BAB III METODE PENELITIAN
H. Uji Hipotesis
( )
4. Rasio Profitabilitas (X3) merupakan merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba.
G. Model Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model analisis data yang berupa analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis untuk mengetahui adakah pengaruh positif atau negatif yang signifikan dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap harga salam pada Sektor Jasa Telekomunikasi dan jaringan di Indonesia yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2020.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Metode analisis linear berganda dengan menggunakan program SPSS dan analisis menggunakan pengujian hipotesis yang berupa uji F dan uji t.
H. Uji Hipotesis 1. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan layak atau tidak untuk digunakan. Dengan cara membandingkan nilai signifikan dengan taraf dignifikan yang digunakan.
a. Tingkat signifikan yang akan digunakan yaitu 5% atau 0,050
b. Memutuskan hipotesis, dimana dalam menentukan keputusan dengan membandingkan nilai signifikan dengan taraf signifikan 0,050
- Jika nilai signifikan < 0,050 artinya model penelitian layak untuk digunakan
- Jika nilai signifikan > 0,050 artinya model penelitian tidak layak untuk digunakan
2. Uji T
Menurut (Ghozali, 2012) uji statistik t untuk memberitahukan beberapa maksimal efek satu variabel eksposisi atau independen secara khusus pada menunjukkan tipe variabel dependen. Untuk uji t terdapat lima langkah yang diperlukan, antara lain :
a. Menentukan daerah kritis, dimana daerah kritis ditentukan oleh ttabel dengan derajat bebas n-k-1 dan taraf nyata 5%
b. Menentukan nilai thitung, dimana nilai thitung untuk koefisien b1 dan b2 dapat dirumuskan :
nilai thitung untuk b1
nilai thitung untuk b2
dimana :
t = Nilai thitung
B = Parameter populasi
37
b = Koefisien regresi Sb = Standar eror
c. Menentukan hipotesis, dimana dalam menentukan hipotesis dengan membandingkan nilai uji thitung dengan ttabel
- Jika thitung > ttabel maka variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
- Jika thitung < ttabel maka variabel independen tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
38 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan telekomunikasi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta jaringan telekomunikasi.
perkembangan telekomunikasi di Indonesia dimulai sejak zaman pemerintahan Belanda pada tahun 1882. pada saat itu, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Perusahaan Post-En Telegraafdienst yang menjadi pelopor Telekomunikasi di Indonesia. Perubahan terjadi di masa setelah kemerdekaan, Perusahaan Post-en Telegraafdienst yang di dirikan oleh Belanda diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomuniasi (PN Postel) dan telah menjadi milik Indonesia sejak 1961.
Dari tahun ke tahun Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia banyak mengalami perubahan dan perkembangan. perkembangan telekomunikasi di Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi negara.
seiring dengan perkembangan zaman, telekomunikasi kini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Adapun Produk atau jasa yang ditawarkan Perusahaan Telekomunikasi, meliputi layanan telepon, SMS, internet atau broadband, serta jasa pendukung telekomunikasi lainnya. Perusahaan telekomunikasi memiliki prospek yang bagus seiring perkembangan teknologi, peningkatan jumlah pengguna telepon selular dan internet di Tanah Air. dengan melaju pesatnya industri ini memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi negara, dengan berkembangnya sektor telekomunikasi secara tidak langsung ikut mendorong sektor sektor lain sebagai penggerak
39
ekonomi rakyat. Berikut merupakan gambaran umum perusahaan-perusahaan sektor telekomunikasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini :
1. PT Bakrie Tbk
PT Bakrie Telecom Tbk didirikan pada tahun 1993 dengan nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo). PT Bakrie Telecom Tbk meluncurkan layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Access) yang menggunakan teknologi CDMA dengan brand “Esia”
di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Ratelindo mengubah nama korporasinya menjadi PT Bakrie Telecom. Pada tahun 2006 PT Bakrie Telecom Tbk menawarkan saham perdana kepada publik (Initial Public Offering/IPO) melalui Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BTEL.
Pada tahun 2007 PT Bakrie Telecom Tbk mendapat izin dari pemerintah republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memungkinkan Perseroan menggelar layanan telekomunikasi secara nasional di seluruh wilayah Indonesia. Seiring semakin bertumbuhnya pasar data internet di Indonesia, BTEL mulai menambah layanan dari yang sebelumnya hanya berfokus pada layanan percakapan dan SMS menjadi penyedia layanan data Broadband Wireless Access (BWA) dengan menggunakan teknologi terbaru yang merupakan pengembangan dari CDMA yaitu EVDO (Evolution Data Optimized) yang setara dengan teknologi GSM 3G (third generation) dimana dengan layanan terbaru ini pelanggan dapat menikmati layanan akses internet atau data dengan berbagai media atau gadget.
Pada tahun 2012, BTEL mengintegrasikan merek dagang layanan data internet AHA untuk berada di bawah naungan perusahaan Bakrie
Connectivity (BCON) dan ESIA yang berada di bawah lingkup BTEL.
Perpaduan dua merek dagang besar ini ditandai dengan peluncuran modem ESIA Max-D pada 1 Juni 2012. Adapun visi dan misi dari PT. Bakrie Telecom Tbk antara lain :
a. Visi
Menghubungkan semua generasi dengan dunia digital.
b. Misi
Memberikan pengalaman unik dan menyenangkan bagi pengguna dalam berinter aksi dengan dunia informasi, komunikasi dan hiburan.
2. XL Axiata Tbk
XL Axiata Tbk Memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, perseroan memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL Axiata menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler Dikemudian hari, melalui perjanjian kerjasama dengan grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF dan Mitsui), nama Perusahaan diubah menjadi PT Excelcomindo Pratama.
Pada September 2005, Perusahaan XL Axiata Tbk melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa efek Indonesia (BEI). Di tahun 2009 perusahaan tersebut resmi mengubah nama perusahaan menjadi PT XL Axiata Tbk setelah kepemilikan utama sebesar 66,5% saham oleh Axiata through Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., dengan 33,5% saham dimiliki oleh publik.
41
XL Axiata menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan korporat. Layanan-layanan ini meliputi Data, Voice, SMS, dan layanan bernilai tambah telekomunikasi seluler lainnya. XL Axiata mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM 900/DCS 1800, IMT-2000/3G, dan merupakan operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan 4,5G Siap dengan spektrum 1.800 MHz. XL Axiata terus menyediakan kualitas layanan data terbaik bagi pelanggan dengan meluncurkan dan meningkatkan jaringannya. Jumlah BTS XL Axiata telah mencapai 130.217 BTS dengan layanan 4G-LTE yang saat ini tersedia di hampir 425 kota dan wilayah Indonesia dengan lebih dari 39,000 4G BTS.
3. Smartfren Telecom Tbk
PT Smartfren Telecom Tbk didirikan pada tanggal 2 Desember 2002 dengan nama PT Mobile-8 Telecom. pada tahun 2006 PT Mobile-8 Telecom melakukan penawaran umum perdana. Setelah melakukan penawaran umum perdana Perseroan berubah nama menjadi PT Smartfren Telecom Tbk pada tahun 2011.
Pada Bulan Agustus 2015 PT Smartfren Telecom Tbk meluncurkan layanan 4G LTE Advanced secara komersial dengan menggunakan dua teknologi sekaligus, yaitu teknologi FDD dan TDD di frekuensi 850 MHz dan 2300 MHz. Terobosan ini menjadikan PT Smartfren Telecom Tbk sebagai operator yang menerapkan jaringan 4G LTE hybrid yang pertama dan terluas di Indonesia. Sebagai perusahaan penyedia layanan data seluler, produk-produk PT Smartfren Telecom Tbk berfokus pada paket data seluler dengan berbagai segmentasi pasar, di antaranya adalah paket Unlimited
yang memberikan kuota data internet tanpa batas dengan Batas Penggunaan Wajar (Fair Usage Policy), dan paket Super 4G Kuota yang memberikan kuota data besar bagi pengguna. PT Smartfren Telecom Tbk juga menawarkan layanan solusi bisnis digital untuk pelanggan corporate.
Adapun visi dan misi dari PT. Smartfren Telecom Tbk, antara lain :
a. Visi :
Paling dicintai dan dipercaya oleh pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan.
b. Misi :
Memperkaya kehidupan pelanggan kami melalui produk dan layanan inovatif yang dimungkinkan oleh jaringan 4G LTE terluas dan paling dapat diandalkan di Indonesia.
4. Indosat Tbk.
PT Indosat Tbk didirikan pada tahun 1967 di Indonesia sebagai perusahaan yang menyelenggarakan jasa jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi serta informatika dan jasa teknologi konvergensi terkemuka di Indonesia dengan merek “Indosat”. Pada tahun 1994 PT Indosat Tbk melakukan penawaran Saham Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ISAT.
Pada tahun 2008 Ooredoo mengakuisisi kepemilikan Singapore technologies telemedia atau STT di PT Indosat Tbk, yang memicu penawaran tender wajib. Ooredoo merupakan perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Negara Qatar dan entitas afiliasinya. Pada tahun 2015 Indosat berubah menjadi Indosat Ooredoo dan peluncuran
43
layanan komersial 4G-LTE yang pertama di Indonesia. Anggota Grup Ooredoo penyelenggara jasa telekomunikasi global, Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabelserta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet dan Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Adapun visi dan misi dari PT. Indosat Tbk, antara lain :
a. Visi
Menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia b. Misi
Terdepan dalam Menyediakan Digital Touch Points, Pemain yang Kuat di Area Prioritas, dan Pemain Yang Cepat dan Fokus
5. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Sejarah Telkom dimulai dengan pemisahan layanan pos dan telekomunikasi oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1965. Saat itu PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Selanjutnya, pada 1974, PN Telekomunikasi berubah menjadi dua entitas, yakni Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI). PT INTI bergerak di bidang produksi peralatan telekomunikasi. Pada tahun 1991, Perumtel berubah menjadi
perseroan terbatas milik Negara dengan nama resmi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang sering disebut Telkom.
Pada tahun 1995, Telkom mulai memasuki pasar modal nasional dengan mendaftarkan diri pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sekaligus melangkah di pasar modal internasional, yakni New York Stock Exchange (NYSE). Nilai kapitalisasi pasar di bursa tersebut sampai akhir tahun 2020 masing-masing senilai Rp328 triliun di BEI dan US$23,3 miliar di NYSE.
Kegiatan usaha Telkom selama tahun 2020 sudah sesuai dengan Anggaran Dasar, yakni menyediakan jasa telekomunikasi, informatika, dan jaringan.
Pengembangan kegiatan usaha di berbagai segmen menyesuaikan dengan strategi transformasi digital Telkom dan perkembangan industri telekomunikasi. Adapun Lini bisnis dari PT. Telekomunikasi Indonesia antara lain Data, Digital Service, Legacy, Fixed Services, Connectivity, Satellite, IT Services, Data Center dan Cloud, Business Process Operations (BPO), Device, Digital Service dan Adjacent service, Telecommunication Carrier Services, International, Tower dan Infrastructure, Smart Platform dan E-Commerce, dan Digital Content Property. Adapun visi dan misi dari PT.
Telekomunikasi Indonesia, antara lain :
a. Visi
Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
b. Misi
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat
45
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.
B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2020. Berikut merupakan penyajian data dari setiap Variabel :
a. Rasio Likuiditas (Current ratio) X1
Laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Periode 2015-2020, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. Telekomunikasi Indonesia
sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.1 terdapat perubahan angka Current ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2016 PT. Telekomunikasi Indonesia memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 1,199% dan memperoleh Tahun Aktiva lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current
Ratio 2015 47.912.000.000.000 35.413.000.000.000 1,353 2016 47.701.000.000.000 39.762.000.000.000 1,199 2017 47.561.000.000.000 45.376.000.000.000 1,048 2018 43.268.000.000.000 46.261.000.000.000 0,935 2019 41.722.000.000.000 58.369.000.000.000 0,715 2020 46.503.000.000.000 69.093.000.000.000 0,673
angka current ratio terendah pada tahun 2020 yaitu 0,673%. Semakin tinggi hasil dari current ratio maka semakin kuat pula posisi keuangan perusahaan, begitupun sebaliknya semakin rendah hasil dari current ratio menunjukkan perusahaan kemungkinan sedang mengalami kendala dalam membayar utangnya atau dalam artian lain kondisi keuangan perusahaan sedang tidak sehat. Perolehan angka rasio likuiditas dalam tabel 4.1 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.2
Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. XL Axiata Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.2 terdapat perubahan angka Current ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 PT. Xl Axiata Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,645% dan memperoleh angka current ratio terendah pada tahun 2019 yaitu 0,336%. Semakin tinggi hasil dari current ratio maka semakin kuat pula posisi keuangan perusahaan, begitupun sebaliknya semakin rendah hasil dari current ratio menunjukkan perusahaan kemungkinan sedang mengalami kendala dalam membayar utangnya atau dalam artian lain kondisi keuangan Tahun Aktiva lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio 2015 10.151.586.000.000 15.748.214.000.000 0,645 2016 6.806.863.000.000 14.477.038.000.000 0,470 2017 7.180.742.000.000 15.226.516.000.000 0,472 2018 7.058.652.000.000 15.733.294.000.000 0,449 2019 7.145.648.000.000 21.292.684.000.000 0,336 2020 7.571.123.000.000 18.857.026.000.000 0,402
47
perusahaan sedang tidak sehat. Perolehan angka rasio likuiditas dalam tabel 4.2 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.3
Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. Smartfren Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.3 terdapat perubahan angka Current ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 PT. Smartfren Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,531% dan memperoleh angka current ratio terendah pada tahun 2019 yaitu 0,289%. Perolehan angka rasio likuiditas dalam tabel 4.3 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.4
Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. Indosat Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Tahun Aktiva lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio 2015 2.207.746.392.001 4.159.191.189.004 0,531 2016 2.318.664.718.735 5.124.263.031.383 0,452 2017 2.570.255.076.703 6.411.201.682.752 0,401 2018 1.987.582.883.558 6.113.366.615.810 0,325 2019 1.774.596.661.176 6.119.936.082.173 0,289 2020 2.646.319.224.796 8.417.955.655.404 0,314
Tahun Aktiva lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio 2015 9.918.677.000.000 20.052.600.000.000 0,495 2016 8.073.481.000.000 19.086.592.000.000 0,423 2017 9.479.271.000.000 16.200.457.000.000 0,585 2018 7.906.525.000.000 21.040.365.000.000 0,376 2019 12.444.795.000.000 22.129.440.000.000 0,562 2020 9.594.951.000.000 22.658,094.000.000 0,423
Berdasarkan tabel 4.4 terdapat perubahan angka Current ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2017 PT. Indosat Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,585% dan memperoleh angka current ratio terendah pada tahun 2018 yaitu 0,376%. Perolehan angka rasio likuiditas dalam tabel 4.4 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.5
Perhitungan Rasio Likuiditas (Current Ratio) PT. Bakrie Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.5 terdapat perubahan angka Current ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 PT. Bakrie Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,008% dan memperoleh angka current ratio terendah pada tahun 2018 yaitu 0,0002%. Perolehan angka rasio likuiditas dalam tabel 4.3 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Aktiva lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Current Ratio 2015 64.014.000.000 7.649.163.000.000 0,008 2016 43.516.000.000 8.191.029.000.000 0,005 2017 5.266.000.000 8.933.611.000.000 0,0006 2018 1.616.000.000 10.096.465.000.000 0,0002 2019 3.980.000.000 9.827.922.000.000 0,0004
2020 2.134.000.000 881.184.000.000 0,002
49
b. Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) X2
Tabel 4.6
Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) PT. Telekomunikasi Indonesia
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.6 terdapat perubahan angka Debt to equity ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2020 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 1,043% dan memperoleh angka Debt to equity ratio terendah pada tahun 2016 yaitu 0,702%. Apabila nilai Debt to equity ratio terlalu tinggi, maka dapat menjadi ancaman bagi emiten karena investor cenderung memilih saham yang niali Debt to equity ratio yang rendah. Perolehan angka rasio solvabilitas dalam tabel 4.6 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Total Utang (Rp) Ekuitas (Rp)
Debt to equity
ratio 2015 72.745.000.000.000 93.428.000.000.000 0,779 2016 74.067.000.000.000 105.544.000.000.000 0,702 2017 86.354.000.000.000 112.130.000.000.000 0,770 2018 88.893.000.000.000 117.303.000.000.000 0,758 2019 103.958.000.000.000 117.250.000.000.000 0,887 2020 126.054.000.000.000 120.889.000.000.000 1,043
Tabel 4.7
Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) PT. XL Axiata Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.7 terdapat perubahan angka Debt to equity ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 PT. XL Axiata Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 3,176% dan memperoleh angka Debt to equity ratio terendah pada tahun 2016 yaitu 1,588%.
Apabila nilai Debt to equity ratio terlalu tinggi, maka dapat menjadi ancaman bagi emiten karena investor cenderung memilih saham yang niali Debt to equity ratio yang rendah. Perolehan angka rasio solvabilitas dalam tabel 4.7 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.8
Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) PT. Smartfren Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Tahun Total Utang (Rp) Ekuitas (Rp) Debt to
equity ratio 2015 58.844.320.000.000 14.091.635.000.000 3,176 2016 33.687.141.000.000 21.209.145.000.000 1,588 2017 34.690.591.000.000 21.630.850.000.000 1,604 2018 39.270.856.000.000 18.343.098.000.000 2,141 2019 43.603.276.000.000 19.121.966.000.000 2,280 2020 48.607.431.000.000 19.137.366.000.000 2,539
Tahun Total Utang (Rp) Ekuitas (Rp) Debt to
equity ratio 2015 13.857.375.727.684 6.848.537.593.145 2,023 2016 16.937.857.089.434 5.869.282.198.834 2,886 2017 14.869.630.119.030 9.244.869.557.378 1,608 2018 12.765.589.253.394 12.448.005.823.642 1,025 2019 14.914.975.380.320 12.735.486.798.019 1,171 2020 26.318.344.155.226 12.365.932.390.850 2,128
51
Berdasarkan tabel 4.8 terdapat perubahan angka Debt to equity ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2016 PT. Smartfren Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 2,886% dan memperoleh angka Debt to equity ratio terendah pada tahun 2018 yaitu 1,025%.
Apabila nilai Debt to equity ratio terlalu tinggi, maka dapat menjadi ancaman bagi emiten karena investor cenderung memilih saham yang niali Debt to equity ratio yang rendah. Perolehan angka rasio solvabilitas dalam tabel 4.8 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tabel 4.9
Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) PT. Indosat Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.9 terdapat perubahan angka Debt to equity ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2020 PT. Indosat Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 3,861% dan memperoleh angka Debt to equity ratio terendah pada tahun 2017 yaitu 2,419%. Apabila nilai Debt to equity ratio terlalu tinggi, maka dapat menjadi ancaman bagi emiten karena investor cenderung memilih saham yang niali Debt to equity ratio yang rendah. Perolehan angka rasio solvabilitas dalam tabel 4.9 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Total Utang (Rp) Ekuitas (Rp)
Debt to equity
ratio 2015 42.124.676.000.000 13.263.841.000.000 3,176 2016 36.661.585.000.000 14.177.119.000.000 2,586 2017 35.845.506.000.000 14.815.534.000.000 2,419 2018 41.003.340.000.000 12.136.247.000.000 3,379 2019 49.105.807.000.000 13.707.193.000.000 3,582 2020 49.865.344.000.000 12.913.396.000.000 3,862
Tabel 4.10
Perhitungan Rasio Solvabilitas (Debt to equity ratio) PT. Bakrie Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.10 terdapat perubahan angka Debt to equity ratio pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 PT. Bakrie Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 1,193% dan memperoleh angka Debt to equity ratio terendah pada tahun 2020 yaitu 1,000%.
Apabila nilai Debt to equity ratio terlalu tinggi, maka dapat menjadi ancaman bagi emiten karena investor cenderung memilih saham yang niali Debt to equity ratio yang rendah. Perolehan angka rasio solvabilitas dalam tabel 4.10 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Total Utang (Rp) Ekuitas (Rp)
Debt to equity
ratio 2015 14.924.751.000.000 12.513.155.000.000 1,193 2016 15.467.323.000.000 13.897.548.000.000 1,113 2017 14.873.446.000.000 14.155.424.000.000 1,051 2018 16.132.748.000.000 15.419.243.000.000 1,046 2019 15.260.093.000.000 15.244.416.000.000 1,001 2020 11.306.819.000.000 11.303.553.000.000 1,000
53
c. Rasio Profitabilitas (Return on investment) X3 Tabel 4.11
Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on investment) PT. Telekomunikasi Indonesia
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.11 terdapat perubahan angka Return on investment pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2017 PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,165% dan memperoleh angka Return on investment terendah pada tahun 2020 yaitu 0,119%. Semakin tinggi persentase Return on Investment, maka semakin baik perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dalam menghasilkan laba. Perolehan angka rasio profitabilitas dalam tabel 4.11 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Earning after intrest
and tax (Rp) Total Aset (Rp) Return on investment 2015 23.317.000.000.000 166.173.000.000.000 0,140 2016 29.172.000.000.000 179.611.000.000.000 0,162 2017 32.701.000.000.000 198.484.000.000.000 0,165 2018 26.979.000.000.000 206.196.000.000.000 0,131 2019 27.592.000.000.000 221.208.000.000.000 0,125 2020 29.563.000.000.000 246.943.000.000.000 0,119
Tabel 4.12
Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on investment) PT. XL Axiata Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.12 terdapat perubahan angka Return on investment pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2018 PT. XL Axiata Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,057% dan memperoleh angka Return on investment terendah pada tahun 2015 yaitu 0,0004%.
Semakin tinggi persentase Return on Investment, maka semakin baik perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dalam menghasilkan laba. Perolehan angka rasio profitabilitas dalam tabel 4.12 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Earning after intrest
and tax (Rp) Total Aset (Rp) Return on investment 2015 25.338.000.000 58.844.320.000.000 0,0004 2016 375.516.000.000 54.896.286.000.000 0,007 2017 375.244.000.000 56.321.441.000.000 0,007 2018 3.296.890.000.000 57.613.954.000.000 0,057 2019 712.579.000.000 62.725.242.000.000 0,011 2020 371.598.000.000 67.744.797.000.000 0,005
55
Tabel 4.13
Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on investment) PT. Smartfren Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.13 terdapat perubahan angka Return on investment pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2018 PT. Smartfren Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,141% dan memperoleh angka Return on investment terendah pada tahun 2020 yaitu 0,039%. Semakin tinggi persentase Return on Investment, maka semakin baik perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dalam menghasilkan laba. Perolehan angka rasio profitabilitas dalam tabel 4.13 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Earning after intrest
and tax (Rp) Total Aset (Rp) Return on investment 2015 1.565.410.162.209 20.705.913.320.829 0,076 2016 1.974.434.427.311 22.807.139.288.268 0,086 2017 3.022.735.742.456 24.114.499.676.408 0,125 2018 3.552.834.007.240 25.213.595.077.036 0,141 2019 2.187.771.846.923 27.650.462.178.339 0,079 2020 1.523.602.951.388 38.684.276.546.076 0,039
Tabel 4.14
Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on investment) PT. Indosat Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.14 terdapat perubahan angka Return on investment pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2018 PT. Indosat Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 0,039% dan memperoleh angka Return on investment terendah pada tahun 2020 yaitu 0,010%.
Semakin tinggi persentase Return on Investment, maka semakin baik perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dalam menghasilkan laba. Perolehan angka rasio profitabilitas dalam tabel 4.14 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Earning after intrest
and tax (Rp) Total Aset (Rp) Return on investment 2015 1.163.478.000.000 55.388.517.000.000 0,021 2016 1.275.655.000.000 50.838.704.000.000 0,025 2017 1.301.929.000.000 50.661.040.000.000 0,026 2018 2.085.059.000.000 53.139.587.000.000 0,039 2019 1.630.372.000.000 62.813.000.000.000 0,026 2020 630.160.000.000 62.778.740.000.000 0,010
57
Tabel 4.15
Perhitungan Rasio Profitabilitas (Return on investment) PT. Bakrie Telecom Tbk
Sumber : Data diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.15 terdapat perubahan angka Return on investment pada tahun 2015-2020. Pada tahun 2020 PT. Bakrie Telecom Tbk memperoleh angka rasio yang tertinggi yaitu 33,109% dan memperoleh angka Return on investment terendah pada tahun 2019 yaitu 0,464%. Semakin tinggi persentase Return on Investment, maka semakin baik perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya dalam menghasilkan laba. Perolehan angka rasio profitabilitas dalam tabel 4.15 mengalami fluktuasi atau mengalami naik turun.
Tahun Earning after intrest
and tax (Rp) Total Aset (Rp) Return on investment 2015 8.640.757.000.000 2.411.596.000.000 3,583 2016 1.392.115.000.000 1.569.775.000.000 0,887 2017 1.496.482.000.000 718.022.000.000 2,084
2018 720.575.000.000 713.505.000.000 1,009
2019 7.280.000.000 15.677.000.000 0,464
2020 108.128.000.000 3.266.000.000 33,109
d. Harga Saham (Closing price) Y
Tabel 4.16
Harga Saham Closing Price Periode 2015-2020
Tahun
Berdasarkan tabel 4.16 terlihat harga saham dari tahun 2015-2020 mengalami fluktuasi atau keadaan yang tidak tetap
Gambar 4.1
Harga saham periode 2015-2020
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
TLKM EXCL FREN ISAT BTEL
59
2. Analisis Data
Tabel 4.17
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel
Likuiditas Harga
Saham 3.302 .803 .618 4.110 .000 Positif dan
signifikan
Solvabilitas Harga Saham
.734 .278 .385 2.640 .014 Positif dan
signifikan
Profitabilitas Harga
Saham .006 .047 .019 .125 .901 Tidak
Sumber : Lampiran 3 Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Regresi Linier Berganda
Dari tabel diatas di peroleh model persamaan regresi liniear berganda Y = -0,429 + 3,302 X1 + 0,734 X2 + 0,006 X3 + e
Hasil interprestasi dari regresi tersebut antara lain :
1. Nilai konstanta (a) sebesar -0,429 artinya jika variabel rasio likuiditas (X1), Rasio Solvabilitas (X2), dan Rasio Profitabilitas (X3) adalah 0, maka harga saham (Y) nilainya -0,429.
2. Nilai koefisien Rasio likuiditas (X1) adalah 3,302. Hal ini menunjukkan bahwa setiap rasio likuiditas mengalami kenaikan, maka harga saham akan meningkat sebesar 3,302 satuan dengan
2. Nilai koefisien Rasio likuiditas (X1) adalah 3,302. Hal ini menunjukkan bahwa setiap rasio likuiditas mengalami kenaikan, maka harga saham akan meningkat sebesar 3,302 satuan dengan