i
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
KINERJA AUDITOR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh: Fajar Hadi Suryana NIM: 108082000109
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Fajar Hadi Suryana NIM: 108082000109
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM.
NIP: - NIP: 19720516 200901 1 006
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 18 April 2012 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama : Nur Dian Fitriana
2. NIM : 108082000078
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 April 2012
1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM (______________________)
NIP. 19690203 2001121 1 003 Ketua
2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak (______________________) NIP. 19800416 200901 2 006 Sekretaris
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. Nama : Fajar Hadi Suryana
2. NIM : 108082000109
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2013
1. Drs. Herni Ali HT. SE., MM ( _____________________ )
NIDN. 0422 1259 02 Ketua
2. Dr. Rini, SE., M.Si ( _____________________ ) NIP. 19760315 200501 2 002 Sekretaris
3. Prof. Dr. Azzam Jasin. MBA ( ______________________)
NIP. - Pembimbing I
4. Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM ( ______________________) NIP. 19720516 200901 1 006 Pembimbing II
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fajar Hadi Suryana
No. Induk Mahasiswa : 108082000109
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjwabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 3 April 2013 Yang Menyatakan
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Fajar Hadi Suryana
2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 22 September 1990
3. Alamat : Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus
Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang Barat – Tangerang Selatan 15417
4. Telepon : 085718501535
5. E-mail : fajar.kidal@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. TK Cahaya Agung Tahun 1995-1996
2. SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tahun 1996-2002 3. SLTP Negeri 01 Pamulang Tahun 2002-2005 4. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Tahun 2005-2008 5. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008-2012
III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah : Eddy Djunaedy 2. Ibu : Badriyah
3. Kakak : Arya Ardhian Sukmanto
4. Alamat : Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus
Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang Barat – Tangerang Selatan 15417
5. No. Telp : (021) 7415609
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
vii
2. 2009-2010 : Progam Think Act, BEMJ Akuntansi divisi Konsumsi 3. 2010-2011 : Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA),
BEMJ Akuntansi divisi keamanan
4. 2011 : Progam Sportakuler Akuntansi BEMJ Akuntansi cabang olah raga badminton
V. PELATIHAN DAN SEMINAR YANG DIIKUTI
1. 2008 : ESQ Basic Training Mahasiswa UIN
Jakarta
2. 2008 : General “Prospek dan Tantangan Profesi Akuntansi Menghadapi Era Globalisasi” 3. 2009 : Seminar Dinar Dirham dengan Tema:
“Meretas Sistem Keuangan Anti Krisis” 4. 2010 : Seminar Nasional dengan Tema: “Peran
Asuransi Dalam Era Globalisasi”
5. 2010 : Seminar Anti Corruption Training Road to Campus 2010
viii
THE INFLUENCE OF AUDIT STRUCTURE, ORGANIZATIONAL
COMMITMENT, ROLE CONFLICT, AND EFFECTIVENESS OF USING
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS TECHNOLOGY TO AUDITOR
PERFORMANCE
Fajar Hadi Suryana
ABSTRACT
This study analyzed the influence of audit structure, organizational commitment, role conflict, and effectiveness of using accounting information systems technology to auditor performance. Respondents in this study consisted of auditors working in CPA firms. It’s about 94 questionnaires were distributed to the respondents, meanwhile 79 questionnaires that returned and can be processed. It used simple random sampling method to determining the sample. It was examined by multiple regression analysis using SPSS 17.0 program.
The results of this study indicate that organizational commitment, role conflict, and effectiveness of using accounting information systems technology affect to auditor performance, where as audit structure does not affect.
ix
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN, DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR
Fajar Hadi Suryana
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor. Responden dalam penelitian ini terdiri dari para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 94 buah, sedangkan kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 79 buah. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah simple random sampling. Penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja audior, sedangkan struktur audit tidak berpengaruh.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada maha guru, Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah ke zaman penuh ilmu pengetahuan ini.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua, ayahanda Eddy Djunaedy dan ibunda Badriyah yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
2. Kakakku Arya Ardhian Sukmanto dan segenap keluarga yang telah menyemangati dan membantu penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Rini, SE, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan SE, AK, MM .Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah berkenan memberikan banyak waktu, ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini, serta bimbingan dan arahan untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
xi
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
9. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Semua sahabat-sahabat terbaikku Ardiansyah (Jemba), Dian, Fian, Emoth, Ipul, Kamal, Muth, Raden, Adul, Anggi, Icha, Lala,
11. Teman-teman Akuntansi C 2008 dan teman-teman pengajian Akuntansi C 2008, terima kasih atas informasi, bantuan, semangat, dan doa yang telah
diberikan.
12. Terima kasih seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
13. Terima kasih kepada seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis sukses mulia untuk kita semua
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen.
Jakarta, April 2013
Penulis
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
ABSTRACT ...viii
ABSTRAK...ix
KATA PENGANTAR ... . x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... ..xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... .9
C. Tujuan Penelitian ………. ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13
A. Tinjauan Literatur ... 13
1. Struktur Audit ... 13
2. Komitmen Organisasi ... 15
3. Konflik Peran ... 17
4. Efektivitas... ... 20
5. Teknologi Informasi ... 21
6. Sistem Informasi Akuntansi ... 22
7. Kinerja Auditor ... 25
B. Penelitian Terdahulu ... 28
xiii
D. Keterkaitan Antar Variabel ... 34
1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor ... 34
2. Komitmen Organisasi dengan Kinerja Auditor ... 35
3. Konflik Peran dengan Kinerja Auditor ... 36
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 39
B. Metode Pemilihan Sampel ... 39
C. Metode Pengumpulan Data ... 39
D. Metode Analisis Data ... 40
1. Statistik Deskriptif ... 41
2. Uji Kualitas Data ... 41
3. Uji Asumsi Klasik ... 42
4. Uji Hipotesis ... 43
E. Operasionalisasi Variabel ... 45
1. Struktur Audit ... 45
2. Komitmen Organisasi ... 46
3. Konflik Peran ... 46
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi... ... 47
5. Kinerja Auditor ... 47
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ... 52
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 52
2. Karakteristik Profil Responden ... 54
B. Hasil Uji Instrumen penelitian ... 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 57
2. Hasil Uji Kualitas Data ... 59
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63
4. Hasil Uji Hipotesis ... 67
xiv
A. Kesimpulan ... 72
B. Implikasi ... 73
C. Saran ... 76
Daftar Pustaka ... 78
xv
DAFTAR TABEL
No. Tabel Keterangan Halaman
2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ... .... 29
3.1 Operasional Variabel Penelitian ... .... 48
4.1 Data Sampel Penelitian ... ... 52
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ... ...52
4.3 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin ... ... 53
4.4 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Posisi Terakhir ... ... 54
4.5 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Terkahir ... 55
4.6 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Usia ... ... 58
4.7 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja ... ... 56
4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... ... 57
4.9 Hasil Uji Validitas Struktur Audit ... ... 58
4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi ... ... 59
4.11 Hasil Uji Validitas Konflik Peran ... ... 59
4.12 Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem informasi Akuntansi... ...60
4.13 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor ... ... 61
4.14 Hasil Uji Reliabilitas ... ... 61
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ... ... 62
4.16 Hasil Uji Normalitas ... ... 64
4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... ... 65
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... ... 66
4.19 Hasil Uji Statistik F ... ... 67
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Keterangan Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lamp. Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian Skripsi ... ... 81
2 Surat Penelitian ... ... ... 85
3 Surar Keterangan Dari KAP ... ... 89
4 Kuesioner Penelitian ... ... 99
5 Daftar Jawaban Responden ... ... 109
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia bisnis mengalami perkembangan pesat. Hal ini tidak
lepas dari tingginya konsumsi dalam kegiatan sehari-hari dan
perkembangan teknologi yang semakin memudahkan bagi perusahaan dan
konsumen untuk memperoleh informasi atau mempermudah pekerjaan
yang tadinya manual sekarang dapat dilakukan dengan berbantuan
komputer.
Perusahaan/entitas sebagai pelaku bisnis akan membuat laporan
keuangan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan
perusahaan/entitas, sebagai acuan dalam pengambil keputusan, selain itu
laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban
pengelolaan manajemen perusahan kepada pemilik perusahaan.
Dengan berkembangnya dunia bisnis membuka peluang bagi Kantor
Akuntan Publik (KAP) untuk menyediakan jasa. Dimana setiap laporan
keuangan perusahaan perlu diaudit oleh pihak ketiga untuk mengetahui
apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar dan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, sekaligus mendapatkan opini yang
menyatakan wajar tidaknya laporan keuangan tersebut, sehingga
perusahaan mempunyai keyakinan atas laporan keuangan yang disajikan
2
Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh
banyak hal yang dimiliki ataupun yang dihadapinya baik dari dalam
maupun dari luar. Hal ini dikarenakan auditor adalah manusia yang
memiliki perasaan, emosi, harga diri, hak asasi dan kepribadian yang
dijadikan kekuatan untuk menjalankan setiap pekerjaan. Pengaruh dari
dalam diri seperti profesionalisme dan komitmen menjadi cerminan
karakter auditor yang baik. Sedangkan pengaruh dari luar, tentu kinerja
seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja dan
perkembangan teknologi.
Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan
yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.
Pengertian kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, bagi klien ataupun
publik dalam menilai hasil audit yang dilakukan (Zainal Fanani et al.,
2007:2)
Seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas
khususnya dibidang auditing. Salah satu sumber peningkatan kinerja
seorang auditor dapat berasal dari pengalaman-penggalaman dalam bidang
3
yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, intensitas
pelatihan ataupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan kinerja auditor.
Beberapa proses yang dialami tersebut dalam memberikan manfaat
pengembangan pengalaman seorang auditor yang dimiliki agar lebih
memiliki kecakapan yang matang. Pertambahan pengalaman akan
meningkatkan perhatian auditor dalam menemukan
pelanggaran-pelanggaran. Dan pengalaman-pengalaman yang didapat auditor,
memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki auditor melalui
proses-proses yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga potensi
terjadinya kekeliruan di masa mendatang akan semakin berkurang.
Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih.
Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang
tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam tugasnya (Christ, dalam
Yudhi Herliansyah, 2006:2).
Auditor dalam melaksanakan tugasnya, memperoleh kepercayaan dari
klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran
laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat
mempunyai kepentimgam yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan
dengan pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan pemakai
laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai laporan
keuangan lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai
4
independen terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan,
maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri (Sri Trisnaningsih,
2007:20).
Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat
penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban
oleh auditor. Auditor independen adalah auditor profesional yang
menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang
audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Dalam menjaga
mutu pekerjaan profesionalnya, Akuntan Publik harus berpedoman pada
kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Seorang
akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari kinerja auditor dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugasnya, auditor sering dihadapkan oleh potensi
konflik peran (role conflict) sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Role
conflict adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian
birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika, dan
kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya
dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan
pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya
perintah yang lain. Efek potensial dari konflik peran maupun
ketidakjelasan peran sangatlah rawan, baik bagi individual maupun
5
yang berhubungan dengan pekerjaan, kepuasan kerja, dan kinerja yang
lebih rendah (Zaenal Fanani et al., 2007:141).
Tsai dan Shis (2005) dalam Zainal Fanani et al., (2007:3) menyatakan
bahwa konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian antara
pengharapan yang disampaikan pada individual didalam organisasi dengan
orang lain didalam dan diluar organisasi.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor adalah komitmen
organisasi. Komitmen organisasi mengacu kepada komitmen karyawan
terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta
mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai
keputusan. Oleh karenanya komitmen organisasi menimbulkan rasa ikut
memiliki (sense of belong) bagi karyawan terhadap organisasi
Dengan kemajuan teknologi didunia usaha yang terus menerus juga,
akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan
berbantuan komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis
komputer tidak jauh berbeda, yang membedakan dalam berbasis komputer
dilakukan dengan sekali entry (Input) data atau transaksi saja, hal ini
dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat merubah
financial report juga.
Penggunaan internet oleh perusahaan sudah semakin memasyarakat.
Menurut Kristianto (2008:56) bahwa ada beberapa fasilitas internet yang
dapat dimanfaatkan audior dalam rangka mengembangkan kompetensinya,
6
untuk mengirim pesan tertentu kepada pihak lain, berbagai informasi,
memecahkan masalah yang dihadapinya, atau sekedar bercakap-cakap.
Menurut Noviari (2007:7) bahwa perubahan proses akuntansi akan
mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem
informasi akuntansi. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam
bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dapat
menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena
imbasnya. Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi
perkembangan proses audit.
Keberhasilan suatu teknologi tergantung pada si pengguna itu sendiri
apabila dia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan
teknologi tersebut maka akan mempermudah pekerjaan yang
dilakukannya, sedangkan jika si pengguna tidak memiliki pengetahuan dan
kemampuan maka teknologi tersebut justru akan mempersulitnya.
Trisnaningsih (2007:9) menjelaskan bahwa, kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil karya yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang
dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu
7
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur audit
terhadap kinerja auditor yang dilakukan Stuart dan Prawitt (2004) hasilnya
menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung interaksi antara
kompleksitas tugas dengan struktur audit yang digunakan dalam
penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak terlalu kompleks,
auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur audit dan tidak
menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang sepadan.
Sebaliknya, pada tugas yang relatif kompleks, auditor dari perusahaan
yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada di bawah perusahaan
yang menggunakan struktur audit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan
Fanani (2007) mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor,
hasilnya struktur audit mempunyai pengaruh positif atau signifikan
terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan struktur
audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi
lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor.
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh komitmen organisasi
terhadap kinerja auditor yang dilakukan Trisnaningsih (2007) hasilnya
komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap
kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa seorang auditor yang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dimana dia bekerja
maka akan menimbulkan rasa memiliki terhadap perusahaan (sense of
8
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh konflik peran
terhadap kinerja auditor yang dilakukan Fanani (2007) hasilnya konflik
peran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa konflik peran yang merupakan
gejala psikologis yang dialami oleh auditor yang timbul karena adanya dua
rangkaian tuntutan yang bertentangan sehingga menyebabkam rasa tidak
nyaman dalam bekerja secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja,
sehingga bisa menurunkan kineja secara keseluruhan.
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh efektifitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor
yang dilakukan Sari (2008) hasilnya efektifitas penggunaan teknologi
sistem informasi mempunyai pengaruh positi atau signifikan terhadap
kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
searah antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dengan
kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi, maka semakin tinggi kinerja individual
Penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini dimotivasi oleh
beberapa alasan. Pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan Fanani (2007) yang
meneliti tentang pengaruh struktur audit dan konflik peran terhadap kinerja
auditor dimana struktur audit dan konflik peran memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor. Dalam penggunaannya struktur audit
9
sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. Sedangkan adanya konflik
peran dapat menyebabkan auditor merasa tidak nyaman dalam bekerja
secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bias
menurunkan kineja secara keseluruhan. Sehinga pada penelitian ini penulis
ingin meneliti struktur audit dan konflik peran berpengaruh terhadap
kinerja auditor dengan menambahkan dua variable yaitu komitmen
organisasi dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi.
Kedua berbagai penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang tidak
konsisten Stuart dan Prawitt (2004) dalam penelitiannya menunjukan
bahwa struktur audit tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor,
berbeda dengan Fanani (2007) yang menunjukan bahwa struktur audit
berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian ini karena cukup penting mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kinerja auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Audit,
Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor”.
A. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka
10
1. Apakah struktur audit memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja
auditor?
2. Apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap
kinerja auditor?
3. Apakah konflik peran memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja
auditor?
4. Apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor?
5. Apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara
simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis apakah struktur audit memiliki pengaruh terhadap
komitmen organisasi.
2. Untuk mengenalisis apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh
terhadap komitmen organisasi.
3. Untuk menganalisis apakah konflik peran memiliki pengaruh terhadap
komitmen organisasi.
4. Untuk menganalisis apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem
11
5. Untuk menganalisis apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik
peran dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?
C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Peneliti / Akademisi
Bagi peneliti guna memperluas wawasan dan menambah referensi
mengenai komitmen organisasi agar diperoleh hasil yang bermanfaat
bagi peneliti di masa yang akan datang dan juga ingin mengetahui
seberapa jauh pengaruh yang terjadi antara struktur audit, komitmen
organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi
akuntasi terhadap kinerja auditor..
2. Kantor Akuntan Publik (KAP)
Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini dapat memberikan
masukan kepada pihak perusahaan, dalam hal ini KAP, mengenai
struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas
penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor.
3. Auditor
Bagi auditor penelitian ini dapat memberikan masukan pada
12
audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan
teknologi sistem informasi terhadap kinerja auditor
13 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Struktur Audit
Muslim A. Djalil (2002:34) menjelaskan bahwa struktur audit
meliputi apa yang harus dilakukan, intruksi bagaimana pekerjaan harus
diselesaikan, alat untuk melakukan koordinasi, alat untuk pengawasan
dan pengendalian audit dan alat penilai kualitas kerja yang
dilaksanakkan. Pemahaman terhadap struktur audit yang baik dapat
meningkatkan kinerja auditor. Hal ini disebabkan karena teknik dan
prosedur audit yang digunakan KAP akan menjadi lebih efektif dan
efisien sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik. Bowrin
(1998:41) menjelaskan bahwa proses audit yang terstruktur
dikarakteristikan dengan memperkenalkan perubahan dari pendekatan
tradisional ke penggunaan kerangka konseptual yang lebih efisien dan
efektif untuk menyusun program audit dalam setiap perikatan dengan
klien. Sedangkan pendekatan audit yang tidak terstruktur
dikarakteristikan dengan kurangnya pendokumentasian dal hal
kerangka kerja, panduan sistematis dalam proses audit. Salah satu
fokus terhadap struktur audit adalah pengembangan dalam proedur,
aturan, dan komunikasi dalam audit (Bowrin 1998:42). Penggunaan
14
pengumpulan bukti, struktur audit yang semakin baik akan membantu
auditor dalam pengumpulan bukti sehingga akan berpengaruh terhadap
penilaian atas sebuah pendapat audit, sehingga bukti yang kompeten
dan relevan dapat terpenuhi guna memberikan pendapat terhadap
laporan keuangan.
Peningkatan struktur audit pada KAP akan memberikan dampak
baik secara eksternal maupun internal (Bowrin, 1998:52). Secara
internal dapat meningkatkan kompleksitas lingkungan bisnis yang
dihadapi KAP dan Klien, meningkatkan jumlah peraturan di mana
KAP dan klien harus mematuhinya, meningkatkan persaingan di antara
KAP, dan meningkatkan perhatian KAP terhadap ancaman litigasi.
Secara eksternal KAP dapat meningkatkan kekuatan pasar dengan
diversivikasi dan diferensiasi dalam pelayanannya dan turnover staf
yang tinggi.
Penggunaan struktur audit juga memiliki manfaat dan kerugian
(Bowrin 1998:58). Manfaatnya antara lain, meningkatkan efektivitas
dan efisiensi audit, mengurangi litigasi yang dihadapi KAP,
memberikan pengaruf positif pada sumber daya manusia untuk KAP,
memfasilitasi kualitas diferensiasi layanan. Jika penggunaa struktur
audit ini tidak dijalankan secara maksimal maka dapat mengurangi
efektivitas dan efisiensi audit, meningkatkan litigasi yang dihadapi
KAP, memberikan pengaruh negatif bagi sumber daya manusia di
15 2. Komitmen Organisasi
Sopiah (2008:157) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan
adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan
nilai-nilai organisasi, kemauan untuk mengusahakan tercapainya
kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk
mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Menurut
Karsono (2008:157), Komitmen organisasi adalah komitmen pada
organisasi secara global. Komitmen ini menggambarkan perasaan
untuk tetap bersama organisasi yang diwarnai dengan kesetujuannya
dengan tujuan, dan nilai yang dimiliki organisasi. Selanjutnya menurut
Menurut Sardjito dan Muthaher (2008:41), komitmen organisasi
adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang
kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh
organisasi. Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi
sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah
organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan
hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja
serta mengabdikan diri bagi organisasi (Amilin dan Dewi, 2008:15).
Berkaitan dengan komitmen organisasi Trisnaningsih (2007:10)
16
mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain. Karyawan yang
komitmen terhadap organisasi akan menujukkan sikap dan perilaku
yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk
membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi dan memiliki
keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi.
Komtmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan
terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas
serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai
keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut
memiliki (sense of belonging) bagi karyawan terhadap organisasinya.
Menurut Setiawan dan Ghozalli (2006:193), konsep komitmen
organisasional didasarkan pada premis bahwa individual membentuk
suatu keterikatan (attachment) terhadap organisasi. Secara historis
komitmen organisasional merupakan perspektif yang bersifat
keperlilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku konsisten
dengan aktivitan (consistent lines of activity).
Berdasarkan definisi diatas, maka komitmen organisasi merupakan
tingkat intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya serta
tingkat keterlibatannya dalam organisasi terhadap nilai dan sasaran
yang ingin dicapai organisasi untuk mengusahakan tercapainya
kepentingan organisasi dan untuk mempertahankan kedudukannya
17 3. Konflik Peran
Konflik peran atau role conflict adalah suatu konflik yang timbul
dari mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan
norma, aturan, etika dan kemandirian profesional. Kondisi tersebut
biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang
diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja
akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Konflik peran
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan bisa
menurunkan motivasi kerja karena mempunyai dampak negatif
terhadap perilaku individu, seperti timbulnya ketegangan kerja,
banyaknya terjadi perpindahan, penurunan kepuasan kerja sehingga
bisa menurunkan kinerja auditor secara keseluruhan (Zaenal Fanani et
al., 2007:7).
Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan pada seorang sebagai
suatu fungsi dari peran tertentu yang ia jalankan dalam organisasi. Role
conflict menciptakan harapan-harapan yang mungkin sulit untuk
dipenuhi (Robbins dan Judge, 2009:674).
Menurut Ramawati Hanny Yustrianthe (2008:130), role conflict
terjadi ketika seorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan
tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan.
18
timbulnya stress yang dapat merusak dan merugikan dalam pencapaian
tujuan seseorang. Apabila stres terjadi secara terus-menerus dan
berkepanjangan, maka akan menyebabkan timbulnya reduced personal
accomplishment, pada akhirnya akan menyebabkan tingkat kepuasan
kerja dan keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan atau institusi
yang rendah.
Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi menurut
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2006:256) yaitu konflik peran
pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran (itrarole-conflict),
konflik antar peran (interrole conflict), adapun penegasannya adalah
sebagai berikut
1. Konflik Peran Pribadi (Person-Role Conflict)
Konflik peran pribadi terjadi ketika persyaratan peran melanggar
peran dasar, sikap, dan kebutuhan individu yang memegang posisi
2. Konflik Intra Peran (Intrarole Conflict)
Konflik antar peran terjadi ketika individu berbeda mendefinisikan
peran menurut set harapan yang berbeda, sehingga tidak mungkin
bagi seseorang yang memainkan peran dapat memenuhi semuanya.
Hal ini mungkin akan terjadi ketika peran yang ada mempunyai set
peran yang kompleks (banyak kaitan peran yang berbeda)
3. Konflik Antar Peran (Interrole conflict)
Terjadi karena individu secara simultan melakukan banyak peran,
19
Mo Koo dan Sim (1997:207) menyatakan bahwa role conflict
terjadi ketika peran yang bertentangan harus dilakukan oleh
masing-masing anggota dalam sebuah organisasi. Dihadapkan dengan harapan
yang terpisah satu sama lainnya, anggota yang mengalami role conflict
dan tidak dapat membuat penilaian yang tepat tentang yang mana yang
harus dipenuhi. Role conflict dan role ambiguity adalah dua
ketegangan psikoloigis yang telah diteliti secara luas dan berhubungan
dengan baik kesehatan mental maupun fisik.
Kondisi role confict terjadi karena kadangkala klien juga meminta
layanan lain yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Dalam hal ini, dapat menimbulkan konflik antara tugas
yang diemban oleh KAP dan permintaan yang disampaikan klien
sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Penelitian pada auditor Korea
menunjukan bahwa tekanan ekonomi membuat auditor tidak terlalu
memperhatikan role conflict agardapat memperoleh klien dan
kadang-kadang mereka mengorbankan etika profesionalnya sehingga dalam
bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi (Mo
Koo dan Sim, 1997:215)
Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
konflik peran atau role conflict merupakan suatu situasi dimana
individu mengalami ketidaksesuaian antara perintah atau permintaan
yang diberikan dengan komitmen dari satu peran. Kondisi tersebut
20
diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja
akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Seseorang yang
mengalami role conflict cenderung menimbulkan ketegangan kerja,
ketidaknyamanan dalam bekerja, menurunkan motivasi kerja,
penurunan kepuasan kerja, menyebabkan terjadinya perpindahan kerja,
menimbulkan ketegangan psikologis, mempengaruhi kesehatan mental
maupun fisik, serta dapat menurunkan kinerja secara keseluruhan.
Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi yaitu konflik
peran pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran
(itrarole-conflict), konflik antar peran (interrole conflict)
4. Efektifitas
Menurut Anthony (2004:14) mendefinisikan efektifitas sebagai
berikut:
“Efektivitas adalah hubungan antara output yang dihasilkan oleh pusat pertanggung jawaban dengan tujuan jangka pendek (objektifitas), semakin besar ouput yang dikontribusikan terhadap jangka pendek perusahaan,maka semakin efektif unit tersebut”.
Menurut pendapat Mahmudi (2005:92) dalam bukunya Manajemen
Kinerja Sektor Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:
“Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan”
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat
dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan dengan yang
21
pencapaian tujuan dilakukannya tindak-tindakan untuk mencapai hal
tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian
suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau
kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut
telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan
suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan
keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut
wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.
5. Teknologi Informasi
Teknologi informasi (TI) terdiri atas teknologi komputer dan
teknologi komunikasi. Computer adalah alat elektronik multiguna yang
dapat menerima input data, mengolah data, menyimpan program, dan
hasil pengolahan data (informasi), menyajikan informasi, yang
kerjanya dikendalikan oleh program yang tersimpan penyimpanannya
dan bekerja secara otomatis. Teknologi komunikasi atau teknologi
telekomunikasi terdiri dari system dan peralatan elektromagnetis untuk
berkomunikasi jarak jauh. Dengan adanya gabungan antara teknologi
computer dan teknologi telekomunikasi maka orang dapat go online di
Internet (Suyanto, 2005:11).
Teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk
mengatasi perubahan (Laudon dan Laudon, 2006:14). Definisi TI
22
Perkins (2002:1), yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi
yang digunakan untuk megirim informasi.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai
dalam sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi
bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
6. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji,
2002:4)
Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.”
Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah
23
“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”.
Bodnar, George H, and S. Hopwood William (2005:1)
mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”.
Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia,
fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses
tipe transaksi
7. Kinerja Auditor
a. Definisi Kinerja Auditor
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Wibowo (2007:2)
pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja
atau pretasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan
hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana
proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan
24
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
Kinerja merupakan istilah yangberasal dari kata job
performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Kinerja adalah pencapaian atastujuan organisasi yang dapat
berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas,
fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan
oleh organisasi (Brahmasari dan Siregar, 2008:242).
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun
waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi
(1998:11) dalam Trisaningsih (2007:8) adalah akuntan publik yang
melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara
objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi
lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan
tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
25
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan
kuantitas dan ketepatan waktu. Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur
melalui pengukuran tertentu (standar) dimana kualitas adalah
berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas
adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu
tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu byang telah
direncanakan.
b. Tingkatan Kinerja
Menurut Mangkunegara (2005:15) dalam trisaningsih
(2007:8), kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan
kinerja organisasi. Adapun penjelasan dari kinerja individu dan
kinerja organisasi adalah sebagai berikut:
1) Kineja Individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah
ditentukan
2) Kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu
26 c. Sumber Penilaian Kinerja
Penialaian prestasi kerja dilakukan dalam rangka
memperoleh masukan yang tepat dan objektif untuk menunjang
keberhasilan dalam mengambil keputusan berkenaan dengan
karyawan bersangkutan. Beberapa prinsip dasar penilaian kinerja
(Umbara, Hidayat, dan Suharli, 2008:29) sebagai berikut:
1) Penilaian prestasi kerja merupakan proses dinamis serta
memerlukan bimbingan atau pengarahan yang aktif, analitis,
dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan
2) Sistem penilaian prestasi kerja harus menjamin bahwa sasaran
set5iap hasil kerja dan standar kerja setiap individu mengacu
pada sasaran unit kerja, sedangkan sasaran setiap unit kerja
harus menyatu atau terintegrasi secara langsung dengan sasaran
perusahaan
3) Pimpinan dan karyawan harus mengetahui sasaran-sasaran dan
standar dari unit yang bersangkutan agar dapat menjadi
pedoman bagi mereka dalam melaksanakan tugas.
4) Memonitor secara periodik perkembangan-perkembangan yang
telah dicapai dan membandingkannya dengan sasaran-sasaran
dan hasil-hasil akhir taun.
5) Penilaian prestasi kerja harus diselenggarakan secara jujur,
konsisten objektif, dan bersikap membantu, serta harus dilihat
27
6) Pimpinan harus secara teratur mendorong mereka yang
mempunyai prestasi kerja baik dan sebaliknya, harus secara
tegas memperbaiki mereka yang mempunyai prestasi kerja
kurang baik.
Berbagai pendeketan dilakukan untuk mengukur kinerja.
Tujuan dari digunakannya pendekatan-pendekatan adalah suatu
untuk mencapai suatu pandangan yang lebih lengkap tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari sudut pandang yang
berbeda dan sering kali atas sebuah dasar multi dimensional.
Kegiatan pengukuran dalam proses manajemen adalah
sangat penting. Pengukuran kinerja adalah suatu proses
mengkuantifikasikan secara akurat dan valid tingkat efisiensi dan
efektifitas suatu kegiatan yang telah terealisasi dan
membandingkannya dengan tingkat prestasi yang direncanakan.
Untuk itu seorang atasan perlu mempunyai ukuran kinerja
para karyawan supaya tidak timbul suatu masalah. Informasi
tentang kinerja karyawan juga diperlukan pula bila suatu saat
atasan ingin mengubah sistem yang ada. Kita sering terjebak untuk
menilai seseorang berkinerja buruk, padahal sistem atau peralatan
yang digunakan yang tidak memenuhi syarat.
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa yang memegang
peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja
28
maka dala diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi
bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila
semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang yang
dibebankan pada dirinya akan lebih cepat dan tepat selesai adalah
merupakan suatu prestasi yang baik.
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam
29
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Ramadhan Syahril (2011) Analisa Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Di Jakarta
Variabel gaya struktur audit, konflik peran dan kinerja auditor
Metode pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling
Variabel struktur audit
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Variabel konflik peran tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
2. Khan and Din (2010)
The Impact of Organizational Commitment on Employees Job Performance (A study of oil and Gas Sektor of Pakistan)
Variabel Independen yaitu Organisational Commitment, variabel dependen employees job performance
Obyek penelitian. Komitmen memilki hubungan positif dan signifikan
terhadap kinerja
30 No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Agustina Lidya (2008) Pengaruh konflik peran, ketidakjelasan peran, dan kelebihan peran terhadap kepuasan kerja dan kinerja auditor Variabel independen konflik peran dan variabel dependen kinerja auditor
Sampel auditor junior di KAP Jakarta
Alat analisis yang
digunakanadalah analisis jalur (path analysis). Dengan pengumpulan data
menggunakan Tanya jawab
Pada ketiga variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kedua variabel terikat namun
berpengaruh negative secara parsial
4. Maria M Ratna Sari
(2008)
Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar
Variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor
Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling
Variabel efektivitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
31 No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5. Fanani et al. (2007)
Pengaruh struktur audit, konflik peran, dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja auditor
Variabel Struktur Audit, konflik peran, kinerja auditor. Alat pengujian yang digunakan analisis regresi berganda.
Populasi yang digunakan adalah akuntan public di jawa timur dengan penarikan sampel proportionate stratified
random sampling
Struktur audit dan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan ketidakjelasan
peran tidak berpengaruh signifikan.
6 Trisnaning sih (2007) Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Variabel independen gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan variabel dependen kinerja auditor, objek penelitian
Metode penelitian menggunakan SEM
Terdapat pengaruh positif dan signifikan indepenensi, gaya
32 7 Stuart, Iris,
and Doughlas F Prawitt (2004)
The Influence of Audit Structure on Auditors’ Performance In High and Low Complexity Task Setings.
Variabel struktur auditor dan kinerja auditor
Objek penelitian, Metode penelitian
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan dengan
metodologi yang terstruktur dengan yang tidak terstruktur
33 C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
[image:50.595.112.560.262.718.2]gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor
Variabel Independen Variabel Dependen Struktur Audit(X1 )
Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi (X ) Komitmen Organsasi
(X2)
Kinerja Auditor (Y)
Hasil Pengujian dan Pembahasan Konflik Peran
(X3)
Kesimpulan, Implikasi, Katerbatasan dan Saran Metode Analisis :
34 D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor
Penggunaan struktur audit dapat membantu auditor dalam
melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik sehingga meningkatkan
kinerja auditor. Staf audit yang memiliki pengetahuan tentang struktur
audit yang baku cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan
tugasnya. Hal ini berkaitan dengan dengan koordinsi arus kerja,
wewenang yang dimiliki, komunikasi dan kemampuan beradaptasi.
Penggunaan struktur audit memiliki keuntungan, yaitu: dapat
mendorong efektifitas, dapat mendorong efisiensi, dapat mengurangi
litigasi yang dihadapi KAP, mempunyai dampak positif terhadap
konsekluensi sumber daya manusia, dan dapat memfasilitasi
differensiasi pelayanan atau kualitas sehingga diduga dapat
meningkatkan kinerja auditor dalam (Zainal Fanani et al., 2007)
H1: Struktur Audit Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor.
2. Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor
Komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang
dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian
organisasi (Mowday, et al. dalam Vandenberg, 1992). Komitmen
organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai
organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi
35 komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of
belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa
jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia
akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat
meningkat.
Meyer et al. (1989) menguji hubungan antara kinerja manajer
tingkat atas dengan komitmen affective dan komitmen continuance
pada perusahaan jasa makanan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
komitmen affective berkorelasi secara positif dengan kinerja,
sedangkan komitmen continuance berkorelasi secara negatif dengan
kinerja. Somers dan Birnbaum (1998) mengemukakan bahwa
komitmen organisasional (affective dan continuance) tidak
berpengaruh terhadap kinerja. Siders et al. (2001) menyatakan bahwa
komitmen internal foci berhubungan dengan kinerja untuk reward
secara organisasional, sedangkan komitmen eksternal foci berpengaruh
terhadap kinerja relevan dengan reward oleh para konsumen.
Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang
pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang
yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang dengan
komitmen serta independensi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi.
Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan
seseorang terhadap suatu hal, seperti: karir, keluarga, lingkungan
36 menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau
malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan
pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen
yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan
dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Berdasarkan
uraian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, dirumuskan
hipotesis :
H
2: Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
3. Konflik peran terhadap kinerja auditor
Khoo dan Sim, 1997 dalam Fanani et al, 2008 meneliti tentang
konfik auditor dengan membahas latar belakang konflik peran auditor
dan me-review secara empiris masalah lingkungan audit di Korea.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab utama dari konflik
auditor di Korea adalah inkonsistensi peranan struktural, konflik peran,
dan jarak pengharapan. Hasil survei menunjukkan bahwa auditor di
Korea mengalami konflik peran yang signifikan, sehingga dalam
bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi dan
kurang memperhatikan etika profesional. Akibatnya, kinerja tidak
menjadi perhatian utama.
Fried, 1998 dalam Fanani et al, 2008 menguji pengaruh konflik
37 industrial Israel. Hasilnya pengujiannya menyatakan bahwa konflik
peran berpengaruh pada level kinerja yang lebih rendah.
Fisher, 2001 dalam Fanani et al, 2008 menyampaikan bahwa
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh
negatif terhadap kinerja auditor dan kepuasan kerja
H3: Konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
dengan Kinerja Auditor.
Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem
informasi memberikan pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam
pengelolaan bisnis. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan
tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem
itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.
Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) menggunakan model
TPC (Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh
Goodhue yang mencoba keberhasilan teknologi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam organisasi atau perusahaan dengan
menggunakan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi
terhadap kinerja. Jika teknologi informasi tersedia cocok dengan tugas
yang harus diselesaikan dan kemampuan individu pemakai, maka
pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam
38 pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi
yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin
tinggi.
H4: Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi
39 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh Struktur Audit,
Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi Akuntasi sebagai variabel independen dan kinerja audit
sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini adalah auditor
eksternal. Penelitian ini dibatasi dengan auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta.
B. Metode Pemilihan Sampel
Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja
pada KAP di Jakarta. Metode pemilihan sampel dilakukan dengan simple
random sampling. Simple random sampling merupakan salah satu metode
penarikan sampel probabilitas yang dilakukan dengan cara acak sederhana
dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih
sebagai responden (Hamid dan Rodoni, 2010:19).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
40 1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang
berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian
ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang bekerja di KAP.
Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP
secara langsung maupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP sebagai
responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor
masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner
yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai
responden.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
41 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan kemencengan distribusi
(Ghozali, 2011:19).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai
di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali,
2011).
b. Uji Reliabilitas
Adalah alat untuk menguku