BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
1. Hasil Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II di SDN Deresan, SDN Dayuharjo, dan SDN Tegalrejo 3. Wawancara ini berpedoman pada 22 butir pertanyaan analisis kebutuhan mengenai perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD. Hasil wawancara dengan guru kelas II dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tiga SD akan dijabarkan setiap butir.
Butir pertanyaan pertama mengenai penggunaan Kurikulum 2013 di sekolah. Terdapat satu SD yang menggunakan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan dua SD lainnya menggunakan pada tahun ajaran 2015/2016. Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik pada tiga SD hingga sekarang pada tahun ajaran 2018/2019.
Butir pertanyaan kedua mengenai keikutsertaan guru dalam kegiatan pelatihan Kurikulum SD 2013. Terdapat satu guru yang mengikuti pelatihan sebanyak tiga kali yang membahas mengenai Kurikulum 2013, perangkat pembelajaran, penilaian, dan proses pembelajaran. Sedangkan dua guru lainnya melaksanakan satu kali pelatihan yang membahas mengenai Kurikulum 2013.
Butir pertanyaan ketiga mengenai pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013. Guru pertama berpendapat bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan karena proses pembelajaran yang fleksibel. Tetapi masih mengalami kesulitan pada bagian penilaian yang masih dianggap rumit dengan adanya penilaian untuk setiap KD dalam setiap aspek. Guru merasa perlu adanya pelatihan lagi untuk membahas mengenai penilaian. Guru kedua berpendapat bahwa Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Penyempurnaan tersebut diantaranya guru lebih berperan sebagai fasilitator, pendekatan yang digunakan yaitu
saintifik, dan adanya pembelajaran terpadu yang memadukan antarmata pelajaran ke dalam satu tema. Sedangkan guru ketiga berpendapat bahwa adanya proses pembelajaran yang menggunakan tema dalam setiap pembelajaran. Materi yang disampaikan lebih jelas dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena adanya keterkaitan dengan mata pelajaran yang lainnya.
Butir pertanyaan keempat mengenai pengetahuan guru terhadap karakteristik Kurikulum SD 2013. Dua guru berpendapat dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik, yaitu adanya tiga aspek yang harus dikembangkan dan adanya pendidikan karakter. Pada Kurikulum 2013 ada tiga aspek yang harus dikembangkan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang harus seimbang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Pengembangan tersebut diiringi dengan adanya pendidikan karakter yang disesuaikan dengan materi atau proses pembelajaran. Sedangkan satu guru lainnya berpendapat mengetahui beberapa karakteristik Kurikulum 2013, yaitu mengajak guru dan siswa untuk mampu berpikir kreatif, inovatif, dan diharapkan peserta didik dapat lebih mandiri.
Butir pertanyaan kelima mengenai pemahaman guru terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Dua guru mengetahui adanya pendekatan saintifik yang di dalamnya terdapat 5M sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 5M tersebut mencakup mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Sedangkan satu guru lainnya berpendapat mengetahui adanya pendekatan saintifik, yaitu pendekatan yang berhubungan dengan ilmu kependidikan mengacu pada media visual, teknologi, dan mengikuti perkembangan zaman.
Butir pertanyaan keenam mengenai cara guru merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik. Dua guru melakukan cara yaitu, guru terlebih dahulu melihat silabus yang digunakan sebagai pedoman. Kemudian
dikembangkan ke dalam materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Penyesuaian ini melibatkan kondisi lingkungan atau memanfaatkan lingkungan untuk mendukung proses pembelajaran. Diharapkan dengan adanya keterkaitan dengan lingkungan akan semakin mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran karena sudah sesuai dengan kemampuan siswa. Setelah mengetahui keterkaitan lingkungan dengan materi, barulah guru merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran. Sedangkan satu guru lainnya dengan cara membuat indikator sesuai dengan Kompetensi Dasar dan berhubungan dengan pokok pembelajaran. Para guru di SD Dayuharjo biasanya tidak membuat RPP dan perangkat pembelajaran, karena semua sudah disediakan oleh pusat. Namun saat KTSP semua perangkat pembelajarannya harus dibuat sendiri. Perangkat pembelajaran dari pusat tersebut adalah perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru yang sudah diseleksi perangkat pembelajaran paling baik dan layak digunakan. Perangkat pembelajaran yang sudah dibuat tersebut dapat digunakan selama satu tahun.
Butir pertanyaan ketujuh mengenai cara guru menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Penyampaian pendidikan karakter dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru disesuaikan dengan Kurikulum 2013 yang digunakan. Pendidikan karakter diberikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Ketiga guru memberikan pendidikan karakter dengan pembiasaan hal-hal yang sederhana di sekolah. Misalnya dengan berdoa sebelum memulai suatu kegiatan, jujur, disiplin, menghargai teman, tidak membeda-bedakan antarteman, selalu datang sekolah tepat waktu, dan adanya kerja sama dalam kelompok, maka peserta didik dapat belajar cara menghargai serta mau bekerja sama dengan siapa saja. Cara tersebut secara tidak
langsung peserta didik akan mendapatkan dan mengembangkan pendidikan karakter selama proses pembelajaran.
Butir pertanyaan kedelapan mengenai penggunaan model pembelajaran yang berbeda dalam RPP yang dibuat. Penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh dua guru selalu dibuat bervariasi dengan tujuan peserta didik dapat menikmati proses pembelajaran. Walaupun hanya 2 (dua) model pembelajaran yang dipahami oleh guru, yaitu cooperative learning dan PBL, tetapi guru selalu membuat proses pembelajaran menjadi bervariasi dengan model yang digunakan. Sedangkan satu guru lainnya pernah mencoba menggunakan model pembelajaran, tetapi karena adanya Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik sudah dianggap cukup untuk melaksanakan proses pembelajaran dan membuat peserta didik lebih aktif, maka guru tidak menggunakan model pembelajaran lagi.
Butir pertanyaan kesembilan mengenai pengembangan tujuan pembelajaran yang mengupayakan tercapainya pendidikan karakter. Ketiga guru selalu mengupayakan adanya pengembangan pendidikan karakter dalam setiap proses pembelajaran. Dalam pelaksanaannya pendidikan karakter selalu diupayakan untuk mengiringi selama proses pembelajaran berlangsung. Terdapat satu guru yang mengupayakan pengembangan pendidikan karakter dalam tujuan pembelajaran. Sedangkan dua guru lainnya, kurang memerhatikan adanya penulisan dalam upaya pengembangan pendidikan karakter.
Butir pertanyaan kesepuluh mengenai pengetahuan guru tentang keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikatif. Ketiga guru sudah mengetahui mengenai keterampilan abad 21. Tetapi dalam penerapan proses pembelajaran terdapat dua guru yang belum maksimal diterapkan dalam setiap proses pembelajaran. Sedangkan satu guru lainnya
tidak menerapkan karena masih cukup sulit untuk diterapkan di kelas bawah.
Butir pertanyaan kesebelas mengenai pembuatan RPP yang sudah dilengkapi dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan abad 21. Terdapat dua guru yang dalam pembuatan RPP dilengkapi dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan abad 21. Sedangkan untuk satu guru lainnya belum dilengkapi.
Butir pertanyaan kedua belas mengenai penggunaan metode ceramah dalam proses pembelajaran di kelas. Ketiga guru sudah tidak mendominasi penggunaan metode ceramah. Ceramah hanya digunakan ketika materi yang dianggap perlu dijelaskan dengan menggunakan metode ceramah. Sedangkan selebihnya lebih menggunakan metode lain yang mendukung proses belajar yang berpusat pada peserta didik.
Butir pertanyaan ketiga belas mengenai guru yang menggunakan model pembelajaran inovatif yang lainnya. Model pembelajaran inovatif yang biasanya digunakan oleh dua guru yaitu cooperative learning dan PBL. Sedangkan untuk satu guru lainnya tidak menggunakan model pembelajaran inovatif.
Butir pertanyaan keempat belas mengenai pengetahuan guru tentang pembelajaran inovatif. Terdapat dua guru yang mengetahui mengenai pembelajaran inovatif, yaitu pembelajaran yang dirancang dengan adanya pembaharuan atau bersifat baru dan berbeda dengan pembelajaran yang sebelumnya dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sedangkan untuk satu guru lainnya masih kurang mengetahui, sehingga dalam proses pembelajaran pun guru juga tidak menerapkan pembelajaran inovatif. Biasanya guru hanya menerapkan pembelajaran sesuai dengan buku guru.
Butir pertanyaan kelima belas mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembuatan model pembelajaran yang inovatif. Terdapat satu guru yang tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan model pembelajaran inovatif, karena guru telah mendapat banyak inspirasi. Inspirasi diperoleh dari buku, internet dan bahkan guru. Setelah mendapatkan inspirasi, guru tinggal menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik, sehingga kesulitan hanya dialami ketika penyesuaian model pembelajaran inovatif dengan karakteristik peserta didik. Sedangkan dua guru lainnya mengalami kesulitan ketika perangkat pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan kondisi nyata. Pada perangkat pembelajaran biasanya diterapkan adanya berpikir tingkat tinggi, padahal peserta didik masih kesulitan untuk berpikir tingkat tinggi, sehingga itulah yang menyebabkan guru kesulitan untuk menyesuaikan.
Butir pertanyaan keenam belas mengenai cara guru mengatasi kesulitan dalam pembuatan model pembelajaran inovatif. Kesulitan tersebut diatasi oleh ketiga guru dengan mencari berbagai refernsi mulai dari buku, internet, dan guru agar memperoleh model pembelajaran inovatif. Kemudian model pembelajaran inovtaif yang telah diperoleh disesuaikan dengan karakteristik peserta didik agar dapat benar-benar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar.
Butir pertanyaan ketujuh belas mengenai tersedianya contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 di sekolah. Terdapat tiga sekolah yang sudah menyediakan contoh mengenai perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Tetapi, dalam pengaplikasiannya guru masih mengalami kesulitan.
Butir pertanyaan kedelapan belas mengenai guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 dengan model PBL, inquiry, cooperative learning, quantum learning, dan lain sebagainya. Ketiga guru
membutuhkan contoh, karena guru hanya mengetahui beberapa model pembelajaran saja. Dengan adanya contoh, maka guru mendapatkan inspirasi mengenai model baru yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Butir pertanyaan kesembilan belas mengenai peserta didik yang merasa bosan atau tidak ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Dua guru sering menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Hal itu berdampak positif bagi peserta didik, karena peserta didik merasa senang dan menikmati proses pembelajaran. Bahkan tidak jarang peserta didik ingin mengulangi pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inovatif tersebut untuk diterapkan lagi pada pembelajaran yang akan datang. Sedangkan satu guru merasakan bahwa peserta didik bosan ketika pembelajaran yang sama berulang kali diterapkan. Akhirnya guru harus mengganti dengan pembelajaran yang lainnya.
Butir pertanyaan kedua puluh mengenai rencana yang dimiliki guru untuk mengembangkan pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Ketiga guru sangat ingin mengembangkan pembelajaran inovatif, karena peserta didik juga menyukai adanya pembelajaran inovatif ketika proses pembelajaran. Penggunaan pembelajaran inovatif ini juga berdampak pada meningkatnya prestasi peserta didik. Oleh sebab itu, guru mempunyai rencana untuk mengembangkan pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Butir pertanyaan kedua puluh satu mengenai pendapat guru tentang pentingnya perangkat pembelajaran inovatif jika diterapkan dalam proses pembelajaran dewasa ini. Ketiga guru berpendapat bahwa perangkat pembelajaran inovatif ini sangat dibutuhkan karena sesuai dengan Kurikulum 2013. Selain itu, karakter peserta didik juga sudah bisa menyesuaikan dengan penggunaan Kurikulum
2013, salah satu contohnya yaitu peserta didik yang aktif. Maka dari itu, penerapan tersebut dianggap penting karena akan memfasilitasi peserta didik dalam belajar.
Butir pertanyaan kedua puluh dua mengenai pengetahuan guru tentang tes jenis belajar menurut Taksonomi Bloom yang direvisi. Ketiga guru sudah mengetahui mengenai Taksonomi Bloom yang telah direvisi. Guru juga sudah megetahui mengenai tentang tes jenis belajar tersebut. Tetapi, terkadang guru masih mengalami kesulitan ketika membuat soal sesuai dengan Taksonomi Bloom yang telah direvisi, terutama untuk kemampuan tingkat tinggi atau HOTS.