• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia.

makro ekonomi yang terdiri dari Inflasi dan suku bunga BI berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia.33

Berdasarkan teori di atas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H0 = Variabel Makroekonomi tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas perbankan secara parsial.

H1 = Variabel Makroekonomi berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank Konvensional di Indonesia secara parsial.

2. Pengaruh Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Secara Parsial.

Penelitian yang dilakukan oleh Utiya Mahshunatal Hidayah yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Kinnerja Bank Dan Makroekonomi Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia” tahun 2020. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa variabel CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap stabilitas perbankan.34 Penelitian oleh Evi S.

Candra Wati memperoleh hasil penelitian secara parsial NPL tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas sistem keuangan pada jangka pendek.35 Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fatoni dan Sahabudin Sidiq tahun 2019, dalam hasil penelitiaannya menunjukkan bahwa variabel LaR tidak berpengaruh

33Fajar Fairuzy Sadrinata, Lina Nugraha Rani, “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, Vol. 6, No. 10 (2019), 2105.

34Utiya Mahshunatal Hidayah, “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Kinerja Bank Dan Makroekonomi Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, 70.

35Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F. D.J Siwu, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia Periode 2013: Q1- 2018: Q4”, 155.

terhadap stabilitas sistem perbankan.36 Penelitian oleh Marsuki, dkk menunjukkan bahwa variabel profitabilitas bank yang diukur dengan NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank.37 Penelitian oleh Yulis Maulida Berniz menunjukkan bahwa secara parsial LDR tidak berpengaruh terhadap stabilitas perbankan.38

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tedi Rustendi, “Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Stabilitas Keuangan Bank Perkreditan Rakyat” tahun 2019 menurut hasil penelitiannya Rasio kecukupan modal atau CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan.39 Penelitian Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F.

D. J Siwu, tahun 2019 hasil penelitiannya menunjukkan faktor Fundamental kinerja bank yaitu NPL, LDR berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan.40 Penelitian yang dilakukan oleh Tania Ayu Mustika tahun 2017, menurut hasil penelitiannya NIM mempunyai pengaruh positif terhadap stabilitas perbankan.

Berdasarkan teori di atas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

36Ahmad Fatoni, Sahabudin Sidiq, “Analisis Perbandingan Stabilitas Sistem Perbankan Syariah Dan Konvensional Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi, Vol. 11, No. 2 (2019), 188.

37Marsuki, Sul Iman Syahrul, Munawwarah S, Mubarak, “Pengaruh Intermediasi Perbankan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Melalui Stabilitas Perbankan”, Jurnal Ekonomika Dan Dinamika Sosial, Vol. 1, No. 1 (2022), 53.

38Yulis Maulida Berniz, “Pengaruh Net Interst Margin (NIM) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, Jurnal Ekonomika Dan Bisnis, Vol. 3, No. 1 (2018), 50.

39Tedi Rustendi, “Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Stabilitas Keuangan Bank Perkreditan Rakyat”, Jurnal Riset Ak untansi Dan Keuangan, Vol. 7, No. 3 (2019), 539.

40Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F. D.J Siwu, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia Periode 2013: Q1- 2018: Q4”, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 19 No. 3 (2020), 158.

H0 = Faktor Fundamental bank tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan secara parsial.

H1= Faktor Fundamental bank yaitu berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial.

3. Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental Bank Secara Simultan.

Menurut penelitian yang di dilakukan oleh Fajar Fairuzy Sadrinata dan Lina Nugraha Rani dengan judul “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017” tahun 2019. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan, variabel makro ekonomi yang terdiri dari Inflasi dan suku bunga BI berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia.41

Penelitian yang dilakukan oleh Trias Risa Safitri dengan judul

“Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Terhadap Stabilitas Perbankan Konvensional Di Indonesia Tahun 2008-2017” tahun 2018, dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan CAR, NPL, NIM mempunyai pengaruh terhadap stabilitas perbankan.Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fatoni dan Sahabudin Sidiq tahun 2019, dalam hasil penelitiaannya menunjukkan bahwa variabel

41Fajar Fairuzy Sadrinata, Lina Nugraha Rani, “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017”, 2105.

LaR berpengaruh terhadap stabilitas sistem perbankan.42 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulis Maulida Berniz tahun 2018, menunjukkan hasil penelitian bahwa LDR berpengaruh terhadap stabilitas perbankan.43

H0 = Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental bank tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia secara simultan.

H1 = Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental bank berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia secara simultan.

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya didominasikan dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis.44 Penelitian kuantitatif bersifat inferensial diartikan sebagai penelitian yang mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistika.

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan penelitian ini

42Ahmad Fatoni, Sahabudin Sidiq, “Analisis Perbandingan Stabilitas Sistem Perbankan Syariah Dan Konvensional Di Indonesia”, 195.

43Yulis Maulida Berniz, “Pengaruh Net Interst Margin (NIM) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, 50.

44 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 31.

dapat digunakan untuk membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol suatu gejala.45

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.46 Berarti populasi bukan hanya sekedar jumlah subyek atau obyek yang diteliti tetapi mencakup semua sifat atau karakteristik yang ada pada subyek atau obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021.

b. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan obyek atau subyek yang diteliti dan dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil berdasarkan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi. Teknik sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel untuk penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau

45 Muslich Anshori, Sri Iswati, Metode Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2009), 13.

46 Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 63.

kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.47 Dalam penelitian inicara pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria dan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan beberapa kriteria sebagai penentu sampel, sebagai berikut:

1) Bank Umum yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam kurun waktu tahun 2017 sampai tahun 2021.

2) Bank Umum konvensional yang menyajikan dan mempublikasikan data laporan keuangan tahunannya secara berturut-turut selama periode 2017 sampai tahun 2021.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 24 Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari 24 bank umum konvensional tersebut yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti diperoleh 19 bank umum konvensional.

Berikut daftar bank yang menjadi sampel penelitian:

No Kode Nama Perusahaan

1. ARTO Bank Jago Tbk

2. BABP Bank MNC Internasional Tbk.

3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

4. BBCA Bank Central Asia Tbk

5. BBKP Bank Bukopin Tbk

6. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk

7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

47Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 123.

No Kode Nama Perusahaan

11. BKSW Bank QNB Indonesia Tbk

12. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

13. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

14. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

15. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

16. BNII Bank My Bank Indonesia Tbk

17. BSIM Bank Sinar Mas Tbk

18. BTPN Bank BTPN Tbk

19. MEGA Bank Mega Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia, data diolah

Berdasarkan hasil sampel diatas, terdapat 5 bank yang tidak tercantum dalam penelitian ini karena bank- bank tersebut tidak memenuhi kriteria dalam penetuan sampel, sebagai berikut:

No Kode Nama Perusahaan

1. AGRO Bank rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

2. AGRS Bank IBK IndonesiaTbk

3. AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

4. BBHI Bank Harda Internasional Tbk

5. BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia, data diolah 3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Data adalah fakta emprik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data dapat berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa maupun simbol-simbol lainnya. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data).48

48Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, 67.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder (secondary data) yang merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder (secondary data) dapat diperoleh dari data yang dikumpulkan oleh pihak kedua.

Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui buku, jurnal-jurnal, dan internet, yang dijadikan bahan pelengkap dalam menunjang penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 sampai 2021.

b. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada dilapangan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa dokumentasi dan kepustakaan.

Menurut Sugiyono dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk arsip, buku, dokumen, tulisan, angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Metode dokumentasi dapat melalui laporan keuangan perusahaan dan arsip perusahaan.

Metode kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.49

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dokumentasi yaitu peneliti menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang waktu dari 2017-2021. Studi kepustakaan melalui serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat dan mengelola bahan penelitian.50

4. Analisis Data

a. Analisis Data Panel

Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series, yakni beberapa objek penelitian dengan beberapa periode waktu atau tahun. Data cross section adalah data observasi pada beberapa subjek penelitian dalam satu waktu. Sedangkan data time series adalah data observasi pada suatu subjek penelitian diamati dalam satu periode waktu.51

Persamaan model data panel dengan data cross section adalah sebagai berikut:

Yi = α + β Xi + εi ; i =1,2,….,N

49 Winiarti Prastiwi, Yessi Frecilia, Metode Studi Pustaka, (2022).

50 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), 2.

51 Iskandar Ahmaddien, Bambang Susanto, Eviews 9 Analisis Regresi Data Panel (Gorontalo:

Ideas Publishing, 2020), 11.

Pada rumus diatas “N” merupakan jumlah data cross section.

Sedangakan persamaan model data panel dengan data time series adalah:

Yt = α + β Xt + εt ; t =1,2,….,T

Di mana “T” merupakan jumlah data time series. Berdasarkan definisi dari data panel yang merupakan gabungan dari data cross section dan data time series, maka dirumuskan sebagai berikut:52

Y = α + b1Xit + b2Xit +…..+ εt

Dengan keterangan:

Y = Variabel terikat α = Variabel konstan X = Variabel bebas b =Koefisien arah e = error term i = Perusahaan T = Banyaknya waktu

Berikut ini model persamaan data panel pada penelitian:

Stabilitasit =

NPL

it +

NIM

it +

CAR

it +

LDR

it + ᵢit

Keterangan:

Stabilitasit= Stabilitas bank pada observasi bank-i dan waktu ke-t

52Ibid., 11.

α = Variabel konstan β = Koefisien arah

INFLASIit = Inflasi pada observasi bank-i dan waktu ke-t BI rateit = BI rate pada observasi bank-i dan waktu ke-t NPLit = Non Performing Loan pada observasi bank-i dan

waktu ke-t

NIMit = Net Interest Margin pada observasi bank-i dan waktu ke-t

CARit = Capital Adequacy Ratio pada observasi bank-i dan waktu ke-t

= error term

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, antara lain sebagai berikut:53

1) Common Effect atau Ordinary Least Square (OLS)

Teknik Common Effect merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi parameter model data panel.

Metode ini dilakukan dengan cara menggabungkan dua jenis data, yaitu data cross section dan data time series, hasil dari penggabungan tersebut digunakan untuk pengamatan sebagai suatu kesatuan dalam mengestimasi model. Hal ini dapat

53Titin Agustin Nengsih, Nurfitri Martaliah, Regresi Data Panel Dengan Software Eviews (Jambi:

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Press, 2021), 2-3.

dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).

2) Fixed Effect Model (FE)

Teknik yang digunakan untuk mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap perbedaan intercept. Variabel dummy adalah variabel kualitatif yang dibuat kuantitatif dengan membentuk variabel buatan yaitu 1 dan 0.54 Metode ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan nilai rata- rata pada variabel Y. Model estimasi ini juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

3) Random Effect Model (RE)

Teknik ini menyatakan bahwa perbedaan antar individu dan waktu diakomodasikan melalui error. Pada model ini digunakan untuk mengestimasi masalah dari model fixed effect yaitu mengenai masalah ketidakpastian dari penggunaan variabel dummy dengan menggunakan variabel residu. Keuntungan dalam menggunakan model random effect yaitu menghilangkan heteroskedastisitas, model ini juga disebut Error Component Model (ECM).

54 Agus Tri Basuki, Pengantar Ekonometrika (Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan, 2018), 63.

b. Model Estimasi Data Panel 1) Uji Chow

Uji spesifikasi bertujuan untuk menetukan model analisis data panel yang akan digunakan. Uji chow digunakan untuk memilih antara model fixed effect atau model common effect yang sebaiknya dipakai. Dalam pengujian ini terdapat hipotesis yang dipakai yaitu:55

H0: Menggunakan Common Effect H1: Menggunakan Fixed Effect

H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H0 diterima jika p-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan sebesar 5%.

2) Uji Hausman

Uji ini bertujuan untuk mengetahui model yang akan digunakan, yaitu Fixed Effect Model (FEM) atau random Effect Model (REM). Hipotesis dalam Uji Hausman sebagai berikut:56 H0: Menggunakan Random Effect Model

H1: MenggunakanFixed Effect Model

H0 diterima maka model terbaik yang dapat digunakan adalah model random effect. Akan tetapi jika hasilnya menyatakan H0 ditolak maka model yang terbaik digunakan adalah model fixed effect.

55Titin Agustin Nengsih, Nurfitri Martaliah, Regresi Data Panel Dengan Software Eviews, 7.

56Agus Tri Basuki, Analisis Data Panel Dalam Penelitian Ekonomi Dan Bisnis (Dilengkapi Dengan Penggunaan Eviews) (Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan, 2021), 24.

3) Uji Lagrange Multiplier

Merupakan uji untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada Metode Common Effect. Dengan pedoman pengambilan hipotesis seperti berikut:57

H0: Menggunakan Common Effect H1: MenggunakanRandom Effect

Berdasarkan ketentuan H0 ditolak jika nilai LM > 2 (1; α) maka pada model terjadi heteroskedastisitas sehingga harus diestimasi dengan metode weight cross section.

c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas kedunya berdistribusi normal atau tidak. Pengambilan keputusan dengan Jarque-Berra atau J-B test yaitu apabila nilai probabilitas >5%

maka variabel-variabel tersebut berdistribusi normal. Jika probabilitas Jarque-Berra <5% dapat disimpulkan data yang digunakan tidak distribusi normal.58

2) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terbentuk adanya kolerasi tinggi atau sempurna antar variabel bebas. Hubungan linier antar variabel disebut dengan

57Titin Agustin Nengsih, Nurfitri Martaliah, Regresi Data Panel Dengan Software Eviews, 8.

58 Titin Agustin Nengsih, Nurfitri Martaliah, Regresi Data Panel Dengan Software Eviews, 9.

Multikolinearitas. Jika koefisien kolerasi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi Multikolinearitas.59

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan masalah regresi yang faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama atau variannya tidak konstan. Uji ini memiliki tujuan sebagai penguji, apakah dalam sebuah model regresi memiliki ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain jika tetap maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Pengujian menggunakan metode Glejser, jika nilai signifikan <0.05 maka terjadi heteroskedastisitas jika sebaliknya nilai signifikansi ≥ 0.05 maka terjadi homoskedastisitas.60

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji autokorelasi dengan metode Durbin Watson merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada atau tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Untuk mengetahui

59 Ibid.,9.

60Ibid., 9.

ada tidaknya autokorelasi dalam model dapat menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM).61

Tabel 1.3

Kriteria pengujian Autokorelasi dengan uji Durbin Watson

DW Kesimpulan

<Dl Ada Autokorelasi (+) Dl s.d. Du Tanpa Kesimpulan (-) Du s.d. 4-Du Tidak Ada Autokorelasi 4-Du s.d. 4-Dl Tanpa Kesimpulan

>4-Dl Ada Autokorelasi (-) Sumber: Widarjono, 2013

d. Uji Signifikansi

1) Uji Signifikansi Simultan (F)

Uji F yang bertujuan untuk mengetahui bahwa seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara F-hitung dan F-tabel pada taraf signifikan sebesar 5%.62

2) Uji Signifikansi Parsial (t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi variabel bebas secara individu mempengaruhi variabel terikat dengan membandingkan antara t-hitung dan t-tabel pada taraf signifikan sebesar 5%.63

61Ibid., 9.

62Ibid., 33.

63Ibid., 34.

3) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisiensi determinasi atau goodness of fit ditujukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika koefisien determinasi semakin besar atau mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikat.64 J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahsan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga pada bab penutup.

Sistematika dalam proposal penelitian ini diantaranya adalah:

BAB I Pendahuluan, meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Definisi Operasional, Asumsi Penelitian (Jika Diperlukan), Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Fungsi dari bab ini adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai proposal penelitian ini.

BAB II Kajian Pustaka, Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu

Dokumen terkait