• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini ada 42 hubungan, yaitu :

1. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah peralatan laboratorium rutin bidang perbenihan (X11), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium rutin bidang perbenihan

2. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah peralatan laboratorium non rutin bidang perbenihan (X12), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium non rutin bidang perbenihan

3. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah peralatan laboratorium modern bidang perbenihan (X13), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium modren bidang perbenihan

4. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan rasio kendaraan dinas roda 2 bidang perbenihan (X14), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio kendaraan dinas roda 2 bidang perbenihan

5. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah kegiatan

yang terkait dengan planning (perencanaan) bidang perbenihan (X21) , yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait planning (perencanaan)bidang perbenihan

6. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian) bidang perbenihan (X22), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian) bidang perbenihan

7. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah kegiatan

yang terkait actuating (pelaksanaan) bidang perbenihan (X23), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait actuating (pelaksanaan) bidang perbenihan

8. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah kegiatan

yang terkait controlling (pengawasan) bidang perbenihan (X24), yaitu : Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait controlling (pengawasan)bidang perbenihan

9. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan jumlah PNS

bidang perbenihan (X31), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah PNS bidang perbenihan

10. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan rasio persentase lama tingkat pendidikan PNS bidang perbenihan (X32), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase lama tingkat pendidikan PNS bidang perbenihan

11. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan rasio persentase jurusan pertanian PNS bidang perbenihan (X33), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase jurusan pertanian PNS bidang perbenihan

12. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan rasio persentase status sekolah negeri PNS bidang perbenihan (X34), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase jumlah status sekolah negeri PNS bidang perbenihan

13. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan rasio jumlah

pelatihan bersifat spesifik PNS bidang perbenihan (X35), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio jumlah pelatihan bersifat spesifik PNS bidang perbenihan

14. Hubungan jumlah benih yang disertifikasi (Y11) dengan persentase jumlah

realisasi keuangan bidang perbenihan (X4), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan persentase jumlah realisasi keuangan bidang perbenihan

15. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah peralatan

laboratorium rutin bidang perbenihan (X11), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium rutin bidang perbenihan

16. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah peralatan

laboratorium non rutin bidang perbenihan (X12), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium non rutin bidang perbenihan

17. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah peralatan laboratorium modern bidang perbenihan (X13), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah peralatan laboratorium modern bidang perbenihan

18. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan rasio kendaraan dinas

roda 2 bidang perbenihan (X14), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio kendaraan dinas roda 2 bidang perbenihan

19. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah kegiatan yang

terkait planning (perencanaan) bidang perbenihan (X21), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait planning (perencanaan) bidang perbenihan

20. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian)bidang perbenihan (X22), yaitu

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian) bidang perbenihan 21. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah kegiatan yang

terkait actuating (pelaksanaan)bidang perbenihan (X23), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait actuating (pelaksanaan)bidang perbenihan

22. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan controlling (pengawasan)

bidang perbenihan (X24), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah kegiatan yang terkait controlling (pengawasan)bidang perbenihan

23. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah PNS bidang perbenihan (X31), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah PNS bidang perbenihan

24. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan rasio persentase lama

tingkat pendidikan PNS bidang perbenihan (X32), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase lama tingkat pendidikan PNS bidang perbenihan

25. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan rasio persentase jurusan pertanian PNS bidang perbenihan (X33), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase jurusan pertanian PNS bidang perbenihan

26. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan rasio persentase status sekolah negeri PNS bidang perbenihan (X34), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio persentase status sekolah negeri PNS bidang perbenihan

27. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan rasio jumlah pelatihan bersifat spesifik PNS bidang perbenihan (X35), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan rasio jumlah pelatihan bersifat spesifik PNS bidang perbenihan

28. Hubungan jumlah pengujian benih (Y12) dengan jumlah persentase

realisasi keuangan bidang perbenihan (X4),yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah benih yang disertifikasi dengan jumlah persentase realisasi keuangan bidang perbenihan

29. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah peralatan laboratorium rutin bidang proteksi (Z11), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah peralatan laboratorium rutin bidang proteksi

30. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah peralatan laboratorium non rutin bidang proteksi (Z12), yaitu : Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah peralatan laboratorium non rutin bidang proteksi

31. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah peralatan laboratorium modern bidang proteksi (Z13), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah peralatan laboratorium modern bidang proteksi

32. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan

rasio kendaraan dinas roda 2 bidang proteksi (Z14), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan rasio kendaraan dinas roda 2 bidang proteksi

33. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan

jumlah kegiatan yang terkait planning (perencanaan)bidang proteksi (Z21), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah kegiatan yang terkait planning (perencanaan) bidang proteksi

34. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian)bidang proteksi (Z22), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah kegiatan yang terkait organizing (pengorganisasian) bidang proteksi

35. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan

jumlah kegiatan yang terkait actuating (pelaksanaan) bidang proteksi (Z23), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah kegiatan yang terkait actuating (pelaksanaan) bidang proteksi

36. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah kegiatan yang terkait controlling (pengawasan) bidang proteksi (Z24), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan

dengan jumlah kegiatan yang terkait controlling (pengawasan) bidang

proteksi

37. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah PNS bidang proteksi (Z31), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah PNS bidang proteksi

38. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan rasio persentase lama tingkat pendidikan bidang proteksi (Z32), yaitu : Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan rasio persentase lama tingkat pendidikan bidang proteksi

39. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan

rasio persentase jurusan sekolah pertanian PNS bidang proteksi (Z33), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan rasio persentase jurusan sekolah pertanian bidang proteksi

40. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan rasio persentase status sekolah negeri PNS bidang proteksi (Z34), yaitu : Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan rasio persentase status sekolah negeri PNS bidang proteksi

41. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan

jumlah pelatihan bersifat spesifik PNS bidang proteksi (Z35), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah pelatihan bersifat spesifik PNS bidang proteksi

42. Hubungan jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan (Y2) dengan jumlah persentase realisasi keuangan bidang proteksi (Z4), yaitu :

Terdapat hubungan antara jumlah teknologi yang digunakan dan disediakan dengan jumlah persentase realisasi keuangan bidang proteksi

Dokumen terkait