• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.6. Uji Hipotesa

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel program kemitraan (X) dengan kondisi mitra binaan (Z) maka digunakan uji hipotesis Korelasi Product Moment, dimana rumusnya adalah sebagai berikut:

r

xy

=

(∑��)(∑�)(∑�)

√�� ∑ �2 (∑ �)² ][ � ∑ �²(∑ �)²

Keterangan:

r

xy = Koefisien Korelasi Product Moment

N = Jumlah Sampel

X = Skor Distribusi Variabel X² Y atau Z = Skor Distribusi Variabel Y atau Z

Berdasarkan data dari lampiran tabel untuk menghitung koefisien korelasi product moment, dapat diketahui jumlah kuadrat dari variabel x dan variabel z, hasil perkalian variabel, x dan z, dengan demikian dapat dihitung bisarnya hubungan antara variabel program kemitraan (x) dengan kondisi mitra binaan (z) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r

xy

=

� (∑��)(∑�)(∑�) √[� ∑ �2 (∑ �)² ][ � ∑ �²(∑ �)²]

r

xy

=

50.(130181 )− (2296)(2832 ) √[50.105708²− (2296)2][ 50.160872²(2832 )²]

r

xy

=

(6509050 )− (6502272 ) (134784 )(23376 )

r

xy

=

6778 √322214784

r

xy

=

6778 √17950 ,342

r

xy

= 0,37

Berdasarkan perhitungan koefisien Korelasi Product Moment, dapat diketahui bahwa korelasi antara antara x dan z dengan N = 50 diperoleh nilai sebesar 0,37. Hasil ini menunjukkan tingkat Hubungan Positif yang sedang (+0,30 - +0,49).

Untuk menginterpretasikan nilai ���tersebut, makaperlu dibandingkan dengan

���pada tabel nilai keritis Korelasi Product Moment (Martono, 2010: 295). Dengan

menggunakan uji taraf signifikan, untuk jumlah N=50 pada taraf kesalahan sebesar 5% diperoleh dengan nilai 0,279. Nilai ���hitung memiliki nilai yang lebih kecil dari pada ���tabel. Hai ini menunjukkan bahwa hipotesa alternatif (Ha) yang mengatakan “ada dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan” dapat diterima. Sedangkan hipotesa nol (ho) yang mengatakan “tidak ada dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Aera Medan” tidak dapat diterima atau (ditolak).

Langkah selanjutnya adalah mencari koefisien determinasi yang merupakan petunjuk besarnya hasil pengukuran yang sebenarnya. Makin tinggi angka korelasi maka makin rendah kesalahan pengukuran.

KD = (0,37)² x 100% KD = 13,69%

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung KD = 13,69%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan adalah sebesar 13,69%.

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel kondisi mitra binaan (z) dengan sosial ekonomi mitra binaan PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan (y) maka digunakan uji hipotesis Koefisien Product Moment, dimana rumusnya adalah sebagai berikut:

r

xy

=

(∑��)(∑�)(∑�)

√[� ∑ �2 − (∑ �)² ][ � ∑ �²−(∑ �)²]

Keterangan :

r

xy = Koefisien Korelasi Product Moment

N = Jumlah Sampel

X atau Z = Skor Distribusi Variabel X atau Z Y = Skor Distribusi Variabel Y

Berdasarkan data dari lampiran tabel untuk menghitung koefisien korelasi product moment, dapat diketahui jumlah kuadrat dari variabel z dan y, hasil perkalian variabel z dan y, dengan demikian dapat dihitung besarnya hubungan antara variabel kondisi mitra binaan (z) dengan sosial ekonomi (y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut

r

xy

=

�(∑��)(∑�)(∑�) √[� ∑ �2 (∑ �)² ][ � ∑ �²(∑ �)²]

r

xy

=

50.(22145 )−(2832 )(3896) √[50.160872 ²− (2832 )2][ 50.306142 ²−(3896)²]

r

xy

=

11057250−11033472 √[8043600−8020224 ][15307100−15178816 ]

r

xy

=

23778 (23376 )(128284 )

r

xy

=

23778 √2998766784

r

xy

=

23778 54760 ,99

r

xy

= 0,43

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi product moment, dapat diketahui bahwa korelasi antara z dan y dengan N = 50 diperoleh nilai sebesar 0,43. Hal ini menunjukkan tingkat Hubungan positif yang sedang (+0,30 - +0,49).

Untuk menginterpretasikan nilai ���hitung tersebut, maka perlu dibandingkan dengan ���pada tabel nilai kritis Korelasi Product Moment (Martono, 2010: 259). Dengan menggunakan uji taraf signifikan, untuk jumlah N = 50 pada taraf kesalahan sebesar 5% diperoleh nilai 0,279. Nilai ���hitung memiliki nilai yang lebih kecil dari pada ���tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa alternatif (Ha) yang mengatakan “ada dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan” dapat di terima. Sedangkan hipotesa nol (ho) yang mengatakan “tidak ada dampak program kemitraan terhadap sosial

ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan” tidak dapat diterima (ditolak).

Selanjutnya dicari koefisien determinasi yang merupakan petunjuk besarnya hasil pengukuran yang sebenarnya. Makin tinggi angka korelasi maka makin rendah kesalahan pengukuran.

KD = r² x 100% KD = (0,41)² x 100% KD = 16,81%

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung KD = 16,81%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi kondisi mitra binaan terhadap sosial ekonomi adalah sebesar 16,81%.

Untuk menguji ada tidaknya penaruh antara variabel program kemitraan (x) dengan sosial ekonomi mitra binaan (y) PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan maka digunakan uji hipotesis Korelasi Product Moment, dimana rumusnya adalah sebagai berikut:

r

xy

=

�(∑��)(∑�)(∑�)

√[� ∑ �2 (∑ �)² ][ � ∑ �²(∑ �)²]

Keterangan:

r

xy = Koefisien Korelasi Product Moment

N = Jumlah Sampel

X atau Z = Skor Distribusi Variabel X atau Z Y = Skor Distribusi Variabel Y

Berdasarkan data dari lampiran tabel untuk menghitung koefisien korelasi product moment, dapat diketahui jumlah kuadrat dari variabel x dan y, hasil

perkalian variabel x dan y, dengan demikian dapat dihitung besarnya hubungan antara variabel program kemitraan (x) dengan sosial ekonomi warga binaan (y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r

xy

=

�(∑��)(∑�)(∑�) √[� ∑ �2 (∑ �)² ][ � ∑ �²(∑ �)²]

r

xy

=

50.179158−(2296)(3896) √[50.105708²− (2296)2][ 50.306142²(3896)²]

r

xy

=

8957900−8945216 √[5285400−5271616 ][15307100−15178816 ]

r

xy

=

12684 √[13784 ][128284 ]

r

xy

=

126 84 √1768266656

r

xy

=

12684 √42050 ,76

r

xy

= 0,30

Berdasarkan perhitungan koefisien Korelasi Product Moment, dapat diketahui bahwa korelasi antar x dan y dengan N = 50 diperoleh nilai sebesar 0,30. Hal ini menunjukkan tingkat Hubungan positif yang sedang (+0,30 - +0,49).

Untuk menginterpretasikan nilai ���hitung tersebut, maka perlu dibandingkan dengan ��� pada tabel nilai kritis Korelasi Product Moment (Martono, 2010: 259). Dengan menggunakan uji taraf signifikan, untuk jumlah N = 50 pada taraf kesalahan sebesar 5% diperoleh nilai 0,279. Nilai ���hitung memiliki nilai yang lebih kecil dari pada ���tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa alternatif (Ha) yang mengatakan “ada dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan” dapat di terima. Sedangkan hipotesa nol (ho) yang mengatakan “tidak ada dampak program kemitraan terhadap sosial

ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan” tidak dapat diterima (ditolak).

Selanjutnya dicari koefisien determinasi yang merupakan petunjuk besarnya hasil pengukuran yang sebenarnya. Makin tinggi angka korelasi maka makin rendah kesalahan pengukuran.

KD = r² x 100% KD = (0,30)² x 100% KD = 9%

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung KD = 9%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi kondisi mitra binaan terhadap sosial ekonomi adalah sebesar 9%.

BAB VI PENTUTUP

Pada bab terakhir ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan hasil penelitian. Selain kesimpulan, peneliti akan memberikan saran yang sifatnya berupa sumbangan pemikiran mengenai dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT. Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji hipotesa dengan menggunakan rumus product moment untuk menguji dampak program kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan didapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi/hubungannya ��� = 0,30 dengan taraf signifikasi 5%= 0,279 dengan ketetapan apabila:

1) �> rt mka Ha diterima Ho ditolak 2) Jika �< maka Ho diterima Ha ditolak

Maka disimpulkan ��� = 0,30 lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5% (0,279), (0,30> 0,279) ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terdapat korelasi positif yang signifikan antara nilai program kemitraan dengan nilai sosial ekonomi mitra binaan PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD) dapat dilihat lebih jelas sumbangan dampak program

kemitraan terhadap sosial ekonomi mitra binaan PT.Telekomunikasi Indonesia Sub Area Medan dengan satuan persen (%) sebesar (9%).

2. Program kemitraan ini sangat berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan, pendidikan, kesehatan, konsumsi, perumahan mitra binaan Telkom dan peningkatan jumlah tenaga kerja dalam mendorong pengingkatan sosial ekonomi mitra binaan. Telkom Sub Area Medan sebagai BUMN yang melaksanakan Program Kemitraan terhadap mitra binaannya telah memberikan peran yang cukup besar kepada usaha-usaha kecil yang telah menjadi mitra binaan Telkom selama beberapa kali putaran. Usaha yang dimiliki mitra binaan Telkom telah tumbuh cukup pesat dengan dibuktikan penambahan karyawan, perluasan lokasi usaha, peningkatan omset, serta manajeman usaha yang semakin tertata rapi. Peningkatan ini terlihat semenjak mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Telkom. Proses yang dilalui untuk mendapatkan dana pinjaman diakui mitra binaan Telkom sangat memudahkan usaha kecil yang membutuhkan bantuan modal untuk mengembangakan usahanya.

3. Hambatan yang dihadapi oleh Telkom Sub Area Medan dalam pelaksanaan Kemitraan terhadap Usaha Kecil yaitu hambatan dari segi Telkom Sub Area Medan dan hambatan dari segi mitra binaan. Dari segi mitra binaan masih ada sejumlah mitra binaan yang tidak konsisten dalam hal penggunaan dana pinjaman, pengembalian dana pinjaman yang tidak tepat waktu, serta kurangnya improvisasi dan manajemen dari mitra binaan dalam mengembangkan usaha yang dimiliknya. Sedangkan hambatan dari pihak Telkom Sub Area Medan adalah lebih kepada kurangnya sumber daya

manusia yang menyebabkan beberapa kegiatan terhambat seperti pembinaan dan pengawasan kepada mitra binaan yang kurang terlaksana secara teratur dan tidak berkesinambungan. Selain itu masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya pinjaman dana bergulir dalam Program Kemitraan yang dilaksanakan Telkom Sub Area Medan.

6.2. Saran

Berdasarkan uraian serta penjelasan dari bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan pokok pembahasan, yaitu :

1. Pembinaan oleh Telkom Sub Area Medan kepada mitra binaan sangat diharapkan lebih digiatkan kembali dan dilakukan secara berkesinambungan mengingat semakin berkurangnya pembinaan yang dilakukan oleh Telkom Sub Area Medan kepada mitra binaannya. Karen hal ini akan menciptakan hubungansaling menguntungkan bagi keberhasilan pemberdayaan Usaha Kecil.

2. Pihak Telkom Sub Area Medan selaku BUMN Pembina harus dapat meningkatkan profesionalisme sumber daya manusianya melalui pelatihan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mitra binaan dalam menjalankan Program Kemitraan. Kepada pelaku usaha kecil sebagai mitra binaan yang telah mendapatkan bantuan dana pinjaman lunak hendaknya menyadari tanggung jawabnya untuk mengembalikan dana pinjaman tepat waktu seusai dengan kesepakatan.

3. Penggunaan dana harus dimaksimalkan untuk pengembangan usaha dan bukan untuk kepentingan lain dan didukung juga dengan kemauan dan motivasi untuk lebih giat mengembangkan usahanya masing-masing dengan

demikian, kemitraan yang dibangun akan lebih dapat dirasakaan manfaatnya. Hambatan-hambatan yang ada dapat diminimalkan demi tercapainya tujuan antara Telkom Sub Area Medan selaku pemberi pinjaman lunak dan mitra binaan selaku penerima pinjaman lunak.

BAB II