PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi struktur audit,
komitmen organisasi, konflik peran, efektivitas penggunaan teknologi
informasi, dan kinerja auditor akan diuji secara statistik deskriptif seperti
58 Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation TSA 79 15 25 20.63 2.553 TKO 79 27 45 35.77 3.902 TKP 79 10 31 19.56 4.945 TETI 79 26 45 36.89 3.968 TKA 79 20 35 25.19 3.215 Valid N (listwise) 79
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel struktur audit (TSA)
jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 25,
dengan rata-rata total jawaban 20,63 dan standar deviasi sebesar 2.553.
Selanjutnya pada variabel komitmen organisasi (TKO) jawaban minimum
responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata total
jawaban 35,77 dan standar deviasi sebesar 3,902. Sedangkan untuk
variabel konflik peran (TKP) jawaban minimum responden sebesar 10
dan maksimum sebesar 31, dengan rata-rata total jawaban 19,56 dan
standar deviasi sebesar 4,945. Variabel efektivitas penggunaan teknologi
informasi (TETI) memiliki jawaban minimum sebesar 26 dan maksimum
sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban 36,89 dan standar deviasi
sebesar 3,986. Kemudian, pada variabel kinerja auditor (TKA) jawaban
minimum responden sebesar 20 dan maksimum sebesar 35, dengan
59 Nilai standar deviasi untuk tiap variabel lebih kecil dari nilai mean
mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga
penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti
lebih lanjut.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid (Imam Ghozali, 2011:52). Tabel berikut menunjukkan
hasil uji validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu struktur audit (SA), komitmen organisasi (KO), konflik
peran (KP), efektivitas penggunaan teknologi informasi (ETI), dan
kinerja auditor (KA).
1) Uji Validitas Struktur Audit
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Struktur Audit
Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 1 (SA1) 0,789** 0,000 Valid 2 (SA2) 0,785** 0,000 Valid 3 (SA3) 0,799** 0,000 Valid 4 (SA4) 0,615** 0,000 Valid 5 (SA5) 0,484** 0,000 Valid
60 Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas variabel struktur
audit memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti
bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai
kriteria valid.
2) Uji Validitas Komitmen Organisasi
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi
Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 6 (KO1) 0,432** 0,000 Valid 7 (KO2) 0,666** 0,000 Valid 8 (KO3) 0,680** 0,000 Valid 9 (KO4) 0,678** 0,000 Valid 10 (KO5) 0,737** 0,000 Valid 11 (KO6) 0,641** 0,000 Valid 12 (KO7) 0,668** 0,000 Valid 13 (KO8) 0,683** 0,000 Valid 14 (KO9) 0,776** 0,000 Valid
Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas variabel komitmen
organisasi memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut
berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai
kriteria valid.
3) Uji Validitas Konflik Peran
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Konflik Peran
Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 15 (KP1) 0,401** 0,000 Valid 16 (KP2) 0,825** 0,000 Valid 17 (KP3) 0,759** 0,000 Valid 18 (KP4) 0,796** 0,000 Valid
61 Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 19 (KP5) 0,751** 0,000 Valid 20 (KP6) 0,600** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel konflik peran
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
4) Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 21 (ETI1) 0,812** 0,000 Valid 22 (ETI2) 0,771** 0,000 Valid 23 (ETI3) 0,728** 0,000 Valid 24 (ETI4) 0,744** 0,000 Valid 25 (ETI5) 0,806** 0,000 Valid 26 (ETI6) 0,683** 0,000 Valid 27 (ETI7) 0,506** 0,000 Valid 28 (ETI8) 0,675** 0,000 Valid 29 (ETI9) 0,674** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji validitas variabel efektivitas
penggunaan teknologi informasi memiliki nilai signifikansi di
bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan
pada variabel ini mempunyai kriteria valid. Tabel 4.11 (Lanjutan)
62 5) Uji Validitas Kinerja Auditor
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor
Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 30 (KA1) 0,744** 0,000 Valid 31 (KA2) 0,710** 0,000 Valid 32 (KA3) 0,727** 0,000 Valid 33 (KA4) 0,470** 0,000 Valid 34 (KA5) 0,629** 0,000 Valid 35 (KA6) 0,638** 0,000 Valid 36 (KA7) 0,528** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji validitas variabel kinerja
auditor memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut
berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini
mempunyai kriteria valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha berada di atas 0,60 (Imam Ghozali, 2011:47). Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Struktur Audit 0,738 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,841 Reliabel
Konflik Peran 0,812 Reliabel
Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi
0,881 Reliabel
Kinerja Audit 0,755 Reliabel
63 Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel struktur audit sebesar 0,738, komitmen organisasi sebesar 0,841,
konflik peran sebesar 0,812, efektivitas penggunaan teknologi informasi
sebesar 0,881, dan kinerja auditor sebesar 0,755. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan
itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constan t) -4.015 3.099 -1.295 .199 TSA .147 .102 .117 1.446 .152 .851 1.176 TKO .393 .068 .477 5.756 .000 .806 1.241
64
TKP .191 .054 .294 3.530 .001 .798 1.253 TETI .227 .066 .281 3.427 .001 .825 1.212 a. Dependent Variable: TKA
Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) di sekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance
untuk struktur audit 0,851, komitmen organisasi 0,806, konflik peran
0,798, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi 0,825. Selain itu
nilai VIF untuk struktur audit 1,176, komitmen organisasi 1,241,
konflik peran 1,253, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi
1,212. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko
apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem
multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan Sumber: Data primer yang diolah
65 tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di
bawah 0,05.
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TSA TKO TKP TETI TKA
N 79 79 79 79 79 Normal Parametersa,,b Mean 20.63 35.77 19.56 36.89 25.19 Std. Deviation 2.553 3.902 4.945 3.968 3.215 Most Extreme Differences Absolute .098 .118 .108 .133 .125 Positive .092 .090 .085 .133 .125 Negative -.098 -.118 -.108 -.107 -.071 Kolmogorov-Smirnov Z .874 1.051 .964 1.179 1.114 Asymp. Sig. (2-tailed) .430 .220 .311 .124 .167 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa hasil uji normalitas untuk
semua variabel memiliki nilai signifikansi di atas 0,05, yaitu struktur
audit sebesar 0,430, komitmen organisasi sebesar 0,220, konflik peran
sebesar 0,311, efektivitas penggunaan teknologi informasi sebesar
0,124, dan kinerja auditor sebesar 0,167. Ini menunjukkan bahwa model
regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
66 dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan uji
statistik Glejser.
Tabel 4.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) 1.899 1.689 1.124 .265 TSA -.106 .055 -.235 -1.923 .058 TKO .041 .037 .137 1.094 .277 TKP .022 .029 .096 .759 .451 TETI .003 .036 .009 .070 .944
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas
memiliki nilai signifikan di atas 0,05 untuk setiap variabel independen.
Nilai signifikan untuk variabel struktur audit 0,058, komitmen
organisasi 0,277, konflik peran 0,451, dan efektivitas penggunaan
teknologi informasi 0,944. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model
67 variabel yang mempengaruhinya, yaitu struktur audit, komitmen
organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi
informasi.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4
Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (R2)
dengan nilai adjusted R2 sebesar 0,569 atau 56,9%. Hal ini menandakan
bahwa variabel struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan
efektivitas penggunaan teknologi informasi hanya bisa menjelaskan
56,9% variabel kinerja auditor. Sedangkan sisanya, yaitu 43,1%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model seperti ketidak jelasan
peran dan kelebihan peran (Fanani, 2007),.
b. Hasil Uji Statistik F
Berikut ini disajikan hasil uji statistik F terhadap variabel Y, X1,
X2, X3 dan X4. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .769a .591 .569 2.112
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP Sumber: Data primer yang diolah
68 Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4 ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 476.205 4 119.051 26.701 .000a Residual 329.947 74 4.459 Total 806.152 78
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP b. Dependent Variable: TKA
Tabel 4.19 memperlihatkan nilai signifikansi hasil uji F sebesar
0,000, hal ini berarti seluruh variabel independen, yaitu struktur audit,
komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas pengunaan
teknologi informasi secara simultan memiliki perngaruh terhadap
kinerja auditor. Dengan terciptanya struktur audit yang terperinci dan
jelas, komitmen organisasi yang tinggi, konflik peran yang rendah, dan
efektivitas penggunaan teknologi informasi yang baik akan
meningkatkan kinerja auditor.
c. Hasil Uji Statistik t
Berikut ini disajikan hasil uji statistik t terhadap variabel Y, X1, X2, X3
69 Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) -4.015 3.099 -1.295 .199 TSA .147 .102 .117 1.446 .152 TKO .393 .068 .477 5.756 .000 TKP .191 .054 .294 3.530 .001 TETI .227 .066 .281 3.427 .001
a. Dependent Variable: TKA Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan hasil bahwa variabel
konflik peran memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,152. Tingkat
signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa struktur audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung
interaksi antara kompleksitas tugas dengan struktur audit yang
digunakan dalam penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak
terlalu kompleks, auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur
audit dan tidak menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang
sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relative kompleks, auditor dari
perusahaan yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada
70 mendukung penelitian yang dilakukan oleh Stuart (2004) yang
menyatakan bahwa struktur audit tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja auditor.
Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel komitmen
organisasi sebesar 0,000 yang berarti komitmen organisasi memiliki
pengaruh terhadap kinerja auditor. Komitmen organisasi merupakan
salah satu elemen yang penting dalam diri seorang auditor. Dimana
perasaan memilki (sense of belonging) untuk turut serta berpartisipasi
dalam kemajuan organisasi dapat diwujudkan dengan menjaga sikap
dari hal-hal yang dapat menurunkan kepercayaan, atau menimbulkan
pencitraan buruk dari publik. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa H2 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) yang menyatakan bahwa
komitmen organisasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap
kinerja auditor.
Selain itu, konflik peran memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001
yang menunjukkan bahwa konflik peran memiliki pengaruh terhadap
kinerja auditor. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor rentan
menghadapi tekanan dalam menjalankan pekerjaannya dimana efek
potensial yang timbul adalah konflik peran dalam diri auditor itu
sendiri. Dimana nantinya akan menurunkan kinerja auditor itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hasil
71 Fanani et.,al (2008) yang menyatakan bahwa konflik peran memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor.
Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel efektifitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi sebesar 0,001 yang
berarti efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan kemudahan
teknologi sistem informasi akuntansi dapat memudahkan pemakai
mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas dan
mempercepat kerja auditor sehingga dapat menghasilkan output yang
semakin baik dan kinerja yang dihasilkan meningkat. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Maria M Ratna Sari
(2008), yang menyatakan bahwa efektifitas penggunaan teknologi
sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang signifikan
terhadap kinerja auditor. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa
H1, H2, H3 dan H4 diterima.
Berdasarkan table 4.20 maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y= -4.015 +0,147 X1+0,393 X2+0,191 X3+0,227 X4
Dimana:
Y = Kinerja Auditor
72 X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Konflik Peran
73 BAB V