhitungan dan pemberian satuan. Tetapi secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil assessment yang rata-rata meningkat.

b.Siklus 2 1) Tahap 1

Perencanaan Tindakan

Tahap 1 pada siklus 2 ini dilaksanakan pada sub pokok materi prakiraan pengendapan pada larutan jenuh. Sebelumnya peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus 1. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap ini tidak berbeda dengan tahap 2 pada siklus 1, sasarannya lebih ditujukan pada siswa-siswa yang nilainya masih di bawah standar SKBM sekolah yaitu 65. berikut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan latihan soal dan memeriksanya sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan, mengajak siswa untuk lebih aktif tanya-jawab pada materi yang belum dipahami, menjelaskan kembali tentang penguraian senyawa.

Peneliti juga menyiapkan assessment 3 dan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 3.

Pelaksanaan Tindakan

Tahap 1 siklus 2 ini difokuskan pada meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan keaktifan siswa dalam kelas sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil assessment. Pembelajaran tahap 1 pada materi sub pokok prakiraan pengendapan pada larutan jenuh. Guru sering berkeliling untuk memeriksa siswa yang tidak mau mengerjakan soal latihan.

Pada saat proses pembelajaran guru memberi informasi tentang kelemahan-kelemahan pada assessment 2. Setelah pembelajaran selesai guru menginformasikan akan bahwa akan diadakan assessment 3 pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan siswa untuk belajar lebih serius lagi untuk pelaksanaan assessment 3 ini. Pada assessment 3 ini siswa kelihatannya lebih siap

dibandingkan pada assesement sebelumnya. Selanjutnya hasil assessment 3 diperiksa dengan kriteria pada rubrik sebagai berikut:

Tabel 7. Rubrik Hasil Assessment 3

Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan satuan Keakuratan satuan Skor/ Nilai

1 Ad Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

2 Af Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64

3 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64

4 Am Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72

5 Apt Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72

6 Apd Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 70

7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60

8 Aw Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 72

9 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 92

10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52

11 Cp Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84

12 Dm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat 64

13 Dr Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 84

14 Fn Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52

15 Fai Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64

16 Fu Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84

17 Faa Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tepat 72

18 Fs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72

19 Fm Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 72

20 Gr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84

21 Hs Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 70

22 Ib Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72

23 Jm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64

24 Ls Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

25 Ml Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 84

26 Mj Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64

27 Na Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 84

28 Pz Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

29 Ri Tepat Tepat Tepat Tepat Tidak tepat 84

30 Ra Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84

31 Rh Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

32 Sr Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72

33 Sl Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 84

34 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52

Jumlah tepat 30 20 22 10 3 2452

Keterangan:

Tepat = Jawaban yang benar > 50% Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50% Belum tepat = Jawaban yang benar < 50%

Observasi Tindakan

Pada tahap 1 siklus 2 ini, jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru lebih meningkat lagi. Terlihat ada 30 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan ada beberapa siswa yang kelihatan lebih asyik ngobrol. Siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru sudah mengalami peningkatan sebanyak 30 siswa. Untuk ketepatan masuk kelas, semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika akan dimulai pelajaran kimia, kecuali satu siswa yang telat masuk dengan alasan ke kamar kecil. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya peningkatan interaksi interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 15 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 10 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 15 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran, ada 25 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi.

Tabel 8. Hasil Observasi Siklus 2 Tahap 1

No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya

Siswa

Presentase

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 30 90,91

2 Siswa mengerjakan latihan soal 30 90,61

3 Ketepatan siswa masuk kelas 32 96,97

4 Siswa menjawab pertanyaan guru 15 45,45

5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 10 30,30 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 15 45,45 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 10 30,30 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 25 75,76

Jumlah siswa yang hadir 33

Selama pelaksanaan tahap 1 pada siklus 2 ini dapat direfleksi sebagai berikut:

a) Kegiatan pembelajaran di kelas yang ketiga ini sudah hampir setengah dari siswa aktif pada saat proses pembelajaran. Siswa tidak ragu-ragu lagi untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa tidak lagi menganggap pelaksanaan assessment sebagai beban.

b) Siswa lebih semangat dalam mengerjakan soal-soal latihan. Semua siswa telihat sibuk mengerjakan latihan soal, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih bertanya pada siswa disebelahnya bila mengalami kesulitan.

c) Seiring dengan seringnya mengerjakan latihan soal maka keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan semakin meningkat.

d) Kesulitan tentang penguaraian senyawa, penurunan rumus, perhitungan dan pemberian satuan masih menjadi kelemahan bagi sebagian siswa. Tetapi secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktian dari hasil assessment yang

Dokumen terkait