• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Wawancara dengan Pemimpin Majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib

Jawahirul ma‟anyDesa Sruwen

Nama : Ustadz Nur Hanani Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Maret 2018 Waktu : 17.00 wib

Tempat : Gazebo depan rumah pemimpin Hasil wawancara

1. Apakah majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul

ma‟anyitu?

Majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟any

itu suatu sarana untuk mengumpulkan umat kemudian diajak bersama-sama untuk berbuat manfaat di dalamnya, yang antara lain diadakan dengan secara ritual, kemudian sedikit banyaknya menyampaikan tentang hikmah-hikmah. Dan Selanjutnya tarjetnya adalah bagaimana jamaah atau majelis itu bisa merasakan manfaatnya. maka kedepan bukan kita yang mengumpulkan, tapi mereka yang butuh untuk kumpul. Bahkan kehadiran majelis ini bener-bener diharapkan di masyarakat.

2. Apa yang melatar belakangi berdirinya majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟anydi Desa Sruwen?

oleh orang-orang terdahulu atau para ulama itu kita jaga karena itu kita yakini itu sesuatu yang baik, nguri-uri istilahe.Nguri-uri, melestarikan dan kemudian kita juga tidak menutup kemungkinan untuk berinofasi agar supaya relefansinya itu bisa diterima oleh masyarakat. Dalam arti orang dulu dengan orang sekarang kan berbeda, dadi kalau dulu itu tidak pakai pengeras sekarang harus pakai pengeras. Kemudian untuk memanggil mereka sebelum hadir dengan sholawatan, lagu-lagu. Nah itu sebagai bentuk apa namanya kreatifitas inofasi kita, kita sesuaikan dengan a,,,kebutuhan zaman, atau kebutuhan saat ini. Initine nguri-uri dan njogo apa yang menjadi tradisi sekaligus yang telah ditanamkan oleh para pendahulu kita sejauh itu tidak berlawanan dengan syariat. Dalam arti tidak mengandung unsur-unsur maksiat dan sebagainya. Dan saya juga mendapat ijazah dari guru (Asyhuri Muntaha pengasuh pondok pesantren Nurul Furqon Blibis, Susukan, Semarang) untuk mengamalkannya.

3. Sejak kapan kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib

Jawahirul ma‟any itu diadakan?

Tepanya kita lupa yaa, yaa,,, sudah sekitar kurang lebih satu tahun.

4. Bagaimana perkembangan kegiatanmajelis ta‟lim Manaqiban Kitab

perkembangan dengan banyaknya para jamaah atau para jamaah semakin sedikit?

Yang kita rasakan karena apa namanya,,, a,,, mungkin prosesnya yang tidak lama, saya katakan praktis tadi dan terutama para jamaah itu bisa merasakan manfaatnya. Maka praktis semakin kesini alhamduliallah semakin banyak dan bahkan a,, kita mengadakan juga di desa Sruwen itu kita memberi jadwal di masing- masing dusun bertempat di Mushola atau Masjid tiap lapan. Jadi misalnya Sruwen I hari apa? Kemudian Sruwen II hari apa? Dan kita rencanakan ini nanti menyeleuruh sedesa Sruwen bisa diubengi manaqib. Alhamdulillah ini sudah separonya kita melaksanakan itu, dan a,, kekuatan kita tidak hanya dari jamaah tapi justru para motor- motor penggerak yaitu dari para anshor dan banser desa Sruwen. Yang dalam hal ini a,,, apa mengatasnakan diri rijalul anshornya. Dadi memang rijalul anshor itu a,,, apa namnya, tugas pokok dan

fungsinya adalah mengadakan semacam jamaah-jamaah

diwilayahnya. Jadi bisa dikatakan alhamdulillah tidak semakin sedikit atau tetap tapi bahkan semakin hari semakin bertambah jamaahnya. 5. Bagaimana pelaksanaan dan apa saja yang dibaca dalam kegiatan

majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟any?

“Tahap persiapan yakni memanggil jamaah dengan sholawat

atau motivasi dan semangat kepada para jamaah. Membaca asmaul- husna sampai akhir.Membaca syahadat dan Istighfar. Masuk ke proses pembacaan manaqib yang sebelumnya didahului dengan hadhoroh. Membaca sholawat 100X shollollohu. Membaca burdah

maulayasholliwasllimdaa iman abada 11X, Membaca manaqib, Ritual

khusus yaitu tawajuhan. Pembacaan doa, setelah itu pembacaan sholawat sekaligus asyroqolnya. setelah itu mauidhoh hasanah jika waktu masih longgar. Setelah selesai kita jagongan sambil ramah tamah, kalau ada yaa sambil makan minum dan kemudian pulang dengan membawa hasil masing-masing.

6. Apa tujuan dilaksanakannya kegiatanmajelis ta‟lim Manaqiban Kitab

Manaqib Jawahirul ma‟anydi Desa Sruwen?

Tujuan utama: karena ini adalah sesuatu yang baik , kita yakini dengan manaqib ini bisa merekatkan jalinan ukhuwah kemudian bisa mempererat tali silaturraohmi. Dan kita menangkap suatu fenomena yang terjadi dimasyarakat itu terlihst beban dari pada hidup itu semakin berat. Maka ini menjadi salah satu solusi. Bagaimana kita kalau meminta sendiri dengan berjamaah itu berbeda. Kita kumpukan kita bersama-sama yaa agar semakin dekatlah. Tapi nak tujuan secara umum yaa orang sekarang itu sudah melupakan laku. Laku itu bentuk riyadhoh, bentuk usaha. Dan orang sekarang itu maunya yang instan-instan. Maka kita coba untuk mengembalikan sisi-sisi itu. Kita kembali kepada laku, kalau orang

dulu itu sering puasa, riyadhoh, dan sebagainya. Agar bagaimana tujuannya itu bisa tercapai. Dan itu tidak lepas dari keberkahan itu sendiri, apa yang dicapai oleh laku, disamping tujuannya tercapai juga ada keberkahan. Tapi ketika orang itu hanya instant-instant saja sebagaimana makanan dan sebagainya itu. Yaa cepat tapi, pasti ada madhorotnya, pasti ada efek sampingnya, ada sisi negatifnya. Berbeda dengan yang menggunakan laku tadi.

7. Apakah kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul

ma‟anydapat dijadikan sebagai sarana memperkuat ukhuwah islamiyah?

Tidak hanya bisa tapi memang orang sekarang itu rasa individualismenya itu sangat tinggi yaa , gengsinya juga sangangat tinggi. Orang sekarang itu silaturrohminya sangat jarang sekali, karena sekarang sudah ada sarana-sarana berupa hp, berupa media- media lain. Sehingga seperti ini itu perlu, sebagaimana untuk semakin rekat, menjalin silaturrohmi, dan sangat efektif sekali. Kalau disini setiap malem senin, minimal seminggu sekali kita bisa bertemu, kita bisa tegur sapa, bisa saling tanya kabar, dan lebih dari itu bisa saling mendoakan, dan sebagainya. Dan yang terjadi semakin kesini itu

semakin banyak jamaah, menjadikan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab

Manaqib Jawahirul ma‟any ini menjadi sangat kondusif sekali. Jarang sekali terjadi gesekan-gesekan dimasyarakat, apalagi konflik.

itu tidak semakin ringan tetapi semakin berat. Yaa karena manusia sekarang sudah kehilangan laku tadi.

8. Nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟anydi Desa Sruwen?

Nilai-nilai pendidikan Islam itu terutama a,,, bagaimanapun juga kita tidak bisa lepas dari pendahulu-pendahulu, tidak bisa lepas dari apa yang ditanamkan, apa yang diajarkan, apa yang dicontohkan. Dan nilai yang sangat tinggi adalah bagaimana kita berada di majelis itu, sesaat kita bisa melupakan dunia, sesaat kita bisa melupakan tentang hiruk pikuknya. Sesaat kita bisa mengalihkan fokus pemikiran kita, fokus kesadaran kita kepada Allah, kanjeng Nabi, kepada Kanjeng Syech Abdul Qadir al-Jailani. Dan itu adalah sarana yang sangat efektif bagaimana kita bisa menentramkan diri kita. Karena ketentraman itu adalah puncak dari pada tujuan hidup. Ketentraman adalah ketika kita merasa nyaman dengan keadaan, ketentraman itu nilai yang tertinggi. Surgapun adalah tempat ketentraman, kenyamanan, dan bagaimana kita bisa menjadikan kehidupan di dunia ini menjadi surga yaitu penuh dengan ketentraman, kedamaian, kenyamanan itu nilai-nilai tertinggi. Sebetulnya apa yang kita lakukan itu sudah nilai, karena memang kita itu melakukan sesuai syariat, dan tidak bertentangan dengan syariat.nah itu sudah nilai tersendiri, belum manfaat-manfaat yang

kita dapatkan itu juga nilai seperti: silaturrahimi, menjalin ukhuwah itu juga nilai. Dan masih banyak lagi nilai-nilai yang kita dapatkan. b. Wawancara dengan jamaah kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab

Manaqib Jawahirul ma‟anyDesa Sruwen

Dalam interview ini, peneliti mengambil 8 orang sampel dari jamaah majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟anyDesa Sruwen. Berikut data interviewnya:

1) Apakah anda sering mengikuti kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟any?

Menurut YS : Iya alhamdulillah. Menurut JM: Alhamdulillah sering. Menurut MS: Ya sering. Menurut WY:

Ya alhamdulillah isoh mangkat terus. Menurut MQ:

Yoo alhamdulillah isoh mangkat terus. Menurut EF:

Iya alhamdulillah bisa sering berangkat, walaupun terkadang kalau ada acara ganda saya tidak bisa berangkat.

Alhamdulillah, semoga bisa istiqomah mengikuti majelis ini. Menurut IB

Alhamdulillah sering mengikuti, dan semoga Allah selalu meridhoi,,,aminn

2) Apa yang memotivasi anda mengikuti kegiatanmajelis ta‟lim

Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟anydi Desa Sruwen?

Menurut YS :

Seng motivasi yoo,,,, bisa bermunajah bersama-sama dan mengungkapkan segala hajat-hajat kita kepada Allah melalui bacaan- bacaan manaqib terutama waktu dalam berdoa.

Menurut JM:

Supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah. Menurut MS:

Ya beribadah kepada Allah, ikut-ikut berdoa, mujahadah, minuwun. Menurut WY:

Ngalap berkah dari jamaah manaqib. Menurut MQ:

Motivasi saya mengikuti majelis manaqib jawahirul ma‟any sebenere

semua manaqib semua sama, bahwa membaca manaqib syaikh Abdul Qadir Jilani itu sangat baik. Karena akan menambah kecintaan kita kepada beliau, yang kita ketahui adalah salah satu seorang wali

Allah, bahkan beliau disemati gelar sebagai sulthanul auliya‟ atau

ma‟any karena: Durasi waktunya yang pas untuk mujahadah , tidak kepanjangen atau kependekan jadi kalau ditambah sholawat nabi waktu tetep pas.Lebih manteb di manaqib ini.Jamaah yang banyak.Yaa imam dari tokoh masyarakat yang mumpuni juga, yaa itu salah satu motivasnya. yaa ini dari aku sih.

Menurut EF:

Pertama mengikuti itu belum ada motivasi karena belum tahu apa itu manaqib Jawahirul Ma‟any. Next pertemuan 2 sampe 3x motivasi baru ada, aku beranggapan sejarah itu penting, manaqib kan sejarah atau cerita-cerita terpuji. Dengan sejarah itu, tentunya memotivasi untuk mencari keberkahan dalam perjuangan hidupku.

Menurut IU:

Seng pertama mendekatkan diri kepada Allah dengan bertawasul kepada Kanjeng Syech Abdul Qadir al-Jaelani, manaqibnya asyik.dan rasanya itu berenergi mungkin karena yang memimpin. Seperti janji Allah, bahwasannya Allah akan membangunkan taman di Surga bagi orang-orang yang selalu berada atau mau hadir dalem sebuah

majelis ta‟lim ataupun dzikir.

Menurut IB

Menjadikan kita selalu ingat Allah SWT, kita jadikan majelis tersebut untuk berdoa kepada Allah bahwasannya Allah lebih dekat dari urat nadi kita.

3) Siapa saja yang terlibat dalam kegiatanmajelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟any?

Menurut YS :

Imam Manaqib, tetangga dan sahabat baik dekat maupun jauh. Yaa meskipun ora terlalu adoh.

Menurut JM:

Teman, saudara, tetangga, lan imam majelis manaqib. Menurut MS:

Pemimpin manaqib, tonggo teparo, lingkungan. Menurut WY:

Imam manaqib, konco, lan tonggo-tonggo. Menurut MQ:

Yang terlibat itu imam atau pemimpin manaqib dan jamaah baik yang sepuh-sepuh, pemuda dan bahkan ada anak-anak juga.

Menurut EF:

Yaa yang terlibat tentunya Abah atau imam manaqib, terus jamaah dari berbagai daerah di Desa Sruwen.

Menurut IU:

Hampir keseluruhan masyarakat luas, dari bapak-bapak, ibu-ibu, para remaja, santri, anak-anak, dan juga para ta‟mir masjid/ mushola karena dari masjid dan mushola se Desa Sruwen sudah diadakan majelis ini.

Imam majelis, remaja dan masyarakat Desa Sruwen yang berkenan hadir.

4) Apa dampak positif bagi anda setelah mengikuti kegiatanmajelis

ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul ma‟any di Desa Sruwen? Menurut YS :

Membuat hati tambah tenang dan tambah mendekatkan diri kepada Allah. Dan merasakan kekurangan kita.

Menurut JM:

Ngawe hati luwih tenang. Menurut MS:

Hatine seneng, ayem, kepenak. Menurut WY:

Merasa tenang hatinya. Menutut MQ:

Sering berkumpul dengan orang-orang soleh, punya kegiatan rutinan untuk urusan agama, merasa ada curahan hati tentang dosa kita, insyaAllah hati selalu bahagia, insyaAllah yang aku rasain hajat- hajatku dapat terwujud yaa walaupun ngak seluruhnya dikabulkan oleh Allah, dan bisa belajar Istiqomah.

Menurut EF:

Hidup lebih rekoso, peka situasi dan kondisi. Terutama untuk masalah-masalah yang saat ini dialami, dan bisa berfikir panjang

Menurut IU

Bisa dibilang membaca manaqib ini adalah seperti azimat yang bisa langsung dirasakan. Seperti contoh, setiap majelisan ini selalu ngedep

air putih yang diasma‟ dengan barakah dari bacaan manaqib ini

untuk kesehatan dan lain-lain. Majelis ini kan diadakan satu minggu sekali di Aula Darul Madani ini, nah kalau sekali saja ngak ikut majelis ini itu ada sesuatu yang kurang, trus dihati itu rasanya kayak getun gitu.

Menurut IB

Hati menjadi lebih tenang, adem, ayem, tentrem.

5) Apakah kegiatan Majelis ta’lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul

ma’any dapat dijadikan sarana untuk bersodaqoh? Menurut YS :

Iya isoh. Menurut JM: Iya.

Menurut MS:

Nggeh saget, ora ketong opo yo aku kadang nyok ngowo idep-idep sodaqoh.

Menurut WY: Iya bisa. Menurut MQ:

Bisa, karena suguhan yang dihidangkan oleh para jamaah itu

sebenarnya juga dari para jamaah sendiri. Jadi ya majelis ta‟lim ini

bisa dijadikan sarana untuk bersodaqoh. Menurut EF:

Yaa tentu bisa mbak, itu ibu-ibu juga kalau datang bawa makanan ringan dll. Yaa mungkin mereka menggunakan kesempatan dalam majelis ini untuk bersodaqoh.

Menurut IU:

Iyaa bisa sih mbak, karena disamping majelis ini ada kotak amal, terus ada juga ibu-ibu yang membawa makanan ringan untuk dihidangkan setelah majelis tersebut selesai.

Menurut IB

Ya sangat banyak kesempatan untuk kita bersodaqoh, karena setelah selesai acara tersebut dilaksanakan jagongan bersama sinambi dahar unjukan.

6) Menurut anda nilai pendidikan Islam apa saja yang tersurat dalam kegiatan majelis ta‟lim Manaqiban Kitab Manaqib Jawahirul

ma‟any? Menurut YS :

Mempererat tali persaudaraan, menambah sahabat sing wingi ra kenal dadi kenal, menambah ilmu pengetahuan, ora ketong sitik yo aqidahnya tambah.

Menurut JM:

Mempererat tali silaturrahim karo mempererat persatuan umat islam. Menurut MS:

Yo beribadah, menuntut ilmu, lan cinta karo kanjeng nabi kanthi sholawatan.

Menurut WY:

Keimanan, tali silaturrahim, lan menuntut ilmu. Menurut MQ:

Nguri-nguri tinggalan ulama dahulu di Jawa, beribadah, mempererat tali silaturrahmi juga, terus menuntut ilmu.

Menurut EF:

Kalau secara kandungan dalam manaqib aku ngak faham karena aku ngak bisa ilmu tafsir atau ilmu bahasa Arab, tapi kalau secara kasap mata ada beberapa hal yang tak terlihat:

1. Sebagai salah satu pemersatu umat terutama umat Islam yang ikut.

2. Membina solidaritas dan kekompakan para Jamaah.

3. Menyambung tali silaturrahmi antar sesama karena tidak jarang aku ketemu orang-orang sik sudah lama tidak ketemu.

4. Salah satu jalan untuk menyambungkan batin dengan Allah swt melalui doa.

5. Waktu untuk curhat sama gusti Allah karena sering kan pas saat-

saat tertentu imam menyampaikan “sami krentek hajatipun

piyambak-piyambak”.

Menurut IU

Yang pasti bisa Menjalin tali silaturrahim khususnya bagi masyarakat Desa Sruwen (yang berangkat, hehehehehe,,,,) bahkan ada juga yang dari luar wilayah desa Sruwen.

Menurut IB:

Terjalinnya tali silaturrahmi yang lebih baik, memanfaatkan waktu kita agar hidup lebih berkah.

DOKUMENTASI

Wawancara dengan narasumber NH Wawancara dengan narasumber YS

Wawancara dengan narasumber MS Wawancara dengan narasumber JM

Wawancara dengan narasumber IB Wawancara dengan narasumber MQ

Wawancara dengan narasumber EF Wawancara dengan narasumber IU

Imam majelis Kegiatan Manaqib

Asyroqol (Mahalul Qiyam) Hidangan Makanan ringan

Membagikan hidangan Ramah tamah sambil menikmati hidangan

Dokumen terkait