• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Hipotesis

Hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris, diturunkan melalui teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha1= Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT. BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

H01= Fiancing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019 Ha2= Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Return On

Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

H02= Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

Ha3=Biaya Opearional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

H03=Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

Ha4= Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

H04= Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019 Ha5= FDR, CAR, BOPO dan NPF berpengaruh terhadap Return On Asset

(ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

H05= FDR, CAR, BOPO dan NPF tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) PT.BRI Syariah TBK. Periode 2013-2019

51 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah studi empiris dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuntitatif.

Dimana penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder.

Data dalam penelitian ini penulis peroleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap pakai dan juga mampu memberikan informasi dalam pengambilan keputusan meski dapat diolah lebih lanjut. Penelitian ini penulis lakukan pada perusahaan perbankan yaitu dengan menganalisis data laporasn keuangan yang kemudian ditabulasikan untuk menentukan kategori perusahaan bank tersebut dapat dikatakan berpengaruh atau tidaknya antar rasio keuangan bank. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa rasio yang akan diuji yaitu rasio CAR, FDR, BOPO NPF dan ROA.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. BRI Syariah Tbk. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2019 sampai bulan Juni 2020.

52 Proposal

2 Bimbingan Proposal 3 Seminar

Proposal 4 Revisi Siap

Seminar 5 Pengurusan

Surat Izin Penelitian 6 Pengumpulan

Data 7 Pengolahan

Data dan Analisis Data 8 Bimbingan

Skripsi 9 Sidang

Munaqasah

53 C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan PT. BRI Syariah Tbk. yang dipublikasikan melalui situs http://www.ojk.go.id tahun 2013 sampai 2019 yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk kebutuhan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dengan teknik ini penulis mengumpulkan data penelitian secara tidak langsung melalui media perantara yaitu annual report dan laporan keuangan PT. BRI Syariah yang dipublikasikan melalui situs http://www.ojk.go.id tahun 2013-2019.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuntitatif dengan metode analisis regresi linear berganda karena ada satu variabel terikat dan variabel bebasnya lebih dari satu. Analisis regresi linear berganda yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannnya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Metode yang digunakan adalah metode grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression Standardized. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka nilai residual tersebut telah normal (Priyatno, 2014: 163)

b. Uji Autokorelasi

Tujuan uji autokorelasi adalah menguji tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linear. Apabila terjadi korelasi maka menunjukan adanya problem autokorelasi. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada time series data (data runtut waktu), sedangkan pada cross section data (silang waktu), masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas auto korelasi. Salah satu cara untuk mendekati autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson (Wijaya, 2011:123-124).

Pengambilan keputusan pada Uji Durbin Watson sebagai berikut:

1) DU<DW<4-DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.

2) DW<DL atau DW>4-DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi.

3) DL<DW<DU atau 4-DU< DW< 4-DL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti (Priyatno, 2014: 165)

55

c. Uji Multikolinieritas

Pada anlisis linear berganda dilakukan uji multikolinieritas karena variabel independenya lebih dari satu dalamsatu model regresi. Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Berikut dilakukan uji multikolinieritas dengan melihat nilai VIF dan Tolerance pada hasil regresi. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multilinieritas (Priyatno, 2014 : 164-165)

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamantan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut dilakukan uji heteroskedastisitas dengan metode grafik, yaitu dengan melihat pola ttitk-titik pada grafik regresi. Dasar kriterianya dalam pengambilan keputusan, yaitu:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2014:166)

.

2. Metode Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel independen terhadap variabel dependen, dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel indepeden (Priyatno, 2014: 127)

Persamaan Regresi Linear Berganda dirumuskan:

Y= a+b1X1+b2X2 + b3X3+ b4X4+e Keterangan :

Y= Variabel terkait atau variabel yang mempengaruhi X1= FDR (Financing To Deposit Ratio)

X2= CAR (Capital Adequacy Ratio)

X3= BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) X4= Non Performing Financing (NPF)

b1= Koefisien Regresi X1 tehadap variabel terikat Y b2= Koefisien Regresi X2 terhadap variabel terikat Y b3= Koefisien Regresi X3 terhadap variabel terikat Y b4= Koefisien Regresi X4 terhadap variabel terikat Y a= Konstanta

e= eror (tingkat kesalahan)

3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam rangka menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi memiliki interval antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar nilai koefisien determinasi menggambarkan bahwa variabel independen secara keseluruhan dapat menjelaskan variabel dependen dengan baik. Sebaliknya semakin kecil nilai koefisien determinasi maka variabel independen tidak dapat menjelaskan variabel dependen dengan baik.

57

Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted Koefisien Determinasi (R2), pada saat mengevaluasi mana model regresi yang tepat digunakan, tidak seperti R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataan nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif maka nilainya dianggap Nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 =R0-1 sedangkan jika R2 = 0 maka Adjusted R2 = (1-k)/(n-k), jika k>1 maka Adjusted R2 akan bernilai negatif (Ghazali, 2016: 95)

b. Hipotesis Uji t.test (Uji secara parsial)

Hasil uji t dapat dilihat dari nilai Prob.t hitung (di tunjukan pada prob) lebih kecil dari tingkat kesalahan alpha 0,05 yang telah ditentukan maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhap variabel terikat, sedangkan apabila nilai prob.t hitung lebih besar dan tingkat kesalah 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Dasar pengambilan keputusan:

1) Thitung> Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2) Thitung< Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan signifikansi:

1) Ho: nilai signifikan t > 0,05

Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan H1 di tolak berarti bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) H1: nilai signifikan t < tingkat 0,05

Jika nilai signifikan < 0,05 maka HO di tolak dan H1 di terima berarti bahwa variabel independen secara parsial

berpengaruh signifikan terhada pvariabel dependen (Priyatno, 2014: 163)

c. Hipotesis Uji F. Test

Uji F pada dasrnya untuk melihat atau menguji besarnya pengaruh variabel independen (FDR, CAR, BOPO dan NPF) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (ROA).

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model (goodness of fit). Uji F juga sering disebut uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan-perubahan nilai variabel tergantung atau tidaknya. Untuk menyimpulkan apakah model masih dalam kategori cocok atau tidaknya. Pengujian ini dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikan F pada tingkat (5%).

Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan F dengan nilai sigifikan 0,05 pengujian ini dapat dilakukan dengan hipotesis:

1) Berdasarkan nilai signifikansi:

a) Ho: Nilai Signifikan F > tingkat 0,05

Jika nilai signifaikan F > tingkat 0,05 maka Ho diterima H1 ditolak berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b) H1: Nilai Signifikan F < tingkat 0,05

Jika nilai F< tigkat 0,05 maka H1 diterima Ho ditolak artinya bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Priyatno, 2014:

163)

59

2) Berdasarkan nilai f hitung dan f tabel

a) Jika nilai f hitung > f tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap Y artinya Ho ditolak

b) Jika nilai f hitung < f tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap Y artinya Ho diterima (Trihendradi, 2013: 96)

60

1. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Tbk

PT Bank BRI Syariah berkedudukan di Jakarta, awalnya didirikan dengan nama PT Bank Jasa Arta (BJA) berdasarkan Akta Pendirian No. 4 tanggal 3 April 1969 yang dibuat dihadapan Liem Toeng Kie, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini di sahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. J.A.5/70/4 tanggal 28 Mei 1970 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43 tanggal 28 Mei 1971, tambahan No.

242/1971.

Perubahan nama dan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dari BJA menjadi PT Bank Syariah BRI (BSBRI) didasarkkan pada Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas BJA, sesuai dengan Akta No. 45 tanggal 22 April 2008.

Sejarah pendirian PT Bank BRI Syariah (selanjutnya disebut BRI Syariah atau Bank) tidak lepas dari akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelah mendapat izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat No.10/6/KEP.GBI/DpG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRI Syariah dan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah islami.

Pada tanggal 19 Desember 2008, Uit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur kedalam PT Bank BRI Syariah. Proses spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 januari 2009 dengan penantanganan yang dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah. Pada tanggal 1

61

Juli 2009 Grand Launching BRI Syariah oleh Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil. Pada tahun 2010 peluncuran 7 nilai budaya kerja BRI Syariah, Live Core Banking System SYIAR (Syariah Integraned &

Automated Realtime) yag dilengkapi dengan aplikasi electronic Financing Organiting System (eFOS) dan Management Information System (MIS).

Pada tahun 2011 implementasi layanan syariah Bank BRI Syariah di 18 kantor cabang BRI. Pada tahun 2012 BRI Syariah mengukuhkan diri sebagai Bank Syariah pertama di dunia yang memiliki layanan mobile banking di 4 (empat) market online yaitu Blackberry, App World, Google Play, Apple Store dan Nokia Store.

BRI Syariah memiliki potensi besar pada segmen perbankan syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk produk serta layanan terbaik yang menentramkan, BRI Syariah terus bertumbuh secara positif.

BRI Syariah fokus berbagai segmen dimasyarakat. Basis nasabah yang terbentuk secara luas diseluruh penjuru Indonesia menunjukan bahwa BRI Syariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah.

Untuk memperkuat citranya dimataseluruh pemangku kepentingan, sejak tahun 2016 BRI Syariah kembali mencatatkan sejarah penting dalam perjalanan bisnisnya. Proses rebranding logo dilakukan, untuk menumbuhkan brand equity BRI Syariah semakin kuat seiring diraihnya prediket sebagai bank syariah keempat terbesar berdasarkan jumlah aset. Pada tahun 2017 BRI Syariah menjadi bank syariah pertama yang emnyalurkan KUR syariah sebesar Rp58,1 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 2.578 nasabah. Bank juga ditunjuk oleh Kemeterian Keuangan RI sebagai bank penerima pajak Negara secara elektronik melalui Modul Penerimaan Negara (MPN) generasi kedua bagi nasabah korporasi maupun perorangan.pada tahun 2018, BRI

Syariah mengambil langkah lebih pasti lagi dengan melaksanakan Initial Publich Offering pada tanggal 9 Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia. BRI Syariah terus mengasahdiri dalam menghadirkan yang terbaik bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan. BRI Syariah juga senantiasa memastikan terpenuhinya prinsip-prinsip syariah serta Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, BRI Syariah dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna (https://www.brisyariah.co.id)

2. Visi dan Misi PT Bank BRI Syartiah Tbk a. Visi PT Bank BRI Syariah Tbk

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

b. Misi PT Bank BRI Syariah Tbk

a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dimana pun.

d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. Nilai-nilai PT BRI Syariah Tbk a. Profesional

Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan standar teknis dan etika yang telah ditentukan.

b. Antusias

Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada setiap aktifitas kerja.

63

c. Penghargaan terhadap SDM

Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal utama perusahaan dengan menjalankanupaya-upaya yang optimal mulai dari perencanaan, perekrutan, pengembangan dan pemberdayaan SDM yang berkualitas serta memperlakukannya dengan baik sebagai individu maupun kelompok berdasarkan azas saling percaya , terbuka, adil dan menghargai.

d. Tawakal

Optimisme yang diawali dengn doa yang sungguh-sungguh, dimanifestasikan dengan upaya yang sungguh-sungguh serta diakhiri dengan keikhlasan atas hasil yang dicapai.

e. Integritas

Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan etika kerja, nilai-nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara konsisten sehingga dapat dipercaya dan senantiasa memegang teguh etika profesi dan bisnis meskipun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya.

f. Berorientasi bisnis

Tanggap terhadap perubahan dan peluang, selalu berpikir dan berbuat untuk menghasilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.

g. Kepuasan pelanggan

Memiliki kesadaran, sikap serta tindakan yang bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal di lingkungan perusahaan (https://www.brisyariah.co.id)

4. Produk-produk PT BRI Syariah Tbk a. Penghimpunan dana (Funding)

1) Tabungan Faedah BRI Syariah iB

Merupakan produk tabungan dengan akad wadiah dengan beragam faedah memberikan kemudahan nasabah untuk

bertransaksi keuangan. Tabungan faedah memiliki beberapa segmen, yaitu:

a) Tabungan Faedah BRI Syariah Segmen Reguler

Merupakan produk tabungan yang diperuntukan bagi nasabah individu, dengan dilengkapi buku tabungan dan kartu ATM serta fasilitas e-channel, mobile banking dan internet banking sehingga memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan dimanapun.

b) Tabungan faedah BRI Syariah iB segmen Payroll

Merupakan produk tabungan yang diperuntukan bagi nasabah kerjasama (PSK) sebagai sarana pembayaran gaji/payroll karyawan dengan fitur khusus faedah.

c) Tabungan Faedah BRI Syariah iB segmen siswa/Co-Branding

Merupakan produk tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah kerjasama (PKS) yang dapat dipergunakan sebagai kartu siswa atau pun co-branding dengan fitur khusus faedah.

d) Tabungan faedah BRI Syariah segmen bisnis non-individu Merupakan produk tabungan yang diperuntukan bagi nasabah badan/non individu baik berupa Badan Hukum dengan dilengkapi buku tabungan untuk mempermudah transaksi bisnis nasabah (https://www.brisyariah.co.id)

2) Tabungan haji BRI Syariah iB

Merupakan produk simpanan dari BRI Syariah menggunakan akad Mudharabah sesuai prinsip syariah, khusus bagi calon haji yang bertjuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalaan Ibadah Haji (BPIH). BRI Syariah juga meluncurkan program Tabungan Haji untuk Anak, yaitu

65

Tabungan Haji BRI Syariah iB yang diperuntukan bagi anak-anak agar dapat menabung sejak dini mempersipakan kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) karena masa tunggu berangkatan haji di Indonesia relatif lama, antara 10-25 tahun sehingga anak anak usia di atas 12 tahun sudah dapat didaftarkan untuk mendapatkan porsi haji. Selain itu, tabungan haji juga dapat digunakan bagi nasabah yang ingin beridah umroh (https://www.brisyariah.co.id)

3) Tabungan impian BRI Syariah iB

Merupakan tabungan berjangka dari BRI Syariah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah dengan prisip bagi hasil yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya terencana memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan melalui tabungan faedah BRI Syariah sebagai rekening induk.

Tabungan ini memiliki fitur yang menarik karena dilengkapi oleh sertifikat asuransi yang preminya gratis persembahan dari Bank BRI Syariah (https://www.brisyariah.co.id)

4) TabunganKu BRI Syariah iB

Tabungan untuk perorangan menggunakan akad wadiah dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat (https://www.brisyariah.co.id)

5) Tabungan Mikro BRI Syariah iB

Merupakan produk tabungan dengan akad wadiah yang diperuntukan khusus untuk memperlancar kegiatan transaksi nasabah pembiayaan mikro (https://www.brisyariah.co.id)

6) Tabungan simpanan pelajar iB (SimPel)

SimPel iB adalah tabungan yang diperuntukan bagi siswa yang diterbitkan secara nasional, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini (https://www.brisyariah.co.id)

7) Giro

a) Giro faedah wadiah BRI Syariah iB

Merupakan produk simpanan dari BRI Syariah menggunakan akad titipan (wadiah) sesuai prinsip syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana menggunakan cek dan bilyet giro (https://www.brisyariah.co.id)

b) Giro faedah mudharabah BRI Syariah iB

Giro faedah mudharabah BRI Syariah iB yaitu investasi nasabah dengan menggunakan akad mudharabah mutlaqah sehingga nasabah dapat diberikan hasil berupa bagi hasil yang lebih menguntungkan (https://www.brisyariah.co.id)

8) Deposito

a) Deposito BRI Syariah iB

Merupakan produk investasi berjangka dari BRI Syariah menggunakan akad mudharabah sesuai prinsip syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan dengan jangka waku 1, 3, 6, dan 12 bulan (https://www.brisyariah.co.id)

67

b) Deposito faedah BRI Syariah iB

Merupakan produk investasi berjangka dari BRI Syariah menggunakan akad mudharabah sesuai prisip syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan dengan jangka waktu penempatan kurang dari 1 bulan (7, 14, 21, dan 28 hari) (https://www.brisyariah.co.id)

b. Produk Pembiayaan

1) Pembiayaan retail konsumer yang terdiri atas:

a) KPR BRI Syariah iB (kepemilikan rumah)

Pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah)/sewa menyewa (ijarah) dimana pembayaran secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan (https://www.brisyariah.co.id)

b) Oto Faedah BRI Syariah iB

Pembiayaan kepemilikan Mobil kepada perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah)/ sewa menyewa dengan opsi beli/hibah (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik) dan kemitraan-sewa (Musyarakah Mutanaqisah) dimana pembayaraanya secara angsuran-angsuran setiap bulan dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Khusus untuk sewa menyewa dan sharing kepemilikan, dimungkinkan adanya penyesuaian harga sewa per periode yang telah disepakati sebelumnya (https://www.brisyariah.co.id)

c) Gadai Faedah BRI Syariah iB

Pembiayaan dengan agunan berupa emas, dimana emas yang digunakan disimpan dan dipelihara oleh BRIS selama jangka waktu tertentu dengan membayar biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas emas (https://www.brisyariah.co.id)

d) Pembiayaan Umroh BRI Syariah iB

Pembiayaan umrah BRI Syariah iB hadir membantu anda untuk menyempurnakan niat anda beribadah dan berziarah ke baitullah (https://www.brisyariah.co.id)

e) Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) BRI Syariah iB Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah dimana pengembalian pembiayaan dilakukan dengan mengangsur setiap bulan sampai dengan jangka waktu selesai sesuai kesepakatan (https://www.brisyariah.co.id) f) KMF BRI Syariah iB

Kepemilikan Multi Faedah Pembiyaan yang diberikan khusus kepada karyawan untuk memenuhi segala kebutuhan (barang/jasa) yang bersifat konsumtif dengan cara yang mudah (https://www.brisyariah.co.id)

g) KMF Pra Purna BRI Syariah iB

Fasilitas pembiayaan kepada para PNS aktif yang akan

Fasilitas pembiayaan kepada para PNS aktif yang akan