BAB V ANALISIS DATA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pinjaman Dan Evaluasi Proposal
Calon mitra binaan yang ingin mendapat pinjaman program kemitraan untuk pengembangan usahanya, harus menyampaikan proposal kepada BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur yang membuat sekurang kurangnya data sebagai berikut:
1. Mengajukan Proposal permohonan bantuan pinjaman yang memuat: a) Data pribadi sesuai KTP.
b) Data Usaha (Bentuk Usaha, alamat Usaha lengkap RT/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi, Mulai Mendirikan Usaha, Jumlah Tenaga Kerja).
c) Data Keuangan meliputi Laporan Keuangan/Catatan Keuangan 3 bulan terakhir, Rencana Penggunaan dana Pinjaman.
2. Melampirkan:
a) FC KTP Suami/Istri atau identitas lainnya. b) FC Kartu Keluarga.
c) Pas Photo ukuran 3 X 4 - Keterangan Serba Guna dari kelurahan. d) Gambar/Denah Lokasi Usaha.
e) FC Rekening Bank/Buku Tabungan.
f) Laporan Keuanagn Praktis (diisi pada formulir aplikasi).
g) Surat Pernyataan tidak sedang mendapatkan pinjaman dari BUMN/perusahaan lain.
3. Perkembangan kinerja usaha (arus kas, perhitungan pendapatan/beban danneraca atau data yang menunjukkan keadaan keuangan serta hasil usaha)dan.
4. Rencana usaha dan kebutuhan data.
Calon Mitra Binaan akan mengajukan permohonan pengajuan pinjaman kepada Telkom Sub Area MedanSebelum waktu penyaluran dana berlangsung. Kemudian oleh Telkom Sub Area Medan dilakukan penyeleksian terhadap Calon Mitra Binaan dimulai dengan menyeleksi prospek dan jenis usaha dari data-data yang diberikan oleh Calon Mitra Binaan. Calon Mitra Binaan yang lulus seleksi berkas akan diseleksi lagi dengan melakukan survey langsung ke lokasi usaha masing-masing Calon Mitra Binaan. Surve dilakukan oleh staf Telkom Sub Area Medan, namun tidak semua Calon Mitra Binaan disurve secara langsung ke lokasi usahanya, hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia Telkom Sub AreaMedan.
Telkom Sub Area Medan selain surve, juga melakukan koordinasi Koordinator BUMN Pembina. Koordinator BUMN Pembina adalah BUMN yang ditunjuk oleh Menteri untuk mengkoordinasikan BUMN Pembina didalam suatu provinsi tertentu. Calon Mitra Binaan yang mengajukan permohonan menjadi mitra binaan Telkom, tidak dapat menjadi mitra binaan BUMN lain. Fungsi dari koordinasi yang dilakukan antara Telkom Sub Area Medan dengan Koordinator BUMN Pembina wilayah Sumatera Utara adalah untuk menghindari duplikasi pemberian pinjaman dana Program Kemitraan. Seandainya diketahui Calon Mitra Binaan adalah mitra binaan BUMN lain, maka yang bersangkutan tidak berhak mengajukan permohonan pinjaman kepada pihak Telkom.
Pelaksanaan survei, akan dinilai objek usaha, prospek usaha dan kondisi ekonomi keluarga Calon Mitra Binaan. Kemudian Calon Mitra Binaan yang telah diseleksi melalui survei dan juga telah layak bina akan melaksanakan dan menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Telkom Sub Area Medan sebagai pihak pemberi pinjaman di dalam PKS (perjanjian kerja sama) tersebut dimuat semua
hal yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak dimana pihak pertama adalah Telkom Sub Area Medan dan pihak kedua adalah Mitra Binaan. Mitra Binaan harus benar-benar memahami isi PKS tersebut dan sebelum penandatangan, Telkom Sub Area Medan juga telah melakukan sosialisasi PKS tersebut kepada seluruh Mitra Binaan.
Program Kemitraan ini berlangsung selama dua tahun, artinya setiap Mitra Binaan diberikan batasan waktu selama dua tahun untuk mengembalikan pinjaman kepada Telkom Sub Area Medan. Namun jika ada Mitra Binaan yang ingin meneruskan atau memperpanjang hubungan kemitraannya dengan Telkom Sub Area Medan, maka yang bersangkutan dapat mengajukan kembali permohonan pengajuan pinjaman kepada Telkom Sub AreaMedan. Program Kemitraan, Telkom Sub Area Medan tidak semata-mata hanya memberikan pinjaman kepada Mitra Binaannya saja. Tapi lebih dari itu juga melakukan pembinaan kepada masing-masing Mitra Binaan. Pembinaan yang dilakukan oleh Telkom Sub Area Medan berupa pelatihan dan promosi usaha Mitra Binaan guna meningkatkan produktivitas Mitra Binaan.
Hubungan yang dibangun dalam Program Kemitraan antara Telkom Sub Area Medan dengan para Mitra Binaannya tidak monoton hanya sebatas kreditur dan debitur, tetapi juga melahirkan hubungan emosional yang lebih bersifat kekeluargaan dan kebersamaan selayaknya antara Mitra Binaan dan Pembina. Pelayanan yang ramah dan profesional yang dilakukan oleh staf Sub AreaMedan dalam pelaksanaan Program Kemitraan menimbulkan kenyamanan bagi para pengusaha kecil yang menjadi Mitra Binaannnya sehingga menimbulkan semangat bagi Mitra Binaan untuk terus berusaha meningkatkan taraf kesuksesan usaha kecil yang dimilikinya. Telkom Sub Area Medan dalam hal ini telah melakukan pemberdayaan usaha kecil
dengan memberikan pinjaman untuk meningkatkan produktivitas usaha-usaha kecil sehingga menjadi tangguh dan mandiri.
Sesuai dengan yang dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang dimaksud dengan Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Sedangkan kriteria Usaha Kecil itu sendiri adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lma puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Bagi Calon mitra binaan yang sudah memberikan proposal kepada BUMN Pembina atau BUMN Penyalur harus mengetahui jangka waktu pinjaman, jadwal angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman dan syarat-syarat penerima pinjaman yaitu:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta (tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha).
c) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.
d) Berbentuk badan usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
e) Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun serta mempunyai potensi & prospek usaha untuk dikembangkan.
f) Belum pernah dan tidak sedang mendapat bantuan pembinaan dari BUMN dan institusi sejenis yang lain.
Syarat usaha kecil yang pertama dan kedua yang ditetapkan Telkom melalui Keputusan Direksi PT. Telkom, Tbk No:KD.51/KU200/PUK-00/2003 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan berbeda dengan kriteria usaha kecil yang ditentukan di dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pada ketentuan di Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, kekayaan bersih pada usaha kecil paling banyak adalah Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan paling banyak adalah Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah), sedangkan pada Keputusan Direksi PT.Telkom, Tbk No:KD.51/KU200/PUK-00/2003 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan kekayan bersih yang dimiliki usaha kecil paling banyak adalah Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Kesimpulan yang didapat adalah syarat kriteria usaha kecil yang diterapkan Telkom dalam program kemitraannya lebih kecil dari pada yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor.20 Tahun 2008 tentang UMKM.
Syarat ketiga adalah milik warga Negara Indonesia, jadi usaha kecil yang dimiliki atau bekerjasama dengan warga Negara asing tidak dapat mengajukan permohonan pinjaman dalam Program Kemitraan ini. Syarat keempat adalah bahwa usaha kecil yang bersangkutan tidak dibenarkan memiliki kerjasama aau berafiliasi dengan usaha menengah atau usaha besar, jadi usaha kecil tersebut murni berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun berafiliasi dengan usaha menengah atau usaha besar.
Syarat kelima adalah usaha kecil yang bersangkutan merupakan badan usaha perorangan baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, termasuk juga koperasi, jadi Koperasi dapat mengajukan pinjaman pada Program Kemitraan ini. Syarat usaha kecil yang terakhir yaitu usaha kecil yang akan mengajukam permohonan pinjaman, harus telah melakukan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai prospek usaha untuk dikembangkan.
Telkom Sub Area Medan selaku unit PKBL Telkom diwajibkan melakukan koordinasi dengan koordinator BUMN Pembina. Jika diketahui calon Mitra Binaan telah ikut dalam Program Kemitraan BUMN lainnya, maka ia tidak dapat mengajukan permohonan untuk menjadi mitra binaan Telkom. Melalui data-data yang diberikan itulah pihak Telkom Sub Area Medan akan mengadakan penyeleksiaan kepada masing-masing calon Mitra Binaan yang telah mengajukan permohonan. Calon Mitra Binaan yang yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Telkom dan layak bina akan menyelesaikan proses administrasi selanjutnya.
Setelah proposal permohonan tersebut dibuat oleh calon mitra binaan, proposal permohonan tersebut diseleksi oleh unit Sub Area Medan. Tahap seleksi ini merupakan evaluasi awal yang dilakukan oleh unit Sub Area Medan kepada calon
Mitra Binaan. Apabila proposal permohonan tersebut memenuhi syarat maka unit Sub AreaMedan akan melakukan survei kepada calon Mitra Binaan. Survei yang dilakukan oleh unit Sub Area Medan kepada calon Mitra Binaan aktif maupun pasif dengan melakukan wawancara, dan verifikasi data administrasi dan keuangan.
Selain itu survei yang dilakukan oleh unit Sub Area Medan juga dilakukan tanpa sepengetahuan calon Mitra Binaan itu sendiri, yaitu dengan mencari informasi kepada tetangga atau Kepala Lingkungan maupun kepada instansi terkait lainnya mengenai Calon Mitra binaan. Apabila calon Mitra Binaan ini memenuhi syarat setelah dilakukannya survei oleh unit Sub Area Medan, maka langkah yang dilakukan oleh unit Sub Area Medan adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan oleh unit Sub Area Medan dengan melihat kebenaran identitas dan status usaha, menilai kelayakan usaha, melakukan analisa keuangan, dan menilai lebih lanjut mengenai 5 C yaitu,Character, Capability, Capacity, Condition of economy, dan Collateral.