HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
3. Hasil Wawancara Sikap
Hasil pengumpulan data hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Di Kelas X-A Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria
Sikap
Skor Nilai Fisika
Kriteria Hasil Belajar Fisika
1 131 Netral 72 Sangat Tinggi
2 104 Netral 65 Tinggi
3 123 Netral 79 Sangat Tinggi
4 120 Netral 68 Tinggi
5 102 Sangat Negatif 72 Sangat Tinggi
6 120 Netral 58 Sedang
7 127 Netral 65 Tinggi
8 125 Netral 67 Tinggi
9 114 Negatif 52 Sedang
10 154 Sangat Positif 68 Tinggi
11 129 Netral 73 Sangat Tinggi
12 97 Sangat Negatif 27 Sangat Rendah
13 129 Netral 60 Tinggi
14 105 Negatif 73 Sangat Tinggi
15 111 Negatif 68 Tinggi
16 162 Sangat Positif 66 Tinggi
17 98 Sangat Negatif 82 Sangat Tinggi
18 131 Netral 73 Sangat Tinggi
19 127 Netral 74 Sangat Tinggi
20 88 Sangat Negatif 64 Tinggi
21 101 Sangat Negatif 48 Rendah
22 105 Negatif 62 Tinggi
23 122 Netral 82 Sangat Tinggi
24 126 Netral 76 Sangat Tinggi
25 131 Netral 76 Sangat Tinggi
26 122 Netral 60 Tinggi
27 130 Netral 67 Tinggi
28 102 Sangat Negatif 57 Sedang
29 132 Positif 72 Sangat Tinggi
30 101 Sangat Negatif 61 Tinggi
31 95 Sangat Negatif 55 Sedang
Skor total dari hasil pengumpulan data kuesioner dan nilai fisika untuk masing-masing siswa, dibuat 5 (lima) kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan kategori hasil belajar fisika siswa di kelas X-A, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Kategori Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika Siswa di Kelas X-A
No Kategori
Sikap Siswa
Kategori Hasil Belajar Fisika
Jumlah
Siswa Presentase
1 Sangat Positif Sangat Tinggi -
-Tinggi 2 6,25%
Sedang -
-Rendah -
-Sangat Rendah -
-2 Positif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi -
-Sedang -
-Rendah -
-Sangat Rendah -
-3 Netral Sangat Tinggi 8 25%
Tinggi 7 21,875%
Sedang 1 3,`125%
Rendah -
-Sangat Rendah -
-4 Negatif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi 3 9,375%
Sedang 1 3,125%
Rendah -
-Sangat Rendah -
-5 Sangat Negatif Sangat Tinggi 2 6,25%
Tinggi 2 6,25%
Sedang 2 6,25%
Rendah 1 3,125%
Sangat Rendah 1 3,125%
Total Jumlah Siswa
Berdasarkan hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A yang diwawancarai berjumlah 4 (empat) siswa dari 32 siswa. Keempat siswa ini sudah dikategorikan ke dalam dua kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni:
a. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika
1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A adalahsiswa ke-10).
Hasil wawancara kelompok A untuksiswa ke-10: Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-10:Tentu, tertarik sekali Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-10: Karena fisika itu bermain tentang angka, angka itu berarti ilmu pasti, karena saya suka ilmu yang pasti
Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-10: Ya ada, tetapi kendalanya berupa pemahaman ketika guru mengajar, ketika kita bertanya, guru itu suka bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya, mungkin sebenarnya gurunya tahu tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana, kalau dari saya sendiri lebih suka belajar dengan santai, seriusn dan tidak serius monoton. Peneliti: Selain belajar di sekolah dan belajar di rumah, mungkin kamu
Siswa ke-10: Untuk mensiasati itu, saya beli buku sendiri tetapi saya belum mengikuti bimbingan belajar (privat), karena saya berusaha semaksimal mungkin sampai saya bisa, kalau saya merasa tidak bisa baru saya ambil tindakan untuk bimbingan belajar
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-10: Tentu semua orang mau dan saya pun juga mau saya selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi.
Peneliti: Aktif dalam mengikuti pelajaran, seperti bertanya?
Siswa ke-10: Ya relatif, Insya Allah juga aktif.
Hasil wawancara kelompok A untuksiswa ke-16adalah: Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-16: Ya lumayan.
Peneliti: Lumayannya seperti apa?
Siswa ke-16: Ada yang nyaman ada yang tidak Peneliti: Nyamannya seperti apa?
Siswa ke-16: Mudah dihitung, bisa dilogika, itu aja ketemu. Ada rumus yang sangat panjang, jika salah ditengah harus balik lagi dari awal Peneliti: Selain dengan rumus, mungkin ada kendala lain, seperti gurunya
atau bagaimana saat pelajaran?
Siswa ke-16: Tidak, gurunya berbahagia, baik
Peneliti: Selain baik, bagaimana cara mengajarnya?
Siswa ke-16: Menyenangkan, karena saat menjelaskan gurunya selalu menggunakan peraga atau alat peraga
Peneliti: Bagaimana dengan penjelasan materinya?
Siswa ke-16: Kadang gurunya keasyikan sendiri, bikin soal dikerjakan sendiri, sehingga saya merasa kadang-kadang tidak paham
Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, apakah kamu bertanya?
Siswa ke-16: Ya bertanya kepada teman-teman dan saya bisa paham
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-16: Selalu, selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi Peneliti: Saat pelajaran apakah kamu aktif bertanya ke guru atau ke
teman-teman?
Siswa ke-16: Bertanya saat saya benar-benar merasa tidak mengerti tapi kalau merasa sedikit tidak mengerti saya bertanya kepada teman di samping saya.
2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B adalah siswa ke-12 dan siswa ke 21).
Siswa ke-12 dan siswa ke-21 ketika peneliti ingin mewawancarai, kedua siswa ini langsung pergi begitu saja sebelum diwawancarai, karena mereka tidak ingin diwawancarai. Jadi peneliti mewawancarai kepada beberapa siswa lainnya (sebut saja siswa G) mengenaisiswa ke-12:
Hasil wawancara kelompok D adalah:
Peneliti: Apa yang anda ketahui tentang siswa ke-12 dan siswa ke-21 apabila mengikuti pelajaran fisika?
Siswa G: Yang saya tahu tentangsiswa ke-12adalah siswanya cuek, sering bolos dan sering tidak hadir saat pelajaran fisika, tetapi saat siswa ke-12hadir pelajaran fisika. Sedangkansiswa ke-21juga demikian, tetapi saatsiswa ke-21 hadir pelajaran fisika, aktif baik bertanya maupun mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru fisika.
b. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika
1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C).
Pada tabel 4.4, tidak ada siswa di kelas X-A yang berada pada kelompok ini, karena sebagian besar siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dan tinggi, sedangkan sisanya siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sedang. Untuk kategori hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah tidak diperoleh siswa di kelas X-A.
2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D adalah siswa ke-17 dan siswa ke-5).
Hasil wawancara kelompok D untuksiswa ke-5adalah: Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?
Siswa ke-5: Tentu Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-5: Seru aja, menantang, tapi susah
Siswa ke-5: Aslinya gampang (materinya gampang), Cuma gak dong (tidak mengerti) kalau diterangi gak sejelas-jelasnya
Peneliti: Yang membuat tidak jelas diterangi itu oleh siapa?
Siswa ke-5: Gurunya. Tapi ada faktor lain, biasanya aku belajar sambil nulis, tapi saat nulis ketika dijelaskan tetap saja tidak mengerti
Peneliti: Ketika kamu merasa tidak mengerti, apakah kamu bertanya kepada guru?
Siswa ke-5: Ia bertanya, tetapi saat bertanya guru tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan saya.
Peneliti: Jadi kendala yang kamu hadapi adalah kamu tidak mengerti dengan penjelasan materi oleh guru?
Siswa ke-5: Ya betul, yang pertama itu saat menjelaskan materi, guru menjelaskan berhadapan dengan papan tulis tanpa melihat ke siswa Peneliti: Selain belajar fisika di sekolah, apakah kamu belajar fisika di
rumah?
Siswa ke-5: Ya, tetapi tidak tiap hari belajarnya, biasanya hari ini nanti dilanjut beberapa hari lagi.
Peneliti: Bagaimana jika kamu belajar sendiri di rumah?
Siswa ke-5: Kalau belajar sendiri sudah dicoba, tetapi saat ulangan tidak ingat/lupa rumus yang akan diaplikasi ke dalam soal ulangan Peneliti: Selain belajar dari buku pelajaran, belajar dari internet juga?
Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-5: Pasti ada, tapi nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja.
Peneliti: Mendengar dari cerita teman-teman kamu, setelah lulus SMA kamu ingin kuliah kedokteran?
Siswa ke-5: Amin
Peneliti: Berarti, nilai mata pelajaran IPA (matematika, biologi, fisika, kimia) harus di atas standar ya?
Siswa ke-5: Ya.
Peneliti: Bagaiman pendapat kamu tentang guru fisika?
Siswa ke-5: Gurunya ganteng, keren tapi mengajarnya gak dong (tidak mengerti)
Peneliti: Materi yang diberikan secara rinci?
Siswa ke-5: Ya benar, tetapi saat menerangkan gurunya hanya membaca sehingga membuat saya tidak mengerti walaupun sudah saya tulis. Hasil wawancara kelompok D untuksiswa ke-17adalah:
Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?
Siswa ke-17:Ya tertarik Peneliti: Alasannya?
Siswa ke-17:Karena itu pelajaran wajib yang harus dipelajari Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?
Siswa ke-17:Bingung, tidak mengerti
Siswa ke-17: Saat guru mengajar. Ketika saya mengerti saya memperhatikan penjelasan guru tetapi saat tidak mengerti saya tidak memperhatikan.
Peneliti: Penjelasan guru mudah dipahami?
Siswa ke-17: Ada yang mudah, ada yang tidak, semuanya tergantung materi yang diberikan
Peneliti: Guru sering menjelaskan berbagai pertanyaan dari siswa, apakah kamu mudah memahami?
Siswa ke-17:Sulit.
Peneliti: Apakah ada keinginan utuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?
Siswa ke-17: Pasti ada, saya berusaha belajar. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek. Saya sering lupa menggunakan rumus fisika yang mana dalam penyelesaian soal-soal fisika sehingga nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja. Saya beli buku, saya sering meluangkan waktu buat belajar fisika, apalagi tentang vektor, belajarnya berkali-kali, mencari tentang cosinus, sinus, tangent di internet ada yang seperti jari tangan. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek. Peneliti: Selain belajar sendiri, apakah kamu mengikuti bimbingan belajar?
Siswa ke-17:Tidak
Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, kenapa kamu tidak langsung bertanya kepada guru?
B. Metode Analisis Hasil Penelitian 1. Metode analisis kuantitatif
a. Analisis Hasil Kuesioner Sikap
1) Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing siswa
Skor tertinggi hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah 162 dan skor terendah adalah 88. Perhitungan dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut:
= −
5
Keterangan:
C = rentang skor sikap A = skor tertinggi = 162 B = skor terendah = 88
= = 14,8
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu: Tabel 4.5 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap
147,2 ≤ ≤ 162 Sangat Positif
132,4 ≤ < 147,2 Positif
117,6 ≤ < 132,4 Netral
102,8 ≤ < 117,6 Negatif
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:
Tabel 4.6 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap Kriteria Sikap
147 ≤ ≤ 162 Sangat Positif
132 ≤ < 147 Positif
118 ≤ < 132 Netral
103 ≤ < 118 Negatif
88 ≤ < 103 Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Siswa
Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria Sikap
1 131 Netral 2 104 Netral 3 123 Netral 4 120 Netral 5 102 Sangat Negatif 6 120 Netral 7 127 Netral 8 125 Netral 9 114 Negatif 10 154 Sangat Positif 11 129 Netral 12 97 Sangat Negatif 13 129 Netral 14 105 Negatif 15 111 Negatif 16 162 Sangat Positif 17 98 Sangat Negatif 18 131 Netral
19 127 Netral 20 88 Sangat Negatif 21 101 Sangat Negatif 22 105 Negatif 23 122 Netral 24 126 Netral 25 131 Netral 26 122 Netral 27 130 Netral 28 102 Sangat Negatif 29 132 Positif 30 101 Sangat Negatif 31 95 Sangat Negatif 32 115 Negatif
Setelah sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran fisika ditentukan, dilanjutkan dengan menjabarkan sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dalam satu kelas, yakni:
Tabel 4.8 Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika Interval Skor Sikap Kriteria Sikap Jumlah
Siswa Presentase Sikap 147 ≤ ≤ 162 Sangat positif 2 6,25% 132 ≤ < 147 Positif 1 3,125% 118 ≤ < 132 Netral 15 46,875% 103 ≤ < 118 Negatif 6 18,75% 88 ≤ < 103 Sangat negatif 8 25%
Total subyek penelitian 32 Siswa
Dari hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875% dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa.
2) Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner
Skor tertinggi indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah 80 % dan skor terendah adalah 51 %. Perhitungan dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut:
= −
5
Keterangan:
C = rentang skor sikap A = skor tertinggi = 80 % B = skor terendah = 51 %
=( )%= 5,8%
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu: Tabel 4.9 Kriteria Sikap
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap
74,2% ≤ ≤ 80 % Sangat Positif
68,4 % ≤ < 74,2 % Positif
62,6 % ≤ < 68,4 % Netral
56,8 % ≤ < 62,6 % Negatif
51 % ≤ < 56,8 % Sangat Negatif
Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:
Tabel 4.10 Kriteria Sikap Interval Skor Sikap Kriteria Sikap
74 % ≤ ≤ 80 % Sangat Positif
63 % ≤ < 68 % Netral
57 % ≤ < 63 % Negatif
51 % ≤ < 57 % Sangat Negatif
Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing indikator kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Sub Indikator Kisi-Kisi Kuesioner
Indikator
Kuesioner Sub Indikator Kuesioner Presentase Kriteria Sikap Sikap terhadap
pelajaran fisika
Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika.
59 % Negatif
Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika
64 % Netral
Sikap terhadap cara mempelajari
pelajaran fisika
Keseriusan dalam mempelajari
fisika 60 % Negatif
Kesenangan untuk mendiskusikan
bahan/topik fisika 66% Netral
Keinginan untuk memecahkan
permasalahan fisika 59 % Negatif
Keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika
80 % Sangat Positif Sikap terhadap
guru fisika
Cara mengajar guru fisika 56 % Negatif Interaksi guru dengan siswa 51 % Sangat Negatif Tabel 4.12 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing
Indikator Kisi-Kisi Kuesioner
Indikator Kuesioner Presentase Kriteria Sikap Sikap terhadap pelajaran fisika 62 % Negatif Sikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika 66 % Netral Sikap terhadap guru fisika 54 % Sangat Negatif
Berdasarkan hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap netral terhadap cara mempelajari pelajaran fisika, sikap negatif terhadap pelajaran fisika, dan sikap sangat negatif terhadap guru fisika.
b. Hasil Analisis Nilai Fisika
Nilai fisika pada penelitian ini dianalisis menggunakan perhitungan skala Likert dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Skor tertinggi nilai fisika adalah 82 dan skor terendah adalah 27. Perhitungan untuk memperoleh kriteria hasil belajar dengan menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut:
= −
5
Keterangan:
C = rentang skor nilai fisika A = skor tertinggi = 82 B = skor terendah = 27
= = 11
Sehingga didapat 5 (lima) kriteria hasil belajar fisika yaitu: Tabel 4.13 Kriteria Hasil Belajar Fisika Interval Skor
Hasil Belajar Fisika Kriteria Hasil Belajar
71 ≤ ≤ 82 Tinggi Sekali
60 ≤ < 71 Tinggi
49 ≤ < 60 Sedang
38 ≤ < 49 Rendah
Hasil belajar fisika untuk masing-masing siswa di ke kelas X-A adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Kelas X-A
Siswa Ke- Hasil Belajar Fisika
Kriteria Hasil Belajar Fisika
1 72 Sangat Tinggi 2 65 Tinggi 3 79 Sangat Tinggi 4 68 Tinggi 5 72 Sangat Tinggi 6 58 Sedang 7 65 Tinggi 8 67 Tinggi 9 52 Sedang 10 68 Tinggi 11 73 Sangat Tinggi 12 27 Sangat Rendah 13 60 Tinggi 14 73 Sangat Tinggi 15 68 Tinggi 16 66 Tinggi 17 82 Sangat Tinggi 18 73 Sangat Tinggi 19 74 Sangat Tinggi 20 64 Tinggi 21 48 Rendah 22 62 Tinggi 23 82 Sangat Tinggi 24 76 Sangat Tinggi 25 76 Sangat Tinggi 26 60 Tinggi 27 67 Tinggi 28 57 Sedang 29 72 Sangat Tinggi 30 61 Tinggi
31 55 Sedang
32 63 Tinggi
Hasil belajar fisika untuk siswa kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.15 Hasil Belajar Fisika Kelas X-A
Interval Skor Hasil Belajar
Kriteria Hasil Belajar Fisika
Jumlah Siswa Presentase 71 ≤ ≤ 82 SangatTinggi 12 37,5% 60 ≤ < 71 Tinggi 14 43,75% 49 ≤ < 60 Sedang 4 12,5% 38 ≤ < 49 Rendah 1 3,125% 27 ≤ < 38 Sangat Rendah 1 3,125%
Total subyek penelitian 32 Siswa
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi.
c. Hasil Analisis Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika
Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika dianalisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui program SPSS 20.0. Skor hasil kuesioner siswa kelas X-A adalah variabel terikat (X) dan nilai fisika siswa kelas X-A adalah variabel bebas (Y), kemudian kedua variabel di analisis. Sehingga diperoleh tabel deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika dan tabel korelasi antara statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika:
1) Deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika
Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Sikap Siswa
Mean N Std. Deviation
118,9 32 16,648
Tabel 4.17 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika
Mean N Std. Deviation
65,78 32 10,847
2) Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika
Pada tabel diatas diperoleh:
1) Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.
Tabel 4.18 Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Sikap Siswa Hasil Belajar
Fisika Sikap Siswa Pearson Correlation 1 ,356* Sig. (2-tailed) ,045 N 32 32 Nilai Fisika Pearson Correlation ,356* 1 Sig. (2-tailed) ,045 N 32 32
2) Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti:
a) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika, artinya jika variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun maka variabel hasil belajar fisika juga naik/turun.
b) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel sikap siswa terhadap pembelajaran dengan variabel hasil belajar fisika, menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20 ≤ ≤ 0,40yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi menurut Teguh (2010, 103) apabila terdapat tanda bintang satu atau ‘*’ pada nilai koefisien korelasi (0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi dan erat antara dua variabel, yakni variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika.
3) Nilai signifikasi sebesar 0,045
Ho : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika
Hi :ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika
Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai ( . ≤ ), yakni 0,045 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
2. Metode Analisis Kualitatif