• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Dapat menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan serta mengetahui praktis bagaimana pengaruh rasio keuangan dan harga saham di pasar modal.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Investor

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi alat analisis saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga investor dapat memilih investasi yang dianggap tepat.

b. Bagi Akademis dan Pihak-Pihak Lainnya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan tambahan informasi dalam melakukan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Harga Saham

a. Pengetian Harga Saham

Menurut (Samsul, M. 2015:59) Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham bisa juga disebut sebagai pemegang saham. Adapun bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham apabila seseorang atau suatu pihak terdaftar sebagai pemegang saham dalam sebuah buku yang disebut Daftar Pemegang Saham (DPS).

Pada dasarnya daftar pemegang saham disiapkan beberapa hari sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) dilaksanakan dan semua pihak dapat melihat daftar pemegang saham tersebut. Selain itu bukti bahwa seseorang merupakan pemegang saham juga dapat dilihat pada lembaran saham yang terdapat di halaman belakang saham dimana nama pemegang saham sudah diregistrasi oleh perusahaan (emiten).

Harga saham adalah sejumlah nilai yang dikeluarkan perusahaan untuk menghargai sejumlah lembar saham yang akan mereka jual di pasar modal. Harga saham akan terus bergerak seiring berjalannya waktu, baik itu naik maupun turun. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan kinerja dari perusahaan tersebut.

b. Berbagai Harga Saham

Macam-macam harga saham menurut (Darmadji & Fakhruddin, 2012) dibedakan menjadi 7 (tujuh) jenis, yaitu:

1. Harga sebelumnya atau harga sebelumnya adalah harga suatu saham pada penutupan hari sebelumnya di pasar saham.

2. Harga pembukaan adalah harga saham pertama pada pembukaan sesi perdagangan pertama.

3. Market place adalah harga saham di bursa pada saat itu. Umumnya harga pasar cenderung berfluktuasi atau berfluktuasi pada harga saham.

4. Harga tertinggi adalah harga tertinggi suatu saham yang pernah terjadi pada periode perdagangan hari tersebut.

5. Harga terendah atau harga terendah adalah harga terendah suatu saham yang pernah terjadi selama periode perdagangan hari tersebut.

6. Harga terakhir adalah harga terakhir untuk sebuah saham.

7. Harga charge adalah harga yang menunjukkan selisih antara harga pembukaan dan harga terakhir.

2. Jenis-jenis Saham

Menurut (Samsul, M. 2015:59) Jenis saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak pertama untuk menerima keuntungan dan memiliki hak keuntungan kumulatif.

Hak kumulatif adalah hak atas keuntungan yang tidak diperoleh investor

9

pada tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayarkan pada tahun penerbit memperoleh keuntungan, sehingga pemegang saham preferen akan memperoleh keuntungan dua kali lipat. Keistimewaan ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena pemegang saham preferen menyediakan dana ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Ciri-ciri saham preferen antara lain:

1. Hak klaim diprioritaskan ketika perusahaaan mengalami likuidasi.

2. Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

3. Pemegang saham preferen memiliki hak mendapatkan deviden dalam jumlah yang tetap setiap tahunnya.

4. Kode saham preferen terdiri dari lima huruf capital.

5. Memiliki opsi konversi menjadi saham biasa.

b. Saham biasa (Common Stock)

Saham biasa (Common Stock) adalah jenis saham yang akan menerima deviden sesudah pemegang saham preferen menerima pembagian deviden yang dibayarkan emiten. Apabila suatu saat perushaan mengalami kebangkrutan, maka pemegang saham biasa yang menderita terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri dari saham biasa antara lain :

1. Pemegang saham memiliki hak suara dalam memilih dewan komisaris.

2. Hak pemegang saham didahulukan ketika perusahaan menerbitkan saham baru.

3. Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas, yaitu sebesar saham yang dimilikinya.

4. Pemegang saham mendapat dividen berdasarkan persetujuan RUPS.

5. Pemagang saham mendapat hak klaim terakhir ketika perushaaan mengalami likuidasi.

6. Kode saham biasa terdiri dari empat huruf capital.

3. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut (Kasmir, 2012:7) Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dalam waktu saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi prusahaan dalam waktu saat ini yaitu merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini merupakan kondisi perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) serta periode tertentu (untuk laporan laba rugi).

Menurut (Sugiono dan Untung, 2016) Laporan keuangan disuatu perusahaan adalah kesimpulan dari kegiatan akuntansi yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan beserta hasil operasi perusahaan. Informasi mengenai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan akan sangat bermafaat bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.

Menurut (Fahmi, 2016:21) Laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan keadaaan keauangan suatu perusahaan, serta

11

lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan untuk gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

1. Neraca atau laporan posisi keuangan, menentukan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban dan modal pada waktu tertentu.

2. Laporan laba rugi, menerangkan hasil dari usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (bebas) yang dibelanjakan sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam satu periode tertentu.

3. Laporan perubahaan modal atau laba ditahan, yang meliputi tentang saldo awal dan akhir laba ditahan dalam neraca untuk membuktikan suatu analisa perubahan besarnya laba selama jangka waktu tertentu.

4. Laporan arus kas, memperlihatkan aliran kas selama periode tertentu, dan memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas serta penggunaan kas dalam kegiatan pada periode yang dicakup.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti mempunyai tujuan tertentu. Pada praktiknya terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, terkhususnya bagi pemilik usaha serta manajemen perusahaan. Selain itu, tujuan laporan keuangan disusun untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan pada perusahaan (Kasmir, 2012).

Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada waktu tertentu maupun dalam periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak berdasarkan kebutuhan perusahaan atau secara

berkala. Laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan, baik bagi pihak-pihak di dalam maupun bagi di luar perusahaan yang berkepentingan dengan perusahaan (Kasmir, 2012). Ada beberapa tujuan penyusunan dan penyusunan laporan keuangan, yaitu:

1. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah aset (harta) yang dimiliki perusahaan saat ini.

2. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi besarnya biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi mengenai perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi mengenai kinerja pengurus perusahaan dalam suatu periode.

7. Memberikan informasi mengenai catatan dalam laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya.

Dengan mendapatkan laporan keuangan suatu perusahaan maka dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Laporan keuangan tidak hanya cukup untuk dibaca, tetapi juga harus dipahami dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini.

Dengan melakukan analisis keuangan dengan berbagai rasio keuangan yang umum digunakan.

13

c. Sifat Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukan untuk penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan aturan yang berlaku serta untuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan sifat laporan keuangan itu sendiri.

Adapun sifat laporan keuangan yang dibuat yaitu (Kasmir, 2012) : 1. Bersifat historis

Bersifat historis, berarti bahwa laporan keuangan dibuat serta disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Seperti laporan keuangan disusun berdasarkan data satu maupun dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun maupun periode sebelumnya).

2. Bersifat menyeluruh

Bersifat menyeluruh, artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Maksudnya laporan keuangan disusun berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai keuangan suatu perusahaan.

3. Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut (Fahmi, 2016), adapun bentuk kelemahana maupun keterbatasan pada laporan keuangan ini sebaiknya dilihat pendapat dari PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia). Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) sifat dan keterbatasan laporan yaitu :

a. Laporan keuangan bersifat historis, yang artinya laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak

dapat dianggap satu-satunnya sumber informasi terhadap proses pengambilan keputusan ekonomi.

b. Laporan keuangan bersifat, umum serta bukan dimaksudkan dalam memenuhi kebutuhan pihak tertentu

c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari penggunaan taksiran serta berbagai pertimbangan dan keterbatasan laporan keuangan lainnya.

4. Rasio Keuangan

a. Pengertian Rasio Keuangan

Menurut James C Van Horne “Rasio Keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya”. Rasio keuangan inilah yang nantinya digunakan untuk mengevaluasi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan guna melihat kondisi kesehatan perusahaan tersebut.

Menurut (Kasmir, 2012:104) Rasio keuangan adalah aktivitas membandingkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan tersebut dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan. selanjutnya angka yang dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Menurut (Fahmi, 2016:49) “Rasio keuangan merupakan suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat dalam

15

laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representatif dapat diterapkan.

Jadi rasio keuangan adalah salah satu metode analaisis keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan data keuangan dalam satu periode atau lebih dalam suatu laporan keuangan.

b. Jenis-jenis Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas

Menurut Fred Weston “Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (utang). Menurut (Kasmir, 2019:110) Rasio Likuiditas berarti jika perusahaan ditagih, maka perusahaan mampu untuk membayar utang terutama utang yang jatuh tempo.

Menurut (Kasmir, 2019:111) current ratio atau rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagihkan secara keseluruhan.

Dengan kata lain berapa banyak aset lancar yang dimiliki perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo. Current ratio biasanya dikatakan sebagai suatu bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Rumus Current Ratio yaitu:

( )

Menurut (Kasmir, 2019:111) Rasio Cepat (Quick Ratio) merupakan rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar (utang jangka pendek) melalui aktiva

lancar dengan mengabaikan perhitungan nilai sediaan (inventory).

Hal tersebut dilakukan karena sediaan dianggap memerlukan waktu yang lumayan lama untuk dapat di jadikan uang, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk memenuhi kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.

Menurut (Kasmir, 2019:111) Rasio lambat (Cash ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kas perusahaan yang tersedia untuk memenuhi utang. Ketersediaan uang kas dapat dilihat dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti halnya rekening giro atau tabungan yang disimpan di bank. Dengan kata lain rasio lambat dapat memperlihatkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan dalam memenuhi utang-utang jangka pendeknya.

Rasio perputaran kas (cash turnover), menurut James O. Gill rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Menurut (Kasmir, 2019:111) Rasio perputaran kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas guna membayar utang serta biaya-biaya yang berkaitan dengan pernjualan.

Menurut (Kasmir, 2019:111) Inventory to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Adapun modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.

17

2. Rasio Solvabilitas

Menurut (Kasmir, 2019:112) Rasio Solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain Rasio Solvabilitas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.

(Kasmir, 2019:112) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara semua utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Adapun rumus dari Debt to Equity Ratio, yaitu :

( ) ( )

(Kasmir, 2019:112) Debt To Assets Ratio merupakan rasio yang dipakai dengan cara membandingkan antara total utang dengan total aktuva guna mengukur seberapa besar utang perusahaan dapat berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

(Kasmir, 2019:112) Long Term Debt to Equity Ratio adalah rasio antara kewajiban jangka panjang dengan modal sendiri. Adapun tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang

yang dilakukan dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan perusahaan.

Menurut J. Fred Weston Times Interest Earned merupakan rasio yang digunakan untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Menurut James C. van Horne Times Interest Earned merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga, sama seperti Coverage Ratio.

3. Rasio Profitabilitas

Menurut (Kasmir, 2019:115) Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assetss merupakan rasio yang menperlihatkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan perusahaan. Return on Investment (ROI) juga dapat dikatakan sebagai suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus untuk mencari Return on Investment antara lain :

Return on Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini memperlihatkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi

19

rasio ini, maka akan semakin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat, dengan demikian pula sebaliknya.

Profit margin on sales merupakan rasio yang dipakai dengan cara membandingkan nilai antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih guna mengukur margin laba atau keuntungan penjualan.

Earning Per Share atau Rasio nilai buku merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Ketika rasio rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, begitupun sebaliknya dengan rasio yang tinggi, maka kesejahteraan pemegang saham akan meningkat dengan kata lain tingkat pengembalian yang tinggi.

c. Manfaat Rasio Keuangan

Adapun manfaat yang dapat diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu (Fahmi, 2016).

1. Analisis rasio keuangan sangat berguna untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja serta prestasi perusahaan.

2. Analisis rasio keuangan sangat berguna untuk pihak manajemen untuk rujukan dalam membuat perencanaan perusahaan.

3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat dalam mengevaluasi keadaan suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

4. Analisis rasio keuangan juga berguna untuk para kreditor dapat digunakan dalam memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga serta pengembalian pokok pinjaman.

5. Analisis rasio keuangan juga dijadikan untuk penilaian terhadap pihak stakeholder organisasi.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan bagian yang mencantumkan beberapa rujukan penelitian penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang akan diteliti. Adapun tinjauan empiris dalam penelitian ini sebagai berikut :

Table 2.1

21 di BEI Periode 2014-2018

Octaviany

23 positif dan nir signifikan

terhadap

25

Margin

27

Berdasarkan rumusan masalah dari teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dibuat suatu kerangka pikir yang dapat menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Berikut kerangka pikir yang akan digunakan :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Keterangan :

X1, X2, dan X3 = Variabel independen

Y = Variabel dependen

= Pengaruh variabel independen terhadap variable dependen

D. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Rasio Likuiditas terhadap harga saham pada Perusahaan Sektor Jasa Telekomunikasi dan Jaringan yang terdafar Di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020.

Rasio Likuiditas Current Ratio (X1)

Rasio Solvabilitas Debt to equity ratio (X2)

Rasio Profitabilitas Return on investment atau Return on assets

(X3)

Harga Saham (Y)

29

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Rasio Solvabilitas terhadap harga saham pada Perusahaan Sektor Jasa Telekomunikasi dan Jaringan yang terdafar Di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020.

3. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Rasio Profitabilitas terhadap harga saham pada Perusahaan Sektor Jasa Telekomunikasi dan Jaringan yang terdafar Di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020.

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Bersumber pada data yang digunakan, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini mengacu pada perhitungan dan analisis data berupa angka. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id yang menyediakan data keuangan perusahaan yang telah go

public serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilaksanakan di Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang berlokasi di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Gedung Iqra Lantai 2 Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn. Sari. Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari Bulan Maret sampai Bulan April 2022.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupkan data sekunder.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

31

secara tidak langsung melalui media perantara maupun pihak lain.

2. Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersumber dari hasil publikasi di situs website Bursa Efek Indonesia (BEI).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015). Untuk mempelajari populasi, peneliti berfokus terhadap satu atau lebih karakteristik atau sifat unit eksperimen terhadap populasi.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah serta karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga serta waktu maka, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Non probability sampling, yaitu dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini, antara lain :

a. Perusahaan Sektor Telekomunikasi dan Jaringan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021.

Tabel 3.1

Perusahaan Sektor Telekomunikasi dan Jaringan

No Kode Emiten Nama Perusahaan

1 BTEL Bakrie Telecom Tbk

2 EXCL XL Axiata Tbk

3 FREN Smartfren Telecom Tbk

4 ISAT Indosat Tbk

5 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

6 JAST Jasnita Telekomindo Tbk

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2022)

b. Perusahaan Sektor Telekomunikasi dan Jaringan yang terdafar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berturut-turut mempublikasi laporan keuangannya tahun 2015-2020.

Tabel 3.2

Perusahaan Sektor Telekomunikasi dan Jaringan yang Mempublikasi Laporan Keuangannya Berturut-turut

dari Tahun 2015-2020

No Kode Emiten Nama Perusahaan

1 BTEL Bakrie Telecom Tbk

2 EXCL XL Axiata Tbk

3 FREN Smartfren Telecom Tbk

4 ISAT Indosat Tbk

5 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2022)

33

Berdasarkan kriteria sampel di atas maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 5 perusahaan :

Tabel 3.3

Perusahaan Sektor Telekomunikasi dan Jaringan yang akan di teliti Tahun 2015-2020

No Kode Emiten Nama Perusahaan

1 BTEL Bakrie Telecom Tbk

2 EXCL XL Axiata Tbk

3 FREN Smartfren Telecom Tbk

4 ISAT Indosat Tbk

5 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

Sumber : Bursa Efek Indonesia (2022) 3. Teknik Sampling

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa data dari internet yang di publikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI).

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara seperti berikut:

1. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang tertulis dalam dokumen-dokumen. Menurut (Sugiyono, 2015) Teknik dokumentasi yaitu teknik

pengumpulan data lewat catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, angka, karya-karya dari individu atau instansi yang telah berlalu. Dengan melihat laporan keuangan tahunan Perusahaan Sektor Jasa Telekomunikasi dan Jaringan meliputi periode yang ingin diteliti, serta data relevan lainnya yang dapat di akses melalui : www.idx.co.id

2. Riset kepustakaan (library research)

Riset ini dilakukan untuk mendapatkan acuan teori untuk melengkapi data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku, jurnal serta mempelajari literatur juga catatan yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. Sehingga data yang diperoleh benar-benar memiliki landasan teori acuan yang jelas.

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam Penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variable dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Harga

Dalam Penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variable dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Harga

Dokumen terkait